ABSTN,AK SKB,IPSI. PEil.rtDuleil ilutu TEnHrorp peirarilr ilere[ vare DIPEI IEII ATAS DISAR ITASIIT. TAT gaid IrIRP zg702oa NrRM tt.t.oo{.t2011.

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTR,AK SKR,IPSI. l{rp 2g,0a25 ttim a 'l. gurabaya tt9t HUKUT UN VEN'ITAS. PEIIGGUATil ffirek YAIIG SATA DIIIIIIAU DTil IUI(UT

ABSTRAKSI SKRIPSI. Banyak merek dalam dunia perdagangan di Indonesia. pada saat ini yang dimulai dari kegiatan sehari-hari dan

IGDUDUKAII IIIAI( IIIGI(IT DALAiI PEIYARISAI{ ME]IURUI HUI(UiI ADAT IATUA

IIAI iieiidiaiii RUMAII PEIIII{GGAIAII YAIIG DIBAIIGUII ITTPA PERSETUIUAII AHII WARIS YAIIO IAIT.: DtTtiltAU l AR SE0t HUt(Ut PERDATA

ABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI

PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK TIDAK BERITIKAD BAIK DALAM TEORI DAN PRAKTEK DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

199{ ABSTRAK SKRIPSI. tfi(uttas Hu!(uil UlllvERslTls surlbayr SURABAYA. fl lilauall IEltIAllG lgpll il TAtl llatfff llubull GAllllI A llell0lll

OIEH PEMAKAIAN RUMAH SUSUN YANG DIKUASAI OLBH ABSTRAK SKRIPSI PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

anak sebagaimana yang dikehendaki

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

OtEH ABSTRAK SKRTPSI. DESSY EVALINA NRP N RM t. 36&n IIUI(UM BAOI PEI{ERIMA GIR(I BITYIT DIBATAI.I(AI{ {IIEII PEI{ARII(

t99 4 TAI{GGUNG JAWAB PERANTARA DAGAT'IG EFEK DALAI\{ MELAKUI(AN PENYERAHAT{ SAHAM YAI\G TERI"AMBAT PADA IIWESTOR ABSTRAK SKRIPSI

FAKULTAS HOKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

TANGGUNG GUGAT PERJANJIAN WARALABA PADA,ES TELER 77" 01 SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKI.'M BAGI PEMBELI YANG BERITIKAD BAIK

GUGATAN PEMBATALAN MEREK DAGANG TERKENAL YANG TELAH KADALUARSA JANGKA WAKTUNYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 S K R I P S I.

TINJAUAN TENTANG STATUS ANAK MENURUT UN DANG- UN DANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HOKUM ISLAM 01 SUMBAWA BESAR ABSTRAK SKRIPSI. Oleh

Ftfiutlts RU[un uiltvenstlrs sunmara SUNTBTYA t991. ttllt ilt TAII8GU]IG EUGTT TTAS IGCETIIOA]I YIXG IERIII}I III ABSTRAK SKRIPSI RESPATI ISHARSUNTORO

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. dan kepercayaan terhadap merek tersebut. untuk memperoleh/meraih pasar yang lebih besar. Berdasarkan hal tersebut,

MEREK. Umum. 1. Apakah merek itu?

III. METODE PENELITIAN. penelitian hukum yang objek kajiannya meliputi ketentuan-ketentuan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting. Oleh sebab itu banyak pengusaha asing yang berlomba

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1992 TENTANG MEREK. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dipaparkan. pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

FAI(UITAS HUtruil UilIVERSIIIS SURABAYA SURTBAYT t993

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak diundangkannya UUPA maka pengertian jual-beli tanah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya salah satu kebutuhan manusia adalah perkawinan. Berdasarkan Pasal 28B ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. masih tetap berlaku sebagai sumber utama. Unifikasi hak-hak perorangan atas

BAB I PENDAHULUAN. etnis,suku, agama dan golongan. Sebagai salah satu negara terbesar di dunia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ABSTRAK SKRIPSI. llut(ut lllterllaslolltl. illlftutll IIIIEGRASI lltor llilur llellurui. gurabaya FAKULTAS. HUKUH UHIVERSITAS SURABAYA t9t9.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TINJAUAN TENTANG PEMAKAIAN MEREK DAGANG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERSAINGAN MELAWAN HUKUM DI PT

I. PENDAHULUAN. yang hari ini diproduksi di suatu negara, di saat berikutnya telah dapat dihadirkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

III. METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mempelejari suatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Keanekaragaman budaya yang dipadukan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap kematian erat kaitannya dengan harta peninggalan. Setiap

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ABSTRAKSI. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan. dana dalam pembinaan perekonomiannya. Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

BAB III PEMBAHASAN. A. Akibat Hukum terhadap Jabatan Notaris yang Dinyatakan Pailit Menurut UUJN DAN UU Kepailitan.

IAIIOCUIIG GUGAI PEIIGGUIIAAII IIEREK UilIUTI DIKEIIAT IIASYARAI$ DITIN AU DARI UltDAilC UilDAltG lt0ill0r 19 lallull 1992

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian seperti telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dapat

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

ANALISIS PUTUSAN NOMOR 012 K/N/HAKI/2002

BAB I PENDAHULUAN. saseorang pasti mendapatkan sesuatu, baik dalam bentuk uang maupun barang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG USAHA PERSEORANGAN DAN BADAN USAHA BUKAN BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai tanah yaitu karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa. tanah itu dalam batas-batas menurut peraturan undang-undang.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AESTRAKSI. Latar Belakanc Pemi lihan Judu'l. Asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-undang. Hukum Dagang (selanjutnya disingkat KUHD) adalah suatu

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pengadilan. Karena dalam hal ini nilai kebersamaan dan kekeluargaan

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PENUTUP. 62 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. disingkat HKI) telah berkembang sangat pesat. Sebagai ilmu yang baru, HKI

BAB V IZIN PENDAFTARAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan akhir dari perjalanan kehidupan seorang manusia dan

t993 SURABAYA GANTI RUGI AKIBAT PENCEMARAN NAMA BAIK BENNY KOSASIH ABSTRAK SKRIPSI SEBAGAI PERBUATAN MELANGGAR HUKUM OIEH t{rp

ABSTR.AK SKR,IPSI. tttt. t ip 2tt0 4 SURABAYA. ilrnm $.7.00a.120a.0006t IIALIT HAI. TERIAIII PEIICABUTA]I SIUPP. HUKUT UNryEngtls.

ALTERNATIF HUKUM PERKAWINAN HOMOSEKSUAL

ASPEK IIUIruM CEII ATAS BAWA YAIIG TAIIGGAL PEIIERBITAIIIIYA TUIIOUR DAiI DITIILAK I LEII BAIIK DE]IGAII ATASAII REIGIII]IOilTA IELAH DITUTUP

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Apabila ada peristiwa meninggalnya seseorang yang

BAB III KEDUDUKAN HUKUM TANAH OBYEK SENGKETA Sengketa yang Timbul Sebagai Akibat dari Kelalaian dalam Proses Penerbitan Sertifikat Hak Pakai

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Transkripsi:

PEil.rtDuleil ilutu TEnHrorp peirarilr ilere[ vare DIPEI IEII ATAS DISAR ITASIIT ABSTN,AK SKB,IPSI Olch TAT gaid IrIRP zg702oa NrRM tt.t.oo{.t2011.165r FAKULTAS HUKUT U]{IYER'rrAg guraeaya Ite 4 gurabaya

PTITITDUTEil iluiut TEIHIDTPEilIAIilI iletei YATS uper0leil llls DrsAR u rslll ABSTN,Atr SKB,IPSI Diejukan untuk m.l.ngk.pi tug.t drn mcmcnuhi s!l.h srtu ryrrat guna m.ncapai galar S.ri.n. Hukum Oloh MAT gaid nrp 2CrO2o,8 t{trm t7.7.oo4.120:1.10552 FAKULTAS HUKUH UXn/EREITAI AURABAYA guraiaya l9e 1

Surtbaya, Harot 1994 Mahasiswa Yang b.nsngkut.n --flfib IIAT SAID U.ngctahul Deken Fakulta Pcrnbimbing A J-L.H =' / ra{---- \_K- Danicl Djoko Tarliman, S.H.,M.S.

Merek menurut pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang merek (selanjutnya disingkat UU No. 19 Tahun 1992) merupakan suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa' UU No' 19 Tahun 1992 menganut sistem honsitutif sebagainana pasal 3 UU No' 19 Tahun 1992, tti mana dalam sistem konstitutif, negara akan memberihan hak khusus atas merek terdaftar. Jadi hak atas merek tersebut terbit karena pendaftaran. Namun alisyaratkan bahwa merek hanya dapat didaftar atas dasar permintaan yang diajukan oleh pemilik merek yang beriti.kad baik. Ini menunjukkan bahwa khusus yang iliberikan oleh negara tersebut hanya terhadap merek terdaftar dan yang mendaftarkan adalah pemilik yang beritikaat baik, lgg2, Hal ini sebagaimana pasal 4 ayat I uu No. 19 Tahun telah selayaknya, karena dalam sistem hukum itu alikenal suatu perkatan bahwa perl indungan hukum itu hanya diberikan kepada yang beritikad baik. Pemilik merek yang beritikad tidak baik mendaftarkan mereknya berarti tel.ah melakukan perbuatan melanggar ketertiban dan kesusilaan. Bagi mereh yang me-

langgar ketertiban dan kesusilaan berarti tidak dapat didaftarkan sebagai merek sebagaimana ketentuan pasal 5 ayat 1 LIJ No. 19 Tahun 1992' Dibahasnya masalah rnerek dikaitkan dengan p ndaftaran yarrg diajukan oleh pemilik yang beritikad tidah baik ini ada t{.aitannya dengan dua orang ahli waris yang mewarisi harta peninggalan pewaris yang di dalamnya termasuk merek jamu tradisional "Cap Bajing". Terhadap rnerek jamu tradisional. "Cap Bajing", oleh si pewaris tel.ah diwasiatkan kepada anak laki-laki satu-satunya yaitu Pepen Arifin. Namun merek "Cap Bajing" tersebut oleh salah satu ahli warisnya yaitu Saliah telah didaftarkan di Kantor Merek, Berdasarkan latar trelakang di atas timbul suatu kesenjangan entara perolehan atas merek adalah dibenarkan namun tidak di.daftark-an, dilain pihak seseorang memiliki merek atas dasar pendaftaran. Atas dasar hal di atas yang mendorong saya menyusun skripsi dengan mengambil judul: "PERLINDLTNCAN HUKUM TERHADAP PEMAKAI MEREK Y.{NG DIPEROI,EH.4.TAS DASAR WASIAT". Sedangkan permasalahan Jiang disajikan adalah: Bagaimana perlindungan hukum terhadap peniakai merek yang diperoleh atas dasar wasiat dikaitkan dsngan LIU No. 19 Tahun 1992?

Tuiuan Penelitian Tujuan di lakuhannya penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah ingin mengetahui lebih lanjut mengenai LIIJ No. 19 Tahun 1992 yang dikatakan masih relatif baru, sehingga masih banyak terjadi pe rmas a I ahan-pe rmasalahan yang masih memerlukan pemecahan. Permasalahan tersebut salah satunya adalah perolehan merek atas dasar wasiat yang ternyata digunakan dan didaftarkan oleh orang lain. Jadwal Waktu Penelitian Pers iapan penelitian Pengumpulan data Pengolahan dan analisis data 6 mi nggu 5 minggu 6 mi nggu Metode Penelitian Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, maksudnya pembahasannya didasarkan atas norma-norma hukum yang bersifat mengikat, dalam hal ini KUH Perdata dan LIU No. 19 Tahun 1992 yang di terapkan terhadap masalah yang dibahas. Sumber data berupa data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka, yang terdiri dari bahan hukum primer yaitu bahan hukun yang bersifat mengikat yaitu KUH Perdata dan LIIJ No. 19 Tahun 1992, sedangkan bahan hukum sekunder yang

bersifat menjelaskan bahan hukum primer yaitu pendapat para sarjana, literatur maupun bahan perkuliahan. Bahan pustaka yang merupakan data sekunder dikumpulkan dengan cara membaca, mempelajari, mengidentifikasikannya, sehingga diperoleh data yang ada kaitan langsung dengan masalah yang dibahas. Kenudian diolah secara deduktif maksudnya rnengolah data dengan didasarkan atas hal-hal yang bersifat umum dalam hal ini Peraturan perundang-undangan dan literatur disimpulkan nenjadi khusus sehingga ditemukan jawaban atas masalah. Selanjutnya dianalisis secara kualitatif maksudnya menganalisis suatr data didasarkan atas pemikiran yang logis, runtut dan runtun dengan menelaah sistematika peraturan perundangundangan. Pokok Hasi I Penelitian Wasiat merupakan pesan terakhir yang dapat dengan kata atau tulisan yang akan dilaksanakan setelah pemberi wasiat meninggal dunia. Perolehan merek atas dasar wasiat menurut pasal 41 UU No. 19 Tahun 1992 adalah diakui, sehingga apabila pihak penerima wasiat dapat membuktikan bahwa dirinya memperoleh merek atas dasar wasiat berarti sebagai pemakai merek yang beritikad baik, meskipun belun mendaftarkannya mereknya.

Sebagai pemakai merek yang beritikad baik akan memperoleh perl indungan hukum dan sebaliknya apabila memakai merek yang tidak beritikad baik meskipun telah diitaf tarkan mengakibatkan bahwa merek yang didaftarkan tidak memperoleh perl indungan hukum dan dapat dikatakan telah rnelakukan perbuatan melanggar hukum' yaitu melanggar hak orang lain yaitu memakai merek yang beritikad baik. MenggBnakan merek yang ada kesamaan pada pokoknya atau secara keseluruhan dengan pemakai merek yang beritikad baik itapat mengajukan gugatan penthentian penggunaan merek disertai atengan penggantian biaya' rugi dan bunga sebagaimana ketentuan pasal 1355 Kitab Undangundang Hukum Perdata - Kes imdulan Pemakai urerek yang diperoleh atas dasar wasiat mendapat perl indungan hukum oleh karena dianggap sebagai pemakai nerek yang beritikad baik, meskipun merek tersebut belum didaftarkan pada Kantor Direktorat Jenderal Hak Cipta Paten dan Merek. Adanya pendaftaran yang di lakukan oleh pemakai merek yang kedua meskipun sudah mendaftarkan mereknya' ahan tetapi apatlila tertrukti pendaftaran tersebut dengan tujuan tidak baik atau treritikad tidak baik, berarti da-

pat dikatakan melakukan perbuatan yang melanggar ketertiban umum, sehingga merek tersebut tidak dapat didaft arkan. Pengakuan sebagai pemakai merek pertama harus dapat dibuktikan melalui surat wasiat dan mengajukan permohonan penghentian penggunaan merek beserta gugatan penggant ian kerugian atas dasar telah melakukan perbuatan melanggar hukum. Oleh karena hanya pemilik merek terdaftar yang dapat mengajukan permohonan pembatalan merek, maka seyogianya Kantor Merek memberikan kesempatan kepada pemakai merek yang beritikad baik namun belum mendaftarkan mereknya melalui memperkenalkan mendaftarkan mereknya dengan alat bukti wasiat guna untuk meminta pembatalan merek terdaftar. Seyogianya hakim Pengadi lan Negeri yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan merek ini menolak gugatan Saliah dan memenangkan Pepen Arifin sebagai pihak yang beritikad baik sebagai pemakai merek. Dengan adanya peralihan dari sistem deklaratif ke sistem konstitutif ini khususnya mengenai kepastian hukum atas pendaftaran merek, pihak Kantor Merek mengadakan penyuluhan, mengingat masih banyak pemakai merek yang belum mengerti dan memahani yang dimaksud oleh Lru No. 19 Tahun 1992.