lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. SURAT EDARAN Nomor : SE - 237/MK.1/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pengadaan barang seperti pengadaan fasilitas gedung pada suatu instansi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

STUDI PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MENURUT KEPPRES NO 18 TAHUN 2000

7. PELELANGAN TERBATAS SECARA PRAKUALIFIKASI METODE SATU SAMPUL DENGAN EVALUASI SISTEM GUGUR

BAB I PENDAHULUAN. mencari penyedia barang dan jasa. Proses lelang (procurement) biasanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. penentu baik buruknya pelaksanaan proyek kosntruksi.

KAJIAN ULANG MANAJEMEN PENGADAAN JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI

2.3 Yeanne Wulansari, Deny Arief Setiawan (2001) : "Kajian Prosedur Penentuan Kontraktor Pemenang Lelang Pada Proyek Pemerintah DIY" 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk

DASAR-DASAR PELELANGAN

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

BAB I PENDAHULUAN. guna meneruskan cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan peningkatan. dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN BERDASARKAN KEPPRES NOMOR 80 TAHUN 2003 DAN KEPMEN KIMPRASWIL NOMOR 339/KPTS/M/2003 * Edy Sriyono **

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

2 khususnya terhadap Barang/Jasa yang secara luas dibutuhkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, Pemerintah merasa perlu untuk mengakselerasi pertumbuha

Prosedur Pengadaan, Kontak Bisnis dan Pakta Integritas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Maraknya pembangunan di Indonesia membuat sektor konstruksi di tanah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan di berbagai bidang sedang giat dilaksanakan oleh bangsa

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan proyek telah dikenal sejak dahulu, baik membuat rumah tinggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. proyek, serta aspek waktu penyelesaian konstruksi.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015

KAJIAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS AANWIJZING ELEKTONIK PADA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DARI SEGI PENYEDIA JASA SKRIPSI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PELELANGAN. MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan Ke 6

RISALAH DAN BERITA ACARA PENJELASAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN PEMERINTA H REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 29 TAHUN 2000

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI & USAHA KECIL DAN DENGAN DANA PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

TINJAUAN MANAJEMEN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI. Gatot Nursetyo. Abstrak. Kata kunci : Jasa konstruksi,profesionalisme, kemitraan.

PROSES PENENTUAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA SUKABUMI

DIR Instruksi Kerja : Metode Pemilihan Penyedia

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi pengelolaan keuangan negara di Indonesia yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pemerintah dalam menjalankan roda Pemerintahan dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN. serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- MEMUTUSKAN : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOMISI PEMILIHAN UMUM.

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

KEDUDUKAN PENYEDIA BARANG/JASA MENURUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Oleh : Wiendia Suryana NRP : : MaksumTanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pengadaan Barang dan Jasa di Pemerintahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

b) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANUAL PROSEDURE (MP) PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BIDANG KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 23

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan

PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI & USAHA KECIL DAN DANA PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA MEDAN

: (0283) : (0283) , , BERITA ACARA LELANG GAGAL Nomor : PL.102/BA.HE.A073 TAHUN 2014 Tanggal : 23 September 2014

MATERI 6 PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI & USAHA KECIL DAN DENGAN DANA PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MEMUTUSKAN :

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah kontraktor di Indonesia sekitar Jumlah ini lebih

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u

8. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.347, 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Pengadaan. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Standar.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pemilihan kontraktor merupakan serangkaian kegiatan mulai dari mengidentifikasi keperiuan jasa kontraktor oieh pemilik, mempersiapkan paket lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani implementasi fisik proyek. Mengingat besarnya sumberdaya yang terlibat, serta risiko yang dihadapi, maka untuk mendapatkan kontraktor yang diharapkan mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik perlu diadakan proses seleksi yang ketat. Masing masing pemilik proyek mempunyai kriteria dan faktor-faktor tersendiri dalam menentukan kontraktor pemenang lelangtersebut. Pelaksanaan pelelangan pada sektor publik, yaitu pekerjaan umum yang dibiayai dengan menggunakan dana yang diperoleh dari perpajakan, dana masyarakat, ataupun penerimaan negara lainnya, pertanggung jawaban pelaksanaannya harus dilakukan dengan secermat mungkin. Upaya-upaya untuk mengamankan pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan dengan berdasarkan pada peraturan-peraturan, dan pekerjaan hanya dapat diserahkan kepada kontraktor yang diyakini benar-benar handal. Proses pelelangan melalui persaingan penawaran dilakukan sebagai upaya untuk menghindarkan terjadinya

berbagai penyimpangan. Namun demikian cara pelelangan tidak selalu diberlakukan untuk setiap proyek, karena peraturan mengijinkan dipakainya sistem pemilihan langsung, terutama dalam menghadapi keadaan darurat, penanggulangan bencana alam, atau keperluan pekerjaan khusus yang sangat membutuhkan spesialisasi. Proses penentuan kontraktor pemenang lelang terdiri atas beberapa tahapan. Tahapan tersebut terdiri atas berbagai penilaian dan evaluasi-evaluasi yang dilakukan oleh panitia lelang sebagai wakil yang ditunjuk oleh pemiiik proyek. Penilaian dan evaluasi pada masing-masing tahapan tersebut dijadikan dasar bagi panitia lelang untuk menentukan pemenang dari sejumlah kontraktor yang mengikuti pelelangan. Pelelangan yang terdiri atas beberapa tahapan dan penilaian/ evaluasi tersebut merupakan salah satu proses yang menentukan keberhasilan suatu proyek. Pada proses tersebut apapun jenis kontrak yang akan dipakai, pemiiik berkewajiban untuk mengusahakan agar implementasi fisik proyek dipegang oleh kontraktor yang benar-benar mampu, dalam arti memiliki kecakapan dan sarana untuk melaksanakan pekerjaan dengan efisien dan ekonomis, tanpa adanya kesulitan yang akan mengurangi mutu dan kualitas pekerjaan.

1.2 Perumusan Masalah Dalam tugas akhir ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah 1) Mengetahui evaluasi-evaluasi apa saja yang menjadi kriteria sebagai dasar penentuan kontraktor pemenang lelang pada proyek-proyek pemerintah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2) Adanya faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi penentuan kontraktor pemenang lelang yang dilakukan pada proyek-proyek pemerintah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 1.6 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah : 1) Mengkaji mekanisme proses penentuan kontraktor pemenang lelang yang dilakukan oieh panitia lelang pada proyek-proyek pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan proses penentuan yang tercantum dalam Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa Instansi pemerintah berdasar Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: S-42/A/2000/ Nomor: S- 2262/D.2/05/2000 dan Keputusan Presiden RI No. 18 Tahun 2000. 2) Melihat faktor-faktor lain (diluar faktor yang tercantum dalam Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa Instansi pemerintah berdasar Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: S-42/A/2000/ Nomor: S- 2262/D.2/05/2000 dan Keputusan Presiden RI No. 18 Tahun 2000. yang

mempengaruhi penentuan kontraktor pemenang lelang pada proyek-proyek pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1.6 Batasan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini selanjutnya dibatasi ruang lingkupnya. Ruang lingkup pembahasan penelitian ini adalah : 1) Prosedur penentuan kontraktor pemenang lelang yang akan diteliti adalah pada evaluasi pelelangan yang telah dilakukan oieh panitia lelang pada proyek-proyek pemerintah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2) Proyek-proyek yang diambil adalah proyek-proyek pemerintah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2000-2002. 3) Peraturan yang digunakan adalah peraturan yang dipakai oieh panitia lelang padasaat penawaran atau proses lelang pada proyek-proyek tersebut. 4) Prosedur penentuan kontraktor pemenang lelang yang dibahas adalah prosedur setelah penilaian prakualifikasi sampai dengan penetapan pemenang lelang. 1.5 Hipotesis Dalam menentukan kontraktor pemenang lelang, selain berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan kritena-kritenanya, panitia lelang juga mempunyai pertimbangan-pertimbangan lain dalam pengambilan keputusan.

1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian Tugas Akhir ini adalah : 1) Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat diketahui prosedur yang dilakukan panitia lelang dalam menentukan kontraktor pemenang lelang. 2) Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi kontraktor yang akan mengikuti lelang pada proyek-proyek pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat mengetahui knteria-kriteria penilaian yang mendasan panitia lelang dalam penentuan keputusan sehingga dapat memenuhi kriteriakritena tersebut serta dapat mempersiapkannya dengan baik sesuai dengan kualifikasi yang telah disyaratkan.