BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: Rineka Pustaka, 2002, hal. 137

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB IV ANALISIS DATA. Pengetahuan tentang peran wanita. Oleh karena perbedaan fisik dan psikis, maka

Potensi Muslimah Muslimah Berpotensi

MENGHAYATI PERAN ISTRI

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

BAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA

BAB VII CERITA AKHIR PENDAMPINGAN. kuncinya yakni dibutuhkan kerjasama dan saling tolong-menolong antara satu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Allah SWT kepada pasangan suami dan istri,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT. Surah dan Ayat / Hadist Riwayat. Q.S. al- Mujadallah/58: 11. hadis. Kahfi/18: 46. Q.S. al- Isra /17: 24.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB I PENDAHULUAN. Syari at Islam bersipat universal, mencakup segala aspek kehidupan

Lingkungan Mahasiswa

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga. Melalui perkawinan dua insan yang berbeda disatukan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

Pendidikan Agama Islam

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa pada dasarnya tempat wanita adalah di dapur, yang berarti bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan, tetapi dapat juga

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 1. yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Tenaga kerja (man power) adalah penduduk yang sudah atau sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

KONSEP AL QUR AN TENTANG MEMELIHARA KEHORMATAN DAN IMPLIKASI DENGAN PENDIDIKAN AKHLAK. Skripsi

BAB IV. Refleksi Teologis

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

Pendidikan Agama Islam

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai

EKSISTENSI MANUSIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN BISNIS ISLAMI DALAM KEBERLANGSUNGAN BISNIS WIRAUSAHA MUSLIMAH ETNIS ARAB

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berkembang, dimana saat ini Indonesia mengerahkan segala

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

BAB I PENDAHULUAN. untuk itu. Perkawinan merupakan faktor untuk membina kerja sama antara laki-laki dan

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. adang nutu. Syair yang terjemahan bebasnya berbunyi ; Balada kue putu, lelaki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

Islam Punya Cara Terhormat Untuk Memuliakan Wanita

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini kemiskinan merupakan masalah yang belum sepenuhnya bisa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

KONSEP KEKELUARGAAN DAN KEMASYARAKATAN ISLAM

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dapat dikatakan berhasil jikakeluarga sejahtera. Dalam Undang-undang Nomor10 Tahun 1992 tentang Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dampak terjadinya krisis keuangan global tahun 1998 menyebabkan setiap orang

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

PERAN PENDIDIKAN MUSLIMAH DALAM MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN, PENDIDIKAN DAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT ISLAM 1

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

Mendidik Anak di Zaman Yang Sulit

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

Abstrak. Kata kunci: pemberdayaan, kesejahteraan, potensi, koperasi wanita

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. di tepi pantai utara Propinsi Jawa Timur atau berada diantara 7 9'- 7 21'

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Pada Era modern ini dunia wirausaha tidak hanya didominasi oleh lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Semakin maju peradaban manusia, maka masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang


BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah adalah ayah, namun seiring dengan berkembangnya zaman, tidak

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap peraturan Allah, suci dalam niat dan tidak melupakan-nya 1. adengan bekerja, masyarakat bisa melaksanakan tugas kekhalifahannya, menjaga diri dari maksiat dan meraih tujuan yang lebih besar. Dengan bekerja individu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, mencukupi kebutuhan keluarganya dan berbuat baik terhadap tetangganya. Semua bentuk yang diberkati agama ini hanya bisa dilaksanakan dengan memiliki harta dan mendapatkannya dengan bekerja. Maka tidak aneh jika menemukan nash-nash Islam yang mengajak umatnya untuk bekerja dan menjadikannya bagian dari ibadah dan jihad. Berdasarkan tuntunan syariat, umat Islam diminta bekerja untuk mencapai beberapa tujuan. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan pribadi dengan harta yang halal, kedua, mencegah dari kehinaan meminta-minta, dan ketiga, menjaga tangannya agar tetap berada di atas 2. Sebagaimana dalam firman Allah Al-Quran Surat At-Talaq Ayat 7: Artinya: Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. hal. 107 2 Ibid, 1 Qhardawi, Norma dan Etika Islam dalam Bidang Produksi, Jakarta: Gema Insani Press, 2007, 1

2 Bekerja diwajibkan demi terwujudnya keluarga sejahtera. Islam mensyariatkan seluruh manusia untuk bekerja, baik laki-laki ataupun wanita, sesuai dengan profesinya masing-masing. Selanjutnya dalam firman Allah Al- Quran SuratAn-Nahl: 97 Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Bekerja di dalam Islam adalah suatu kewajiban bagi mereka yang mampu. Tidak dibenarkan bagi seorang muslim untuk berpangku tangan dengan alasan mengkhususkan waktu untuk beribadah atau bertawakal kepada Allah. Tidak dibenarkan pula bagi seorang muslim bersandar pada bantuan orang lain sedangkan ia mampu dan memiliki kemampuan. Islam mengagungkan pekerjaan duniawi dan kadang-kadang menjadikannya bagian dari ibadah 3. Bekerja sebagai sebuah ibadah berlaku secara umum kepada pria dan wanita asalkan dalam pelaksanaannya hendaklah bebas dari perbuatan yang menimbulkan masalah dan kemungkaran. Dalam pekerjaan wanita, harusnya tidak ada ikhtilat (campur) dengan pria sehingga tidak menimbulkan fitnah, selalu berusaha memakai hijab syar i, tertutup, dan menjauh dari sumber-sumber fitnah 4. Seorang Muslimah sudah menjadi kewajibannya untuk mendukung keluarganya dalam mencari rezeki, seperti yang di contohkan oleh Siti Khadijah 3 Saparinah Sadli, Wanita, Martabat dan Pembangunan, Jakarta: Forum Pengembangan Keswadayaan, 1993, hal.3 4 Mutawali As-Sya rawi, Fikih Perempuan (Muslimah) Busana dan Perhiasan, Penghormatan atas Perempuan, Sampai Wanita Karir, Jakarta: Amzah, 2003, hal. 77 2

3 isteri Rasulullah SAW. Beliau merupakan suri teladan sempurna bagi seluruh perempuan di dunia. Satu hal menarik yang sering menjadi sorotan dari sosok Siti Khadijah, yaitu kenyataan bahwa ia adalah seorang business woman sukses pertama di Arab pada masa itu dengan kekayaan melimpah ruah, serta perniagaan di mana-mana. Atas keberhasilannya ini, ia pun dijuluki Ratu Quraisy juga Ratu Mekkah 5. Wanita merupakan aset yang begitu besar dalam pembangunan, namun kenyataannya belum dimanfaatkan secara optimal. Dalam bidang perekonomian partisipasi wanita ternyata masih sangat rendah. Data dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan menunjukkan bahwa partisipasi angkatan kerja perempuan relatif kecil sekitar 51% dan umumnya bekerja disektor informal dengan upah yang sangat rendah, hal ini menggambarkan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan masih rendah 6. Menurut Wimandjaya rendahnya partisipasi wanita dalam lingkungan kerja dikarenakan banyaknya tanggung jawab domestik 7 wanita jika dibandingkan dengan pria. Wanita merasa memiliki tanggung jawab yang sulit untuk ditinggalkan sehinga banyak wanita yang sudah menikah hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Di sisi lain kita dapat melihat perkembangan yang terjadi di tahun 2015, data yang diperoleh dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil serta Menengah (Kemenkop dan UKM) mencatat data, bahwa saat ini ada 39% atau 53,8 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diseluruh Indonesia, sebanyak 21 juta adalah UMKM yang dikelola oleh wanita 8. Sektor kewirausahaan dapat mengembangkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Salah satu wilayah di Kabupaten Demak yaitu desa Wedung 5 Ichwan Ziyad, Siti Khadijah, Business Women Paling Terkenal di Dunia, dalam http://www.sekolahumarusman.com diakses pada 19 juli 2016 6 Jawa Pos, Tingkat Partisipasi Wanita dalam Dunia Kerja, diakses pada 12 desember 2016 7 Domestik dalam konteks ini lebih kepada pekerjaan yang berhubungan dengan urusan rumah tangga, seperti: hamil, melahirkan, menyusui, mengasuh anak dan mengurus rumah. 8 Ulfi Fristiani, Ekonomi dalam madina.co.id diakes pada 12 desember 2016 3

4 merupakan desa dengan jumlah penduduk terpadat di Kecamatan Wedung dengan luas wilayah 6.088 Ha yang terdiri dari areal pemukiman, tambak, persawahan dengan jumlah penduduk berjumlah 6.445 jiwa yang terdiri dari 3.275 laki-laki dan 3.170 perempuan dan secara keseluruhan memeluk agama Islam (100%) 9. Desa Wedung merupakan desa dengan kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di kecamatan Wedung. Kepadatan penduduk disebabkan oleh peningkatan jumlah alamiah dari waktu ke waktu. potensi sumber daya alam didukung dengan potensi sumber daya alam merupakan aset yang baik dalam pengembangan kewirausahaan suatu daerah, terlebih jika didukung dengan peran pemerintah dalam pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah tersebut. adapun data yang terkait dengan jumlah ketenagakerjaan di Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Tabel Indikator Ketenagakerjaan Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak 2015 Karakteristik Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk Usia Kerja 2.289 2.768 5.057 Penduduk Angkatan Kerja 2.109 1.987 4.096 a. Bekerja 1.678 1.898 3.576 b. Pengangguran 431 89 520 Bukan Angkatan Kerja 180 781 961 a. Mengurus Rumah tangga - 761 761 b. Lain-lain 180 20 200 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 73,3% 68,6% 70,7% Tingkat Pengangguran 18,9% 3,2% 10,2% 9 Dokumentasi Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Bungo 2015 4

5 Tingkat Kesempatan Kerja 81,1% 96,8% 89,8% Sumber: Dokumentasi Balai Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak 2015 Selanjutnya berikut adalah gambaran mengenai kondisi kesejahteraan di Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak dalam 5 tahun terakhir: Tabel 1.2 Tingkat Kesejahteraan Keluarga Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Tingkat Kesejahteraan Jumlah Keluarga 2011 2012 2013 2014 2015 Pra Sejahtera 154 134 130 128 120 Sejahtera I 481 513 546 545 561 Sejahtera II 321 329 331 333 341 Sejahtera III 25 26 26 27 27 Sumber: Dokumentasi Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak 2015 10. Pada tabel diatas, diketahui kesejahteraan hidup masyarakat di Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak terus meningkat, hal ini dikarenakan adanya pertambahan partisipasi wanita dalam dunia kerja atau dalam aktifitas ekonomi di masyarakat. Berdasarkan penelitian terdahulu keterlibatan istri dalam membantu suami dalam mencari tambahan penghasilan dikarenakan dorongan kebutuhan ekonomi keluarga. Tingkat pendapatan suami memiliki peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi keputusan perempuan berstatus menikah untuk bekerja. Dalam penelitian Isti Laura Tofelisa Sipayung, keluarga dengan penghasilan besar cenderung memperkecil jumlah anggota 10 Pra sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, sejahtera I adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar namun belum bisa memenuhi kebutuhan social dan psikologis, sejahtera II adalah keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan pengembang dan sejahtera III adalah keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan dasar, social psikologi dan kebutuhan pengembang lainnya. 5

6 keluarga untuk bekerja, sedangkan keluarga dengan penghasilan rendah cenderung untuk memperbanyak jumlah anggota untuk masuk dalam dunia kerja 11. Hal yang sama dalam penelitian Cut Erika Ananda Fatimah, suatu keluarga akan mengatur siapa yang bekerja, bersekolah atau tetap mengurus rumah tengga berdasarkan pada tingkat penghasilan keluarga dan jumlah tanggungan keluarga yang bersangkutan 12. Menurut Sri Hartutik dari seluruh jumlah kepala keluarga ditahun 2011-2015 adalah 1110-1153 kepala keluarga, dalam beberapa keluarga terdapat jumlah anak rata-rata diatas 4 (empat). Seperti pendapatan suami yang masih kurang sedangkan Jumlah anak yang lebih banyak akan berpengaruh pada tanggungan keluarga yang masih kurang tercukupi. kebutuhan anak yang masih banyak belum terpenuhi padahal dari kepala keluarga sudah bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga tetapi masih kurang. Dalam keadaan kondisi kebutuhan yang masih kurang, dalam hal tersebut seorang istri terdorong untuk mencari pekerjaan untuk membantu kebutuhan keluarga 13. Kewirausahaan adalah langkah untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih layak bagi setiap manusia, dan kaum muslim khususnya wanita muslim, dapat menambahkannya menjadi keberkahan finansial yang dapat membantu keluarganya dan juga membantu masyarakat umumnya sehingga medapatkan keberkahan dari Allah SWT. Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai kiat untuk bertahan hidup secara umum dalam jangka panjang. Perempuan terutama istri cenderung berwirausaha dikarenakan keinginan dalam memperbaiki perekonomian keluarga yang suaminya memiliki penghasilan yang masih kurang dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang dianggap banyak. 11 Isti Laura Tofelisa Sipayung, Analisis Keputusan Wanita Menikah untuk Bekerja (Studi Kasus di Kota Surakarta Jawa Tengah), 2013 12 Cut Erika Ananda Fatimah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Wanita Muslim di Wilayah Tanggerang Selatan Berwirausaha, 2015 13 Wawancara dengan Ibu Sri Hartutik Staf Kelurahan Desa Bungo tanggal 1 Agustus 2016 6

7 Selain faktor ekonomi, kesempatan kerja di Desa Bungo Kecamatan Wedung Demak menjadi salah satu faktor dalam keputusan istri berwirausaha. Kesempatan kerja yang terbuka bagi para istri untuk berwirausaha di lingkungan sekitar rumah tanpa harus meninggalkan tanggung jawab domestik. Kesempatan kerja adalah keadaan yang menggambarkan ketersediaan kerja untuk para pencari kerja 14. Kesempatan kerja bagi istri dapat tercipta karena terbukanya akses berwirausaha disertai dengan dukungan dari keluarga seperti: suami, ayah, anak, orang tua, kerabat dan sebagainya. Secara umum kesempatan kerja merupakan keadaan yang menggambarkan seberapa jumlah total dari angkatan kerja yang mampu diserap serta ikut aktif dalam perekonomian. Wanita yang merupakan bagian dari anggota keluarga primer yang dituntun menjadi seseorang yang multitasking, mampu mengerjakan segala hal dalam waktu yang bersamaan, dari mulai pagi wanita sudah harus menyiapkan kebutuhan keluarga, sampai dengan urusan administrasi rumah tangga, seperti mengatur keuangan keluarga setiap bulannya. Secara tidak langsung wanita merupakan manajer bagi sebuah keluarga, yang harus mampu mengatur pendapatan keluarga seimbang dengan pengeluaran. Hal inilah merupakan suatu fenomena modern dimana seorang ibu dituntut untuk dapat mendukung kebutuhan rumah tangga agar seimbangnya pendapatan dan pengeluaran dalam keluarga, karena tidak cukupnya penghasilan hanya dari suami. Pemberdayaan wanita dalam sebuah keluarga adalah hal yang lazim saat ini agar dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan juga mensupport perekonomi masyarakat secara umum. Terkadang wanita dipercaya dalam menjalankan dan melanjutkan bisnis keluarga atau orang tua ataupun bermitra dengan suami. Memberdayakan wanita tidak dimaksudkan untuk lebih menambah tanggung jawab wanita tetapi lebih menekankan pada meningkatkan kesadaran wanita 14 Wimandjaya, Pengantar Ilmu Ekonomi Tenaga Kerja, Jakarta: FEUI, 1983, hal. 14 7

8 dalam hubungan kesetaraan dan struktur yang lebih besar (sosial, ekonomi, politik) dalam kehidupan yang mengancam manusia dan lingkungan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan wanita yang sudah menikah untuk berwirausaha dengan judul penelitian FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN SEORANG ISTRI UNTUK BERWIRAUSAHA DI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besarkah faktor ibadah, penghasilan suami dan kesempatan kerja terhadap keputusan istri untuk berwirausaha di Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak? 1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarkah faktor ibadah, pendapatan suami dan kesempatan kerja terhadap istri untuk berwirausaha di Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Sedangkan tujuan peneltian ini adalah: a. Bagi Penulis Sebagai perbandingan sejauh mana teori-teori yang sudah diperoleh selama perkuliahan untuk dapat diterapkan secara nyata dalam dunia usaha. b. Bagi Objek Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat sekitar Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak agar mendapat tambahan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan istri berwirausaha c. Bagi Akademik 8

9 Penelitian ini dapat menjadi tambahan perbendaharaan di perpustakaan UIN Walisongo Semarang sebagai bahan kajian perbandingan penelitian pada masa yang akan datang. 1.4 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian serta sistematika penulisan Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini berisikan kerangka teori kewirausahaan Islami, faktor yang mempengaruhi keputusan perempuan bekerja, tinjauan pustaka, kerangka berpikir dan hipotesis Bab III Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang jenis dan pendekatan penelitian, objek dan waktu penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik pengumpulan data, uji keabsahan data dan teknik analisa data Bab IV Deskripsi Data dan Pembahasan Bab ini berisikan gambaran umum Desa Bungo Kecamatan Wedung Kabupaten Demak dan juga pembahasan factor-faktor yang mempengaruhi keputusan istri untuk berwirausaha Bab V Penutup Bab ini berisikan kesimpulan dan Saran-Saran 9