Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Meja Pencekam dan Kursi Guna Memperbaiki Postur Kerja berdasarkan Pendekatan Anthropometri di Lathan Furniture

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Skripsi. Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BAYU PUTUT TRI NUGROHO I

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DI CV. A CLASS SURAKARTA

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

C.6. Perancangan Alat Bantu Kerja Pada Pekerjaan Manual Material Handling...

BAB I PENDAHULUAN I-1

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Prosiding Teknik Industri ISSN:

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

PERBAIKAN METODE KERJA DAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (STUDI KASUS : CV. GRAFFITY LABELINDO)

PERBAIKAN METODE KERJA DAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (Studi Kasus : CV. Graffity Labelindo)

BAB V ANALISA DAN HASIL. semua proses kerja yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini.

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

Penilaian Resiko Musculoskeletal Disorders Pekerja Harian Lepas PDAM Tirta Lawu Karanganyar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

BAB III METODOLOGI PENELITAN

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak


IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan dengan tenaga sendiri itu disebut manual material handling.

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

ANALISIS POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PENGANGKUTAN BUAH KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA)

BAB I PENDAHULUAN I-1

Universitas Sumatera Utara

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PEMELITURAN DALAM PROSES FINISHING (Studi Kasus: Home Industry Waluyo Jati)

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MODUL I DESAIN ERGONOMI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18 Usulan Rancangan Troli Sebagai Alat Bantu Angkut Karung Gabah Dalam Rangka Perbaikan Postur Kerja di Penggilingan Padi (Studi Kasus: Penggilingan Padi di Sragen) Bayu Putut Tri Nugroho*, Taufiq Rochman, dan Irwan Iftadi Laboratorium Sistem Perancangan Kerja dan Ergonomi, Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Indonesia Abstract The process of transporting rice sacks in a rice mill in Sragen area is still held manually without transporting aid. The distance between two stations is 10 meters and the sacks weigh 40 kilograms. According to the Bordic Body Map questionnaires handed out to the workers, their complaint is about pain in neck area, upper left arm, upper right arm, back, waist, left thigh, right thigh, left calf, and right calf. The proposal of the trolley design as an aid for transporting rice sacks is accomplished by analyzing work postures using REBA method, then deciding the anthropometry dimension to decide the dimension of the trolley design. According to the 3D (three dimensional) picture of the design, which is then supported by the calculation result using REBA method, it is found that the design of trolley as an aid for transporting rice sacks results in improvement of work postures. The highest score of REBA before the design is 10, which represents high risk level, while the score after the design is 6, represents average risk level. Keywords : nordic body map, anthropometry, REBA, ergonomics, trolley as an aid for transporting rice sacks. 1. Pendahuluan Pemindahan bahan secara manual apabila tidak tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan kecelakaan dalam industri. Kecelakaan industri ( industrial accident ) yang disebut sebagai Over exertion lifting and carrying yaitu kerusakan pada jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkat yang berlebihan ( Nurmianto, 2004 ). Penanganan material di industri sampai saat ini masih ada yang dilakukan secara manual. Pekerjaan penanganan material secara manual (Manual Material Handling) yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa merupakan sumber utama komplain karyawan di industri ( Muslimah, dkk. 2006 ). Pemilihan manusia sebagai tenaga kerja dalam melakukan kegiatan penanganan material bukanlah tanpa sebab, penanganan material secara manual memiliki suatu keuntungan yaitu fleksibel dalam gerakan sehingga memberikan kemudahan pemindahan beban pada ruang terbatas dan pekerjaan yang tidak beraturan. Penggilingan padi merupakan proses produksi yang penting yang berada di Sragen karena sebagian besar penduduk di Sragen bekerja sebagai petani sehingga jasa penggilingan padi sangat berguna untuk menggilingankan padi petani. Pada musim panen padi, penggilingan padi melalukan jam tambahan semula dari pukul 14.00-17.00 pada hari Senin, Rabu, Sabtu maka untuk musim panen ditambah menjadi setiap hari dari pukul 08.00-17.00. Saat ini, bentuk sistem proses produksi pada penggilingan padi ini masih tradisional, hal ini dapat dilihat dari pengerjaan proses produksinya yang sebagian besar masih ditangani secara manual, dalam artian masih banyak menggunakan tenaga manusia. Aktifitas pemindahan karung gabah dari stasiun penimbangan menuju stasiun penggilingan merupakan aktifitas yang paling berat. Hal ini disebabkan karena rata-rata berat karung gabah yang dibawa adalah 40 kg setiap kali karung gabah diangkat dan dipindahkan sehingga beban kerjanya menjadi besar, jarak dari stasiun penimbangan ke mesin sekitar 10 meter, operator setiap kali aktifitas dalam mengangkat dan memindahkan karung gabah sebanyak satu karung Correspondance :

10 Performa Vol. 11, No. 1 gabah apabila karung kabah sudah menumpuk banyak maka operator harus bolak-balik membawa gabah, dalam sehari operator dalam memindahkan karung gabah mencapai 20 kali pada hari diluar musim panen dan untuk musim panen operator dapat 80 kali bolak balik dalam memindahkan karung gabah, operator tidak menggunakan alat bantu untuk mengangkat dan memindahkan karung gabah. Dalam melalukan proses pemindahan karung gabah dari stasiun timbangan ke stasiun penggilingan operator merasakan kesulitan dan keluhan-keluhan serta nyeri pada tubuh terutama pada musim panen padi yang mana pekerja lebih banyak menguras tenaga. Keluhan dan rasa nyeri yang dirasakan oleh operator pada bagian Leher, Lengan atas kiri, Lengan atas kanan, Punggung, Pinggang, Paha kiri, Paha kanan, Betis kiri, Betis kanan berdasarkan kuisioner nordic body map yang diberikan kepada operator yang bekerja pada penggilingan padi ini dan operator selalu memakai kain selendang yang dililitkan pada pinggangnya yang digunakan untuk menahan pinggangnya pada saat mengangkat karung gabah. Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan dapat memberikan dampak negatif, baik bagi perusahaan maupun bagi operator tersebut, misalkan berkurangnya produktivitas kerja, timbulnya rasa sakit pada operator baik yang bersifat sementara maupun permanen, meningkatnya kemungkinan terjadi kecelakaan. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka perlu dilakukan suatu penelitian yang dapat menghasilkan suatu rancangan alat angkut sebagai peralatan untuk memindahkan karung gabah dari stasiun penimbangan ke stasiun penggilingan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi dan anthropometri operator berdasarkan metode REBA. Rapid Entire Body Assessment ( REBA ) adalah sebuah metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan untuk menilai posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan, pergelangan tangan dan kaki seorang operator (McAtamney dan Hignett, 2000). Metode ini dipilih karena berdasarkan hasil kuisoner, keluhan yang dialami pekerja sebagian besar terjadi pada anggota tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah. Sehingga aktivitas gerakan menjadi lebih baik dan dapat mengurangi gangguan pada sistem musculoskeletal. 2. Metodologi Penelitian Mulai Studi Literatur Studi Lapangan Perumusan Masalah Tahap Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Postur Kerja 2. Data Anthropometri Operator Tahap PengolahanData Pengolahan Data Penilaian Postur Kerja dengan Metode REBA A Gambar 1. Tahapan-Tahapan Penelitian

Nugroho, Rochman, Iftadi Usulan Rancangan Troli sebagai... 11 A Tahap Perancangan Perancangan 1. Penyusunan Konsep Perancangan 2. Penentuan Spesifikasi Perancangan 3. Perhitungan Teknik 4. Estimasi Biaya Perancangan 5. Pemodelan Hasil Rancangan dengan Gambar 3D 6. Penilaian Postur Kerja Setelah Perancangan dengan Metode REBA Tahap Analisis dan Interpretasi Hasil Analisis dan Interpretasi Hasil Tahap Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Tahapan-Tahapan Penelitian ( Lanjutan ) Proses penyelesaian penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yang diuraikan secara singkat berikut: a. Studi Literatur Studi literatur merupakan tahap dimana dilakukan pengkajian terhadap referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian disesuaikan dan dievaluasi berdasarkan referensi yang diperoleh dalam studi literatur. Adapun studi pustaka yang diperlukan dalam penelitian ini yakni mengenai ergonomi dan perancangan produk. b. Studi Lapangan Pada saat memetakan permasalahan dan identifikasi permasalahan, perlu dilakukan studi lapangan untuk mengetahui kondisi yang terjadi saat ini. Hasil dari studi lapangan kemudian dievaluasi dengan studi literatur yang diperoleh agar dapat diketahui permasalahan yang tengah dihadapi. Tahap pelaksanaan studi lapangan ini antara lain yaitu dengan melakukan observasi langsung di lantai produksi dan melakukan wawancara langsung kepada operator. c. Perumusan Masalah Berdasarkan studi lapangan di lantai produksi, didapati bahwa semua aktivitas dalam memindahkan karung gabah masih ditangani secara manual sehingga apabila dibiarkan terus menurus akan membuat dampat negatif baik bagi operator maupun bagi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian yang membahas masalah tersebut sehingga dapat mengurangi dampak negatif yang terjadi di lantai produksi. Penelitian yang dapat dilakukan adalah merancang troli angkut karung gabah dalam rangka postur kerja di penggilingan padi di Sragen. d. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ditetapkan agar penelitian yang dilakukan dapat menjawab dan menyelesaikan rumusan masalah yang dihadapi. Adapun tujuan penelitian yang ditetapkan

12 Performa Vol. 11, No. 1 dari hasil perumusan masalah adalah merancang troli angkut karung gabah berdasarkan pendekatan anthropometri pekerja penggilingan padi di Sragen. e. Manfaat Penelitian Suatu permasalahan akan diteliti apabila di dalamnya mengandung unsur manfaat. Agar memenuhi suatu unsur manfaat maka perlu ditentukan terlebih dahulu manfaat yang akan didapatkan dari suatu penelitian adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah menghasilkan rancangan alat bantu kerja dalam pengangkatan karung gabah ke dalam mesin penggiling berdasarkan anthropometri tubuh pekerja sehingga meningkatkan kenyamanan dan mengurangi keluhan musculoskeletal pada operator dan meningkatkan produktivitas pada penggilingan padi di Sragen. f. Dokumentasi Postur Kerja Pengumpulan data aktivitas di bagian penimbangan ini dilakukan dengan cara merekam lewat video handpone dan foto digital semua aktivitas yang ada di bagian stasiun penimbangan sampai stasiun penggilingan. Pengambilan gambar aktivitas operator dilakukan disaat operator sedang bekerja dan hanya satu operator yang diambil gambarnya. Data aktivitas ini digunakan untuk mengetahui postur kerja dari operator yang bermasalah dari operator dengan menggunakan software autocad. g. Data Anthropometri Operator Dalam perancangan ini diperlukan data anthropometri yang digunakan untuk menetapkan ukuran rancangan troli. Hal ini dimaksudkan agar rancangan yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan disesuaikan atau paling tidak mendekati karakteristik penggunanya. Pengambilan data diperoleh dari hasil pengukuran anthropometri operator yang bekerja di penggilingan padi di Sragen yaitu berjumlah 2 orang. Data yang diambil berjenis kelamin pria, adapun data anthropometri yang diambil sesuai dengan variabel yang dibutuhkan dalam perancangan troli angkut angkut. h. Penilaian Postur Kerja dengan Metode REBA Hasil pengambilan gambar digunakan untuk menentukan sudut-sudut dari posisi kerja pekerja, kemudian dilakukan penyusunan skor dengan menggunakan metode REBA yang berupa diagram atau gambar postur kerja dan kategori level tindakan REBA. i. Penyusunan Konsep Perancangan Penyusunan konsep perancangan alat angkut karung gabah dilakukan dengan mengacu pada identifikasi masalah yang diperoleh. Data permasalahan tersebut perlu dilakukan konsep perancangan alat bantu angkut yang bertujuan untuk mengurangi keluhan pekerja dan memberikan kenyamanan bagi pekerja. j. Penentuan Spesifikasi Perancangan Pada tahap perancangan akan dilakukan penentuan spesifikasi alat yang terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu penentuan dimensi, penentuan komponen, pembuatan rancangan. k. Perhitungan Teknik Perhitungan teknik diperlukan untuk mengetahui kelayakan rancangan troli angkut karung gabah yang akan dibuat. Perhitungan teknik meliputi penentuan beban dan perhitungan momen pada titik kritis. l. Estimasi Biaya Rancangan Estimasi biaya dilakukan untuk memperkirakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk perancangan troli angkut karung gabah. Biaya yang dihitung meliputi biaya material dan biaya tenaga kerja. m. Pemodelan Hasil Rancangan dengan Gambar 3D Tahap ini dilakukan pemodelan hasil rancangan dengan gambar 3D. Tujuan pemodelan untuk mengetahui cara kerja troli hasil rancangan. n. Penilaian Postur Kerja Rancangan dengan Metode REBA

Nugroho, Rochman, Iftadi Usulan Rancangan Troli sebagai... 13 Pada tahap bertujuan untuk membandingkan postur kerja pekerja sebelum perancangan dengan setelah perancangan. o. Tahap Analisis dan Interpretasi Hasil Pada tahap ini dilakukan analisis dan interpretasi hasil terhadap pengumpulan dan pengolahan data sebelumnya. p. Tahap Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini akan membahas kesimpulan dari hasil pengolahan data dengan memperhatikan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian dan kemudian memberikan saran yang mungkin dilakukan untuk penelitian selanjutnya. 3. Pengumpulan Data a. Dokumentasi Postur Kerja Dokumentasi postur kerja digunakan untuk mengetahui aktivitas yang terjadi pada di penggilingan padi. Dokumetasi ini berupa gambar postur kerja pekerja saat melakukan aktivitas kerja di penggilingan padi. Berikut gambar yang menunjukan aktivitas di stasiun penimbangan sampai stasiun penggilingan. Gambar 2. Postur Kerja Pekerja Sebelum Perancangan b. Data Anthropometri Operator Data anthropometri operator digunakan untuk menentukan ukuran rancangan troli yang akan dibuat. Adapun data anthropometri yang diambil sesuai dengan variabel yang dibutuhkan yaitu tinggi pinggang berdiri, lebar bahu, diameter lingkar genggam, lebar jari ke-2, 3, 4,5, tinggi siku berdiri. a. Pengolahan Data Penilaian terhadap posisi kerja dengan metode REBA digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai resiko yang ditimbulkan dari posisi kerja yang salah. penilaian terhadap postur kerja penting dilakukan untuk mengetahui tingkat resiko (risk level) yang ditimbulkan oleh suatu aktivitas sehingga dapat diambil tindakan yang sesuai dengan tingkat resiko yang terjadi. Berdasarkan penilaian menggunakan metode REBA bahwa tiga aktivitas gerakan pekerja saat membawa karung gabah dari penimbangan menuju penggilingan,dua aktivitas gerakan pekerja menaruh karung gabah pada anak tangga pertama tempat penggilingan

14 Performa Vol. 11, No. 1 dan aktivitas gerakan pekerja menaruh karung gabah pada anak tangga kedua tempat penggilingan termasuk dalam level tinggi dengan skor REBA 9, 9, 8, 9, 9, 10. b. Perancangan a. Penyusunan Konsep Perancangan Penyusunan konsep perancangan dilakukan dengan mengacu pada data studi pendahuluan yang diperoleh. Data studi pendahuluan ini menunjukkan fakta yang tejadi di tempat penelitian dan memberikan informasi tentang apa yang diinginkan pekerja. Penyusunan konsep perancangan dilakukan dengan cara menjabarkan keluhan dan keinginan pekerja menjadi kebutuhan perancangan yang dilanjutkan dengan pengembangan ide perancangan sesuai dengan kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya. b. Penentuan Spesifikasi Perancangan Pada tahap perancangan akan dilakukan penentuan spesifikasi rancangan yang terdiri dari tiga langkah yaitu : Perhitungan Dimensi Perhitungan dimensi dilakukan untuk menentukan ukuran rancangan yang akan dibuat. Rekapitulasi perhitungan data anthropometri pada perancangan troli sebagai alat bantu angkut karung gabah dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Data Anthropometri No. Bagian-bagian troli Keterangan Ukuran( cm ) 1. Ketinggian alas troli tinggi pinggang berdiri (tpb) 99 cm 2. Panjang alas troli panjang karung gabah + allowance 10 90 cm cm 3. Lebar alas troli (2 lebar karung gabah) + allowance 120 cm 10 cm 4. Lebar pegangan troli lebar bahu (lb) 45 cm 5. Diameter pegangan troli diameter lingkar genggam (dlg) 4 cm 6. Panjang genggaman lebar jari ke-2,3,4,5 (lj) 9,5 cm Pegangan troli 7. Tinggi pegangan troli tinggi siku berdiri (tsb) 106,5 cm Penentuan Komponen Penentuan komponen penyusun pada usulan perancangan alat angkut karung gabah bertujuan untuk menetapkan komponen yang digunakan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Penentuan komponen tersebut adalah rangka, besi pipa pegangan troli ( handle ), roda troli, tuas pengangkat pompa hidrolik, landasan karung gabah. c. Pembuatan rancangan Rancangan troli dibuat berdasarkan dimensi yang telah ditentukan dan penentuan komponen yang telah dilakukan. Pembuatan gambar rancangan desain troli dilakukan dengan menggunakan autocad 2007 dan software 3Dmax. Berikut pembuatan gambar rancangan desain troli:

Nugroho, Rochman, Iftadi Usulan Rancangan Troli sebagai... 15 Gambar 3. Gambar 2D Tampak Samping Troli Gambar 4. Gambar 3D Tampak Samping Troli d. Perhitungan Teknik Perhitungan teknik diperlukan untuk mengetahui kelayakan rancangan troli apabila alat bantu fasilitas kerja tersebut dibuat. Perhitungan teknik meliputi penentuan beban dan perhitungan momen pada titik kritis. Tegangan ijin desain pada troli alat bantu angkut karung gabah sebesar 10,6 Mpa. sedangkan tegangan ijin pada material besi yang digunakan sebesar 220 Mpa maka rangka troli aman untuk menahan beban yang dibebankan kepadanya (10,6 Mpa < 220 Mpa ). e. Estimasi Biaya Rancangan Estimasi biaya dilakukan untuk memperkirakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk perancangan alat bantu fasilitas kerja yang berupa troli. Asumsi biaya yang dihitung meliputi biaya material, dan biaya non material. Total biaya perancangan troli angkut karung gabah sebesar Rp. 906.080,00 f. Pemodelan Hasil Perancangan dengan Gambar 3D Pemodelan gambar 3D dibuat untuk mengetahui sistem cara kerja troli hasil rancangan serta membandingkan kondisi postur kerja pekerja sebelum dan setelah dilakukan perancangan troli. Gambar ilustrasi sesudah perancangan merupakan model pekerja dalam postur kerja dengan troli, berikut ilustrasi cara kerja troli dan sudut postur kerja pekerja sesudah perancangan.

16 Performa Vol. 11, No. 1 Gambar 5. Postur Kerja Pekerja Sesudah Perancangan g. Penilaian Postur Kerja Perancangan dengan Metode REBA Setelah pemodelan hasil perancangan dengan gambar 3D diketahui bahwa postur pekerja mengalami. Berdasarkan penilaian dengan metode REBA, diketahui skor postur kerja saat gerakan membawa karung gabah dari timbangan ke troli adalah 6. Pada gerakan menaruh karung gabah dari penimbangan ke troli memiliki skor 3. Pada gerakan membawa karung gabah dari penimbangan ke penggilingan, menjatuhkan karung gabah dari troli ke tangga pertama pada mesin penggilingan dan menjatuhkan karung gabah dari troli ke tangga kedua pada mesin penggilingan memiliki skor 1. c. Analisis dan Interpretasi Hasil Tahap analisis dan interpretasi hasil dilakukan dengan membandingkan postur kerja sebelum perancangan dengan sesudah perancangan. Penilaian postur kerja dengan metode REBA sebelum perancangan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Penilaian dengan Metode REBA Sebelum Perancangan Gerakan Sebelum perancangan ke Skor Level Resiko Tindakan REBA 1 9 tinggi perlu segera 2 9 tinggi perlu segera 3 8 tinggi perlu segera 4 9 tinggi perlu segera 5 9 tinggi perlu segera

Nugroho, Rochman, Iftadi Usulan Rancangan Troli sebagai... 17 6 10 tinggi perlu segera Setelah dilakukan pemodelan hasil perancangan dengan gambar 3D. Penilaian postur kerja sesudah perancangan dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Hasil Penilaian dengan Metode REBA Sesudah Perancangan Gerakan Sebelum perancangan ke Skor Level Resiko Tindakan REBA 1 6 sedang perlu dilakukan 2 3 rendah mungkin perlu dilakukan 3 1 Dapat diabaikan tidak perlu dilakukan 4 1 Dapat diabaikan tidak perlu dilakukan 5 1 Dapat diabaikan tidak perlu dilakukan Berdasarkan tabel 2 dan tabel 3 diketahui bahwa postur kerja mengalami. Dari keseluruhan penilaian setelah perancangan dapat diperoleh hasil bahwa postur tubuh pekerja memiliki level resiko lebih rendah dibandingkan dengan sebelum perancangan sehingga resiko cidera musculoskeletal menjadi lebih kecil. Terjadinya penurunan level resiko ini karena adanya perubahan postur kerja yang disebabkan troli alat bantu angkut gabah yang ergonomis sehingga memungkinkan pekerja untuk dapat bekerja dengan postur tubuh yang baik. d. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menghasilkan desain troli alat bantu angkut karung gabah berdasarkan anthropometri operator, dengan penilaian metode REBA yang telah memberikan hasil penurunan level resiko. Skor REBA sebelum perancangan aktivitas pengangkutan karung gabah sampai 10 tetapi setelah perancangan skor REBA menjadi 1. b. Meningkatkan produktivitas pada penggilingan padi. Troli hasil rancangan dapat mengangkut 3 karung gabah sekaligus sedangkan sebelum perancangan operator hanya dapat membawa 1 karung gabah.

18 Performa Vol. 11, No. 1 Daftar Pustaka Charoonsri, N., Mardi, D., Alexander F. (2008). Identifikasi Risiko Ergonomi Pada Stasiun Perakitan Daun Sirip Diffuser di PT X. Jakarta: Depertemen Teknik Industri. Cross, N. (2000). Engineering Design Methods Strategies for Product Design, 4th Ed. Wiley,John and Sons Ltd. United Kingdom. Muslimah, E., Pratiwi, I., Rafsanjani, F. (2006). Analisis Manual Material Handling Menggunakan Niosh Equation. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Muhammadiyah Surakarta. McAtamney, L. dan Hignett, S. (2000). REBA: Rapid Entire Body Assessment. Applied Ergonomics, 31: 201-205. Nurmianto, E. (2004). Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi 2. Guna Widya.Surabaya. Panero dan Zelnik. (2003). Dimensi Manusia & Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. Popov, E.P. (1989). Mekanika Teknik. Jakarta : Erlangga. Sutalaksana, I.Z. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Laboratorium Tata Cara Kerja dan Ergonomi Dept. Teknik Industri- ITB. Sunarso. (2010). Perancangan Troli Sebagai Alat Bantu Angkut Galon Air Mineral Dengan Pendekatan Anthropometri (Studi Kasus : Agen Air Mineral ASLI Sukoharjo). Skripsi. Surakarta: Program Studi Jurusan Teknik Industri Sebelas Maret Surakarta. Tarwaka, Balai, S., Sudiajeng, L.( 2004). Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktifitas. Surakarta: Uniba Press. Wignjosoebroto, S. (2000). Prinsip-Prinsip Perancangan Berbasiskan Dimensi Tubuh (Antropometri) dan Perancangan Stasiun Kerja.Bandung : Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung.