BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri sebenarnya telah dikenal sejak beberapa abad yang lalu. Tetapi pada saat itu, industri baru dilakukan dengan cara yang sederhana atau bahkan sangat sederhana. Seiring dengan perkembangan zaman, industri pun terus berkembang. Dalam era globalisasi sekarang ini, dapat kita lihat bahwa persaingan dalam dunia industri semakin ketat. Berbagai perusahaan industri pun berlomba-lomba untuk dapat menguasai pasar. Untuk menghadapi hal tersebut, setiap perusahaan harus memiliki strategi yang baik dalam menjalankan dan mengelola setiap aspek dalam industri tersebut. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah penerapan teknologi informasi yang tepat dalam perusahaan. Dengan penerapan teknologi informasi yang tepat, diharapkan akan mempermudah dalam pengelolaan industri dan meningkatkan efisiensi, dimana hal tersebut nantinya akan berdampak terhadap optimalisasi kinerja perusahaan. Sehubungan dengan itu, kini banyak perusahaan manufaktur yang membangun sistem informasi untuk mendukung kinerja mereka dalam berbagai aspek produksi, demikian juga dengan PT. Tira Fashion. PT. Tira Fashion merupakan perusahaan industri yang memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan produk garmen berupa pakaian santai dari beberapa merk terkenal, yaitu Tira untuk pakaian yang berbahan dasar jeans, H&R (Hani&Robert) untuk berbagai jenis T-shirt bagi kaum remaja, serta Ocean Line untuk jenis T-shirt dan Polo Shirt untuk orang 1
2 dewasa. Namun dalam praktek produksinya, di dalam PT. Tira Fashion sendiri hanya memproduksi 10% dari total produksi, sedangkan 90% sisanya diproduksi di luar pabrik Tira (outsource). Produk yang diproduksi di pabrik Tira sendiri adalah pakaian berbahan dasar jeans dengan merk Tira, dimana sebagian besar produknya berupa celana jeans. Dalam PT. Tira Fashion, salah satu hal penting yang sangat diperhatikan adalah sistem persediaan karena sistem persediaan berkaitan erat dengan sistem produksi. Banyak kasus yang terjadi, ketika sebuah perusahaan manufaktur tidak memiliki sistem persediaan yang baik seringkali ia mengalami kendala dalam proses produksinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa adanya sistem persediaan yang baik tidak akan tercapai produktivitas produksi yang optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan dan perancangan suatu sistem persediaan yang tepat sehingga dapat mendukung kelancaran aktivitas produksi. 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Sebagai perusahaan garmen, dapat dilihat bahwa jumlah permintaan terhadap produk bersifat musiman (seasonal) karena salah satu faktor penting yang mempengaruhi masyarakat dalam membeli pakaian jadi adalah event atau hari-hari besar. Sehingga kenaikan dan penurunan jumlah permintaan produk setiap bulan pada satu tahun dan tahun-tahun berikutnya menunjukkan grafik yang hampir sama. Dengan demikian, jumlah permintaan akan bahan baku dapat diperkirakan mengalami kenaikan dan penurunan yang hampir sama setiap tahunnya. Dari segi produksi, permasalahan yang sering terjadi di PT. Tira Fashion pada saat ini adalah kurangnya tingkat pemenuhan kebutuhan terhadap tingkat
3 permintaan bahan baku produksi (service level). Pada saat ini, PT. Tira Fashion masih menggunakan sistem persediaan dengan metode EOQ sederhana, dimana jumlah bahan baku yang dipesan dalam setiap periode adalah tetap. Sedangkan periode pemesanan dihitung berdasarkan hari kerja, jumlah pemesanan optimal, dan permintaan per periode. Bagian produksi sendiri tidak memiliki safety stock bahan baku. Akibatnya, jika terdapat sejumlah bahan baku yang tidak memenuhi spesifikasi mutu untuk digunakan, maka bagian produksi akan kekurangan bahan baku untuk memproduksi sejumlah item sesuai dengan order yang diterima. Masalah juga dapat timbul manakala terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku. Hal-hal itulah yang dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan proses produksi. Dengan terhambatnya proses produksi, berarti jumlah item yang dihasilkan oleh bagian produksi tidak optimal, sehingga pendapatan yang diperoleh perusahaan pun tidak optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk melakukan perencanaan persediaan dengan lebih cermat dalam jangka waktu beberapa periode ke depan, dimana sistem tersebut juga harus mempertimbangkan segi teknis dan biaya. Dengan demikian, diharapkan tidak akan terjadi kekurangan bahan baku saat berlangsungnya proses produksi, sehingga proses produksi dapat berjalan secara optimal. 1.3. Ruang Lingkup Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, mengingat banyak hal yang berkaitan dengan sistem persediaan, maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada:
4 1. Pengamatan dan pengumpulan data mengenai bahan baku produksi yang dilakukan pada divisi produksi 2. Pembahasan hanya difokuskan pada masalah sistem perencanaan persediaan dengan menggunakan metode probabilistik, yang meliputi dua metode, yaitu continuous-review dan periodic-review. 3. Perhitungan dengan metode continuous-review dan periodic-review dilakukan pada data berdistribusi normal, dengan asumsi bahwa data jumlah pemakaian bahan baku pada PT. Tira Fashion berdistribusi normal. 4. Perhitungan dilakukan untuk bahan baku kain denim dan kain kantong secara keseluruhan, tidak dilakukan pembagian kuantitas terhadap setiap jenis kain denim dan kain kantong. 5. Perancangan sistem informasi dibuat sebagai usulan untuk memperbaiki sistem persediaan pada perusahaan yang pada saat ini belum terkomputerisasi dan hanya ditujukan untuk produk celana jeans tira bagi pria dan wanita yang diproduksi pada pabrik PT. Tira Fashion sendiri. 1.4. Tujuan dan Manfaat 1.4.1. Tujuan Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk membantu PT. Tira Fashion dalam mengatasi masalah persediaan bahan baku dengan membuat sebuah sistem perencanaan persediaan yang dapat memperkirakan jumlah bahan baku yang harus disediakan oleh perusahaan dalam setiap periode dengan biaya seminimal mungkin. Sistem ini juga dirancang dalam bentuk sistem informasi
5 yang terkomputerisasi sehingga lebih praktis, lebih efisien, dan memudahkan user dalam penggunaannya. Adapun secara terperinci, tujuan penelitian ini adalah: 1. Menentukan metode perencanaan persediaan yang terbaik 2. Menentukan jumlah pemesanan optimal setiap jenis bahan baku dalam setiap periode 3. Menentukan jumlah safety stock setiap bahan baku 4. Menentukan total biaya persediaan 5. Mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan terhadap permintaan bahan baku (service level) 1.4.2. Manfaat Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini. Adapun manfaatnya bagi perusahaan adalah: 1. Perusahaan dapat mengetahui jumlah pemesanan optimal untuk setiap jenis bahan baku dalam setiap periode. 2. Perusahaan dapat menentukan jumlah safety stock setiap bahan baku untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kekurangan persediaan saat berlangsungnya proses produksi. 3. Perusahaan dapat mengetahui biaya yang dikeluarkan dalam persediaan bahan baku 4. Perusahaan dapat meningkatkan tingkat pemenuhan kebutuhan terhadap permintaan bahan baku (service level) yang akan berdampak bagi kelancaran proses produksi.
6 Sedangkan manfaat yang diperoleh penulis dari penelitian ini adalah: 1. Memahami cara perencanaan persediaan bahan baku sesuai dengan keadaan dan sistem produksi perusahaan yang bersangkutan. 2. Mengembangkan kemampuan untuk membuat sebuah sistem informasi yang dapat merencanakan persediaan bahan baku. 3. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai industri garmen, khususnya dalam bidang produksi dan pengendalian persediaan.