BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Nasution (1995:40) adalah rencana tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan memiliki metode penelitian yang jelas. Metode penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

III. METODE PENELITIAN. hubungan. Penelitian asosiatif atau penghubung menurut Sugiyono yaitu,

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Nasution (995:40) adalah rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian. Desain penelitian pada dasarnya merupakan cara untuk mendapatkan dan menganalisis data dengan tujuan tertentu, desain penelitan dapat dijadikan pedoman oleh peneliti untuk menetapkan langkah-langkah dalam penelitian. Untuk dapat menyusun skripsi ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat permasalahannya agar data yang diperoleh cukup lengkap untuk digunakan sebagai dasar dalam membahas masalah yang ada. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi sekarang dengan melakukan penelitian terhadap suatu keadaan dengan tanpa merubah penelitian terhadap keadaan yang sebenarnya. Menurut Moh Nazir (988 : 63) Metode deskriptif adalah suatu metode dalam memilih status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas pada masa sekarang, sedangkan tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. 85

Metode Penelitian 86 Dalam menguji hipotesis, penulis melakukan penelitian atas dasar kuesioner dengan menggunakan perhitungan Rank Spearman, karena penulis lebih menekankan pada analisa kualitatif yang dikuantitatifkan sehingga data yang berupa jawaban-jawaban atas kuesioner inilah yang dijadikan dasar bagi penulis dalam menarik kesimpulan sedangkan data dokumenter merupakan data tambahan yang akan mendukung penarikan kesimpulan. 3. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.. Definisi Variabel Menurut Sugiyono, variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dapat diperoleh informasi berkaitan dengan hal tersebut dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Variabel dapat dikatakan sebagai suatu hal yang menjadi objek pengamatan penelitian atau sering pula dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni : ) Sistem Akuntansi Instansi (SAI) di Tingkat Satuan Kerja Pengertian Sistem Akuntansi Instansi menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/005 pasal ayat (6), sebagai berikut Sistem Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disebut SAI, adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengiktisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

Metode Penelitian 87 Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas yaitu Sistem Akuntansi Instansi (SAI) terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). a. Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) Sistem Akuntansi Keuangan adalah sub sistem dari SAI yang merupakan prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk menyusun neraca dan laporan realisasi anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) Sistem Akuntansi Barang Milik Negara adalah sub sistem dari SAI yang merupakan prosedur yang saling berhubungan untuk menolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk menyusun neraca dan laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ) Efektivitas Pengendalian Intern Efektivitas merupakan suatu ukuran tentang pencapaian suatu tugas/tujuan yang diinginkan, baik kuantitas maupun kualitasnya. (Maman Ukas, 999: 85) Definisi pengendalian intern menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP, Ikatan Akuntan Indonesia, 00:39.) adalah : Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, Pimpinan dan personil dalam entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini :

Metode Penelitian 88 (a) keandalan laporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi Instansi, (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan pengertian sistem pengendalian intern itu sendiri, seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK Nomor 59/PMK.06/005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat), adalah sebagai berikut : Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh Pimpinan yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan pemerintah. Jadi yang dimaksud dengan pengaruh Sistem Akuntansi Instansi (SAI) di tingkat satuan kerja terhadap efektivitas pendalian intern adalah suatu efek yang ditimbulkan dari penerapan aplikasi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) di tingkat satuan kerja terhadap efektivitas pengendalian intern instansi tersebut. 3.. Operasionalisasi Variabel a. SAI (Sistem Akuntansi Instansi) SAI (Sistem Akuntansi Instansi) di tingkat satuan kerja merupakan variabel eksogen dan diberi notasi X, yaitu variabel yang akan mempengaruhi variabel Y (Variabel akibat) dan akan diselidiki berapa besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. SAI (sistem Akuntansi Instansi) sebagai variabel bebas terdiri dari dua sub variabel yaitu SAK (Sistem Akuntansi Keuangan) sebagai ( X ) dan SABMN (Sistem Akuntansi Barang Milik Negara) sebagai ( X )

Metode Penelitian 89 b. Sistem Pengendalian Intern Pengendalian Internal merupakan variabel endogen dan diberi notasi Y, yaitu variabel yang akan dipengaruhi sebagai akibat dari variabel X (SAI di tingkat satuan kerja.

Metode Penelitian 90 Tabel 3. Operasionalisasi Variabel X Variabel Sub Variabel Indikator Skala Sistem Sistem Verifikasi dokumen sumber Akuntansi Akuntansi Input dokumen sumber Instansi di Keuangan Verifikasi RTH Tingkat ( X ) Proses penerimaan data BMN Satuan Proses posting Kerja/ Pencetakan LK UAKPA Verifikasi dan rekonsiliasi LK (X) dengan data KPPN Pembuatan BAR Pengiriman dan rekonsiliasi data LK ke UAPPA-W/UAPPA-E untuk penggabungan Sistem Merekam data transaksi sesuai jenis Akuntansi transaksi Barang Verifikasi register transaksi harian Milik (RTH) BMN dengan dokumen Negara sumber ( X ) Pencetakan dan pengiriman buku/daftar dan laporan

Metode Penelitian 9 Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Y Variabel Sub Variabel Indikator Skala Efektivitas Pengendalian operasional Sistem Pengendalian pelaporan keuangan Pengendali Pengendalian untuk menjamin an Intern kepatuhan terhadap hukum dan (Y) peraturan perundangan 3.3 Populasi dan Teknik Sampling 3.3. Populasi Populasi menurut Sugiyono, 000 : 3 Populasi adalah Kota generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Pendapat lain dari J. Supranto, M. A. mengatakan bahwa populasi adalah kumpulan yang lengkap dari elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan karena karakteristiknya.

Metode Penelitian 9 Sedangkan Singarimbun (995 : 6) menyatakan bahwa populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Jadi, dari beberapa pengertian populasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa: () populasi tidak hanya orang, tetapi juga kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu, dan () populasi dapat dipelajari sehingga dapat ditarik kesimpulan. Populasi penting untuk diketahui agar dapat ditentukan besarnya sampel yang akan diambil sebagai responden. Berdasarkan pengertian di atas, populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di bagian keuangan di tiga PPPG di Kota Bandung sebagai pengguna Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) serta pegawai satuan pengawas intern di tiga PPPG yang berada di Kota Bandung yakni PPPG IPA, PPPG Tertulis, PPPG Teknologi. 3.3. Teknik Sampling Sugiyono (000 : 59) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh karakteristik tersebut Mengenai besarnya sampel yang akan diambil dalam penelitian ini tidak ada pedoman yang mutlak, karena tidak ada kesatuan pendapat dari beberapa pakar atau sarjana. Singarimbun (995 : 43) menyatakan bahwa :

Metode Penelitian 93 Besarnya sampel (sample size) yang harus diambil untuk mendapatkan data yang representatif, beberapa peneliti menyatakan bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang dari 0% dan peneliti lain yang mengatakan besarnya sampel minimal 5% dari satuan-satuan elemen (elementary unit) dari populasi. J. Supranto, M. A. mengatakan bahwa data yang benar dalam bentuk parameter sangat mahal, memerlukan banyak waktu dan tenaga dalam memperolehnya, sebab harus melakukan penelitian terhadap seluruh elemen populasi, yaitu harus melakukan sensus. Sedangkan Arikunto mengatakan (996 : 07) mengatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 00, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 0 5 % atau 5% atau lebih. Teknik sampling yang digunakan untuk variabel X, adalah sampling jenuh. Sugiyono (00: 78) memberikan pengertian bahwa: Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi dijadikan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Karena pegawai di bagian keuangan di tiga PPPG yang berada di Kota Bandung hanya berhumlah 0 orang sehingga semua populasi dijadikan sampel. Sedangkan variabel Y menggunakan teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono (00: 78), Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan begitu, hanya staf yang berhubungan langsung pengendalian intern (satuan pengawasan intern) khusunya pengendalian

Metode Penelitian 94 intern yang berhubungan dengan pengendalian operasional, pengendalian pelaporan keuangan dan pengendalian yang bertujuan untuk menjamin ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang dijadikan sampel untuk variabel Y. 3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4. Teknik Pengumpulan Data Berbagai data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa jenis :. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan penulis dari instansi yang di teliti. Data primer yang diperlukan ini meliputi sejarah Instansi, struktur organisasi, uraian tugas, dan lain-lain. Pengumpulan data ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu a) Kuesioner

Metode Penelitian 95 Yaitu daftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan pada responden yang terpilih sebagai sampel. Adapun model kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dan terbuka. Responden dalam penelitian ini adalah pimpinan, Pegawai bagian keuangan yang dapat memberikan gambaran sejauh mana pengaruh SAI terhadap peningkatan efektivitas pengendalian intern pada PPPG IPA, PPPG Tertulis, PPPG Teknologi. b) Wawancara Wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai sejarah instansi, struktur organisasi, dan lain-lain. c) Observasi Yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk melihat dari dekat masalah-masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan, sehingga dapat diketahui sejauhmana pengaruh pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi pada PPPG IPA, PPPG Tertulis, PPPG Teknologi serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh SAI tersebut terhadap peningkatan efektivitas pengendalian intern d) Studi dokumenter Yaitu mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan SAI (Sistem Akuntansi Instansi) seperti Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca Instansi Pemerintah.. Data Sekunder Data sekunder merupakan data pendukung data primer. Data ini diperoleh penulis melalui literatur-literatur yang relevan dengan topik yang sedang diteliti,

Metode Penelitian 96 yang dimaksud untuk memperoleh landasan teoritis dan sebagai pegangan dalam pembuatan kuesioner. Data sekunder ini berupa kepustakaan pengumpulan data dengan cara mempelajari dan meneliti buku-buku teks dan studi terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data sekunder yang akan menjadi landasan teoritis bagi pelaksanaan analisis yang akan dilakukan. 3.4. Instrumen Penelitian Dalam penelitian diperlukan instrumen yang akan digunakan beserta skala pengukurannya untuk membuktikan hal yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang disebarkan kepada Pegawai di bagian keuangan pada tiga PPPG yang ada di Kota Bandung pada bagian keuangan dan satuan pengawas intern. 3.5 Teknik Pengolahan Data berikut: Pengolahan data yang dikemukakan oleh Surachmad (995 : 0) sebagai Mengolah data adalah usaha yang konkrit untuk membuat data berbicara, sebab betapa pun besar dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai fase pengumpulan data) apabila tidak disusun dan diolah menurut sistematika yang baik, niscaya data itu merupakan bahan-bahan yang membisu seribu bahasa. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan pengolahan data adalah sebagai berikut :

Metode Penelitian 97 Editing, yaitu memeriksa data yang terkumpul meliputi kelengkapan dan kebenarannya, sehingga mempermudah dalam penyajian secara lebih sederhana dan mudah dipahami. Koding, yaitu pengklasifikasian jawaban-jawaban responden menurut macam dan jenis datanya, memberikan tanda-tanda tertentu berupa kode atau huruf dan selanjutnya dipindahkan ke dalam daftar rekapitulasi jawaban. Tabulasi, yaitu pengelompokkan jawaban-jawaban yang diperoleh dilapangan yang sejenis secara teratur dan sistematis kemudian dimasukkan ke dalam tabel sehingga dapat dengan mudah dibaca dan dipahami. Mengamati, menilai, mencatat, dan meyimpulkan setiap aspek yang berkaitan dengan variabel dan indikator, kemudian dicatat dan disimpulkan dengan hasil wawancara sebagai croscek terhadap aspek yang perlu dinilai. 3.6 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis Tahap berikutnya adalah menganalisa data dan informasi yang diperoleh sehingga dapat memberikan makna yang berguna untuk pemecahan masalah. Menurut Nazir (998 : 405): Analisa data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisa data akan memberikan arti dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Sedangkan Surakhma (99 : ), meyatakan bahwa: Tahap analisa adalah tahap yang penting dan menentukan. Pada tahap inilah data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil meyimpulkan kebenaran-

Metode Penelitian 98 kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat diatas jelas bahwa tahap analisa data merupakan tahap yang penting dan menentukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:. Penulis melakukan pengumpulan data primer terhadap obyek yang diteliti.. Setelah metode pengumpulan data ditentukan, kemudian menentukan alat untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki, alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. 3. Daftar kuesioner tersebut kemudian disebar ke unit kerja Urusan Keuangan Pusat Pengembangan Penataran Guru. Untuk memperoleh data tentang pengaruh pelaksanaan SAI (Sistem Akuntansi Instansi) terhadap peningkatan Efektivitas Sistem Pengendalian Intern, dibuat pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam bentuk summated rating versi Likert, dengan skala sampai dengan 5. Responden menjawab pertanyaan itu dengan salah satu pilihan jawaban sebagai berikut : a. Selalu, skornya 5 b. Sering, skornya 4 c. Kadang-Kadang, skornya 3 d. Jarang Sekali, skornya e. Tidak Pernah, skornya

Metode Penelitian 99 4. Apabila data sudah terkumpul, maka dilakukan pengolahan data, hasilnya disajikan dan dianalisis, kemudian dibandingkan dengan teori yang didapat dari wawancara dan kepustakaan kepustakaan. Setelah adanya analisis data antara data primer dan data sekunder kemudian dilakukan perhitungan dari hasil kuesioner agar analisis dapat teruji dan dapat diandalkan. Karena pengumpulan data ini dilakukan melalui kuesioner, maka diperlukan adanya tes/uji validitas dan reliabitas. 3.6. Teknik Analisis Data 3.6.. Uji Validitas Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang tersebar. Uji korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment, dengan rumus sebagai berikut : r XY = n ( XY ) X ( Y ) ( ) ( ) ( ) ( ) n X X n Y Y Catatan: rxy = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel X = Variabel SAI (Sistem Akuntansi Instansi) di tingkat satuan kerja Y = Variabel pengendalian intern Harga r yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus Product Moment, dikonsultasikan ke tabel r product moment, dengan kriteria: Jika: r > n r t r n < r t, maka valid, maka tidak valid

Metode Penelitian 00 3.6.. Uji Reliabilitas Suharsimi Arikunto (00:54) menyatakan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk pengujian reliabilitas instrumen akan digunakan rumus alpha,dengan alasan bahwa instrumen yang dirancang bukan berskala dikhotomi dan 0, melainkan berskala -5. Adapun rumus reliabilitas adalah sebagai berikut: r σt k = k σt Catatan : r k = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan σt = jumlah varians butir σt = varians total Rumus untuk nilai varians tiap butirnya adalah: ( X ) X σ t = N Catatan: σ = Varians Σ X = Jumlah skor n = Jumlah responden N Sedangkan untuk mencari varians totalnya menggunakan rumus: σt = X N ( X ) N (Suharsimi A, 00:7)

Metode Penelitian 0 Kriteria pengujian: h r > t r, reliable h r < t r, tidak reliable 3.6..3 Mean Untuk variabel X dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan ratarata dari masing-masing variabel. Rumus rata-rata adalah sebagai berikut: Me = n X i,untuk variabel X i Y Me =, untuk variable Y n Catatan: Me = Mean (rata-rata) Σ = Epsilon (jumlah) Xi atau Yi = Nilai X atau Y responden ke i. i dari sampai ke n n = Jumlah responden (Sugiyono, 003:43) Setelah diperoleh hasil masing-masing variabel kemudian dibandingkan dengen kriteria yang telah ditentukan, untuk pengaruh SAI di Tingkat Satuan Kerja (variabel X) yaitu sebagai berikut: Nilai,00,49, dirancang untuk kriteria Tidak baik Nilai,50 3,9, dirancang untuk kriteria Kurang baik Nilai 3,0 4,09, dirancang untuk kriteria Baik Nilai 4,0 5,00, dirancang untuk kriteria Sangat baik Selanjutnya untuk melihat peningkatan Efektivitas Pengendalian Intern (variabel Y), didasarkan kriteria sebagai berikut: Nilai,00,49, dirancang untuk kriteria Tidak efektif Nilai,50 3,9, dirancang untuk kriteria Kurang efektif Nilai 3,0 4,09, dirancang untuk kriteria Efektif Nilai 4,0-5,00 dirancang untuk kriteria Sangat efektif (Sugiyono, 003:44)

Metode Penelitian 0 3.6. Rancangan Pengujian Hipotesis 3.6.. Uji Korelasi Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman.). Rumusnya adalah sebagai berikut: 6 ' r = n n d i ( ) (Sudjana, 997: 53) Dimana: d i = selisih tiap pasang rank n = banyaknya pasangan data Dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga r +. Sedangkan arti harga r yang dihasilkan mengacu pada interpretasi nilai r sebagai berikut: Tabel 3. 3 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,800,000 Sangat kuat 0,600 0,799 Kuat 0,400 0,599 Cukup kuat 0,00 0,399 Rendah 0,000 0,99 Sangat rendah (Sugiyono, 00: 83) 3.6.. Uji Koefisien Determinasi (KD) Untuk melihat seberapa besar variabel X dapat memberikan pengaruh terhadap variabel Y, maka digunakan rumus : KD = r x 00% (Sudjana, 997:4 Dari ketentuan di atas, dapat dilakukan penilaian untuk menguji apakah implementasi SAI (Sistem Akuntansi Instansi) yang dilaksanakan berpengaruh

Metode Penelitian 03 secara signifikan terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian intern yaitu sebagai berikut : 0 9,9%, pengaruh SAI (Sistem Akuntansi Instansi) sangat tidak menunjang terhadap peningkatan efektivitas Sistem Pengendalian Intern 0% 39,9%, pengaruh SAI (Sistem Akuntansi Instansi) tidak menunjang terhadap peningkatan efektivitas Sistem Pengendalian Intern 40% 59,9%, pengaruh SAI (Sistem Akuntansi Instansi) cukup menunjang terhadap peningkatan efektivitas Sistem Pengendalian Intern 60% 79,9%, pengaruh SAI (Sistem Akuntansi Instansi) menunjang terhadap peningkatan efektivitas Sistem Pengendalian Intern 80% 00%, pengaruh SAI (Sistem Akuntansi Instansi) sangat menunjang terhadap peningkatan efektivitas Sistem Pengendalian Intern. 3.6..3 Uji Regresi Jika variabel bebas X (independen) dan variabel terikat Y (dependen) sudah ditentukan, maka perhitungan atau prediksi nilai-nilai Y yang lain dapat dilakukan berdasarkan suatu nilai X tertentu. Adapun rumus yang digunakan adalah : Hipotesis dan : Y = a + bx Harga a dan b dihitung dengan rumus: a Y ( X ) X n X ( X ) = XY b XY X n X ( X ) n = Y Hipotesis 3 : Y = a + b X + b X Untuk menghitung a, b, b dapat menggunakan persamaan berikut : Y = an + b X Y = a X X Y = a X X + b + b + b X X X + b + b X X X