BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya. 1. Sedangkan menurut Muhammad Al-Mighwar self control (kontrol diri)

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN SELF CONTROL MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH (Studi Kasus di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Penyuluhan (Guideance and Conseling), merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat ternyata tidak saja

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), tawuran pelajar,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

Akhirnya tiada lain kecuali do a, semoga Tuhan YME. Membalas amal baik mereka sebagai amal kebaikan. Jogjakarta, 3 Mei M.

BAB I PENDAHULUAN. Daniel Goleman dalam karyanya pada tahun 1995 berjudul Emotional

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irma Pujiawati, 2014 Model pendidikan karakter kedisiplinan Di pondok pesantren

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan. Dalam hal ini yang diproritaskan adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Abdurrahmabn Mas ud.et.al, Paradigma Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. dan juga untuk memperdalam ilmu agama. Islam sebagai agama ra>h{ma>h{ li> al- ala>min{ mewajibkan untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempunyai karakter yang baik sesuai dengan harapan pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dapat diartikan usaha sadar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,Bandung, 2003, hlm 3-4 2

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, serta pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Tatang, Ilmu Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2012, hlm.13. Ibid., hlm.15.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. adanya suatu periode khusus dan periode sulit, dimana pada tahun-tahun awal. masa dewasa banyak merasakan kesulitan sehingga mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 1

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku yang menurut kata hati atau semaunya (Anshari, 1996: 605).

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang unggul yang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung banyak nilai dan pelajaran bagi hidup seseorang. 1 Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sekolahnya. Banyak kita ketahui bahwa dari pelaksanaan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. secara dinamis, mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas sebagai manusia yang hidup di tengah manusia yang lain dan. untuk menjadikan hidupnya lebih bermartabat.

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya. Namun terkait

BAB I PENDAHULUAN. ajaran 2016/2017 memiliki jumlah santri sebanyak santri. 2. Dengan potensi santri yang banyak tersebut, mengharuskan pimpinan

BAB IV ANALISIS. pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengendalian diri peserta didik di

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi diri

BAB I PENDAHULUAN. SKI), dalam kurikulum SMP Muhammadiyah 5 menjadi salah satu bagian

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR...

BAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi serta masuknya budaya-budaya asing telah mempengaruhi gaya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. 2 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm Ibid., hlm. 15.

BAB I PENDAHULUAN. remaja, yakni masa perkembangan sifat tergantung (dependence) terhadap orang

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan nasional. Senada dengan isi undang-undang RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

kurikulum. Bahkan, ada yang mengatakan No teacher no education. Maksudnya, tanpa guru, tidak terjadi proses pendidikan. 3

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2012, hal iii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan memberikan arahan yang positif dan dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini, penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2009), hlm Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PENGESAHAN... II LEMBAR PERNYATAAN... III NOTA DINAS... IV HALAMAN PERSEMBAHAN... V HALAMAN MOTTO...

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dilakukan agar pendidikan di

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan guru, kepala madrasah dan komite madrasah dalam mengelola. satuan pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam mendidik

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan sebagai wahana dalam membangun dan menempa kualitas

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Self Control (kontrol diri) menurut M. Nur Ghufron & Rini Risnawita diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa ke arah konsekuensi positif. Kontrol diri merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses dalam kehidupan, termasuk dalam menghadapi kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya. 1 Sedangkan menurut Muhammad Al-Mighwar self control (kontrol diri) adalah kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri; kemampuan untuk menekan atau merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsif. 2 Self control merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa, karena dengan self control yang baik perilaku siswa akan lebih terarah ke arah yang positif, akan tetapi kemampuan ini tidak serta merta terbentuk begitu saja, tetapi harus melalui proses-proses dalam kehidupan, termasuk dalam menghadapi kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya. Jika seorang guru mampu menanamkan self control yang baik kepada siswanya tentu akan mempermudah guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, selain itu siswa akan lebih menghargai diri sendiri dan orang lain. 1 M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S, Teori-teori Psikologi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 21 2 Muhammad Al-Mighwar, Psikologi Remaja; Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), hlm. 136

2 Untuk mengukur kontrol diri digunakan aspek-aspek sebagai berikut: 3 a. Kemampuan mengontrol perilaku b. Kemampuan mengontrol stimulus c. Kemampuan mengantisipasi suatu peristiwa atau kejadian d. Kemampuan menafsirkan peristiwa atau kejadian e. Kemampuan mengambil keputusan. Samsul Nizar berpendepat bahwa pendidikan Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan idiologi Islam. Melalui pendekatan ini, ia akan dapat dengan mudah membentuk kehidupan dirinya sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang diyakininya. 4 Pendidikan agama Islam adalah salah satu wadah untuk meningkatkan self control siswa, pendidikan agama Islam hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak, sehingga agama Islam itu benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendali (controling) dalam hidupnya di kemudian hari. Untuk tujuan pembinaan pribadi itu, maka pendidikan agama hendaknya diberikan oleh guru yang benar-benar tercermin agama itu dalam sikap, tingkah laku, gerak-gerik, cara berpakaian, cara berbicara, cara menghadapi persoalan dan dalam keseluruhan pribadinya. Dengan singkat 3 M. Nur Ghufron. Hubungan Kontrol Diri, Persepsi Remaja terhadap Penerapan Disiplin Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik. Tesis Ilmu Psikologi UGM Yogyakarta, 2003, http://www.damandiri.or.id/file/mnurgufronugmbab2.pdf, diakses tangga 01 April 2015 4 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 32

3 dapat dikatakan bahwa Pendidikan Agama akan sukses, apabila ajaran agama itu hidup dan tercermin dalam pribadi guru. 5 Madrasah Tsanawiyah Negeri/MTsN Dolopo adalah sekolah menengah pertama yang berlatar belakang Islami dan memiliki visi dan misi Islami serta memiliki banyak kegiatan keagaman, antara lain sholat dhuha berjama ah, sholat dzuhur berjama ah, membaca Al-qur an bersama sebelum pelajaran dimulai, muhadarah dan ada juga kegiatan tahunan seperti pondok romadhon dan peringatan hari-hari besar Islam. Selain kegiatan-kegiatan tersebut jumlah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs juga lebih banyak dibandingkan dengan SMP, antara lain: Al-Qur an Hadits, Akidah Akhlak, SKI dan Fiqih. Sudah seharusnya dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada, semua yang berada di dalamnya memiliki jiwa beragama/islami sehingga dengan sendirinya self control/kontrol diri semua warga MTsN Dolopo tertanam dengan baik terutama pada semua siswanya tanpa terkecuali, akan tetapi keadaan ini seakan-akan berbanding terbalik karena sebagian kecil dari siswanya masih ada yang berperangai tidak terpuji, meremehkan peraturan dan disiplin sekolah, suka berhura-hura dan bergerombol, serta mentaati peraturan sekolah karena takut pada hukuman. Apa yang salah pada diri mereka dan apa yang akan dilakukan oleh tenaga pendidik dan kependidikan MTsN Dolopo dalam menyikapi kasus ini. Hal ini yang menarik peneliti untuk melakukan 5 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hlm. 128

4 penelitian tentang peningkatan self control melalui Pendidikan Agama Islam di madrasah. Peneliti ingin mencari tahu bagaimana cara semua tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di MTsN Dolopo dalam menyikapi hal tersebut melalui Pendidikan Agama Islam, agar di dalam diri semua anak didik mereka tertanam sifat self control yang baik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan Self Control Melalui Pendidikan Agama Islam di Madrasah (Studi Kasus di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun) B. BATASAN MASALAH/FOKUS PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian pada peningkatan self control melalui pendidikan agama Islam di madrasah dengan lokasi di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun yang meliputi tujuan, kegiatan agama dan keagamaan yang dilakukan dalam meningkatkan self control hasil yang di capai, serta faktor pendukung dan penghambat. C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah upaya peningkatan self control melalui pendidikan agama Islam di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan self control melalui pendidikan agama Islam di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun?

5 3. Bagaimana hasil peningkatan self control melalui pendidikan agama Islam di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun? D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka tujuan penelitian yang ingin di capai adalah: 1. Untuk mendiskripsikan upaya peningkatkan self control melalui pendidikan agama Islam di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun. 2. Untuk mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam peningkatan self control melalui pendidikan agama Islam di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun. 3. Untuk mendiskripsikan hasil yang dicapai dalam peningkatkan self control melalui pendidikan agama Islam di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun. E. MANFAAT PENELITIAN 1. Teoritis Penelitian ini di harapkan dapat menambah khasanah keilmuan di bidang pendidikan agama Islam khususnya dalam meningkatkan self control siswa. 2. Praktis a) Bagi Peneliti 1) Untuk menambah pengalaman dan wawasan ilmu pengetahuan dalam peningkatkan self control melalui Pendidikan Agama Islam

6 serta dapat mengetahui jawaban atas kasus pelanggaran tata tertib sekolah oleh sebagian siswa sekolah yang diteliti. 2) Untuk menerapkan ilmu yang selama ini diajarkan dalam perkuliahan. b) Bagi Sekolah 1) Untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan memberi motivasi guru agar lebih meningkatkan kinerja profesionalnya dalam memberikan pendidikan dan pengajaran. 2) Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut bagi MTsN Dolopo Kabupaten Madiun mengenai peranan tenaga pendidik dan kependidikan dalam membantu siswa membentuk self control yang baik. c) Bagi tenaga pendidik dan kependidikan Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan bagi tenaga pendidik dan kependidikan untuk menjadikan Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran yang bisa membantu siswa membentuk self control yang baik. F. SISTEMATIKA PENULISAN Di dalam penulisan skripsi ini diawali dengan halaman formalitas, yang terdiri dari: halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian, nota dinas, motto, persembahan, abstrak, kata pengantar, pedoman transliterasi, daftar istilah (bila ada), daftar isi, daftar tabel (bila ada), daftar gambar (bila ada), dan daftar lampiran (bila ada).

7 Dalam pembahasan skripsi penulis membagi dalam bagian-bagian, tiap bagian terdiri bab-bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub bab yang saling berhubungan dalam kerangka satu kesatuan yang logis dan sistematis. Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan. Bab ini berfungsi untuk memaparkan pola dasar dari keseluruhan isi skripsi yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II. Berisi tinjauan pustaka dan landasan teori. Bab ini berfungsi untuk mengetengahkan kerangka awal teori yang digunakan sebagai landasan melakukan penelitian peningkatan self control melalui pendidikan agama Islam di madrasah (studi kasus di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun). Bab III. Metode Penelitian yang meliputi: prosedur penelitian, populasi. Bab IV. Paparan Data Temuan Penelitian/Hasil. Berupa latar belakang obyek, penyajian data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian tentang peningkatan self control melalui pendidikan agama Islam (studi kasus di MTsN Dolopo Kabupaten Madiun). Bab V. Penutup. Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan bagi pembaca yang mengambil intisari dari skripsi yang berisi kesimpulan dan saran.