Penjelasan SBY tentang Ketegangan Indonesia-Malaysia dalam Perspektif Analisis Wacana

dokumen-dokumen yang mirip
Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

PENGARUH PEMBERITAAN KONFLIK DI MEDIA ONLINE TERHADAP SIKAP NASIONALISME

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Hadirin yang Saya Hormati, Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Demi Kedaulatan, Kita Harus Tegas

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Sengketa Batas Wilayah Indonesia-Malaysia di Perairan Ambalat, maka dapat

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun Hanya saja, tidak banyak yang

MI STRATEGI

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Menyingkap Misteri Laut Tiongkok Selatan I Made Andi Arsana

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas.

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian)

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

(Tulisan 2 Habis) Andai Ahok Belajar Sosiolinguistik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

Sambutan Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna Bidang Polhukam, 31 Agustus 2010 Selasa, 31 Agustus 2010

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dan Buka Bersama Prajurit TNI, di Jakarta, tgl. 3 Juli 2014 Kamis, 03 Juli 2014

xii hlm / 14 x 21 cm

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB sebagai suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku

Mahendra Putra Kurnia Fakultas Hukum Universitas Mulawarman

(1) PENCERMATAN DAN PERNYATAAN

Sambutan Presiden RI pd acara Buka Bersama di Kediaman Ketua DPD RI, tgl.24 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 24 Juli 2013

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

Sambutan Presiden RI pd Hari Veteran Nasional, di Balai Sarbini, Jakarta, tgl.11 Agt 2014 Senin, 11 Agustus 2014

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

KERJASAMA PERTAHANAN RI - MALAYSIA

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

Sambutan Presiden RI Pd Rapat KKIP, tgl 12 Maret 2014, di Mako Armatim TNI-AL, Surabaya Rabu, 12 Maret 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Assalamu alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

BAB II TINDAK PIDANA DESERSI YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI. mengenai fungsi, tugas dan tanggungjawab mereka sebagai anggota TNI yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap negara pada prinsipnya mempunyai kedaulatan penuh atas

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 23 Agustus 2010 Senin, 23 Agustus 2010

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

A. Pengertian Pancasila

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

Indonesia-Maroko; Peluang Peningkatan Hubungan Bilateral melalui Kerjasama Ekonomi (533/M)

STUDI KOMPARATIF BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS DAN FAKULTAS DALAM KONTEKS PENDIDIKAN POLITIK

Ambalat: Ketika Nasionalisme Diuji 1 I Made Andi Arsana 2

PERSAINGAN EKONOMI INDONESIA KEPERCAYAAN KONSUMEN TERTINGGI NOMOR 3 DI DUNIA INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBESAR 115

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

UKBM PPKN-1.2/2.2/3.2/4.2/1/2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

peradaban Bangsa Timur yang berkembang dengan pesat. Tiongkok. Ketiga Negara ini sangat berperan penting pada pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara hukum. 1 Konsekuensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bupati Pandeglang SAMBUTAN BUPATI PANDEGLANG PADA UPACARA HARI ULANG TAHUN KE-71 KEMERDEKAN REPUBLIK INDONESIA WIB

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara umum ketahanan nasional dapat diartikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

AKU AKAN MATI HARI INI

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 2 Februari 2012 Kamis, 02 Pebruari 2012

BAB IV KESIMPULAN. Jepang sudah lama memiliki peran penting di dalam masyarakat internasional,

Konferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 02 Desember 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

Pendidikan Agama Katolik

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013

BAB 6 PENUTUP. hingga masa transisi demokrasi. Beberapa ahli, misalnya Samuel Decalo, Eric. politik, yang akarnya adalah kekuatan politik militer.

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

Akankah Tahun Depan Tidak Ada Lagi RRI dan TVRI.?.

Sambutan Presiden RI pd Penandatanganan Nota Kesepakatan Rencana Aksi, di Jakarta, tgl 18 Mar 2015 Rabu, 18 Maret 2015

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat.

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dengan sadar memilih bentuk negara dan dirumuskan sesuai dengan jiwa

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

PENGELOLAAN PERBATASAN SEBAGAI GARDA TERDEPAN KEDAULATAN

KASUS AMBALAT : KONFLIK WILAYAH ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA ( )

Kedua, bila dicermati tindak kekerasan itu tidak diseluruh Papua, tapi berkosentrasi di tiga distrik yaitu Jayapura, Abepura, dan Puncak Jaya.

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, II, III

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Mencari solusi untuk PSSI Posting oleh Bursa Internet - 26 May :50

1) Nasionalis. 2) Pemberani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

PERMASALAHAN GLOBAL perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut Dunia air laut : 13 cm per 10 tahun; suhu : 0,019 oc per tahun. Indonesia air laut

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat

MENGAPA TAPOL DI PAPUA TOLAK RENCANA PEMBERIAN GRASI?

Analisa Tentang HUKUM di Indonesia Dalam Rangka Penguatan Sistem Pertahanan Negara Oleh: Dr. Koesnadi Kardi, M.Sc, RCDS Marsekal Muda TNI (Purn)

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Rabu malam, 1 September 2010 Presiden SBY memberikan penjelasan resmi mengenai sikap resmi pemerintah terkait memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia di Markas Besar TNI Cilangkap. Presiden merasa perlu segera memberikan penjelasan setelah banyak komponen masyarakat melakukan protes atas perlakuan Malaysia terhadap tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang ditangkap oleh polisi Maritim Diraja Malaysia. Penangkapan itu menimbulkan ketegangan karena menurut versi pihak Indonesia ketiga petugas itu adalah aparatur negara yang menjalankan aktivitas pengawasan dalam wilayah kedaulatan Indonesia. Sebelumnya, tujuh nelayan Malaysia menangkap ikan di wilayah perairan RI. Kedua insiden tersebut dianggap sebagai pemicu memanasnya hubungan kedua negara bertetangga dekat ini. Baik nelayan Malaysia maupun ketiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebenarnya telah dilepaskan pihak masing-masing. Tetapi karena masalahnya menyangkut kedaulatan wilayah, solusinya tidak begitu mudah. Sebab, di dalamnya ada rasa nasionalisme, harga diri, dan martabat sebuah bangsa. Meminjam istilah dalam psikologi, Malaysia dianggap sedang mengganggu comfort zone Indonesia. Menurut kajian psikologi, siapa pun yang comfort zone -n ya terganggu, apalagi sengaja diganggu, pasti akan marah. Bagi sebuah bangsa, wilayah kedaulatan merupakan comfort zone yang sangat dilindungi dan dipertahankan mati-matian. Lihat saja konflik Israel-Palestina yang sudah puluhan tahun berlangsung berakar dari comfort zone masing-masing yang terancam. Karena itu, apa pun dilakukan oleh Israel untuk mempertahankan diri. Begitu juga Palestina berjuang habis-habisan untuk mengembalikan comfot zone -nya yang merasa dirampas oleh Israel. Tulisan pendek ini bermaksud mengupas pidato SBY dari kaca mata pandang Analisis Wacana. Sebagaimana diketahui, Analisis Wacana merupakan sebuah pendekatan untuk memahami teks dengan menitikberatkan pada bagaimana suatu ujaran disampaikan, apa ragam bahasanya, konteksnya seperti apa, bagaimana bahasa tubuh penyampai pesan, dan pesan penting apa yang dibawa penyampai pesan. Berbeda dengan analisis semantik yang menekankan makna teks secara literal (arti di dalam kamus), atau Analisis Isi (Content Analysis ) yang menekankan frekuensi penggunaan kata sebagai penanda pentingya makna kata itu, maka Analisis Wacana mengkaji sebuah narasi atau teks berdasarkan konteks. Menurut penggagasnya, teks ( text ) lahir dari sebuah kondisi ( condition 1 / 5

) yang menciptakannya, sehingga muncul konteks ( context ). Jadi context merupakan kesatuan dari condition dan text(s). Dengan demikian, teks tidak pernah muncul tiba-tiba dan tanpa ada kondisi yang melingkupinya. Kondisi menentukan wujud dan isi teks. Konteks lah yang menentukan makna teks. Karena konteks menyangkut waktu ( timing ) dan tempat ( place ), maka pidato SBY bisa dianalisis melalui dua kondisi tersebut. Berdasarkan timing-nya, pidato SBY muncul karena ada kondisi yang mengantarkannya untuk menyampaikan teks seperti itu. Kondisi itu adalah memanasnya hubungan antara Malaysia-Indonesia yang dipicu oleh insiden yang sebenarnya tidak begitu serius. Insiden itu menjadi serius karena bukan kali ini saja Malaysia meggoda Indonesia. Lepasnya dua pulau Ligitan dan Sipadan juga merupakan pra-kondisi yang membuat rasa jengkel dan tidak begitu saja mudah dilupakan dan mengganggu secara psikologis. Sayangnya, Malaysia justru merasa semakin confident setelah kedua pulau itu berhasil dikuasai melalui pengadilan Mahkamah Internasional. Memperhatikan pidato SBY dengan cermat, diperoleh kesan bahwa pemerintah Indonesia jauh dari niat berkonfrontasi secara fisik melalui kekuatan militer untuk menyelesaikan persoalan dengan Malaysia. Indonesia ingin menyelesaikannya dengan jalur diplomasi politik. SBY memulai pidatonya dengan membawa mindset pemirsa TV ke sebuah kesadaran tentang betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan Malaysia mengingat begitu banyaknya tenaga kerja Indonesia yang saat ini bekerja di sana yang mencapai angka dua juta orang dan menghasilkan devisa negara puluhan trilyun rupiah. Angka dua juta itu merupakan jumlah terbesar tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Menurutnya, hubungan baik dengan Malaysia harus dijaga karena merupakan bangsa serumpun yang sudah puluhan tahun saling berinteraksi. Implikatur dari statement tersebut ialah Indonesia saat ini sangat tergantung pada Malaysia dalam hal tenaga kerja. Dengan gamblang pidato itu menyiratkan bahwa saat ini Indonesia sangat memerlukan Malaysia, sehingga jika konfrontasi terbuka dengan Malaysia terjadi nasib dua setengah juta tenaga kerja itu akan terancam. SBY sadar betul bahwa kelangsungan 2 / 5

tenaga kerja di Malaysia sangat penting. Sebab, jika dua juta tenaga kerja itu pulang sementara lapangan kerja di Tanah Air begitu sulit, maka akan menambah jumlah pengangguran. Karena itu, pemerintah lebih memilih sikap bersabar terhadap Malaysia daripada konfrontasi, sebagaimana era Soekarno dulu. Dalam penjelasannya, SBY juga menyelipkan informasi mengenai pelajar dan mahasiswa Indonesia yang saat ini belajar di Malaysia mencapai angka 13 000 orang, dan mahasiswa Malaysia di Indonesia mencapai 6000 orang. Tetapi angka mengenai jumlah mahasiswa di kedua belah pihak hanya merupakan informasi aksesoris untuk membungkus informasi mengenai jumlah TKI dan TKW Indonesia di Malaysia. Mengawali pidato dengan memaparkan jumlah tenaga kerja yang demikian banyak dan jumlah devisa yang dihasilkan demikian tinggi bukan tanpa kesengajaan. Sebab, menurut Analisis Wacana tidak ada ucapan yang tiba-tiba dan tanpa tujuan. Tidak saja kata selalu bermakna, tata urutan penyampaian pesan dan penjelasan pun juga membawa makna tersendiri. Tata urutan menunjukkan tingkat kepentingan makna. Dengan demikian, implikatur pidato SBY akan jauh berbeda jika diawali dengan penyampaian jumlah kekuatan militer Indonesia saat ini berikut pesawat tempur F16 yang dimiliki. Dengan menggambarkan kekuatan militer dapat diartikan pemerintah siap konfrontasi fisik dengan Malaysia. Tetapi perlu juga diperhatikan dari sisi konteks fisik tempat pidato disampaikan. Mengapa SBY menyampaikannya tidak di Istana Negara, tetapi memilih di Markas Besar TNI Cilangkap. Tentu itu juga bukan tanpa pertimbangan. Makna pidato itu akan berbeda jauh dengan kalau, misalnya, disampaikan di Monas atau Taman Mini. Implikatur dari tempat penyampaian pidato itu ialah kendati Indonesia sangat membutuhkan Malaysia, utamanya mengenai ketersediaan lapangan kerja, tidak berarti Indonesia begitu saja menerima perlakukan Malaysia menyangkut kedaulatan wilayah. Jika terpaksa, maka demi kedaulatan negara dan keutuhan NKRI apa pun siap dilakukan oleh Indonesia dengan kekuatan militer sekalipun. Ragam bahasa SBY ialah bahasa baku, karena merupakan pernyataan resmi. Ragam bahasa baku menggambarkan keseriusan pemerintah Indonesia menanggapi masalah tersebut. Selain baku, gaya bahasa yang dipakai SBY juga tampak tenang dengan sesekali menggunakan bahasa tubuh melalui gerakan tangan untuk menegaskan pesan yang disampaikan. Sorotan mata SBY juga tampak jelas bahwa persoalan dengan Malaysia tidak bisa dipandang remeh, kendati harus tetap dengan kepala dingin. Dari sisi efektivitas penggunaan kata, SBY sangat cermat menggunakan kata. Hampir tidak ada kata yang mubadzir tanpa makna. Kalimatnya tertata rapi dengan struktur dan tata bahasa yang tepat dan lugas. 3 / 5

Menggunakan perspektif Language and Power ala Bourdieu pesan secara simbolik SBY sudah sangat tegas. Cilangkap adalah Markas Besar TNI, sekaligus merupakan simbol kekuatan militer Indonesia. Para petinggi militer juga hadir semua di tempat itu. Karena itu, secara simbolik sikap pemerintah sudah tegas dan jelas dan bisa dibaca dari tempat penyampaian pidato tersebut. Implikatur itu didukung oleh pernyataan SBY.kedaulatan negara dan keutuhan wilayah adalah kepentingan nasional yang sangat vital. Jika dicermati, kalimat itu mengandung implikatur pentingya menjaga keutuhan wilayah NKRI dengan cara apa pun jika diperlukan. Kata vital cukup menjelaskan hal itu. Karena itu, agak mengherankan jika masih ada sebagaian orang yang menganggap pidato SBY datar-datar saja dan normatif. Banyak orang berharap pidato SBY tegas dan jika perlu agak konfrontatif sebagaimana Bung Karno pernah melakukannya. SBY tentu berbeda dengan Soekarno. Bukankah masing-masing orang memiliki cara dan ragam bahasa sendiri untuk menyampaikan pesan yang dalam studi sosiolinguistik disebut ideolek? Pakaian yang dikenakan SBY juga bisa dianalisis lebih jauh. Ketika menyampaikan pidato, SBY mengenakan baju batik dan berkopiah hitam. Apa artinya? Pakaian batik memberi makna bahwa sebagai pemimpin negara SBY menunjukkan rasa nasionalisme. Rasa nasionalisme perlu diangkat karena ketegangan dengan Malaysia sebenarnya menyangkut isu nasionalisme, sekaligus penegasan bahwa batik yang juga sempat diklaim sebagai produk Malaysia merupakan produk asli dan pakaian khas Indonesia. Sedangkan kopiah hitam yang dikenakan merupakan bentuk empati SBY kepada masyarakat muslim yang saat itu sedang menjalankan ibadah puasa. SBY dikenal sangat memperhatikan jenis dan warna pakaian untuk selalu disesuaikan dengan konteks di mana harus tampil. Karena itu, batik dan kopiah merupakan teks yang berbicara kendati tidak lewat kata-kata. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa dari perspektif Analisis Wacana pidato SBY cukup efektif untuk meredam gejolak masyarakat yang memprotes arogansi Malaysia. Sebab, dari segi timing, place, psychological condition telah terpenuhi. Ungkapan menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah kiranya tepat untuk menggambarkan dunia batin SBY dalam menyelesaikan ketegangan Indonesia-Malaysia. Tetapi bagaimana pun tulisan ini juga hasil sebuah tafsir yang bisa ditafsir lagi, terutama oleh para peminat studi wacana!. 4 / 5

Malang, 23 September 2010 5 / 5