PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

ABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran, examples non examples, hasil belajar, geografi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

2. Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, 3

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH ABSTRAK

Kata kunci: pembelajaran, project based learning, audiovisual, hasil belajar, geografi

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

PENERAPAN METODE DRILLS BERBASIS MULTIMEDIA UNTUKMENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMPN 2 BANDA ACEH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MULTIMEDIA SMARTPHONE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA LABORATORIUM UNSYIAH BANDA ACEH ABSTRAK

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-B SMA NEGERI 7 TAKENGON ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 BANJARMASIN PADA KONSEP REPRODUKSI SEL MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Komang Gde Suastika, Hj. Titik Utami, Meriana Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Palangka Raya

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Kata kunci: lesson study, Aktivitas belajar, Morfologi Tumbuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU


ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RODA KEBERUNTUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Pengaruh Model Discovery learning Dengan Media Teka-Teki Silang Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Koloid

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana

HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. profil sekolah penelitian baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, PAIKEM A. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kegiatan dari setiap siklus misalnya wawancara, observasi dan hasil belajar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) , Ps. 304,

Efektivitas Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Sistem Koloid dengan Menggunakan Model Pembelajaran Partner Switch

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN Irsandika 1, Syamsul Bardi 2, Daska Aziz 3 1 Email: irsandikaidris@gmail.com 2 Jurusan Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah, email: syamsulbardi@gmail.com 3 Jurusan Pendidikan Geografi, FKIP Unsyiah ABSTRAK Model pembelajaran Lesson Study merupakan suatu proses dalam pengembangan profesionalitas guru dengan jalan menyelidiki atau menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) Peningkatan hasil belajar; (2) Aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran lesson study di SMAN Sawang Aceh Selatan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMAN Sawang Aceh Selatan yang berjumlah 33 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru dan pengamatan respon siswa terhadap model pembelajaran lesson study. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat pada siklus I terdapat 28 siswa tuntas dan pada siklus II terdapat 33 siswa tuntas sedangkan persentase ketuntasan klasikal juga meningkat dari 70% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II; (2) Aktivitas guru dan siswa dari siklus I sampai siklus II telah mencerminkan penerapan menggunakan metode pembelajaran; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran lesson study meningkat, hal ini terlihat pada siklus I diperoleh skor 2,36 dan pada siklus II diperoleh 2,7 dengan katagori baik; dan (4) Respon siswa setelah mengikuti pembelajaran antara lain 84,8 persen siswa menjawab metode yang diajarkan masih baru dan suasana kelas menyenangkan, 93,9 persen siswa menjawab dapat memahami pembelajaran dan materi yang dipelajari menarik, 87,8 persen siswa menjawab model pembelajaran menarik.75,7 persen siswa mengatakan penampilan guru menarik, 96,9 persen siswa menjawab dapat memotivasi siswa, suasana kelas menarik dan berminat mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran lesson study Kata kunci : model pembelajaran, lesson study, hasil belajar, geografi 70

PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang menumbuhkan kemampuan seorang pengajar untuk melakukan pengajaran secara keseluruhan. Sebagai salah satu penentu faktor keberhasilan pendidikan, guru harus dapat menciptakan sumber daya manusia apakah yang bermutu baik atau bermutu kurang. Agar menghasilkan kualitas yang baik, maka seorang guru dituntut untuk meningkatkan kualitas dirinya. Sehingga dengan pribadi yang berkualitas tersebut guru dapat mengantarkan anak didik dalam menyongsong hari depan yang penuh tantangan. Salah satu peningkatan mutu guru adalah dengan mengetahui kelemahan-kelemahan ke arah yang lebih baik. Guru sangat berperan penting dalam pengelolaan pembelajaran dikarenakan sebagai kunci keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Aqib (2010:82) yang menyatakan bahwa Guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga guru harus penuh inisiatif dan kreatif dalam mengelola kelas karena guru yang mengetahui secara pasti situasi dan kondisi kelas terutama keadaan siswa dengan segala latar belakangnya. Peran guru dalam pengelolaan pembelajaran adalah merencanakan pengajaran, dan memiliki pendekatan metode belajar-mengajar, dan asas-asas didaktik. Suprijono (2010:46), menyatakan, Metode pembelajaran merupakan pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan member petunjuk bagi guru di kelas dan digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas dan tutorial. Melalui penerapan Metode pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran para guru dalam merencanakan pembelajaran. Hasil observasi di SMA Negeri Sawang Kabupaten Aceh Selatan bahwa metode pembelajaran yang digunakan oleh guru mata pelajaran Geografi masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Metode ini cenderung membuat siswa bosan dan malas untuk melakukan kegiatan pembelajaran akhirnya mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk itu 71

diperlukannya suati upaya peningkatan kualitas guru dalam kegiatan pembelajaran. Kualitas guru salah satunya dapat ditingkatkan melalui Lesson study. Lesson Study merupakan suatu proses dalam pengembangan profesionalitas guru dengan jalan menyelidiki atau menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif. Menurut Susilo, dkk. (2009:3) Lesson Study adalah suatu bentuk utama peningkatan kualitas pembelajaran dan pengembangan keprofesionalan guru yang dipilih oleh guru-guru Jepang. Adanya peningkatan kualitas guru melalui lesson study dapat meningkatkan keterampilan proses guru dalam pembelajaran termasuk pembelajaran Geografi. Lesson Study dilakukan dengan tiga tahapan yaitu perencanaan (Plan), pelaksanaan (Do), dan melihat kembali atau refleksi (See). Ketiga tahapan tersebut dilakukan secara berulang (Siklus). Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengadakan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas XI SMA Negeri Sawang dengan judul: Penerapan Metode Pembelajaran Lesson Study Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa SMA Negeri Sawang Kabupaten Aceh Selatan. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMAN Sawang Aceh Selatan yang berjumlah 33 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru dan pengamatan respon siswa terhadap model pembelajaran lesson study. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Belajar Siswa Ditinjau dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan dua siklus, maka dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMAN Sawang Aceh Selatan mengenai dinamika dan permasalahan penduduk Indonesia. 72

Secara individual siswa mengalami peningkatan pengetahuan dan hasil belajar ketuntasan klasikal dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar ketuntasan individual pada siklus I yaitu 87,8 persen. Hasil belajar ketuntasan individual mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 100 persen. Hasil belajar ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan. Ketuntasan klasikal, pada siklus I mencapai 70 persen dengan jumlah 4 soal yang tidak tuntas dari 10 soal kemudian siklus II mencapai 90 persen dengan jumlah 1 soal yang tidak tuntas dari 10 soal. Adapun persentase ketuntasan klasikal pada ketiga siklus hasilnya seperti terlihat pada Gambar dibawah ini: 100 80 60 40 20 0 1 2 3 Gambar 1. Persentase Ketuntasan Klasikal Berdasarkan Gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa adanya peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus I hingga siklus II. Pada siklus I ketuntasan secara klasikal persentase mencapai 70 persen dari 10 soal ada 3 soal yang belum tuntas dijawab siswa yakni soal nomor 5 termasuk ke dalam tingkatan kognitif C 3 (mengaplikasikan), soal nomor 7 dan soal nomor 8 termasuk ke dalam tingkatan kognitif C 4 (menganalisis). Siklus I dikatakan belum tuntas secara klasikal karena hasil persentase yang diperoleh oleh siswa secara klasikal masih di bawah ketuntasan minimum klasikal yang ditetapkan yaitu 85 persen. Pada siklus II ketuntasan secara klasikal mencapai 90 persen dari 10 soal hanya 1 siswa yang belum tuntas yaitu soal nomor 7. Siswa tidak dapat menjawab soal nomor 7 karena soal ini termasuk ke dalam tingkatan kognitif C 4 (menganalisis) dengan tingkat kesulitan soal tinggi. Pada siklus II dikatakan hasil 73

belajar siswa secara klasikal dikatakan tuntas karena persentase yang didapatkan di atas ketuntasan minimum klasikal yang ditetapkan yaitu 85 persen. Aktivitas Guru Dan Siswa Aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran dengan model pembelajaran lesson study diamati dengan menggunakan instrumen mulai dari siklus I hingga siklus II. Aktivitas guru dan siswa pada siklus I secara ringkas dapat dilihat pada Gambar di bawah ini : 50 40 40 42,2 30 20 10 4,4 4,4 8,8 8,8 13,3 11,1 13,3 8,8 4,4 4,4 13,3 13,3 6,6 6,6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Guru Siswa Gambar 2. Persentase Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I Berdasarkan Gambar 2, menunjukkan persentase aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran lesson stusy pada siklus I. Pada aktivitas guru, ada 3 aktivitas yang belum sesuai dengan waktu ideal pada RPP yaitu Pada saat guru menyampaikan materi pokok tentang materi yang akan dipelajari tidak menghabiskan waktu sebagaimana waktu ideal yang tertera pada RPP yaitu selama 12 menit dengan persentase 13,3 persen, tetapi hanya menghabiskan waktu yaitu 10 menit dengan persentase 11,1 persen dan dikategorikan masih belum sesuai. Selanjutnya pada saat guru membagikan membagikan kelompok tidak menghabiskan waktu sebagaimana waktu ideal yang tertera pada RPP yaitu selama 12 menit dengan persentase 13,3 persen, tetapi hanya menghabiskan waktu yaitu 8 menit dengan persentase 8,8 persen dengan kategori masih belum sesuai. Pada saat guru meminta siswa berdiskusi dengan materi permasalahan penduduk Indonesia menghabiskan waktu yaitu selama 36 74

menit dengan persentase 40 persen lebih dari waktu ideal yaitu 38 menit dengan persentase 42,2 persen. Pada aktivitas siswa, juga terdapat 3 aktivitas yang belum sesuai dengan waktu ideal pada RPP. Aktivitas tersebut yaitu ketika siswa memperhatikan penjelasan guru tidak sesuai yang tertera pada RPP yaitu selama 12 menit dengan persentase 13,3 persen, tetapi hanya menghabiskan waktu yaitu 8 menit dengan persentase 8,8 persen sehingga dikategorikan masih belum sesuai dengan yang telah direncanakan. Selanjutnya saat pembagian kelompok tidak menghabiskan waktu sesuai yang tertera pada RPP yaitu selama 12 menit dengan persentase 13,3 persen, tetapi hanya menghabiskan waktu yaitu 8 menit dengan persentase 8,8 persen sehingga juga masih dikategorikan belum sesuai dalam RPP. Jumlah waktu pada saat siswa berdiskusi banyak menghabiskan waktu yaitu selama 44 menit dengan persentase 48,8 persen lebih dari waktu ideal yaitu 36 menit dengan persentase 40 persen sehingga dikategorikan masih belum sesuai. Aktivitas guru dan siswa pada siklus II secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini: 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 4,4 4,4 8,8 8,8 13,3 13,3 13,3 13,3 40 40 4,4 4,4 13,3 13,3 6,6 6,6 1 2 3 4 Guru 5 6 7 8 Gambar 3. Persentase Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II Berdasarkan Gambar 3 dapat jelaskan bahwa pada siklus II rata-rata aktivitas guru dan siswa secara keseluruhan sudah sesuai dengan standar waktu pada RPP. Pada siklus kedua aktivitas guru dan siswa sudah meningkat, ini ditandai oleh sudah meningkatnya persentase aktivitas guru dan siswa yang sesuai 75

dengan persentase ideal. Dari Gambar 3 di atas dapat dijelaskan bahwa guru dan siswa sudah mulai terbiasa melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran lesson study. Keterampilan Guru Mengelola Pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, terlihat adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran lesson study. Keterampilan guru pada kedua siklus dapat dilihat pada yang secara rinci diperlihatkan pada Gambar 4. 2,8 2,7 2,7 2,6 2,5 2,4 2,36 2,3 2,2 2,1 1 2 3 Gambar 4. Keterampilan Guru Mengelola Pembelajaran Berdasarkan Gambar 4 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran lesson study. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran melalui model pembelajaran lesson study dikategorikan sedang (2,36) pada siklus I dan dikategorikan baik (2,7) pada siklus II. Dari Gambar 4 terlihat bahwa guru semakin terampil dalam mengelola pembelajaran melalui model pembelajaran lesson study. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Respon siswa terhadap proses pembelajaran melalui model pembelajaran lesson study sangat beragam. Respon siswa terhadap pembelajaran sebanyak 84,8 76

persen siswa mengatakan model pembelajaran lesson study masih baru dan sisanya setuju metode yang diberikan tidak baru yaitu 15,2 persen. Selanjutnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari melalui metode ini adalah 93,9 persen dan sisanya siswa tidak memahami materi yaitu 6,1 persen. Hal ini terlihat pada hasil belajar siswa. Salah satu kelebihan dari model ini ialah membuat siswa aktif dan berani untuk mengemukakan pendapat sebanyak 96,9 persen, dan sisanya 3,1 persen mengatakan tidak. Hal ini terlihat pada siswa aktif dalam berdiskusi mengenai dinamika dan permasalahan penduduk di Indonesia. Respon siswa terhadap komponen pembelajaran sangat bervariasi. Hal ini terlihat pada respon siswa terhadap materi dinamika dan permasalahan penduduk di Indonesia adalah 93,9 persen sedangkan sisanya mengatakan materi pembelajaran tidak menyenangkan. Respon siswa terhadap soal evaluasi baik adalah 90,9 sedangkan sisanya mengatakan soal evaluasi pembelajaran tidak baik. Hal ini terlihat pada antusias siswa dalam mengerjakan soal pos-test. Respon siswa terhadap suasana kelas menyenangkan adalah 84,8 persen sedangkan sisanya siswa yang dipelajari tidak menarik adalah 15,2 persen. Selain itu, penampilan guru menarik siswa menjawab menarik sebanyak 75,7 persen dan sisanya mengatakan tidak menarik yaitu 24,3 persen. siswa sangat berminat untuk mengikuti pembelajaran ini pada pertemuan yang selanjutnya, hal ini terlihat pada tanggapan siswa, bahwa 96,9 persen siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran ini pada pertemuan selanjutnya dan sisanya tidak yaitu 3,1 persen. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, maka dapat diambil simpulan bahwa dengan penerapan model pembelajaran lesson study dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMAN Sawang Aceh Selatan dalam pembelajaran Geografi dengan materi dinamika dan permasalahan penduduk Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan individual, pada siklus I dari 33 siswa terdapat 28 siswa yang tuntas dan terdapat 5 siswa yang belum tuntas dan pada siklus II terjadi peningkatan, dari 33 siswa semua siswa tuntas secara 77

individual. Ketuntasan klasikal, pada siklus I mencapai 70 persen kemudian meningkat pada siklus II menjadi 90 persen. Aktivitas guru dan siswa antara siklus I sampai siklus III telah mencerminkan penerapan model pembelajaran lesson study. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas guru dan siswa yang telah sesuai dengan waktu dan kriteria yang telah ditentukan. Aktivitas guru yang dominan adalah pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran dan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok lalu memberikan mengontrol aktivitas siswa dalam berdiskusi. Aktivitas siswa yang dominan adalah pada saat siswa berdiskusi. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model pembelajaran lesson study. selama siklus I hingga siklus II mengalami peningkatan yaitu pada siklus I dapat dikategorikan sedang dengan perolehan skor rata-rata 2,36 kemudian pada siklus II meningkat dengan perolehan skor rata-rata 2,7 dengan dikategorikan baik. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran lesson study dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase siswa yang berpendapat bahwa dengan belajar melalui menggunakan model pembelajaran lesson study dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dinamika dan permasalahan penduduk Indonesia yang telah dipelajari. Mengingat model pembelajaran lesson study dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran geografi khususnya materi dinamika dan permasalahan penduduk Indonesia, maka disarankan kepada guru Geografi untuk menggunakan model ini pada materi-materi Geografi yang dianggap sesuai. Disarankan kepada peneliti lain agar dapat mengvariasikan model pembelajaran lesson study dengan materi pembelajaran lainnya. Diharapkan kepada pihak instasi terkait agar lebih banyak memberikan pelatihan dan penataran kepada guru, dalam hal pemilihan model dan metode pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 78

DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z. (2010). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendikia. Suhardjono. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pt. Bumi Aksara. Susilo, H., Chotimah, H., dkk. (2009). Lesson Study Berbasis Sekolah Guru Konservatif Menuju Guru Inofatif. Malang: Bayumedia. 79