DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar belakang Rumusan Masalah... 6

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. ekonomi yang ada di Pulau Jawa. Selain mengetahui struktur juga untuk

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data time series,

I. PENDAHULUAN. berubah, semula lebih banyak penduduk Indonesia mengkonsumsi karbohidrat namun

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sisterm kelembagaan.

ANALISIS POTENSI EKONOMI LOKAL UNTUK PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN DAYA SAING DAERAH DI KABUPATEN ALOR TAHUN Skripsi

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

Lampiran 1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Karo

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB 4 ANALISIS PENENTUAN SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini, berfokus pada sektor basis, faktor

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

Judul : Analisis Potensi Ekonomi Daerah Provinsi Bali Nama : Luh Nyoman Fajar Nur Ayu NIM : Abstrak

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dalam penelitian ini mencakup semua

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN MENGGUNAKAN DATA PDRB

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu dari 14 Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Provinsi

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kota dan desa, antara pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa maupun antara dua

ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI SKRIPSI. Oleh: I WAYAN MARDIANA NIM.

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

KARAKTERISTIK DAN POTENSI EKONOMI DAERAH Oleh: Dr. H. Ardito Bhinadi, M.Si

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bantul periode , maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Provinsi Lampung adalah data sekunder berupa PDRB tiap kabupaten/kota di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA PONTIANAK DENGAN METODE LOCATION QUOTIENT, SHIFT SHARE DAN GRAVITASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan tetapi untuk melengkapi data penelitian ini dibutuhkan suatu

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI BIDANG USAHA UNGGULAN BERBAHAN BAKU PERTANIAN DALAM SUBSEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

BAB I PENDAHULUAN. daerah beserta masyarakatnya bersama-sama mengelola sumberdaya yang ada dan

Data PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 ( Juta Rupiah) dan Laju Pertumbuhan PDRB Karesidenan Kedu Tahun

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT 14

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga dikatakan bahwa pembangunan ekonomi dapat mendorong

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Usaha ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Wilayah yang akan dibandingkan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS POTENSI DAN STRUKTUR EKONOMI DI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan (Arsyad, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita (income per capital) dibandingkan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2000).

ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DAN KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN BULELENG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

ANALISIS EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN UNTUK PENGEMBANGAN HALMAHERA TENGAH

III.METODE PENELITIAN. rakyat setempat bahkan dapat menolong perekonomian daerah secara keseluruhan

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlah potensinya cukup besar di Provinsi Jawa Barat sehingga diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1.1. Tabel Luas Wilayah Kabupaten Aceh Utara menurut Kecamatan Tabel Tata Guna Lahan... 5

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yaitu upaya peningkatan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju. kepada tercapainya kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten Malinau

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi mengharuskan Indonesia dituntut siap dalam bersaing dengan

BAB IV ANALISIS SUB SEKTOR POTENSIAL DALAM MENDUKUNG FUNGSI KOTA CILEGON

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN POTENSI SEKTORAL PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN KABUPATEN JAYAWIJAYA TAHUN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, memiliki jumlah

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI DAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Geografi Kabupaten Badung. satu kota di Bali yang mempunyai wilayah seluas 418,52 km 2 atau 41.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb Kajian Sub Sektor Ekonomi Potensial Dalam Mendukung Fungsi Kota Cilegon

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI KAWASAN MEBIDANGRO SUMATERA UTARA TESIS. Oleh: ELRIDA SURYANI HARAHAP /EP

DAFTAR ISI. Kata Pengantar..

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAERAH DI KABUPATEN BLORA TAHUN SKRIPSI

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah itu sendiri maupun pemerintah pusat. Setiap Negara akan

3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian. 3.2 Jenis, Sumber dan Metode Analisis Data

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

ANALISIS PENGEMBANGAN KOTA MAGELANG SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN KAWASAN PURWOMANGGUNG JAWA TENGAH. Disusun oleh : Retno Zulaechah NIM.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN MERAUKE TAHUN Rizka Andani 1 Yundy Hafizrianda 2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

ANALISIS PERTUMBUHAN KAWASAN AGLOMERASI PERKOTAAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB V PENUTUP. di Kabupaten Alor, maka dapat di simpulkan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini adalah wilayah penelitian Kota Bandar Lampung dengan wilayah. arah tersedianya pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

I. PENDAHULUAN. dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iv vii viii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian... 6 1.4. Sistematika Penulisan... 7 II. KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Ekonomi... 9 2.2. Struktur Ekonomi... 11 2.3. Pembangunan Ekonomi Daerah... 12 2.4. Pengembangan Wilayah... 12 2.5. Strategi Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah... 14 2.6. Teori Basis Ekonomi dan Sektor Ekonomi Potensial... 16 2.7. Sektor Unggulan... 18 2.8. Pengembangan Sektor Tertinggal dan Sektor Potensial Menjadi. Sektor Unggulan Sebagai Strategi Pembangunan Daerah... 19 2.9. Teori Tempat Sentral... 20 2.10. Hirarki Pusat-Pusat Wilayah dan Pusat Pelayanan... 21 2.11. Analisis Location Quotient (LQ)... 22

2.12. Analisis Shift Share... 24 2.13. Model Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio Model)... 27 2.13.1. Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPr)... 27 2.13.2. Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs)... 28 2.14. Overlay... 29 2.15. Tipologi Klassen... 30 2.16. Model Gravitasi... 39 2.17. Analisis Indeks Sentralitas... 41 2.18. Teori Titik Henti... 43 2.19. Kontribusi Sektoral dan Struktur Ekonomi Daerah... 44 2.20. Pemetaan Potensi Dan Masalah (Photo Mapping)... 45 2.21. Penelitian Terdahulu... 46 2.22. Hipotesa... 47 2.23. Kerangka Konseptual... 48 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data... 49 3.1.1. Jenis Data... 49 3.1.2. Sumber Data... 49 3.2. Ruang Lingkup Penelitian... 50 3.3. Metode Penelitian... 50 3.3.1. Analisis Location Quotient (LQ)... 51 3.3.2. Analisis Shift Share... 52 3.3.3. Model Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio Model)... 54 3.3.3.1. Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPr)... 55 3.3.3.2. Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs)... 55 3.3.4. Metode Overlay... 56 3.3.5. Tipologi Klassen... 57

3.3.6. Model Gravitasi... 59 3.3.7. Analisis Indeks Sentralitas... 60 3.3.8. Teori Titik Henti... 61 3.3.9. Analisis Kontribusi Sektoral Dalam Menentukan Potensi. Sektor Ekonomi Daerah... 61 3.3.10 Pemetaan Potensi Dan Masalah (Photo Mapping)... 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Umum Kabupaten Sijunjung... 64 4.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Sijunjung... 64 4.1.2. Kondisi Topografi, dan Iklim Kabupaten Sijunjung... 65 4.1.3. Kondisi Demografis Kabupaten Sijunjung... 66 4.2. Perkembangan Perekonomian Kabupaten Sijunjung 2006-2015.. 68 4.2.1. Keuangan Daerah... 68 4.2.2. Produk Domestik Bruto (PDRB)... 69 4.2.3. Nilai Pertumbuhan dan Peningkatan Sektor-Sektor... 78 4.2.4. Kontribusi Sektor-Sektor Terhadap PDRB... 81 4.2.5. Perkembangan Potensi Sektor Ekonomi... 87 4.2.5.1. Pertanian (Padi)... 87 4.2.5.2. Tanaman Ladang... 88 4.2.5.3. Tanaman Buah... 90 4.2.5.4. Perkebunan... 92 4.2.5.5. Peternakan (Ternak Besar)... 95 4.2.5.6. Peternakan (Ternak Unggas)... 98 4.2.5.7. Perikanan Budidaya... 102 4.2.5.8. Industri... 103 4.2.5.9. Pertambangan... 104 4.2.5.10. Energi... 106

4.2.5.11. Perdagangan... 107 4.2.5.12. Transportasi... 108 4.2.5.13. Kawasan Hutan... 108 4.2.5.14 Wisata... 109 V. TEMUAN EMPIRIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 5.1. Analisis Location Quotient Dalam Melihat Basis Ekonomi... 110 5.2. Analisis Shift Shere Dalam Melihat National Shere, Proportional Shift, dan Differential Shift Suatu Sektor Ekonomi... 113 5.3. Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Dalam Melihat Rasio Pertumbuhan Suatu Sektor Ekonomi... 118 5.4. Analisis Overlay Dalam Melihat Sektor Potensial Berdasarkan... Keunggulan Kontribusi Dan Pertumbuhan... 123 5.5. Analisis Tipologi Klassen Dalam Klasifikasi Sektor Potensial... 125 5.6. Strategi Pengembangan Sektor-Sektor Ekonomi Kabupaten... Sijunjung... 128 5.6.1 Pengembangan Sektor-Sektor Tergolong Prioritas 1... (Istimewa)... 128 5.6.2 Pengembangan Sektor-Sektor Tergolong Prioritas 2... (Baik Sekali-Lebih Dari Cukup)... 135 5.6.3 Pengembangan Sektor-Sektor Tergolong Prioritas 3... (Cukup-Kurang)... 138 5.6.4 Pengembangan Sektor Sektor-sektor tergolong Prioritas 4.. (Kurang Sekali)... 145 5.7. Model Grafitasi Dalam Melihat Kemungkinan Interaksi Antar... Wilayah... 147 5.8. Analisis Indeks Sentralitas Dalam Melihat Ketimpangan... Pembangunan... 148 5.9. Teori Titik Henti Dalam Menentukan Lokasi Stategis... Pembangunan dan Pengembangan Wilayah... 152 5.10. Hirarki Daerah Berdasarkan Potensi Yang Dimiliki Setiap... Kecamatan... 153 5.10.1 Daerah yang Memiliki potensi Subsektor Tanaman Padi.. 152

5.10.2 Daerah yang Memiliki potensi Subsektor Tanaman... Ladang... 153 5.10.3 Daerah yang Memiliki potensi Subsektor Tanaman Buah. 156 5.10.4 Daerah yang Memiliki potensi Subsektor Perkebunan... 157 5.10.5 Daerah Yang Memiliki Potensi Subsektor Peternakan... (Ternak Besar)... 158 5.10.6 Daerah Yang Memiliki Potensi Subsektor Peternakan... (Ternak Unggas)... 159 5.10.7 Daerah Yang Memiliki Potensi Subsektor Budidaya... Perikanan... 160 5.10.8 Daerah Yang Memiliki Potensi Subsektor Pertambangan. 161 5.11. Gambaran Daerah Berdasarkan Potensi Yang Dimiliki... 163 5.12. Strategi Pengembangan Wilayah Berdasarkan Karakteristik... Sektor Potensial Yang Dimiliki... 166 5.12.1. Kawasan Pengembangan Produksi Tanaman Padi... 166 5.12.2. Kawasan Pengembangan Produksi Tanaman Ladang... 168 5.12.3. Kawasan Pengembangan Produksi Buah... 168 5.12.4. Kawasan Pengembangan Produksi Perkebunan... 169 5.12.5. Kawasan Pengembangan Ternak Besar dan Ternak... Unggas... 171 5.12.6. Kawasan Pengembangan Budidaya Perikanan... 172 5.12.7. Kawasan Pengembangan Produksi Pertambangan... 173 5.13. Implikasi Kebijakan... 174 V. PENUTUP 6.1. Kesimpulan... 176 6.2. Saran... 177 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1. Posisi Relatif Sektor berdasarkan Pendekatan RPr dan RPs... 28 2.2. Klasifikasi Kondisi Ekonomi menurut Tipologi Klassen... 37 2.3. Klasifikasi sektor PDRB Menurut Tipologi Klassen... 39 2.4. Tipologi Sektor Ekonomi Berdasarkan Nilai LQ, Dr dan Pr... 39 2.5. Matrik Fungsi Wilayah Dengan Indeks Sentralitas Terbobot... 42 3.1. Posisi Relatif Sektor berdasarkan Pendekatan RPr dan RPs... 56 3.2. Klasifikasi Kondisi Ekonomi menurut Tipologi Klassen... 58 3.3. Klasifikasi sektor PDRB Menurut Tipologi Klassen... 58 3.4. Tipologi Sektor Ekonomi Berdasarkan Nilai LQ, Dr dan Pr... 59 3.5. Matrik Fungsi Wilayah Dengan Indeks Sentralitas Terbobot... 60 4.1. Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Sijunjung... 64 4.2. Pendapatan Daerah Kabupaten Sijunjung 2006-2015... 68 4.3. Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2000 dan 2010... 70 4.4. Tipologi Klassen 2006-2010 Dalam Melihat Posisi Perekonomian... Kabupaten Sijunjung... 75 4.5. Tipologi Klassen 2011-2015 Dalam Melihat Posisi Perekonomian... Kabupaten Sijunjung... 76 4.6. Rata-rata Pertumbuhan dan Kontribusi 2006-2010... 83 4.7. Rata-rata Pertumbuhan dan Kontribusi 2011-2015... 84 4.8. Tipologi Klassen 2010-2010 Dalam Melihan Basis Perekonomian... Kabupaten Sijunjung... 85 4.9. Tipologi Klassen 2011-2015 Dalam Melihan Basis Perekonomian... Kabupaten Sijunjung... 86 4.10. Perkembangan Produksi Tanaman Buah (Ton)... 90 4.11. Tingkat Pertumbuhan Produksi Tanaman Buah... 91 5.1. Nilai LQ Persektor dalam PDRB ADHK 2000... 110

5.2. Nilai LQ Persektor dalam PDRB ADHK 2010... 111 5.3. Nilai Shift Shere Persektor dalam PDRB ADHK 2000... 113 5.4. Nilai Shift Shere Persektor dalam PDRB ADHK 2010... 116 5.5. Nilai MRP Persektor dalam PDRB ADHK 2000... 118 5.6. MRP Persektor dalam PDRB ADHK 2000... 119 5.7. Nilai MRP Persektor dalam PDRB ADHK 2010... 120 5.8. MRP Persektor dalam PDRB ADHK 2010... 121 5.9. Analisis Overlay Persektor dalam PDRB ADHK 2000... 123 5.10. Analisis Overlay Persektor dalam PDRB ADHK 2010... 124 5.11. Tipologi Klassen Persektor Berdasarkan Nilai Overlay, Dr, dan Pr... dalam PDRB ADHK 2000... 125 5.12. Tipologi Klassen Persektor Berdasarkan Nilai Overlay, Dr, dan Pr... dalam PDRB ADHK 2010... 126 5.13. Model Gravitasi dalam Interaksi Daerah... 148 5.14. Indeks Sentralitas Hirarki Pusat Pelayanan Daerah... 148 5.15. Hirarki Tingkat Frekuensi Keberadaan dan Tingkat Frekurnsi Kegiatan Sarana-Prasarana Layanan Umum... 150 5.16. Hirarki Daerah Berdasarkan Potensi Subsektor Tanaman Padi... 153 5.17. Hirarki Daerah Berdasarkan Potensi Subsektor Tanaman Ladang... 154 5.18. Hirarki Daerah Berdasarkan Potensi Subsektor Tanaman Buah... 156 5.19. Hirarki Potensi Subsektor Perkebunan... 157 5.20. Hirarki Potensi Subsektor Peternakan (Ternak Besar)... 158 5.21. Hirarki Potensi Subsektor Peternakan (Ternak Unggas)... 159 5.22. Hirarki Potensi Subsektor Budidaya Perikanan... 160 5.23. Hirarki Potensi Subsektor Pertambangan... 161 5.24. Potensi Kecamatan Kamang Baru... 164 5.25. Potensi Kecamatan Tanjung Gadang... 164 5.26. Potensi Kecamatan Sijunjung... 165

5.27. Potensi Kecamatan Lubuk Tarok... 165 5.28. Potensi Kecamatan IV Nagari... 165 5.29. Potensi Kecamatan Kupitan... 166 5.30. Potensi Kecamatan Sumpur Kudus... 166 5.31. Potensi Kecamatan Koto VII... 166 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1. Ilustrasi interaksi antar wilayah... 40 4.1. Pertumbuhan Rata-rata Jumlah Penduduk 2006-2015... 67 4.2. Kontribusi Rata-rata Jumlah Penduduk 2006-2015... 67 4.3. Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 Priode 2006-2010... 71 4.4. Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Priode 2011-2015... 72 4.5. Perkembangan PDRB Kabupaten Sijunjung Tahun 2006-2015... Berdasarkan Harga Berlaku Dan Harga Konstan (Juta Rupiah)... 73 4.6. Perbandingan PDRB Perkapita Kabupaten Sijunjung dan... Sumatra Barat... 74 4.7. Petumbuhan PDRB Persektor Tahun 2006 ke 2010... 78 4.8. Peningkatan PDRB Persektor Tahun 2006 Ke Tahun 2010... (Juta Rupiah)... 79 4.9. Petumbuhan PDRB Persektor Tahun 2011 ke 2015... 79 4.10. Peningkatan PDRB Persektor Tahun 2011 Ke Tahun 2015... (Juta Rupiah)... 80 4.11. Kontribusi Rata-Rata PDRB Persektor Tahun 2006-2010... (Juta Rupiah)... 81 4.12. Kontribusi Rata-Rata PDRB Persektor Tahun 2011-2015... (Juta Rupiah)... 82 4.13. Perkembangan Produksi Tanaman Padi (Ton)... 87 4.14. Tingkat Pertumbuhan Produksi Tanaman Pangan (Padi)... 88 4.15. Perkembangan Produksi Tanaman Ladang (Ton)... 88 4.16. Tingkat Pertumbuhan Produksi Tanaman Ladang... 89

4.17. Perkembangan Produksi Perkebunan (Ton)... 93 4.18. Tingkat Pertumbuhan Produksi Perkebunan... 94 4.19. Perkembangan Populasi Ternak Besar (Ekor)... 95 4.20. Tingkat Pertumbuhan Populasi Ternak Besar... 96 4.21. Perkembangan Produksi Daging Ternak Besar (Kg)... 97 4.22. Tingkat Pertumbuhan Produksi Daging... 98 4.23. Perkembangan Populasi Unggas (Ekor)... 98 4.24. Tingkat Pertumbuhan Populasi Unggas... 99 4.25. Perkembangan Produksi Telur Unggas (Butir)... 100 4.26. Tingkat Pertumbuhan Produksi Telur... 101 4.27. Perkembangan produksi perikanan Budidaya (Ton)... 102 4.28. Tingkat Pertumbuhan Produksi Perikanan Budidaya... 102 4.29. Perkembangan Industri (Unit)... 103 4.30. Perkembangan Produksi Pertambangan... 105 4.31. Perkembangan Produksi Pertambangan... 106 5.1. Teori Titik Henti Dalam Menentukan Daerah Srategis... 153 5.2. Photo Mapping Berdasarkan Potensi Yang Dimiliki Setiap Kecamatan 164