BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep 3R, karena lemahnya penegakan peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang sampah yang kurang baik pula yang menyebabkan masalah sampah tak kunjung usai, malah semakin bertambah. Sebagai dampaknya, banyak masalah yang ditimbulkan dari sampah, seperti lingkungan kotor yang tidak enak dipandang, bau menyengat, masalah kesehatan, sampai dengan masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sehingga butuh partisipasi dari berbagai pihak untuk menangani masalah ini. 1
Gambar 1.1. Tempat Penampungan Sampah Konsep 3R yaitu a. Mengurangi produksi sampah (reduse). b. Menggunakan kembali sampah yang ada ( reuse ). c. Mengubah sampah menjadi barang baru. ( recycle ). Konsep tersebut berada di pasal 1 ayat 7 peraturan republik Indonesia No 81 tahun 2012 Tentang Pengolahan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Secara prinsip, sampah dibagi dalam empat jenis, yaitu : a. Sampah yang dapat dibakar misalnya : kertas, kertas pembungkus makanan, tissue, plastik, sisa makanan, dan sampah dapur. b. Sampah yang tidak dapat dibakar misalnya : potongan logam (egnails; sendok; garpu; dsb), periuk rusak, plastik, kaca, kaleng, dan botol c. Sampah besar misalnya : perabot rumah tangga, barang elektronik rumah tangga, sepeda, dll. d. Sampah yang bisa didaur ulang misalnya : kaleng bekas, botol bekas, Koran bekas, 2
Di setiap rumah, sampah harus dicuci bersih dan mulai dipisahkan menurut 8 jenis, yaitu : a. Sampah dapur yang bisa dijadikan pupuk b. Kertas : buku, kotak karton bekas barang, karton minuman, dll. c. Besi dan aluminium : kaleng minuman,alat dapur dari besi, alat makan, dll. d. Plastik : plastik botol,pastik tas belanja, mainan anak-anak, dll. e. Sampah yang mengandung bahan kimia, seperti batu baterai dan termometer f. Kaca : bola lampu,piring,gelas dan alat rumah tangga lain. g. Minyak goreng yang dibuang harus dimasukkan kedalam botol. h. Kain : baju, bantal, sprei, dll. Tabel 1. Waktu yang Dibutuhkan Lingkungan dalam Mengurai Limbah JENIS SAMPAH Kertas Dus karton Kulit jeruk Filter rokok Kantong plastik Kulit sepatu Pakaian/ nylon Plastik Alumunium Styrofoam JANGKA WAKTU 2 5 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 10 12 Tahun 10 20 Tahun 25 40 Tahun 30-40 Tahun 50 80 Tahun 80 100 Tahun Tidak Hancur Dengan melihat tabel 1 diatas maka tidak ada salahnya kalau kita mulai dari rumah kita masing- masing untuk mengurangi sampah yang tidak dapat dipergunakan semaksimal 3
mungkin. Salah satu caranya adalah dengan mendaur ulang sampah yang dapat dimanfaatkan. Daur ulang adalah penggunaan kembali material / barang yang sudah tidak digunakan untuk menjadi produk lain. Selain berfungsi untuk mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Daur ulang bermanfaat memenuhi kebutuhan akan bahan baku suatu produk. Dan dari segi penggunaan bahan bakar adanya daur ulang dapat menghemat energi yang harus dikeluarkan suatu pabrik. Limbah adalah sisa/buangan dari suatu proses produksi yang tidak terpakai dan akan berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, limbah anorganik tidak dapat membusuk karena tidak mengandung karbon. 1.1.1 Limbah anorganik dapat dibagi menjadi 2 : a. Recyclable : limbah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi. b. Non-recyclable : limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali. 1.1.2 Limbah anorganik berdasaran wujudnya a. Limbah padat : seperti plastik, kaca, styrofoam, logam b. Limbah cair : seperti garam anorganik ( magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri), 4
c. asam anorganik (asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil). 1.2. Batasan Masalah Agar tidak menyimpang pada permasalahan yang ada dan dapat mencapai sasaran yang di harapkan maka penulis membatasi masalah pada penelitian dan perancangan alat reaktor untuk limbah non organik seperti botol plastik tempat oli atau pelumas yang berjenis HDPE ( high density polyethyelene ) dan hanya terkait tentang minyak mentah ( crude oil ) yang terkandung pada limbah plastik botol pelumas apabila telah dipanaskan sebagai bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari limbah botol oli atau pelumas. Gambar 1. 2 Sampah Plastik HDPE 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diambil yaitu : Cara mengolah limbah plastik yang sulit diurai oleh lingkungan menjadi suatu produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Mengurangi jumlah plastik yang menumpuk dilingkungan dengan menjadikan bahan bakar minyak limbah plastik cair ( Crude oil ) 5
1.4. Tujuan Penelitian Dari permasalah limbah plastik seperti yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut : bagaimana merancang alat pengolah limbah plastik sederhana yang dapat berguna bagi lingkungan serta dapat mengatasi limbah plastik di lingkungan rumah tangga. Adapun tujuan penelitian ini adalah : Apakah dengan Merancang dan Membuat mesin pengolah limbah plastik HDPE sederhana yang dapat mengurangi kapasitas limbah plastik di lingkungan rumah tangga. Mengetahui seberapa efektifkah mesin pengolah limbah plastik ini dapat mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak mentah (crude oil ) 1.5. Manfaat Penelitian Membantu masyarakat untuk mengetahui manfaat dan nilai tambah secara ekonomis akan limbah plastik disamping peduli akan kebersihan lingkungan dan kesehatan 1.6. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan proses penulisan tugas akhir ini, saya selaku penulis membuat sistematika penulisan berdasarkan data yang didapat sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir untuk memfokuskan inti laporan agar tidak mengambang dari judul yang telah 6
dibuat, yaitu Perancangan Reaktor dan Analisa Pengolahan Limbah Plastik HDPE Menjadi Minyak Mentah ( Crude Oil ). BAB 2 LANDASAN TEORI berisi tentang kumpulan teori dan komponen yang digunakan dalam pembuatan mesin pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak mentah (crude oil ). BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN berisi mengenai metode pengambilan data, metode pengolahan data, metode pengolahan limbah plastik dan langkah-langkah Perancangan Reaktor dan Analisa Pengolahan Limbah Plastik HDPE Menjadi Minyak Mentah ( Crude Oil ). BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Mesin, menjelaskan proses pembuatan mesin dan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses pembuatannya. BAB 5 PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh setelah melakukan proses perancangan dan proses pengolahan limbah plastik menjadi minyak mentah (crude oil ) DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 7