PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika

PROSES BERPIKIR SISWA DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

Vinny Dwi Librianti et al., Kecerdasan Visual Spasial dan Logis Matematis dalam...

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA SMP DALAM MEMAHAMI BANGUN RUANG DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

PROSES BERPIKIR SISWA SMK DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK, LOGIKA MATEMATIKA, DAN VISUAL SPASIAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA (Anton Sujarwo)

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013

PROFIL PEMAHAMAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATAKULIAH MATEMATIKA SMP DITINJAU DARI MULTIPLE INTELLIGENCE

Lina Nofianti H.U. et al., Kecerdasan Visual-Spasial dan Logika Matematika dalam...

PROSES BERPIKIR SISWA KELAS VII E DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS ABSTRAK

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin/95: 5). 1

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Grenita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA (THE THINKING ABILITY OF STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS STORY PROBLEMS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

Umi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

Vol. 3 No. 2 (2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Hanomi Irma 1), Edwin Musdi 2), Atus Amadi Putra 3)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

KECERDASAN VISUAL-SPASIALeL DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JEMBER DITINJAU DARI GENDER

PGSD, FIP, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 2 PGSD, FIP, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DISKRIT UNTUK MENINGKATKAN MULTIPLE INTELLIGENCES MAHASISWA UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogiek. Pais artinya anak, gogos artinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kecerdasan, tidak hanya satu.

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA

MATHEMATICAL CREATIVE THINKING ABILITY AND MULTIPLE INTELEGENCE BASED LEARNING

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP DITINJAU DARI KECERDASAN INTRAPERSONAL

JURNAL. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Dan Gender

TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Journal of Innovative Science Education

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

RANI PRATIWI S

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Proses Berpikir Logis Siswa Sekolah Dasar Bertipe Kecerdasan Logis Matematis dalam Memecahkan Masalah Matematika

HASIL ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI RELASI

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

Dedy Setyawan, Pembelajaran Matematika Yang Mengacu Multiple Inteligences Pada Materi Statistik

Dewi Ayu Kusumaningtias, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :

KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI KOMPOSISI FUNGSI

PROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA AVRIABEL.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SISWA KELAS VIII SMPN MODEL TERPADU MADANI PALU DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

IDENTIFIKASI PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Multiple Intelligences Pada Anak Usia Dini

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

ANALISIS METAKOGNISI TERHADAP PEMECAHAN MASALAH DALAM MATERI KAIDAH PENCACAHAN PADA SISWA KELAS XII IPS I MAN I KUBU RAYA

Surabaya, Pembimbing, Prof. Dr. Siti M. Amin, M.Pd NIP LEMBAR PERSETUJUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI KECERDASAN LINGKUNGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Abstrak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan

Dwikuranto,Mmplementasi MI dengan strategi Quantum Teaching, 2011 Desember

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI. Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan

MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS TEORI KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE) MATERI ALAT OPTIK PADA KELAS VIII SMP NEGERI 01 MADIUN

PENGEMBANGKAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF BERORIENTASI PEMBERDAYAAN MULTIPLEINTELLIGENCES

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan satu jenis kecerdasan saja, karena kecerdasan merupakan kumpulan kepingan

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

IDENTIFIKASI KREATIVITAS SISWA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN PADA MATERI BILANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017

Karina Siti Putrianingsih et al., Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa... Karina Siti Putrianingsih, Hobri, Toto' Bara Setiawan

Kata Kunci: pemecahan masalah, masalah nonrutin, kesalahan siswa.

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TERBUKA BERBASIS POLYA SUB POKOK BAHASAN TABUNG KELAS IX SMP NEGERI 7 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan test dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Hasil belajar mempunyai

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

Transkripsi:

JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 5, No. 1, Tahun 2015 PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS Ika Sulistyowati 1, Sri Rahayu 2, Nur Fathonah 3 (SMP Negeri 1 Driyorejo) 1 (Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya) 2,3 ick.ha3@gmail.com 1, mamot92@gmail.com 2, nurunipa@gmail.com 3 Abstract This research buildings like by many students are still experiencing difficulty in resolving the problem of the story, problems that arise because of the students still do not understand what is intended in about a story about what is known and what you asked of the questions that in addition to how to solve problems in a sentence mathematics so getting the right answer. Formulation of the problem in this research is How the thinking of students SMPN 1 Driyorejo in solving story in terms of linguistic and logical-mathematical intelligences? The aim is to describe the thinking of students SMPN 1 Driyorejo in solving story in terms of linguistic and logical mathematical intelligences. The research is a description of qualitative research VIII-D class in SMPN 1 Driyorejo. Subjects in this study consisted of four students with the criteria of two students with linguistic and two students with mathematical logical intelligence. The data obtained by interview, which in a matter of story material tesying functions. The analysis shows that students who have linguistic intelligence can understand about but of less able in model and pursuing that situation and so students not being able to conclude the right answer. Students who have mathematical logical intelligence can understand and capable of being in the model and doing the right with students able to conclude that answers to right. Keywords: thinking process, linguistic intelligence, mathematical logical intelligence, story problem. PENDAHULUAN Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan yang dimiliki oleh individu. Semakin tinggi tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang, maka semakin memungkinkannya melakukan suatu tugas yang banyak menuntut rasio dan akal. Kecerdasan yang ada pada setiap individu dapat diasah sehingga mampu berkembang dan meningkat sampai pada titik tertinggi. Pada dasarnya manusia mempunyai bermacam-macam kecerdasan dalam dirinya yang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kecerdasan. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan yang bernama Howard Gardner (dalam Paul Suparno, 2004:19) mengemukakan tentang teori kecerdasan ganda yang biasa disebut dengan multiple intelligence yang terdiri dari sembilan kecerdasan. Kesembilan kecerdasan tersebut adalah kecerdasan linguistik (linguistic intelligence), kecerdasan logis-matematis (logical-mathematical intelligence), kecerdasan visual spasial (spatial intelligence), kecerdasan musik (musical intelligence), kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence), kecerdasan kinestetik (kinesthetic intelligence), kecerdasan eksistensial (existential intelligence) dan kecerdasan naturalis (naturalist intelligence). Beberapa kecerdasan majemuk yang saling berkaitan diantaranya adalah kecerdasan linguistik (linguistic intelligence) dan kecerdasan logis-matematis (logicalmathematical intelligence). Menurut Howard Gardner (dalam Paul Suparno, 2004:26-29), kecerdasan linguistik (linguistic intelligence) berhubungan dengan kemampuan manusia untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis. Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan dan pengembangan bahasa secara umum. Sedangkan kecerdasan logis-matematis (logical-mathematical intelligence) berhubungan dengan kemampuan manusia dalam penggunaan bilangan dan logika secara efektif dan juga kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan. 15

Ika Sulistyowati, Sri Rahayu, Nur Fathonah : Proses dengan Kecerdasan Linguistik dan Kecerdasan Logis - Di dalam dunia pendidikan, kedua kecerdasan tersebut memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran khususnya menyelesaikan soal cerita matematika materi fungsi, karena dalam menyelesaikan soal cerita harus dapat memahami apa yang dimaksudkan dalam soal cerita yaitu mengenai apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal tersebut selain itu bagaimana menyelesaikan persoalan dalam kalimat matematika sehingga mendapatkan jawaban yang benar. Berdasarkan uraian diatas dan kenyataan dilapangan dari laporan beberapa peneliti, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Proses dengan Kecerdasan Linguistik dan Kecerdasan Logis- dalam Menyelesaikan Soal Cerita. Melihat paparan di atas, penelitian ini ingin menjawab permasalahan, bagaimana proses siswa SMPN 1 Driyorejo dalam menyelesaikan soal cerita materi fungsi yang ditinjau dari kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis-matematis? yang hasilnya dapat diharapkan dapat mengetahui proses siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi fungsi. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan proses siswa SMPN 1 Driyorejo dalam menyelesaikan soal cerita yang ditinjau dari kecerdasan linguistik dan keceradan logis-matematis. METODE Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan tidak mengolah data berupa angka, melainkan mengolah data dari hasil tes soal cerita dikerjakan empat orang siswa SMPN 1 Driyorejo dengan masing-masing kecerdasan yang diambil dari skor paling tinggi dari tes identifikasi kecerdasan majemuk yakni dua orang siswa dengan kecerdasan linguistik dan dua siswa dengan kecerdasan logis-matematis, kemudian subjek penelitian diberikan tes soal cerita materi fungsi yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang ditinjau dari indikator proses dan dicek keabsahannya dengan hasil wawancara. Adapun indikator proses tersebut yaitu kemampuan menerima, kemampuan mengolah data, kemampuan mengolah dan dan kemampuan menyimpan. Proses analisis data dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Menganalisis Hasil Tes Identifikasi Kecerdasan Majemuk (TIKM) 2. Menganalisis Hasil Tes Menyelesaikan Soal Cerita 3. Wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Hasil Analisis Data Tes Identifikasi Kecerdasan Majemuk Siswa Berdasarkan hasil tes identifikasi kecerdasan majemuk terdapat lima siswa yang memiliki skor tertinggi yang terdiri dari tiga siswa dengan kecerdasan linguistik dan dua siswa dengan kecerdasan logis-matematis. Untuk itu peneliti mengambil dua dari tiga subjek secara acak agar sampel yang peneliti butuhkan terpenuhi. Pada tes identifikasi kecerdasan majemuk terpilihlah dua subjek dengan kecerdasan linguistik dan dua subjek dengan kecerdasan logis matematis dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1 Subjek Penelitian Subjek Nama Jenis Kecerdasan 1 Nia Mei Tantri Kecerdasan Linguistic 2 Rama Purbaya Kecerdasan Linguistic 3 Ainur Risma Kecerdasan Logis- 4 Lilis Mardiana Kecerdasan Logis- Setelah terpilih subjek penelitian yang memuat kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis-matematis kemudian subjek diberi diberikan tes soal cerita pada materi fungsi dan wawancara. Berdasarkan hasil dari tes tulis dan wawancara peneliti analisis bagaimana proses siswa dalam menyelesaikan soal cerita, dengan rincian sebagai beriku: 16

JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 5, No. 1, Tahun 2015 2. Hasil Analisis Proses Siswa dengan Kecerdasan Linguistik Subjek 1 a. Soal 1 Tabel 2 Hasil Analisis Proses Subjek ke-1 dari memenuhi kriteria dalam menerima karena subjek mampu menyebutkan kembali apa yang diketahui dan apa yang ditanya dalam soal cerita tersebut dengan menggunakan bahasanya sendiri. Mengola dari mengolah hal itu dikarenakan pemodelan matematika subjek tidak tepat. dari mengolah dan karena konsep yang subjek gunakan untuk mengerjakan soal nomor 1.a dan 1.b tidak tepat selain itu langkah-langkah yang subjek gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut juga tidak tepat. dari menyimpan hal ini dikarenakan konsep yang digunakan subjek tidak tepat sehingga jawaban akhir subjek juga tidak tepat yang mengakibatkan subjek tidak mampu dalam menarik kesimpulan secara tepat. b. Soal 2 Tabel 3 Hasil Analisis Proses Subjek ke-1 dari memenuhi kriteria dalam menerima karena subjek mampu menyebutkan kembali apa yang diketahui dan apa yang ditanya dalam soal cerita tersebut dengan menggunakan bahasanya sendiri. Mengola dari mengolah hal itu dikarenakan model matematika yang subjek jelaskan tidak tepat. dari 17

Ika Sulistyowati, Sri Rahayu, Nur Fathonah : Proses dengan Kecerdasan Linguistik dan Kecerdasan Logis - mengolah dan karena konsep yang subjek gunakan untuk mengerjakan soal nomor 2.a sampai dengan nomor 2.d tidak tepat selain itu langkahlangkah yang subjek gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut juga tidak tepat. dari menyimpan karena kesimpulan yang subjek jelaskan tidak tepat. 3. Hasil analisis proses siswa dengan kecerdasan linguistic subjek 2 a. Soal 1 Tabel 4 Hasil Analisis Proses Subjek ke-2 dalam menerima karena subjek mampu menyebutkan kembali apa yang diketahui dan apa yang ditanya dalam soal cerita tersebut dengan menggunakan bahasanya sendiri. Mengola subjek tidak memenuhi kriteria dalam mengolah karena subjek tidak mampu dalam memodelkan soal ke dalam bentuk matematika. subjek tidak memenuhi kriteria pada tahap ini karena konsep yang subjek gunakan untuk mengerjakan soal nomor 1.a dan 1.b tidak tepat selain itu subjek juga tidak bisa menjelaskan secara runtun langkahlangkah yang digunakan. subjek tidak memenuhi kriteria pada tahap ini karena subjek tidak mampu untuk menarik kesimpulan dari soal tersebut. b. Soal 2 Tabel 5 Hasil Analisis Proses Subjek ke-2 pada mampu menyebutkan kembali apa yang diketahui dan apa yang ditanya. 18

JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 5, No. 1, Tahun 2015 Mengola subjek tidak memenuhi kriteria pada tahap ini karena subjek tidak mampu dalam memodelkan soal ke dalam bentuk matematika. subjek tidak memenuhi kriteria pada tahap ini karena konsep yang subjek tidak tepat selain itu subjek juga tidak bisa menjelaskan secara runtun langkah-langkah pengerjaanya. subjek tidak memenuhi kriteria pada tahap ini karena subjek tidak mampu untuk menarik kesimpulan. 4. Hasil analisis proses siswa dengan kecerdasan logis matematis subjek 3 a. Soal 1 Tabel 6 Hasil Analisis Proses Subjek ke-3 dalam menerima karena subjek mampu menyebutkan kembali apa yang diketahui dan apa yang ditanya dalam soal Indikator proses Mengola Proses cerita tersebut dengan bahasanya sendiri. dalam mengolah karena subjek mampu mengubah apa yang diketahui dan apa yang ditanya ke dalam bentuk matematika dengan memisalkan bulan ke berapa yang dicari menjadi x. pada tahap ini karena konsep dan langkahlangkah yang subjek gunakan untuk menjawab soal nomor 1.a dan 1.b tepat. dalam menyimpan karena subjek mampu mengorganisir hasil yang diperoleh. 19

Ika Sulistyowati, Sri Rahayu, Nur Fathonah : Proses dengan Kecerdasan Linguistik dan Kecerdasan Logis - b. Soal 2 Tabel 7 Hasil Analisis Proses Subjek ke-3 Indikator proses Proses kesimpulan. Indikator proses Mengola Proses memenuhi kriteria dalam menerima karena subjek mampu menyebutkan kembali apa yang diketahui dan apa yang ditanya dalam soal cerita tersebut dengan bahasanya sendiri. memenuhi kriteria dalam mampu memodelkan soal ke dalam bentuk matematika. memenuhi kriteria pada tahap ini karena konsep dan langkah-langkah yang subjek gunakan tepat untuk menyelesaikan soal nomor 2.a sampai dengan 2.d. memenuhi kriteria pada mampu untuk menarik 5. Hasil analisis proses siswa dengan kecerdasan logis-matematis subjek 4 a. Soal 1 Tabel 8 Hasil Analisis Proses Subjek ke-4 memenuhi kriteria pada tahap ini karena mampu mengungkapkan apa yang diketahui dan apa yang ditanya. Mengola memenuhi indikator dalam mampu dalam memodelkan soal ke dalam bentuk matematika. memenuhi indikator dalam menggunakan konsep dan langkah-langkah yang tepat. 20

JURNAL BUANA MATEMATIKA. Vol. 5, No. 1, Tahun 2015 memenuhi indikator dalam mampu menarik kesimpulan dari soal tersebut. b. Soal 2 Tabel 9 Hasil Analisis Proses Subjek ke-4 dari memenuhi indikor menerima karena subjek mampu mengungkapkan apa yang diketahui dan apa yang ditanya. Mengola dari memenuhi indikor mengola karena subjek mengubah soal ke dalam bentuk matematika. dari memenuhi indikor pada tahap ini karena subjek menggunakan konsep dan langkah-langkah yang tepat. dari memenuhi indikor menerima karena subjek dapat menarik kesimpulan dari soal nomor 2. Pembahasan Proses siswa dengan kecerdasan linguistik dalam menyelesaikan soal cerita materi fungsi. Subjek memenuhi indikator menerima karena subjek mampu untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahui ddan apa yang ditanyakan dengan menggunakan bahasanya sendiri meskipun subjek membaca soal sebanyak dua sampai tiga kali. Pada tahap mengola subjek tidak memenuhi kriteria karna subjek kurang mampu dalam memodelkan soal ke dalam bentuk matematika. Pada tahap mengola dan subjek tidak memenuhi kriteria karena langkah-langkah pengerjaan subjek tidak tepat selain itu pada tahap menyimpan subjek juga tidak memenuhi kriteria karena subjek tidak menyimpulkan hasil yang diperoleh. Proses siswa dengan kecerdasan linguistik dalam menyelesaikan soal cerita materi fungsi. Subjek memenuhi indikator menerima karena subjek mampu untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahui ddan apa yang ditanyakan dengan menggunakan bahasanya sendiri meskipun subjek membaca soal sebanyak dua sampai tiga kali. Pada tahap mengola subjek tidak memenuhi kriteria karna subjek kurang mampu dalam memodelkan soal ke dalam bentuk matematika. Pada tahap mengola dan subjek tidak memenuhi kriteria karena langkah-langkah pengerjaan subjek tidak tepat selain itu pada tahap menyimpan subjek juga tidak memenuhi kriteria karena subjek tidak menyimpulkan hasil yang diperoleh. PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Proses siswa dengan kecerdasan linguistik dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi fungsi subjek S1 dan S2 dapat memahami bentuk soal, subjek mampu mengungkapkan apa yang diketahui dan apa yang ditanya pada soal tersebut 21

Ika Sulistyowati, Sri Rahayu, Nur Fathonah : Proses dengan Kecerdasan Linguistik dan Kecerdasan Logis - dengan menggunakan bahasanya sendiri namun kurang mampu dalam memodelkan atau mengerjakan soal cerita tersebut, selain itu subjek S1 dan S2 juga tidak mampu dalam menarik kesimpulan karena langkah-langkah yang subjek gunakan tidak tepat sehingga hasil yang diperoleh untuk menarik kesimpulan juga tidak tepat. 2. Proses siswa dengan kecerdasan logismatematis dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi fungsi subjek S3 dan S4 dapat memahami bentuk soal, subjek mampu mengungkapkan apa yang diketahui dan apa yang ditanya dengan menggunakan bahasanya sendiri, subjek S3 dan S4 mampu dalam memedolkan soal kedalam bentuk matematika subjek S3 dan S4 juga mampu dalam mendeskripsikan langak-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut dengan tepat selain itu subjek S3 dan S4 mampu dalam menarik kesimpulan karena konsep yang digunakan tepat sehingga dalam menarik kesimpulan juga tepat. dalam menyelesaikan soal cerita dengan wawancara sebaiknya memberikan pertanyaan yang lebih mendalam sehingga apa yang ada dalam pemikiran siswa dapat tersampaikan. DAFTAR PUSTAKA Amstrong, Thomas. 2009. Multiple Intelligences In The Classroom. ThirdEditions. Virginia USA: ASCD. Awatila, Dina. 2011. Psikologi Umum. Surabaya:Unesa University Press. Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Moleong, Lexy. 2013. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suparno, Paul. 2004. Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Winarni, Endang Setyo dan Harmini, Sri. 2011. Matematika untuk PGSD. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Saran 1. Saran yang dapat diberikan peneliti bagi seorang guru adalah untuk lebih mengetahui kemampuan siswanya dalam mengerjakan tes soal yang diberikan karena setiap siswa itu mempunyai berbeda jawaban dalam menyelesaikan persoalan tersebut dan guru harus melihat langkah-langkah pengerjaan siswa agar tidak merugikan siswa apabila jawaban siswa tidak sama dengan kunci jawaban. 2. Bagi siswa setelah mengetahui kecerdasan yang dimilikinya diharapkan termotivasi untuk lebih mengoptimalkan kemampuannya dengan selalu mengasah dalam menyelesaikan soal. Sehingga tidak hanya satu kecerdasan saja yang menonjol tetapi beberapa kecerdasan agar mampu berprestasi dalam berbagai bidang. 3. Selain itu saran yang diberikan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, apabila melakukan pengamatan untuk mengetahui proses siswa 22