KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

HUBUNGAN ANEMIA SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEMUH 01 KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI BPS T YOHAN WAY HALIM BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. besi sering terjadi pada masa kehamilan (Cunningham, 2006; h.1465).

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007).

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI DESA PAGERAJI KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

HUBUNGAN KEPATUHAN DAN TATA CARA MINUM TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu untuk menekan AKI dan AKB. Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sel telur dengan sel

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

ANALISIS FAKTOR ASUPAN GIZI DAN PEMAKAIAN ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II TENTANG FE DENGAN KEPATUHAN MINUM TABLET Fe DI DESA MOJOKARANG KECAMATAN DLANGGU MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Transkripsi:

HUBUNGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Lia Natalia ABSTRAK Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam nifas. Kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Sindangwangi pada tahun 2015 sebanyak 134 orang (21,4%) dari 625 ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil > 36 minggu di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka sebanyak 188 ibu hamil dan sampelnya sebanyak 65 orang dengan teknik quota sampling. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (38,5%) ibu hamil trimester III mengalami anemia dan sebagian kecil (24,6%) ibu hamil trimester III tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Ada hubungan antara kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 ( value = 0,004). Petugas kesehatan hendaknya meningkatkan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perlunya mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan dengan cara mengkonsumsi yang benar agar ibu hamil mempunyai kesadaran untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan dengan cara minum yang benar sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerjanya. Kata Kunci : Kepatuhan, Anemia, Ibu Hamil Trimester III 1

LATAR BELAKANG Indikator derajat kesehatan ibu suatu bangsa dapat dilihat dari jumlah kematian ibu yang terjadi pada suatu periode tertentu (Astuti, 2012). Kematian ibu merupakan kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin, atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap persalinan. Organisasi kesehatan tingkat dunia, World Health Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan dan setelah persalinan (WHO, 2014). Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB di Indonesia sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian di Indonesia terutama AKI dapat dikarenakan oleh beberapa penyebab. Prevalensi penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%), sementara penyebab tidak langsung adalah anemia (51%) (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Pada tahun 2014, prevalensi kejadian anemia di Indonesia sebesar 40,1% dan secara nasional cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe tahun 2014 sebesar 85,1% dari target 95% (Kementerian Kesehatan RI, 2015). AKI di Propinsi Jawa Barat pada tahun 2014 sebesar 86 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu di Provinsi Jawa Barat yaitu dikarenakan pendarahan 254 kasus (31%), hipertensi dalam kehamilan 181 kasus (22%), infeksi 55 kasus (9,6%), abortus 9 kasus (1,1%), partus lama 4 kasus (0,5%) dan penyebab lain-lain 311 kasus (38%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2014). Adapun kematian ibu di Majalengka pada tahun 2014 adalah 21 orang. Kematian ibu menurut penyebabnya terdiri dari hipertensi dalam kehamilan 12 orang (57,14%), perdarahan 3 orang (14,29%), penyakit jantung 3 orang (14,29%), paruparu 1 orang (4,76%), infeksi 1 orang (4,76%) dan emboli air ketuban 1 orang (4,76%). Adapun prevalensi anemia di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014 sebesar 41%, sedangkan cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe di Propinsi Jawa Barat pada tahun 2014 mencapai 940.967 orang (90,48%) dari jumlah 1.039.921 ibu hamil (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Prevelensi ibu hamil yang mengalami anemia di Kabupaten Majalengka pada tahun 2012 sebesar 5,7% dan pada tahun 2013 naik menjadi 6,0% dan tahun 2014 menjadi 7,1%. Adapun cakupan tablet Fe-3 (90 tablet) pada tahun 2014 di Kabupaten Majalengka sebanyak 21.474 orang (91,56%) dari jumlah ibu hamil sebanyak 23.454 orang. Adapun puskesmas dengan cakupan tablet Fe-3 paling rendah terdapat di UPTD Puskesmas Sindangwangi yaitu sebanyak 268 orang (44,0%) dari 609 ibu hamil (Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2014). Berdasarkan data UPTD Puskesmas Sindangwangi pada tahun 2015, jumlah ibu hamil yang 2

mengkonsumsi tablet Fe-3 sebanyak 280 orang (44,7%) yang berarti mengalami kenaikan sebesar 0,7% dibanding tahun 2014 yaitu 268 orang (44,0%) dari 609 ibu hamil. Sementara kejadian anemia pada tahun 2014 sebanyak 119 orang (19,5%) dari 609 ibu hamil dan pada tahun 2015 sebanyak 134 orang (21,4%) dari 625 ibu hamil atau mengalami kenaikan sebesar 1,89%. Angka ini lebih tinggi dibanding kejadian anemia pada ibu hamil tahun 2015 di UPTD Puskesmas Rajagaluh yaitu 87 orang (10,4%) dari 832 ibu hamil. Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu dan anemia pada kehamilan Trimester III adalah faktor risiko utama terhadap kejadian perdarahan sebelum atau saat melahirkan. Sehingga kejadian perdarahan pada persalinan dapat dihindari, salah satunya dengan pencegahan anemia pada kehamilan. Anemia dapat menyebabkan perdarahan karena efektif sel darah merah berkurang karena Hemoglobin (Hb) menurun, padahal fungsi Hb mengikat oksigen untuk dikirimkan ke organ-organ vital seperti otak dan seluruh tubuh, dengan demikian pengiriman oksigen pun menurun, hal ini menyebabkan efek buruk termasuk terhadap uterus. Otot uterus tidak berkontraksi adekuat sehingga terjadi perdarahan post partum (Manuaba, 2010). Kondisi kurangnya sel darah merah yang antara lain ditandai dengan rendahnya kadar Hb, membuat proses oksigenasi ke rahim atau janin jadi tidak lancar. Padahal kadar Hb inilah yang menentukan jumlah oksigen yang diangkut oleh darah. Pada ibu hamil yang anemia dengan Hb di bawah 11, risiko terjadi perdarahan akibat hipotoni ataupun atonia besar sekali, sekitar 20-25%. Semakin banyak perdarahan, kadar Hb pun semakin menurun. Padahal untuk membuat rahim berkontraksi, dibutuhkan energi dan oksigen yang disuplai oleh darah. Sementara makin tipis suplai kebutuhan tadi, kemampuan kontraksi pun makin lemah (Puspiyanti, 2011). Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam nifas. Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia pada kehamilan seperti abortus, partus prematur, partus lama, akibat insersi uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum (Manuaba, 2010). Kejadian anemia pada kehamilan di negara yang sedang berkembang sebagian besar karena kekurangan zat besi. Ibu hamil cenderung mengalami kekurangan zat besi pada tiga bulan terakhir kehamilan karena pada masa tersebut janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Jika masukan zat besi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat besi (Proverowati, 2011). Pencegahan anemia khususnya anemia kekurangan zat besi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi tablet Fe secara teratur selama kehamilan. Suplemen besi merupakan cara efektif karena kendungan besinya yang dilengkapi dengan asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat. Saat hamil kebutuhan zat besi sangat meningkat. Kebutuhan tersebut mencapai dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Dari jumlah zat besi yang perlu ditimbun oleh tubuh untuk persediaan cadangan zat besi 3

yaitu 1040 mg, maka ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi zat besi minimal 90 tablet selama hamil (Jannah, 2012). Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi dan frekuensi konsumsi perhari. Jumlah tablet minimal yang dikonsumsi yaitu sebanyak 90 tablet dan bisa dikonsumsi pada Trimester II hingga 90 hari kedepan. Tablet Fe sebaiknya diminum dengan menggunakan air jeruk atau air putih, karena membantu proses penyerapan zat besi dan hindari minum tablet zat besi dengan menggunakan air teh, susu dan kopi, karena akan menghambat proses penyerapan absorpsi zat besi (Departemen Kesehatan RI, 2010). Hasil penelitian Kurniasih (2011) di UPTD Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka menunjukkan bahwa ada hubungan antara mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III (p value = 0,041). Juga hasil penelitian Wabula (2014) di Kota Ambon menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet besi dengan anemia (p value = 0,001). Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil > 36 minggu di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka dan pada bulan April-Mei tahun 2016 diketahui jumlah ibu hamil > 36 minggu sebanyak 188 ibu hamil. Besar sampel penelitian sebanyak 65 orang. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik quota sampling. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Gambaran Kejadian Anemia Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 No Kejadian Anemia f % 1 Anemia 25 38.5 2 Tidak anemia 40 61.5 Jumlah 65 100 4

Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya ibu hamil Trimester III di b. Gambaran Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III UPTD Puskesmas Sindangwangi Kebupaten Majalengka Tahun 2016 mengalami anemia. Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 No Kepatuhan Ibu Hamil f % 1 Tidak patuh 16 24.6 2 Patuh 49 75.4 Jumlah 65 100 Berdasarkan tabel 4.2 di menunjukkan bahwa sebagian kecil ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas 2. Analisis Bivariat a. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia Tabel 4.3 Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III Dalam Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Kepatuhan Ibu Kejadian Anemia No Hamil Anemia Tidak anemia Jumlah Trimester III n % n % N % 1 Tidak patuh 11 68,8 5 31,2 16 100 2 3 Patuh 14 28,6 5 71,4 46 100 Jumlah 25 38,5 4 0 61,5 65 100 value 0,004 Berdasarkan data tabel 4.3, menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe dan mengalami anemia lebih tinggi dibanding ibu hamil yang patuh mengkonsumsi tablet Fe dan mengalami anemia. Hasil uji menunjukkan ada hubungan antara kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016. 5

PEMBAHASAN 1. Gambaran Kejadian Anemia Trimester III di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Berdasarkan hasil penelitian bahwa kurang dari setengahnya (38,5%) ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 yang mengalami anemia. Banyaknya ibu hamil pada trimester III yang mengalami anemia dapat disebabkan masukan zat besi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh ibu, karena pola makan ibu hamil sama dengan pola makannya waktu belum hamil dan pengetahuan tentang gizi yang dibutuhkan selama hamil belum baik sehingga ibu kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi seperti sayuran yang berwarna hijau tua (bayam, kangkung, daun singkong, daun katuk), daging, dan telur, sedangkan kebutuhan zat besi pada masa tersebut meningkat karena pada masa tersebut janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Selain itu ibu hamil juga dalam mengkonsumsi tablet Fe banyak yang tidak diminum secara teratur tiap hari. Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai adalah anemia akibat kekurangan zat besi (Fe). Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurangnya kebutuhan unsur zat besi ke dalam tubuh melalui makanan, karena gangguan absorbsi, gangguan penggunaan atau terlalu banyak zat besi yang keluar dari badan, misalnya pada perdarahan. Keperluan zat besi akan bertambah dalam kehamilan, terutama dalam trimester II hal ini disebabkan meningkatnya kebutuhan janin yang dikandung oleh ibu (Romauli, 2011). Anemia pada kehamilan dapat berakibat buruk pada ibu dan janin yang dikandung. Bahaya selama kehamilan adalah terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi ancaman dekompensasi kordis (Hb 6 gr%), mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum dan ketuban pecah dini (Manuaba, 2010). Kebutuhan zat besi pada saat kehamilan meningkat. Beberapa literatur mengatakan kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Hal ini terjadi karena selama hamil, volume darah meningkat 50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan plasenta yang sangat pesat juga memerlukan banyak zat besi. Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat besi biasanya dapat dipenuhi dari menu makanan sehat dan seimbang. Tetapi dalam keadaan hamil, suplai zat besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga dibutuhkan suplemen berupa tablet besi (Marmi, 2011). Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester I kehamilan adalah 20%, trimester II sebesar 70%, dan trimester III sebesar 70%. Hal ini disebabkan karena pada trimester pertama kehamilan, tablet Fe 6

yang dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat. Menginjak trimester kedua hingga ketiga, volume darah dalam tubuh wanita akan meningkat sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg tablet Fe untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin. Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 300 350 mg akibat kehilangan darah. Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh tablet Fe sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil (Mandriwati, 2011). Hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian Kurniasih (2011) di UPTD Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya mengalami anemia pada trimester III (66,4%) dan lebih tinggi dibanding dengan hasil penelitian Sulastri (2015) di Puskesmas Kadugede Kuningan menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia adalah 38,5%. Masih banyaknya ibu yang mengalami anemia hendaknya menjadi perhatian dari petugas kesehatan untuk mengatasinya karena kejadian anemia ini dapat menimbulkan akibat yang buruk bagi ibu hamil. Upaya petugas kesehatan dalam mengatasi kejadian anemia dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang gizi melalui penyuluhan, dan peningkatan kualitas pelayanan antenatal dengan lebih memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil antara lain dengan menganjurkan ibu untuk selalu minum tablet Fe secara teratur dan cara minum yang baik yaitu diminum dengan air putih atau air jeruk yang mengandung vitamin C agar dapat membantu penyerapan zat besi, tidak meminumnya dengan air teh dan kopi karena menghambat penyerapannya, dan meminumnya pada malam hari sesudah makan dan sebelum tidur agar mengurangi efek rasa mual. 2. Gambaran Konsumsi Tablet Fe di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian kecil (24,6%) ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Tablet Fe merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah anemia gizi besi pada ibu. Tablet zat besi sebagai suplementasi yang diberikan pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari. Masih terdapatnya ibu hamil yang tidak mengkonsumsi tablet Fe secara teratur disebabkan oleh pengetahuan dan motivasi ibu hamil yang rendah terhadap manfaat mengkonsumsi tablet Fe, serta ibu merasa malas untuk meminumnya karena sering merasa mual setelah mengkonsumsi tablet Fe. Tablet zat besi sebagai suplementasi yang diberikan pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari. Namun karena berbagai alasan misalnya, pengetahuan, sikap, dan praktek ibu hamil yang kurang baik, efek samping dari tablet zat besi, motivasi petugas kesehatan yang kurang sering kali terjadi ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi tersebut 7

sehingga dapat menyebabkan ibu mengalami anemia (Lisnawati, 2011). Ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan, karena kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat selama kehamilan. Tablet Fe adalah garam besi dalam bentuk tablet/kapsul yang apabila dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan jumlah sel darah merah. Wanita hamil mengalami pengenceran sel darah merah sehingga memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk sel darah merah janin (Rasmaliah, dalam Sharon, 2011). Tablet Fe diberikan kepada ibu hamil selama kehamilannya minimal 90 tablet sejak pemeriksaan ibu hamil pertama, dan bermanfaat bila diminum setiap hari secara teratur selama kehamilan. Tablet Fe diminum dapat dengan air putih atau air jeruk dan baik jika diminum sebelum tidur. Tablet Fe jangan diminum dengan air teh, susu atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang (Dewi, 2010). Hasil penelitian ini lebih tinggi dibanding dengan hasil penelitian Kurniasih (2011) di UPTD Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka menunjukkan bahwa sebagian kecil tidak teratur mengkonsumsi tablet Fe (19,4%). Namun, lebih rendah dibanding dengan hasil penelitian Sulastri (2015) di Puskesmas Kadugede Kuningan menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet besi sebesar 60,5%. Mengkonsumsi tablet Fe bagi ibu hamil sangat penting untuk mengatasi kebutuhan zat besi yang meningkat selama kehamilan. Oleh karena itu maka penyuluhan dan pemberian informasi tentang konsumsi tablet Fe perlu ditingkatkan oleh petugas kesehatan agar dapat memotivasi ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan minimal 90 tablet selama kehamilan, dan bagi ibu hamil yang mengalami mual sebaiknya ibu berkonsultasi dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 3. Hubungan Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia Trimester III di UPTD Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 ( value = 0,004). Ibu yang mengkonsumsi tablet Fe tidak teratur memiliki kemungkinan lebih besar mengalami anemia pada trimester III dibandingkan dengan ibu yang teratur mengkonsumsi tablet Fe karena tablet Fe merupakan suplemen untuk membantu ibu hamil memenuhi kebutuhan zat besinya. Selain itu cara minum tablet yang kurang baik seperti meminumnya bersama air teh atau kopi yang dapat menghambat penyerapan zat besi dan ibu mengkonsumsi makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi juga dapat menyebabkan ibu mengalami anemia. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi adalah ketaatan ibu hamil 8

melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi. Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di ukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena anemia (Mandriwati, 2011). Tablet zat besi sebagai suplementasi yang diberikan pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dapat mengakibatkan tujuan dari pemberian tablet zat besi tidak tercapai. Kebutuhan zat besi selama triwulan pertama relatif kecil, yaitu 0,8 mg perhari, namun meningkat dengan pesat selama triwulan kedua dan ketiga hingga 6,3 mg perhari. Sebagian dari peningkatan dapat dipenuhi oleh simpanan zat besi dan peningkatan aditif persentase zat besi yang diserap, tetapi bila zat besi rendah atau tidak sama sekali, dan zat besi yang diserap dari makanan sangat sedikit, maka suplemen zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan (Romauli, 2011). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa tablet Fe sangat penting bagi ibu hamil untuk mencegah anemia sehingga harus dikonsumsi secara teratur. Keteraturan minum tablet besi pada ibu hamil dapat dipantau dengan cara melihat terjadinya perubahan warna pada feces atau dengan test Afifi, menghitung jumlah tablet yang diminum serta sisanya, supervisi langsung, melihat perkembangan kesehatan fisiknya (Departemen Kesehatan RI, 2010). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih (2011) di UPTD Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka tahun 2011 (p value = 0,041). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Sulastri (2014) di Puskesmas Kadugede Kuningan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet besi dengan anemia (p= 0,004). Juga sejalan dengan hasil penelitian Suarsih (2015) menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia. Dalam penelitian ini terbukti bahwa mengkonsumsi tablet Fe berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Dengan demikian maka kesadaran ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe secara teratur perlu ditingkatkan sebagai upaya mencegah terjadinya anemia pada masa kehamilan. Peran petugas melalui penyuluhan diperlukan untuk 9

meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya mengkonsumsi tablet Fe dan cara mengkonsumsi Fe yang baik yaitu diminum setiap hari secara teratur sesuai dosis yang dianjurkan setelah makan dengan air putih atau air jeruk pada malam hari sebelum tidur. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kurang dari setengahnya (38,5%) ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 yang mengalami anemia. 2. Sebagian kecil (24,6%) ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas Saran 1. Bagi UPTD Puskesmas Sindangwangi Petugas kesehatan hendaknya meningkatkan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perlunya mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan dengan cara mengkonsumsi yang benar agar ibu hamil mempunyai kesadaran untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan dengan cara minum yang benar sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerjanya, serta meningkatkan kualitas pelayanan antenatal. 2. Bagi STIKes YPIB Majalengka Hasil penelitian ini agar dapat dijadikan sebagai tambahan khasanah keilmuan untuk digunakan sebagai bahan pembanding penelitian Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. 3. Ada hubungan antara kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di UPTD Puskesmas Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2016 ( value = 0,004). selanjutnya mengenai hubungan mengkonsumi tablet Fe dengan kejadian anemia. 3. Bagi Ibu Hamil Diharapkan ibu agar mengkonsumsi tablet Fe minimal 90 tablet dengan cara yang benar untuk mencegah kejadian anemia dan dianjurkan melakukan pemanfaatan antenatal care untuk mendapat pengawasan terhadap konsumsi tablet Fe. 4. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan wawasan bagi peneliti. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian yang akan datang mengenai konsumsi tablet Fe dan kejadian anemia yang dilakukan dengan metode penelitian yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA 10

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Aritonang, E. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor : IPB Press. Asrinah, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan.Yogyakarta: Graha Ilmu. Astuti, P. H. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta: Rohima Press. Bahiyatun. (2011). Psikologi Ibu dan Anak: Buku Ajar Bidan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. BPS Provinsi Jawa Barat. (2015). Prevalensi Anemia di Provinsi Jawa Barat. Bandung: BPS Jawa Barat Departemen Kesehatan RI. (2010). Perjalanan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Dewi, V. N. L. dan Sunarsih, T. (2010). Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. (2014). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2014. Majalengka: Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. (2014). Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat Tahun 2014. Bandung: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. Hani, U., Jiarti K, Marjati, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika. Hidayah, W. dan Anasari, T. (2012). Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Desember 2012. Hidayat, A. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Huliana. (2010). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Swara. Indrawati. (2011). Anemia pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Medika. Jannah, N. (2012). Konsep Dokumentasi Kebidanan. Yogjakarta: Ar-Ruzz Medika.. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan: Kehamilan. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kurniasih, R. (2011). Hubungan Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di UPTD Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2011. Karya 11

Tulis Ilmiah. Jakarta: STIKes YPIB Majalengka. Lisnawati, L. (2011). Buku Pintar Bidan: Aplikasi Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Kebidanan di Rumah Sakit. Jakarta: Trans Info Media. Mandriwati, G.A. (2011). Asuhan Kebidanan Antenatal: Penuntun Belajar. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Manuaba, I.A.C. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mediskus. (2012). Penyakit Anemia: Pengertian, Penyebab, dan Gejala http://mediskus.com/penyakit/ane mia-pengertian-penyebab-dangejala-anemia, diakses tanggal 12 Januari 2016. Niven, N. (2012). Psikologi Kesehatan: Pengantar untuk Perawat dan Tenaga Kesehatan Profesional Lain, Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.. (2012). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho, T., dkk. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1: Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. Puspiyanti. (2011). Gejala Anemia, Penyebab, Faktor Risiko dan Pencegahan. http://gejalapenyakitmu.blogspot. com, diakses tanggal 12 Januari 2016. Romauli, S. (2011). Buku Ajar ASKEB I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. Saifuddin, A.B, dkk. (2010). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo. Sharon, J. (2011). Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sulastri. (2015). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Kadugede Kuningan. Kuningan: STIKes Kuningan. Simamora. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sulistyawati, A. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Wabula, W. M. (2014). Hubungan Antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi 12

dan Infeksi Malaria dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Kota Ambon. Jurnal Penelitian Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, Oktober 2014. 13

14