BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu kebidanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Kebidanan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. dan mulut. Penelitian ini dilakukan di kota Jogjakarta karena penambahan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Kelompok penelitian dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut:

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. Bandarharjo, Kota Semarang Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun di kota tersebut merupakan urutan ke-2

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Mata

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriatri, Farmakologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Gigi serta Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan desain penelitian cross sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan. membandingkan antar kelompok. Desain penelitian ini menggunakan desain

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei s/d juni Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Mata dan CDC RSUP dr. one group pretest and posttest design.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Klinik dan Ilmu Penyakit Dalam. disetujuinya proposal sampai April 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya sub bidang geriatri dan ilmu manajemen rumah sakit. Kariadi Semarang, Jawa Tengah. sampai jumlah sampel terpenuhi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan anak. Penelitian ini dilakukan di SMP N 5 Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN

Setuju dalam mengikuti penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di tempat tinggal masing-masing subjek penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait pada penelitian ini adalah ilmu kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. environment

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan kulit dan kelamin.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang dalam kurun waktu Mei Juni pada tahun 2015.

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu kebidanan dan Kandungan. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kramas Kecamatan Tembalang Kota Semarang dengan pemakai kontrasepsi pil oral kombinasi yang cukup banyak sehingga memudahkan peneliti untuk mengumpulkan sampel dan akan dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2014. 4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik. Berdasarkan waktu penelitian, rancangan penelitian ini adalah cross sectional. 31 4.4 Populasi dan Sampel Penelitian 4.4.1 Populasi Penelitian 4.4.1.1 Populasi Target Seluruh wanita pemakai kontrasepsi pil oral kombinasi. 29

30 4.4.1.2 Populasi Terjangkau Meliputi wanita pemakai kontrasepsi pil oral kombinasi usia 20-35 tahun di Kelurahan Kramas Kecamatan Tembalang Kota Semarang. 4.4.2 Sampel Penelitian 4.4.2.1 Cara Sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling yaitu memilih sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. 4.4.2.2 Besar Sampel Besar sampel minimal penelitian analitik numerik tidak berpasangan dihitung dengan rumus berikut 31 : n1 = n2 = 2x Z α + Z β S X 1 X 2 2 Berdasarkan rumus di atas apabila diinginkan tingkat kepercayaan 95% maka didapatkan perhitungan : n = besar sampel α = kesalahan tipe I = 5%, hipotesis dua arah, maka Z α = 1,96 β = kesalahan tipeii = 20%, hipotesis satu arah, maka Z β = 0,842 s = simpang baku gabungan ditentukan dari penelitian sebelumnya 7 = -228 X 1 -X 2 = selisih minimal yang dianggap bermakna= -210 n1 = n2 = 2x Z α + Z β S X 1 X 2 2 n1 = n2 = 2x 1,96 + 0,842 x 228 210 2 = 18,5

31 Apabila dibulatkan maka besar sampel minimal yang dibutuhkan adalah 19 orang dalam satu kelompok. Untuk mengatasi drop out pada saat penelitian, maka sampel yang akan diambil datanya adalah 20 orang dalam satu kelompok. Sehingga keseluruhan besar sampel yang dibutuhkan adalah 40 orang, terbagi atas 20 wanita yang memakai kontrasepsi pil oral kombinasi yang memenuhi kriteria inklusi dan 20 wanita yang tidak memakai kontrasepsi. 4.4.2.3 Kriteria Seleksi 4.4.2.3.1 Kriteria Inklusi - Wanita pemakai kontrasepsi pil oral kombinasi dengan usia 20-35 tahun. - Bersedia berpartisipasi dalam penelitian. - Pemakai kontrasepsi pil oral kombinasi minimal 3 bulan. - Kesehatan umum baik, tidak menderita penyakit sistemik. - Pemakai kontrasepsi pil oral kombinasi dengan kriteria OHI-S cukupbaik karena merupakan rata-rata nilai OHI-S masyarakat Indonesia. 4.4.2.3.2 Kriteria Eksklusi - Wanita pemakai kontrasepsi pil oral kombinasi yang tidak bersedia ikut dalam penelitian. - Mengkonsumsi antibiotik dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. - Menggunakan gigi tiruan pada regio anterior rahang bawah. - Sedang menjalani perawatan ortodontik.

32 4.5 Variabel Penelitian 4.5.1 Variabel Bebas Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah kontrasepsi pil oral kombinasi. 4.5.2 Variabel Terikat Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan ph dan volume saliva serta angka leukosit cairan sulkus gingiva. 4.6 Definisi Operasional Tabel 2. Tabel Definisi Operasional No. Variabel Unit Skala 1. Kelompok 1 : Pemakai kontrasepsi Nominal 2 : Kontrol 2 Usia Tahun Nominal 3. Status OHI-S 1 : Baik Nominal 2 : Cukup 3 : Buruk 4. Volume Saliva Spuit 1 cc Rasio 5. ph saliva ph meter digital Hanna Rasio 6 Jumlah leukosit cairan sulkus gingiva Mikroskop elektron Rasio a) Pengguna kontrasepsi pil oral kombinasi adalah sampel yang menggunakan kontrasepsi dalam bentuk pil oral kombinasi yang mengandung etinil estradiol dan noretindron serta diminum 1 tablet perhari. b) Kontrol adalah sampel yang diperoleh dari subyek penelitian yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. c) Leukosit di dalam cairan sulkus gingiva merupakan indikator penting dalam menentukan diagnosis adanya inflamasi.

33 d) Saliva adalah cairan mulut atau air liur yang diambil dari subyek penelitian dan ditampung ke dalam wadah untuk kemudian dilakukan pengukuran terhadap ph dan volumenya. e) ph saliva : derajat keasaman terhadap cairan yang disekresikan kedalam mulut oleh kelenjar saliva yang diukur dengan menggunakan ph meter digital Hanna. f) Volume saliva : banyaknya saliva yang disekresikan oleh kelenjar saliva bervariasi pada setiap individu. g) Status OHI-S : keadaan yang menggambarkan kebersihan gigi dan mulut seseorang. Penilaiannya dengan menggunakan suatu index kebersihan gigi dan mulut yang merupakan index gabungan antara Debris Index dan Calculus Index. 4.7 Prosedur Penelitian 4.7.1 Bahan Penelitian a. Saliva dari subjek penelitian b. Cairan sulkus gingiva dari subjek penelitian c. Reagen Turk d. Kapas e. Cotton roll 4.7.2 Alat Penelitian a. Spuit 1 cc dengan jarum tumpul (endo irigation needles)

34 Penggunaan spuit 1cc dengan jarum tumpul (endo irigation needles) baru pertama kali dilakukan pada penelitian ini, jenis alat ini dipilih karena relatif murah dan tidak melukai gingiva. b. ph meter digital Hanna c. Spuit 1cc d. Tabung appendof e. Neubeuer Improved f. Pipet sahli g. Pipet pasteur h. Mikroskop elektron. i. Masker k. wadah saliva l. Sarung tangan m. Kaca mulut n. Penghitung waktu (stopwatch) 4.7.3 Jalannya Penelitian a. Pengisian informed consent 1. Wawancara dilakukan untuk menanyakan kesediaan diri menjadi subyek penelitian dan data pribadi. 2. Subyek penelitian diminta untuk mengisi formulir informed consent setelah subyek diberi penjelasan mengenai penelitian secara lisan. b. Penilaian OHI-S

35 Persiapan subyek Subyek penelitian sebanyak 40 orang yang memenuhi syarat terbagi atas 20 wanita yang memakai kontrasepsi pil oral kombinasi yang memenuhi kriteria inklusi dan 20 wanita kelompok kontrol yang tidak memakai kontrasepsi. Diawali dengan pengisian blanko identitas subyek dan dilakukan pemeriksaan klinis berupa status kebersihan rongga mulut yang diukur dengan OHI-S menurut kriteria Green dan Vernillion. Pemeriksaan dilakukan pada 6 gigi permanen menurut kriteria nomenklatur WHO yaitu 26 : Permukaan labial insisivus sentralis kanan rahang atas (1.1). Permukaan labial insisivus sentralis kiri rahang bawah (3.1). Permukaan bukal molar satu kanan rahang atas (1.6) dan molar satu kiri rahang atas (2.6). Permukaan lingual molar satu kanan rahang bawah (4.6) dan molar satu kiri rahang bawah (3.6). Pengukuran status kebersihan rongga mulut pada penelitian ini menggunakan disclosing solution tablet. Cara penggunaanya yaitu dikunyah kemudian diratakan ke seluruh permukaan gigi. Gigi yang bersih (bebas dari debris dan plak) tidak terdapat pewarnaan oleh disclosing solution pada permukaan gigi sedangkan apabila permukaan gigi berwarna merah keunguan menunjukkan adanya debris dan plak yang menempel pada gigi.

36 Simplified Debris Index (DI-S) Kriteria skor debris sebagai berikut : 0 = tidak ada debris atau statin 1 = debris yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi atau adanya statin ekstrinsik tanpa yang menutupi permukaan gigi. 2 = debris yang menutupi lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi. 3 = debris yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi. Rumus DI-S: DI-S = Jumlah nilai debris Jumlah gigi yang di periksa - Simplfied Calculus Index (CI-S) Kriteria skor calculus sebagai berikut : 0 = tidak ada calculus 1 = calculus supragingiva yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi. 2 = calculus supragingiva yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi atau adanya calculus subgingiva yang melingkar sebagian dari servikal gigi. 3 = calculus supragingiva yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi atau adanya calculus subgingiva yang melingkar pada servikal gigi atau keduanya.

37 Rumus CI-S: CI-S = Jumlah nilai calculus Jumlah gigi yang di periksa OHI-S = DI-S + CI-S Tingkat kebersihan rongga mulut secara klinis pada OHI-S dapat dikategorikan sebagai berikut : 0,0 1,2 = baik 1,3 3,0 = cukup 3,1 6,0 = buruk c. Pengambilan ph dan volume saliva 1. Subyek penelitian diinstruksikan untuk duduk sambil menundukkan kepala kurang lebih 45º terhadap lantai. 2. Mulut agak dibuka kemudian saliva dibiarkan mengalir kedalam wadah saliva, apabila saliva sukar keluar dapat dibantu dengan lidah mendorong saliva masuk kedalam wadah saliva. 3. Pengumpulan saliva dilakukan selama 1 menit, setelah itu pengukuran volume saliva diukur dengan menggunakan spuit 1 cc. 4. Pengukuran ph saliva menggunakan ph meter digital Hanna dengan cara mengaktifkan ph meter dengan menggeser tombol yang berada di atas ph meter, merendam elektroda pada cairan buffer sambil digerakgerakkan perlahan sampai layar menunjukkan angka ph 7 kemudian memasukkan ph meter pada sampel saliva lalu dilihat nilai ph saliva

38 pada layar dan setelah digunakan bilas dengan air untuk meminimalkan kontaminasi. d. Pengambilan dan pemeriksaan sampel cairan sulkus gingiva Dilakukan pengambilan cairan sulkus gingiva pada 40 sampel penelitian dan pemeriksaaan angka leukosit cairan sulkus gingiva dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Semarang Jalan Soekarno Hatta No. 185 Semarang. Langkah-langkah pengambilan cairan sulkus gingiva adalah sebagai berikut : 1. Mengisolasi daerah sulkus gingiva dengan cotton roll, air ludah dikeringkan dengan kapas. Untuk pengambilan sampel yang tepat adalah salah satu gigi caninus rahang bawah, karena menurut penelitian daerah ini paling jarang mengalami kerusakan jaringan periodontal. 2. Melakukan pengambilan cairan sulkus gingiva menggunakan spuit 1cc dengan jarum tumpul (endo irigation needles) kemudian dimasukkan ke dalam tabung appendof. 4. Mengambil cairan sulkus ginggiva dengan menggunakan pipet sahli sebanyak 20 µl. 5. Memasukkan ujung pipet ke dalam wadah yang berisi reagen turk 0,38 ml kemudian wadah ditutup dengan karet penutup dan kocok dengan membolak balik wadah minimal 2 menit. Penghitungan jumlah leukosit dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Semarang.

39 1.Mengambil bilik hitung yang bersih dan kering kemudian meletakkannya di mikroskop dan meletakkan kaca penutup di atas bilik hitung. 2. Meneteskan 3-4 tetes larutan menggunakan pipet pasteur dengan cara menyentuhkan ujung pipet pada pinggir kaca penutup. Biarkan bilik hitung terisi secara perlahan lahan dengan sendirinya. 3. Menghitung semua leukosit pada 4 lapangan pandang besar dengan perbesaran 10x. 4. Data yang diperoleh dikerjakan untuk dianalisis lebih lanjut.

40 4.8 Alur Penelitian Ethical clearance Pemilihan subyek yang memenuhi kriteria Pengisian informed consent dan data pasien Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan Penilaian status OHI-S Penilaian status OHI-S Pengambilan saliva kemudian dilakukan pengukuran volume saliva dengan spuit 1 cc dan pengukuran ph saliva dengan ph meter digital Hanna Pengambilan saliva kemudian dilakukan pengukuran volume saliva dengan spuit 1 cc dan pengukuran ph saliva dengan ph meter digital Hanna Pengambilan cairan sulkus gingiva menggunakan spuit 1 cc dengan jarum tumpul (endo irigation needles) kemudian dilakukan penghitungan angka leukosit cairan sulkus gingiva dengan mikroskop elektron Pengambilan cairan sulkus gingiva menggunakan spuit 1 cc dengan jarum tumpul (endo irigation needles) kemudian dilakukan penghitungan angka leukosit cairan sulkus gingiva dengan mikroskop elektron Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis data Gambar 5. Skema Alur Penelitian.

41 4.9 Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh untuk masing-masing responden dalam formulir pencatatan data yang ada, ditabulasi kemudian dilakukan analisis statistik melalui proses : a. Penyuntingan Bertujuan untuk mengkoreksi data, meliputi kebenaran dan kelengkapan pencatatan. Penyuntingan dilakukan di tempat pengumpulan data agar apabila terjadi kesalahan atau kekurangan dapat segera dilakukan perbaikan. b. Tabulasi dan Pengelompokan data Data yang terkumpul dipindahkan ke dalam tabel dan dikelompokkan sesuai variabel penelitian. c. Analisis Data Data hasil penelitian adalah rerata jumlah angka leukosit cairan sulkus gingiva, ph dan volume saliva dari kelompok perlakuan dan kontrol yang akan dimasukkan ke dalam data komputer dan disajikan dalam bentuk tabel. Data dari kelompok perlakuan tersebut dianalisis normalitasnya dengan uji Shapiro-Wilk. Bila distribusi datanya normal, dilakukan analisis statistik parametrik uji T- Independen, sedangkan bila distribusi datanya tidak normal, dilakukan analisis statistik non parametrik uji Mann-Whitney. Nilai kemaknaan atau signifikasi uji ini apabila nilai p<0,05 (tingkat kepercayaan 95%). Semua statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

42 4.10 Etika Penelitian Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dimintakan ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang. Calon subyek penelitian diberikan informasi mengenai maksud, tujuan, dan manfaat penelitian. Kemudian subyek bersedia mengikuti penelitian diminta untuk menandatangani surat informed consent. Subyek yang menolak mengikuti penelitan tidak akan dikenai konsekuensi apapun. Subyek juga berhak untuk keluar dari penelitian sesuai keinginannya. 4.11 Jadwal Penelitian Tabel 3. Tabel Penelitian Kegiatan Studi Literatur Penyusunan proposal PengUjian proposal Pelaksanaan penelitian Analisis dan pengolahan data Penulisan laporan Pengujian hasil akhir Bulan ke- Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul