MINAT PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER ARTIKEL PENELITIAN OLEH

dokumen-dokumen yang mirip
Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IIMU PENGETAHUAN ALAM

Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Negeri 1 Bonai Darussalam

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR OPERASI PENGURANGAN BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA SISWA KELAS II SDN 01 MENTEBAH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MANIK-MANIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SDN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ENI SOFYATI NIM F

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

Affandi*) Kartini, Susda Heleni**) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Nurain *) Japet Ginting, dan Armis **) ABSTRACT

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI KELAS II

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN PERMAINAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR

MODEL LEARNING CYCLE 5E SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.

EMILIANA NIM.F

I. PENDAHULUAN. berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika. Akibatnya. prestasi matematika siswa secara umum belum menggembirakan.

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGERJAKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia karena selalu digunakan dalam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berperan dalam upaya

Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Strategi Think Talk Write Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam As- Shofa Pekanbaru

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sudarmono 1, Rini Dian Anggraini 2, Sehatta Saragih 3 No.

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Sri Niswati. SD Negeri Bintoro 16 Demak Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran matematika, metode diskusi

Transkripsi:

MINAT PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER ARTIKEL PENELITIAN OLEH MULIANA NIM. F34210523 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

MINAT PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER Muliana, Zainuddin dan Rosnita PGSD FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail: Mulyana PGSD@yahoo.co.id Abstrak: Peningkatan Minat Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Kooperatif Teknik Numbered Head Together di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mendeskripsikan peningkatan minat belajar peserta didik menggunakan model Kooperatif teknik Numbered Head Together pada pembelajaran matematika Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. bentuk Penelitian survei dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpul data adalah teknik observasi langsung dan pemberian soal, Alat pengumpul data yaitu lembar observasi, dan soal-soal tes tentang minat belajar peserta didik. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan hasil akhir penelitian yang diperoleh yaitu perhatian 56,25% pada siklus I dengan katagori cukup, siklus II 87,49% dengan katagori sangat tinggi, ketertarikan pada siklus I 66,66% dengan katagori tinggi, dan siklus II 91,66% dengan katagori sangat tinggi, sedangkan kemauan yaitu 53,33% siklus I dengan katagori cukup, dan 79,99% pada siklus II dengan katagori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan minat peserta didik dari siklus I hingga siklus II. Kata Kunci: Minat, Matematika, Teknik NHT. Abstract : Increasing student interest in mathematics learning techniques using cooperative model numbered heads together in Sixth Grade Elementary School 25 Mianas. The purpose of this study was to describe the improving learning for students using the model Numbered Head Together Cooperative techniques in learning mathematics Sixth Grade Elementary School 25 Mianas. This study used a descriptive method. Research survey form with the type of classroom action research. Data collection technique is direct observation techniques and about administration, data collection tool that observation sheets, and test questions about the interests of learners. This research was conducted in two cycles with the final results obtained by the research attention 56.25 % in the first cycle with the category of " enough ", cycles II 87.49 % in the category " very high ", interest 66.66 % in the first cycle by category " high ", and the second cycle of 91.66 % in the category " very high ", which is 53.33 % while the willingness of the first cycle with the category of " pretty ", and 79.99 % in the second cycle to the category of " high ". It can be concluded that there is an increasing interest in the students of the first cycle to the second cycle Keywords : Interests, Mathematics, Engineering NHT.

P ada lembaga pendidikan formal, pendidik merupakan salah satu unsur yang bertanggung jawab atas peningkatan dan penyempurnaan sistem pendidikan. Maka dari itu, seorang guru dituntut untuk dapat menyelenggarakan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil apabila terjadi perubahan tingkah laku pada peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Perubahan tingkah laku yang dimaksud dapat terjadi apabila dalam proses pembelajaran peserta didik ada perhatian, ketertarikkan, dan kemauan. Mengapa didalam belajar diperlukan minat? Sebab pada prinsipnya, untuk belajar tentang suatu hal perluan dorongan. Menurut Hurlock ( dalam Karso : 1993) mengemukakan bahwa sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika biasa memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minat juga akan menurun. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar matematika di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas, tampak peserta didik sibuk sendiri dan mengganggu temannya pada saat pendidik menjelaskan materi pelajaran. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh. Hal ini menunjukan bahwa ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan harus dicarikan jalan keluarnya. Satu diantara upaya yang dapat dilakukan ialah dengan mencobakan suatu teknik pembelajaran yang mungkin belum pernah dilaksanakan di sekolah yang bersangkutan yaitu teknik pembelajaran yang dapat menarik minat, perhatian dan kemauan peserta didik agar belajar lebih aktif. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, peneliti menggunakan model pembelajaran Kooperatif teknik NHT dimungkinkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Rumusan masalah penelitian adalah Bagaimanakah peningkatan minat peserta didik dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model Kooperatif teknik Numbered Head Together di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas?. Dalam penelitian ini menitik beratkan pada proses pembelajaran matematika di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas dengan menggunakan model Kooperatif teknik Numbered Head Together. Menurut Dadan Handana (2004:3) Matematika adalah terjemahan dari mathematics, namun arti atau definisi yang tepat dari matematika tidak dapat diterapkan secara exact (pasti). Definisi matematika makin lama makin sukar untuk dibuat, karena cabang-cabang matematika makin lama makin bertambah dan bercampur satu sama lainnya Menurut James (dalam Dadan Handana 2004 :28) mengungkapkan bahwa Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya. Sedangkan menurut Kline (dalam Karso, 2007:1.40) menyatakan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna dengan dirinya sendiri, akan tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia untuk memahami dan menguasai permasalahan dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang tidak berdiri sendiri artinya saling berkaitan dengan ilmu-illmu yang lainnya misalnya bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam. Menurut Sri Subarinah (2006:1) bahwa Matematika dapat membentuk pola pikir orang yang mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang sistemis, logis, kritis dengan penuh kecermatan. Pada Kurikulum 2006 terdapat tujuan pembelajaran matematika yaitu melatih dan menumbuhkan cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah. Didalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan matematika SD/MI (2006:417) mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan Model pembelajaran Kooperatif teknik Numbered Heads Together (NHT). NHT adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan keaktifan peserta didik secara langsung dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Menurut Anita Lie (2004 :59) Teknik ini memberikan kesempatan kepada pendidik untuk saling membagi ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Teknik ini memudahkan pendidik dalam pembagian tugas. Dengan teknik ini, peserta didik belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya. Menurut Anita Lie (2004 :59) mengemukakan enam fase atau langkah utama dalam pembelajaran kooperatif teknik Numbered Head Together (NHT) yang tercantum dalam tabel berikut ini Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi pendidik Pendidik menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran dan memotivasi pendidik belajar. Fase 2 : Menyajikan informasi

Pendidik menyampaikan informasi kepada peserta didik baik dengan peragaan atau teks. Fase 3 : Mengorganisasikan peserta didik kedalam kelompok belajar Pendidik menjelaskan kepada pendidik bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien Fase 4 : Membantu kerja kelompok dalam belajar Pendidik membimbing kelompk-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. Fase 5 : Mengetes materi Pendidik mengetes materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka. Fase 6 : Memberikan penghargaan Pendidik memberikan cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok Setiap model dan metode yang dipilih, tentu memiliki plus-minus sendiri-sendiri. Berikut adalah kelebihan dan kelemahan pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatifteknik Numbered Head Together (NHT) (Anita Lie 2004); a. Kelebihan model pembelajaran Kooperatif teknik Numbered Head Together (NHT): 1) Setiap siswa menjadi siap semua, sehingga siswa memusatkan perhatian dalam proses belajar mengajar; 2) Dapat melakukan diskusi untuk mengajari siswa yang kurang pandai. b. Kelemahan Model pembelajaran Kooperatifteknik Numbered Head Together (NHT) : 1) Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru; 2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru; Kelas cenderung jadi ramai, dan jika guru tidak dapat mengkondisikan dengan baik, keramaian itu dapat menjadi tidak terkendali, sehingga menggangu proses belajar mengajar METODE Penelitian ini dilaksanakan didalam kelas Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas Kabupaten Landak. Penelitian tindakan kelas ini di lakukan di kelas VI semester I tahun ajaran 2013/2014. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat akan memudahkan pencapaian tujuan yang diinginkan pada saat penelitian berlangsung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hadari Nawawi (1991 : 63) mengatakan bahwa metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian (seseorang, lembaga masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Berdasarkan pendapat tersebut, penggunaan metode deskriptif yaitu untuk memaparkan atau menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa yang terjadi berdasarkan kejadian sebenarnya saat melakukan penelitian.

Bentuk penelitian ini adalah survei, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian yaitu mengenai penggunaan teknik NHT untuk meningkatkan minat peserta didik pada pembelajaran matematika di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas. Dalam penelitian ini teknik yang dianggap tepat untuk pengumpulan data, yaitu: (1) Teknik observasi langsung, (2) pemberian soal latihan. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan, maka alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah (1) Lembar observasi untuk minat peserta didik dan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Kooperatif teknik Numbered Heads Together (NHT), (2) Soal isian sebanyak 5 soal yang diberikan pada peserta didik setiap akhir pembelajaran ditiap siklus. Sesuai dengan jenis data yang diamati pada penelitian ini, maka setiap data yang diperoleh dibuat rata-rata persentase masing-masing indikator minat peserta didik tiap siklus dengan menjumlahkan semua sub indikator dalam minat belajar kemudian membaginya dengan banyak sub indikator pada masing-masing indikator. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Dari hasil pengamatan awal diperoleh data sebagai berikut : 1. Deskripsi Data Pada Penelitian Awal ( baseline) Adapun deskripsi data penelitian awal meliputi : Tabel 1 Minat Belajar Peserta Didik Pada Penelitian Awal (baseline) Persentase Keriteria Peningkatan A. Perhatian 37,33 Rendah B. Ketertarikan 27,66 Rendah C. Kemauan 29,08 Rendah Kreteria rata-rata presentasi : Sangat tinggi = 81-100%, Tinggi =61-80% Cukup =41-60%, Rendah =21-40%, Sangat rendah =1-20% Berdasarkan hasil pengamatan awal diperoleh rata-rata setiap indikator minta peserta didik meliputi perhatian rata-rata 37,33% dengan katagori rendah, ketertarikan rata-rata 27,66% dengan katagori rendah dan kemauan rata-rata 29,08% dengan katagori rendah. 2. Siklus I Berikut ini adalah hasil observasi terhadap minat belajar peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik Numbered Head Together pada pembelajaran Matematika, dapat dilihat pada table 4.3 dibawah ini :

Tabel 2 Minat Belajar Peserta didik Pada Siklus I Persentase Keriteria Peningkatan A. Perhatian 56,25 Cukup B. Ketertarikan 66,66 Tinggi C. Kemauan 53,33 Cukup Kreteria rata-rata presentasi: Sangat tinggi = 81-100%, Tinggi =61-80% Cukup =41-60%, Rendah =21-40%, Sangat rendah =1-20% Berdasarkan hasil penelitian siklus I diperoleh rata-rata setiap indicator yang terdiri dari perhatian yaitu 56,25% dengan katagori cukup, ketertarikan 66,66% dengan katagori tinggi dan kemauan 53,33% dengan katagori cukup. 3. Siklus II Berikut ini adalah hasil observasi terhadap minat belajar peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik Numbered Head Together pada pembelajaran Matematika, dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 3 Minat Belajar Peserta didik Pada Siklus II Persentase Keriteria Peningkatan A. Perhatian 87,49 Sangat Tinggi B. Ketertarikan 91,66 Sangat Tinggi C. Kemauan 79,99 Tinggi Kreteria rata-rata presentasi : Sangat tinggi = 81-100%, tinggi =61-80% cukup = 41-60%, rendah =21-40%, sangat rendah =1-20%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata setiap indicator yang terdiri dari perhatian yaitu 87,49% dengan katagori sangat tinggi, ketertarikan 91,66% dengan katagori sangat tinggi dan kemauan 79,99% dengan katagori tinggi. Pembahasan Setelah melakukan 2 siklus penelitian pada pembelajaran matematika kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas dengan Model pembelajaran Kooperatif teknik Numbered Head Together (NHT) diperoleh rekapitulasi rata-rata minat peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas sebagai berikut :

Tabel 4 Rekapitulasi Minat Belajar Peserta didik Pada Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II % Peningkatan % Peningkatan A. Perhatian 56,25 Cukup 87,49 Sangat Tinggi B. Ketertarikan 66,66 Tinggi 91,66 Sangat Tinggi C. Kemauan 53,33 Cukup 79,99 Tinggi Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data hasil observasi baik terhadap minat belajar maupun kinerja pendidik dalam proses pembelajaran di kelas yang dibagi menjadi beberapa indikator berikut ini : 1. Perhatian Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan yaitu 56,25 % pada siklus I dengan katagori cukup kemudian pada siklus dan II menjadi 87,49% dengan katagori sangat tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik Numbered Head Together pada pembelajaran matematika kelas VI dapat meningkat minat belajar peserta didik. 2. Ketertarikan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan dari siklus yang telah dilaksanakan, yaitu 66,66 % pada siklus I dengan katagori tinggi selanjutnya pada siklus II menjadi 91,66% dengan katagori sangat tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik Numbered Head Together pada pembelajaran matematika kelas VI dapat meningkat minat belajar peserta didik. 3. Kemauan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan dari siklus yang telah dilaksanakan, yaitu 53,33% pada siklus I dengan katagori cukup selanjutnya pada siklus II menjadi 79,99% dengan katagori tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik Numbered Head Together pada pembelajaran matematika kelas VI dapat meningkat minat belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas Landak. Dengan demikian terdapat peningkatan minat peserta didik dengan menggunakan teknik Numbered Head Together pada pembelajaran matematika kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas pada setiap siklus yang telah dilaksanakan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas Kabupaten Landak secara umum dapat disimpulan bahwa terdapat Peningkatan minat belajar peserta didik dengan menggunakan teknik Numbered Head Together (NHT) pada pembelajaran matematika dikelas VI. Adapun kesimpulan khusus yang dapat peneliti kemukakan berdasarkan uraian pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Terdapat peningkatan perhatian peserta didik menggunakan model Kooperatif teknik Numbered Head Together pada pembelajaran matematika Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas Kabupaten Landak yaitu 56,25% pada siklus I dengan katagori cukup, kemudian pada siklus II 87,49% dengan katagori sangat tinggi. 2. Terdapat peningkatan ketertarikan peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas Kabupaten Landak dalam mengikuti pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran Kooperatif teknik Numbered Head Together (NHT) yaitu 66,66% pada siklus I dengan katagori :tinggi, kemudian pada siklus II 91,66% dengan katagori sangat tinggi. 3. Terdapat peningkatan kemauan peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri 25 Mianas Kabupaten Landak dalam mengikuti pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran Kooperatif teknik Numbered Head Together (NHT) yaitu 53,33% pada siklus I dengan katagori cukup, kemudian pada siklus II 79,99% dengan katagori tinggi. Saran Saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Kepada kepala sekolah, agar memonitor proses pembelajaran serta memberikan bimbingan kepada pendidik-pendidik agar senantiasa meningkatkan kinerjanya dalam proses pembelajaran. 2. Kepada pendidik Matematika khususnya agar dalam proses belajar mengajar seyogyanya menggunakan berbagai metode dan media supaya peserta didik merasa lebih tertantang dalam belajar. DAFTAR RUJUKAN Anita Lie. (2004). Cooperative Learning. Jakarta :Grasindo. Hadari Nawawi. (1991). Metode Pendidikan Bidang Sosial.Yogjakarta : Gajah mada University Press. BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Departemen Pendidikan Nasional. Sri, Subariah (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: DPN. Karso, dkk (2007). Pendidikan Matematika I. Jakarta : Universitas Terbuka.

Dadan Handana (2004). Pendidikan Matematika di SD, Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis. Bandung : Direktorat Jendral Dikdasmen, Depdiknas.