BAB I PENDAHULUAN. Pusat Rekreasi Area Car Free Day Solo (Penekanan pada Aktivitas Kuliner)

dokumen-dokumen yang mirip
lebih dahulu pengertian atau definisi dari masing-masing komponen kata yang digunakan dalam menyusun judul tersebut :

PELAKSANAAN KEGIATAN SOLO CAR FREE DAY (SCFD)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peran city walk sebagai faktor pendukung perkembangan pariwisata kota Solo

BAB I PENDAHULUAN. : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal. dan sebagainya (Wikipedia, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

PENDAHULUAN. merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit.

IV. KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

leather, dll. Surakarta Makerspace ini nantinya dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melaksanakan pembangunan nasional merupakan tugas pemerintah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki berbagai macam permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 Januari :55 wib Solo Sukses Gelar Car Free Night Pertama se Indonesia

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan. Guna mencapai gelar Sarjana S-1 WIYANTO L PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. City walk adalah trotoar untuk pejalan kaki yang didesain unik dan menarik

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pekanbaru merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki jumlah

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di. Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul

FUNGSI CITY WALK JALAN SLAMET RIYADI KOTA SURAKARTA. Kata kunci : fungsi, city walk, jalur pedestrian, kota Surakarta.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Judul

BAB III KAJIAN LAPANGAN. (2010) dan kepadatan penduduk /km 2. Kota dengan luas 44 km 2. dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo.

Bab I PENDAHULUAN. sarana dan prasarana mencakup pada sarana transportasi. Transportasi merupakan

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 18% dari luas wilayah DIY, terbentang di antara 110 o dan 110 o 33 00

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah.

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) FISH CENTER. Di Waduk Lalung Karanganyar

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek. Pada dekade terakhir, perkembangan kegiatan pendidikan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari Pengambilan data

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

EVALUASI PENENTUAN WAKTU SINYAL DI BERSINYAL GENDENGAN SAMPAI SIMPANG NOVOTEL (Studi Kasus Jalan Slamet Riyadi, Surakarta)

PENATAAN ULANG TAMAN REKREASI BUDAYA SRIWEDARI SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Joko Purwadi NIM : S

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN. GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK dan TARI KONTEMPORER di. SURAKARTA dengan PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi (Chandra, 2007). Permasalahan utama yang dihadapi kota-kota di dunia yaitu semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

HOTEL BUTIK DI SOLO BARU

PENDAHULUAN BAB I. I.1 JUDUL : Hotel Bintang Lima di Solo : dengan Konsep Green Architecture

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif Surakarta

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul " Surakarta Comic Art Center Surakarta : Sebuah kota yang terletak di wilayah otonom provinsi Jawa Tengah,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

PENATAAN KAWASAN TAMAN WISATA JURUG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

1.4. Tujuan dan Sasaran Tujuan Tujuan merancang dan menata penggal Jalan Garuda Mas dengan menerapkan konsep city walk.

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RESORT DAN SPA Sebagai Fasilitas Pengikat Paket Wisata Adventure di Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pusat Rekreasi Area Car Free Day Solo (Penekanan pada Aktivitas Kuliner) Pusat Rekreasi Area Car Free : Suatu bentuk kesatuan koordinasi yang merupakan induk dari suatu rangkaian aktivitas dengan satu tujuan. (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989, BP) dalam Ice Skating Rink (Adisuwarna Setyadi), 2005 : suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan sendiri atau bersama orang lain untuk menciptakan kembali suasana baru melalui kesibukan-kesibukan yang menyenangkan, hiburan pelengah waktu dan kesenangan. (The Oxford English Dictionary, 1993, Clorendon Press, Oxford) dalam Ice Skating Rink (Adisuwarna Setyadi), 2005 : bagian permukaan bumi; daerah; wilayah geografis yang digunakkan untuk keperluan khusus. (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, BP) : mobil. (Kamus Inggris Indonesia, 1992, PT.Gramedia) : bebas, merdeka; cuma-cuma, gratis. (Kamus Inggris Indonesia, 1992, PT.Gramedia) Day : hari, kemenangan. (Kamus Inggris Indonesia, 1992, PT.Gramedia) Car Free Day : hari bebas kendaraan bermotor. Solo : Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan 1

penduduk 13.636/km 2. Kota dengan luas 44 km 2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755. (Wikipedia, Ensiklopedia bebas, kota Surakarta). Jadi pengertian dari keseluruhan judul adalah suatu tempat yang dapat menyegarkan, menghibur, bersenang-senang dari segala kepenatan aktivitas sehari-hari di area yang khusus bebas asap kendaraan dan bebas kendaraan yakni di sepanjang jalan Slamet Riyadi kota Solo. 1.2 Latar Belakang Car Free Day adalah suatu kegiatan publik yang bertujuan menurunkan emisi gas buang kendaraaan dan pemanasan global warming yang telah melanda kota Solo. Hal tersebut dikarenakan sarana transportasi di kota telah banyak memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara. Terkait hal tersebut, maka dibentuklah program Car Free Day pada tanggal 30 Mei 2010 oleh Pemerintah kota (Pemkot) Solo. Awal dari pembentukan Car Free Day karena kota Solo dirasa telah mengalami pemanasan global warming sehingga Pemkot harus mengambil keputusan untuk menanggulanginya. Cara yang dilakukan yaitu dengan pembuatan jalur hijau di sepanjang jalan Slamet Riyadi dan membuat program dimana terdapat kegiatan yang bebas asap kendaraan bermotor. Area Car Free Day yang digunakan adalah di sepanjang jalan Selamet Riyadi, dikarenakan area tersebut merupakan jalur pusat kota yang paling banyak terdapat emisi dari asap kendaraan bermotor. Hal tersebut sempat mendapat 2

tanggapan negatif dari beberapa pihak, tetapi karena program tersebut lebih banyak mengarah pada tujuan positif maka dalam rapat oleh pegawai pemerintah, akhirnya progam tersebut disetujui dan dilaksanakan setiap minggu pagi. Program Car Free Day terdapat 4 segmen acara, yaitu untuk area dari bundaran Purwosari hingga simpangtiga Stadion Sriwedari terdapat kegiatan olahraga, area Stadion R. Maladi hingga perempatan Pasar Pon terdapat kegiatan edukasi, area perempatan Pasar Pon hingga Ngarsopuro kemudian dilanjut ke perempatan Nonongan terdapat kegiatan seni budaya, dan dilanjut area perempatan Nonongan hingga bundaran Gladak terdapat kegiatan entertainment. Keseluruhan acara diadakan di sepanjang jalan Slamet Riyadi dari bundaran Purwosari hingga ke bundaran Gladak ternyata mendapat respon positif dari masyarakat kota Solo. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya banyak kegiatan yang nampak pada sepanjang jalan tersebut pada acara Car Free Day.Tidak hanya itu, para pedagang kuliner pun turut serta ikut meramaikan dengan menjajakan dagangannya di sepanjang sebelah utara dan selatan jalan Slamet Riyadi seperti jalur city walk. Peta berikut merupakan jalur dari Solo Car Free Day (SCFD) : Gambar 1.1: Peta Lokasi Solo Car Free Day Sumber: Dishubkominfo Surakarta, 2012 3

Keterangan : Segmen 1 = area berolahraga Segmen 2 = area pendidikan Segmen 3 = area seni budaya Segmen 4 = area hiburan Penyebaran dari potensi wisata yang ada di Car Free Day, diantaranya pada lokasi bundaran Purwosari Brengosan terdapat objek wisata kuliner dan wisata belanja. Lokasi Brengosan Gendengan hanya terdapat wisata kuliner. Lokasi Gendengan Stadion Sriwedari terdapat objek wisata arsitektur dan wisata belanja. Lokasi Stadion Sriwedari Ngapeman terdapat objek wisata budaya, atraksi seni, dan arsitektur. Terakhir lokasi Ngapeman bundaran Gladag Pasar Gede terdapat objek wisata budaya dan belanja. 1.3 Perumusan Masalah a. Bagaimana pola penyebaran pedagang kuliner yang berada di area Car Free Day Solo? b. Bagaimanakah perancangan rekreasi yang bersifat temporer di area Car Free Day Solo? 1.4 Tujuan a. Menjadikan tempat rekreasi yang menyenangkan, wisata kuliner yang nyaman, area olahraga pagi yang aman serta sirkulasinya dari pedagang kuliner tetap rapi dan teratur. b. Memberikan daya tarik tersendiri terhadap program Car Free Day khususnya pada aktifitas kuliner, dimana dapat menambah minat dari kegiatan kewirausahaan. 4

1.5 Batasan dan Lingkup Pembahasan Daerah yang menjadi objek perancangan adalah sepanjang jalan Slamet Riyadi, dimana merupakan jalur pusat kota dalam aktivitas keseharian masyarakat Solo. Dikarenakan di sepanjang jalan tersebut terdapat area perkantoran, seperti Gedung perkantoran seperti Grapari Telkomsel, Indosat, serta Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Terdapat gedung-gedung perhotelan, seperti Diamon, Riyadi Palace, Sanastri, Western, dan lain-lain. Terdapat restoran dan rumah makan seperti Orient, Madukoro, Wong Solo, Solonio, Kusuma Sari, dan lain-lain. Terdapat gedung-gedung bank seperti BII, Mandiri, Mega, BTN, Eksim, BRI, Bukopin, Lippo, BPD, BCA, Danamon, dan lain-lain. Terdapat pula agen wisata tour seperti Wida Tour, Sahid Tour, dan Rosalia Indah Tour, terdapat pusat perbelanjaan seperti Solo Grand Mall, terdapat rumah sakit umum seperti RS. Kasih Ibu dan RS. Slamet Riyadi, serta terdapat Stadion Sriwedari, Museum Radya Pustaka, bangunan Satlantas Polresta, Lapas dan pertokoan di sepanjang jalan Slamet Riyadi. 1.6 Metodologi Pembahasan Penyusunan laporan penelitian pada area Car Free Day yang dilakukan oleh penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya : a. Pengamatan Langsung Pengamatan ini dilakukan terhadap kegiatan apa yang terjadi di lapangan. Data-data visual hasil pengamatan tersebut sangat menunjang pemahaman terhadap data-data tertulis dari kegiatan yang sedang berlangsung. Pengamatan ini dapat juga digunakan untuk mengetahui tahapan-tahapan dari aktivitas yang bersangkutan pada area Car Free Day. b. Interview / wawancara Tahap ini merupakan tindak lanjut dari pengamatan langsung karena terkadang data-data visual dirasa belum memenuhi untuk bahan penelitian. Penjelasan lebih lanjut terutama mengenai hal-hal teknis terhadap 5

permasalahan yang muncul dengan tanya jawab dengan pengunjung maupun dengan orang-orang yang berada di area Car Free Day. c. Study Pustaka Tahap ini merupakan pembanding dalam perolehan data baik dalam tinjauan lapangan langsung maupun dalam wawancara. Dimana dalam perwujudannya yakni dengan menggunakan buku-buku maupun browsing data internet dalam menganalisa hal-hal atau permasalahan-permasalahan yang muncul pada kegiatan Car Free Day. Beberapa pustaka yang diperoleh mencaku hal-hal yang nantinya digunakan sebagai pelengkap dari penyusunan laporan. Selain tahap-tahap diatas, penulis pun mendokumentasikan data penelitiannya berupa sketsa-sketsa dan gambar-gambar foto pada saat pelaksanaan survey di area Car Free Day dimana digunakan untuk bahan penelitian dalam penyusunan laporan penelitian. 1.7 Sistematika Penulisan Penyusan laporan penelitian tentang Car Free Day disusun dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi atau bagian pokok, dan bagian akhir. Bagian awal meliputi halaman judul, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi. Bagian isi atau bagian pokok merupakan isi dari laporan sendiri yang berisi tentang data-data di lapangan. Sedangkan bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Secara garis besar sistematika penulisannya sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang judul penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan, batasan dan lingkup pembahasan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA CAR FREE DAY Pada bab ini berisi tentang pusat rekreasi, car free day, kota solo: pemerintahan kota Solo/ Surakarta, kota satelit dari Solo/ Surakarta, iklim dan topografi kota Solo, perekonomian dan perdagangan kota Solo, sejarah 6

olahraga kota Solo, pariwisata kota Solo, festival dan perayaan kota Solo, kebudayaan kota Solo, ruang publik dalam tata kota, tinjauan aktivitas dan perilaku kuniner: pola perilaku dan lingkungan, pendekatan sistem kegiatan, definisi behavior setting, batas behavior setting. BAB III : TINJAUAN CAR FREE DAY SOLO Pada bab ini berisi tentang Kota Solo: Historis Kota Solo, Kota Solo Sekarang, Jalan Slamet Riyadi Solo, Karakteristik jalan Slamet Riyadi Solo, Street Furniture Jalan Slamet Riyadi Solo, Aktifitas Kuliner di Kota Solo, Aktivitas Produsen dan Konsumen Kuliner Solo, Perkembangan Kuliner Kota Solo, Macam Kuliner di Solo, Tinjauan Car Free Day Solo: Car Free Day Solo, Car Free Day Solo Dahulu dan Sekarang, Aktivitas Kuliner Car Free Day Solo, Studi Banding : Objek Studi Banding, Potensi Objek Studi Banding, Kesimpulan Hasil Studi Banding. BAB IV: ANALISIS CAR FREE DAY SERTA KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAANNYA Pada bab ini berisi tentang Analisa dan Konsep Makro Car Free Day Solo, Analisa dan Konsep Mikro Car Free Day Solo, Analisa dan Konsep Site, Analisa dan Konsep Ruang, Analisa dan Konsep Desain Produk, Analisis dan Konsep Struktur dan Utilitas, dan Analisis dan Konsep Penekanan Arsitektur. 7