PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI SMP

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia dapat ditingkatkan. Melalui pendidikan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN DI SDN 2 MILANGODAA DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah daerah sekarang ini dihadapkan oleh banyaknya tuntutan baik dari

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VIII, No. 1, April 2017 ISSN

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH SE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebijakan pendanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemerintah menurut Siregar dalam buku yang berjudul Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. nasional bertumpu pada tiga tema, yaitu : 1. Pemerataan dan perluasan akses.

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGELOLAAN KEUANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN/SEKOLAH

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Adelina Vina Hapsari & Sukirno 27-34

PERUBAHAN MENDASAR PENYUSUNAN ANGGARAN NEGARA SESUAI UNDANG-UNDANG NO 17 TAHUN 2003 DAN IMPLEMENTASINYA PADA MASA TRANSISI

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pesat terhadap akses yang dapat dilakukan masyarakat untuk. masyarakat akan adanya suatu pengukuran kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dihindarkan. Organisasi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di indonesia

PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MTs NEGERI 1 RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KENDAL

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai

EVALUASI PROGRAM LAYANAN PERPUSTAKAAN DI SDN KARANGREJO 2 KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. baik dapat mewujudkan pertanggungjawaban yang semakin baik. Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Diajukan Oleh: ARISTA WIDYANINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk

1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini organisasi sektor publik berupaya memberikan kualitas pelayanan

PERSEPSI GURU TENTANG AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH MENENGAH LANJUTAN ATAS (SLTA) NEGERI SE-KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

MANAJEMEN KEUANGAN PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN. Kegiatan pengelolaan keuangan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. mencetak generasi bangsa yang harus diprioritaskan. Namun masih terdapat

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

BAB I INTRODUKSI. Bab I berisi mengenai introduksi riset tentang evaluasi sistem perencanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Reformasi sistem penganggaran telah berjalan sejak disahkan paket. undang-undang keuangan negara yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 17

BAB I PENDAHULUAN. langsung menunjang efektitvitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam sektor publik, dalam hal ini adalah belanja modal,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS BERBASIS KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

Paramitha S. Mokodompit., S.S. Pangemanan., I. Elim. Analisis Kinerja Keuangan ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA KOTAMOBAGU

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang penting dalam suatu

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SMK SYAFI I AKROM PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari yang semula terpusat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki,

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKANN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS SISTEM PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting bagi bangsa dan negara.

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Anggaran Negara dan Keuangan Negara. Menurut Revrisond Baswir (2000:34), Anggaran Negara adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Otonomi merupakan salah satu aspek yang sangat urgen dalam konteks

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik

Accounting & Finance, September 2011 Vol 4. No. 2 ISSN:

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bergesernya paradigma manajemen pemerintahan dalam dua dekade terakhir yaitu dari

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009

BAB I PENDAHULUAN. berwujud tersebut oleh Pemerintah juga akan dicatat sebagai realisasi belanja modal dan

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang no 22 tahun 1999 dan Undang-Undang no 25

BAB I PENDAHULUAN. bidang. Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

EVALUASI PENGGUNAAN DANA BOS DALAM MENSUKSESKAN PMU DI SMK NEGERI 1 SALATIGA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. public goods and services disebut governance (pemerintahan atau

Transkripsi:

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI SMP Anis Pratiwi SMKN 1 Ketahun, Jl. Poros Pasar Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara e-mail: anispratiwi30@yahoo.com Abstract: The purpose of this research is to evaluate the planning, implementation, transparency and accountability the educational funding management at Public Yunior High school 02 Ketahun Nort Bengkulu. The subject of this research were the principal, school committee, school treasurer, and teacher. The method of this research was a evaluative descriptive method with context, input, process, product (CIPP) approach. The data collecting technique used interview, observation, and documentation. The result of this research showed that the achievement of the short and long term of education funding planning, implementation, transparency and accountability was the approaching fit category by the provision of funding management in the school. Keywords: management, funding of education Abstrak: Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengevaluasi pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMP Negeri 02 Ketahun Bengkulu Utara.Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Perencanaan, pelaksanaan transparansi, dan akuntabilitas pembiayaan pendidikan dilakukan Bengkulu Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif evaluatif dengan pendekatan context, input, process, product (CIPP). Subjek penelitiannya adalah kepala sekolah, komite, bendahara dan guru. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiaanya adalah perencanaan, peiaksanaan, transparansi dan akuntabilitas pembiayaan pada kategori mendekati sesuai sekolah. Kata kunci: pengelolaan, pembiayaan pendidikan PENDAHULUAN Salah satu faktor yang memengaruhi penyelenggaraan pendidikan adalah pembiayaan. Pembiayaan pendidikan akan menjamin mutu dan kualitas proses pendidikan. Pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian administrasi dan manajemen pendidikan. Dilihat dari sudut pandang ekonomi, tidak ada kegiatan pendidikan tanpa biaya. Biaya itu diperlukan untuk memenuhi beragam kebutuhan yang berkenaan dengan kelangsungan proses pendidikan.pembiayaan pendidikan menyangkut sumber-sumber biaya baik dari pemerintah maupun dari masyarakat dan alokasi belanja untuk proses pengajaran, termasuk pengeluaran sekolah untuk gaji dan berbagai pelayanan di setiap jenis sekolah. Dengan kata lain pembiayaan pendidikan menyangkut sumbersumber dan alokasi dana untuk penyelenggaraan pendidikan. Bagi sekolah negeri di Indonesia sumber dana sekolah terbagi menjadi dua, yaitu: (a) dari pemerintah yang tersedia atas dana rutin yaitu gaji serta biaya operasional sekolah dan perawatan fasilitas dan (b) dana dari masyarakat yang berasal dari orang tua siswa maupun sumbangan dari masyarakat luas/ dunia usaha. Penyelenggaraan pendidikan dalam operasionalnya tidak dapat dipisahkan dari berbagai aspek yang menunjang keberhasilan tujuan pendidikan, yaitu pengelolaan sumber-sumber daya yang ada baik di dalam maupun di luar lembaga. Salah satu aspek tersebut, berkenaan dengan pembiayaan yang harus dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan. Kondisi rendahnya dana pendidikan di sekolah tingkat dasar dan menengah ini akan berakibat pada terhambatnya program pendidikan 9 tahun, khususnya di Kecamatan Ketahun yang antara lain disebabkan oleh Pertama, masih rendahnya pemerataan akses untuk memperoleh pendidikan, baik karena faktor ekonomi, kultural, maupun geografis. Kedua, kemampuan manajemen pendidikan yang masih lemah sehingga muncul aneka distorsi dan sulitnya mendongkrak partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Ketiga inovasi atau pembaharuan pendidikan yang dilakukan selama ini belum dapat diimplementasikan secara optimal akibat 421

Pratiwi, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMP 422 masih terbatasnya kemampuan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam menggali dan memanfaatkan sumber pendanaan yang dari masyarakat. SMP Negeri 2 ketahun adalah salah satu SMP penerima dana BOS di Kecamatan Ketahun. Dana BOS persiswa mendapat Rp 1.000.000 setiap satu tahun. Pencairan dilakukan setiap tri wulan. Dalam pengelolaannya yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah dan bendahara sekolah yang bertugas dalam pembuatan laporan. SMP Negeri 02 Ketahun merupakan SMP tertua dan memiliki 21 guru senior dan 4 tata usaha yang sebagian besar sudah PNS. Dalam pembuatan laporan pembiayaan sekolah SMP Negeri 02 Ketahun ini sudah rapi dan tidak pernah ada kasus dalam pengelolaan pembiayaan di sekolah, sehingga menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. SMP Negeri 02 Ketahun adalah sekolah terbaik sekematan ketahun berbagai prestasi telah diraihnya antara lain di bidang olah raga, baris berbaris juara satu dan dua, ekstrakulikuler, pramuka dan masih banyak lagi, begitu juga dalam pengelolaan sekolahnya. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu. Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan-perbedaan hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut yang berbeda-beda. Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari pada prinsipnya definisi-definisi tersebut mengandung pengertian dan tujuan yang sama. Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli yakni pengelolaan merupakan terjemahan dari managemen yang berasal dari bahasa inggris kemudian di Indonesia menjadi menejemen. Menurut Arikunto, (1998:2) pengelolaan a dalah penyelenggaraan atau pengurusan agar suatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Di dalam kegiatan pengelolaan pembiayaan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu budgeting (anggaran), accounting (pembukuan), dan auditing (pengawasan). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010:649) pengelolaan yaitu proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang bersifat kompleks karena di dalamnya terdapat pelbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan dan bersifat unik, karena sekolah memiliki ciri-ciri atau karakter tersendiri yang tidak dimiliki oleh organisasi lain. Seperti terjadinya belajar mengajar dan tempat terselenggaranya proses pemberdayaan kehidupan manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik, maka sangatlah penting peranan dan fungsi manjemen dalam mencapai tujuan. Pengelolaan sekolah merupakan kegiatan kepala sekolah dalam merencanakan program, melaksanakan program, mengevaluasi pelaksanaan program. Baik tidaknya pengelolaan sekolah sangat tergantung dengan kemampuan dan kreativitas kepala sekolah. Hal ini terjadi karena kepala sekolah merupakan manajer dan sebagai pimpinan organisasi sekolah. Pidarta (1995: 54), mengemukakan ciri manajemen sekolah yang membedakannya dengan manajemen lain yaitu: manajemen sekolah bermuara pada kesuksesan perkembangan siswa, manajemen sekolah bervariasi sesuai dengan keunikan masing-masing siswa, oleh karena itu manajemen ini membutuhkan banyak kiat dan energi, karena sasaran bertalian dengan psikologis siswa, maka manajemen ini lebih banyak bertindak secara didaktis metodik dibanding dengan melaksanakan peraturanperaturan, peraturan adalah milik bersama dan untuk keperntingan bersama oleh karena manajemen itu menajemen sekolah berusaha menggalang kerjasama semua pihak selama melaksanakan misi pendidikan. Dari penjelasan tersebut dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah apakah pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMP Negeri 02 Ketahun Bengkulu Utara telah sesuai sekolah? Rumusan masalah khusus penelitian ini yaitu:1. Apakah perencanaan pembiayaan sekolah? 2. Apakah pelaksanaan pembiayaan sekolah? 3. Apakah akuntabilitas pembiayaan sekolah? 4. Apakah transparansi pembiayaan

423 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 421-426 sekolah? Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengevaluasi pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMP Negeri 02 Ketahun Bengkulu Utara.Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hal-hal sebagai berikut: 1) Perencanaan pembiayaan pendidikan dilakukan di SMP Negeri 02 Ketahun Kabupa ten Bengkulu Utara.2) Pelaksanaan pembiayaan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara.3) Akuntabilitas pembiayaan pendidikan dilakukan Bengkulu Utara.4)Transparansi pembiayaan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Secara praktis, penelitian ini berguna untuk memberikan masukan bagi para pengelola pendidikan, baik para tata usaha, kepala sekolah dan instansi yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan, untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan lembaga pendidikan melalui peranan pembiayaan pendidikan. Secara teoritis hasil penelitian ini berguna untuk: Konsep bagi sekolah-sekolah di Ketahun dalam memahami pengelolaan pembiayaan pendidikan di sekolah yang baik. Konsep meningkatkan manajemen pendanaan sehingga memberikan kontribusi pemikiran untuk rangkaian relevan terutama sebagai penelitian sejenis. METODE Metode penelitian ini adalah deskriptif evaluatif dengan pendekatan context, input, process, product (CIPP). Subjek penelitiannya adalah kepala sekolah, komite, bendahara dan guru. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, bendahara sekolah, guru, dan komite sekolah di SMP Negeri 02 Ketahun Bengkulu Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara (interview), observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini sebagai sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana, guru dan tata usaha. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan indikator evaluasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengelolaan perencanaan pembiayaan pendidikan jangka panjang di SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara sesuai dengan pengelolaan pembiayaan di sekolah. Pencapaian persentase adalah 100 pada skala 100. Penelitian terhadap kondisi rencana pembiayaan jangka pendek sekolah diketahui bahwa secara umum rencana jangka pendek di SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara kategori mendekati tidak sesuai dengan ketentuan Pencapaian persentase hanya mencapai 40,3% yang berada pada skala 1-49. Jadi pencapaian perencanaan pembiayaan pendidikan jangka panjang dan jangka pendek hanya mencapai 70,15% atau berada pada range 51-99. Proses perencanaan pembiayaan di SMP Negeri 02 ketahun pembiayaan di sekolah. Pelaksanaan pembiayaan pendidikan Bengkulu Utara, diketahui bahwa kondisi pelaksanaan pembiayaan pendidikan secara rata-rata mencapai 84,8 % atau berada pada Hal ini berarti bahwa, pelaksanaan pengelolaan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara berada pada range 51-99 jadi, proses pelaksanaan pembiayaan di SMP Negeri 02 ketahun pembiayaan yang berlaku di sekolah. Transparansi pembiayaan pendidikan Bengkulu Utara, diketahui bahwa kondisi transparansi pembiayaan pendidikan secara rata-rata mencapai 65,6% atau berada pada Hal ini berarti bahwa, pelaksanaan pengelolaan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara pembiayaan di sekolah. Akuntabilitas pembiayaan pendidikan Bengkulu Utara, diketahui bahwa kondisi

Pratiwi, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMP 424 akuntabilitas pembiayaan pendidikan secara rata-rata mencapai 85,6% atau berada pada Hal ini berarti bahwa, pelaksanaan pengelolaan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara mendekati sesuai dengan ketentuan Pembahasan Hasil analisis data penelitian yang dilakukan melalui terhadap 7 orang guru SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara menunjukkan bahwa perencanaan pembiayaan pendidikan di sekolah ini mendekati sesuai sekolah. Secara rata-rata perencanaan pembiayaan pendidikan menurut responden penelitian hanya mencapai 70,15% atau berada pada kategori mendekati sesuai dengan ketentuan Hal ini berarti bahwa perencanaan pembiayaan baik jangka panjang maupun jangka pendek pembiayaan di sekolah. Hal ini berarti bahwa manajemen guru SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara belum mengacu pada pendapat Garner (2004:43) yang menyebutkan bahwa perencanaan pembiayaan pendidikan harus dilaksanakan secara baik karena sifatnya yang sangat strategik untuk kemajuan sekolah, yaitu dalam hal: 1) misi ( mission), 2) tujuan jangka panjang ( goals), 3) tujuan jangka pendek (objectives), 4) program, layanan, aktivitas (programs, services, activities), tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek berdasarkan kondisi rill unit sekolah (site-based unit goals & objectives), 5) target: baik outcomes maupun output, 6) anggaran ( budget), dan 7) perencanaan pembiayaan yang strategic (strategic financial plan). Pelaksanaan pembiayaan pendidikan di SMP Negeri 02 Ketahun Bengkulu Utara pembiayaan di sekolah. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kondisi pelaksanaan pembiayaan pendidikan secara rata-rata hanya mencapai 84,8% atau berada pada skala (range) 51-99. Hal ini berarti bahwa, pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara mendekati sesuai jadi, perencanaan pembiayaan pendidikan jangka pendek di SMP Negeri 02 Ketahun mendekati sesuai dengan ketentuan Kondisi rata-rata di atas tidak berlaku untuk semua item pertanyaan yang diajukan pada responden penelitian karena dalam beberapa hal, pelaksanaan pembiayaan pendidikan sesuai dengan ketentuan pengelolaan pembiayaan di sekolah seperti dalam hal: 1) Pembayaran gaji PNS tepat waktu; 2) penyediaan buku penunjang sarana pendidikan sesuai dengan anggaran dalam RAPBS, 3) alat tulis spidol selalu tersedia, 4) papan tulis sekolah selalu dalam kondisi baik, 5) program rehabilitas gedung sekolah terlaksana dengan baik, 6) program penambahan di perpustakaan sekolah setiap tahun senantiasa terlaksana, 7) pembayaran listrik tidak pernah mengalami keterlambatan, 8) Biaya jasa lainnya selalu terpenuhi 9) secara periodik sekolah dapat membiayai guru yang mengikuti pelatihan. Hal ini berarti bahwa biaya operasional sekolah telah dilaksanakan dengan baik oleh manajemen sekolah atau sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan standar pembiayaan yang menyebutkan bahwa manajemen sekolah harus mampu membiayai operasional sekolah yang meliputi biaya ayat (1) meliputi a. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, b. bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan c. biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. 2. Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP. Penjabaran program di tingkat sekolah mengacu pada standar minimal yang telah disebutkan di atas. Di tingkat nasional, alokasi anggaran pemerintah terdiri dari anggaran rutin dan pembangunan. Sebagian besar anggaran rutin di Departemen Pendidikan Nasional digunakan untuk membayar gaji guru dan pegawai. Hasil penelitian tentang transparansi Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, menunjukan bahwa transparansi pembiayaan pendidikan secara rata-rata mencapai 65,6%. Hal ini berarti bahwa sekolah melakukan transparansi dalam pembiayaan pendidikan.

425 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 421-426 Kondisi ini menggambarkan bahwa manajemen SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara mendekati sesuai dengan ketentuan pengelolaan pembiayaan di sekolah seperti yang dikemukakan Sudrajad (2010) yang mengemukakan bahwa sekolah harus transparan dalam pengelolaan keuangan. Transparan berarti adanya keterbukaan sumber dana dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah dana yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja dana tersebut. Sudrajad (2010) Prinsip transparansi paling tidak dapat diukur melalui sejumlah indikator seperti a) mekanisme yang menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari semua proses pelayanan publik, b) mekanisme yang memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan publik tentang berbagai kebijakan dan pelayanan publik, maupun proses-proses didalam sektor publik, c) mekanisme yang memfasilitasi pelaporan maupun penyebaran informasi maupun penyimpangan tindakan aparat publik didalam kegiatan melayani. Selama ini sebelum reformasi, pengelolaan pendidikan di sekolah terkesan tertutup bagi pihak luar. Masyarakat, orang tua murid seolah-olah tidak banyak mengetahui seluk beluk pengelolaan pendidikan di sekolah, tidak mengetahui pendapatan dan belanja sekolah, tidak dilibatkan dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan kinerja sekolah dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara mendekati sesuai dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan atau akuntabilitas yang dijalankan oleh manajemen sekolah. Dari 6 pertanyaan yang menjadi indikator akuntabilitas menunjukkan bahwa keseluruhan sub indikator /aspek menunjukkan akuntabilitas pengelolaan pembiayaan pendidikan yang dilakukan oleh manajemen SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara mendekati sesuai dengan ketentuan pengelolaan pembiayaan di sekolah. Dalam kategori sesuai dengan ketentuan pengelolaan pembiayaan di sekolah dalam hal: 1) setiap triwulan sekolah menyampaikan pertanggungjawaban keuangan APBN kepada Dinas Diknas, 2) setiap triwulan sekolah menyampaikan pertanggungjawaban keuangan APBD kepada Dinas Diknas 3) setiap triwulan sekolah menyampaikan pertanggungjawaban keuangan yang bersumber dari orang tua murid kepada orang tua murid, 4) kepala sekolah terbuka terhadap kritikan dan saran komite sekolah dalam realisasi anggaran sekolah, 5) kepala sekolah terbuka terhadap kritikan dan saran orang tua murid dalam realisasi anggaran sekolah. Dalam kategori mendekati tidak sesuai sekolah dalam hal; setiap akhir tahunan, sekolah menyampaikan pertanggungjawaban keuangan yang bersumber dari orang tua murid kepada komite sekolah. Sebagai akibat dari kurangnya akuntabilitas pengelolaan keuangan ini maka kondisi akuntabilitas keuangan di SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara menunjukkan gejala sebagai berikut: Penyampaikan pertanggungjawaban keuangan yang bersumber dari orang tua murid kepada komite sekolah sering tidak dilaksanakan. Wawancara dengan ketua komite sekolah yang sekaligus sebagai orang tua murid menunjukkan pula bahwa manajemen sekolah jarang sekali memberikan laporan pertangggungjawaban keuangan sekolah kepada komite sekolah maupun orang tua murid. Namun demikian, Dia mengakui bahwa saat ini dana dari orang tua murid relatif kecil sehingga ada kemungkinan manajemen sekolah menganggap bahwa laporan pertanggungjawaban kepada orang tua murid atau pun kepada komite sekolah tidak begitu penting. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengeloaaan pembiayaan pendidikan di SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara mendekati sesuai dengan ketentuan pengelolaan pembiayaan yang berlaku di

Pratiwi, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMP 426 sekolah. Kondisi yang belum tercapai kategori pembiayaan di sekolah dalam hal: 1) perencanaan pembiayaan pendidikan jangka pendek. 2) pelaksanaan pembiayaan; dan 3) akuntabilitas pembiayaan pendidikan, dan 4) transparansi, pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Namun yang kategori sesuai dengan ketentuan pengelolaan pembiayaan di sekolah yaitu pada perencanaan pembiayaan pendidikan jangka panjang. Dari hasil penelitian ini, disarankan; kepala sekolah diharapkan mampu meningkatkan dan mempertahankan pencapaian Kepala sekolah mampu meningkatkan pelaksanaan pengelolaan keuangan sekolah. Prinsip transparansi hendaknya dipedomani oleh menejemen SMP Negeri 02 Ke tahun Kabupaten Bengkulu Utara sesuai dengan Transparansi tersebut bukan hanya terhadap atasan Dinas Diknas, tetapi juga dengan warga sekolah lainnya termasuk dengan komite sekolah. Pengawas Dinas Diknas mampu meningkatkan profesionalitas membantu menejemen SMP Negeri 02 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara dalam melakukan prinsip akuntabilitas agar sesuai dengan ketentuan DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Depdikbud, 1999. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta : Dirjen Disdasmen. Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Sekretariat Negara RI, Undang-undang No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sudrajat, 2010. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/01/18/ konsep-dasar-manajemen-keuangan-sekolah/ Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya, Buku 1, edisi dua. Yogyakarta: BPFE