BAB VI HASIL PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN. kematangan yang berbeda dan merupakan faktor bawaan. Masing-masing anak

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

Structure As Aesthetics of sport

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Galeri Budaya Pendalungan yang mengintregasikan antara

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN. sebagai pengembangan bakat dan minat anak adalah attaractif behavior.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Untuk memudahkan dan mengarahkan spesifikasi perancangan bangunan

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pengembangan tempat pelelangan ikan dan prasarana samudera dalam

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transformasi pada objek

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

Bab V Konsep Perancangan

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

Konsep Penataan Massa

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep Combined Metaphore Reyog dan wawasan keislaman akan menghasilkan

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

BAB V KONSEP PERANCANGAN. bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB VI HASIL PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu Sustainable architecture, dengan tiga unsur

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

Transkripsi:

BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan PAUD dengan menggunakan tema geometri ini merupakan perancagan yang memberikan bentuk dan pengaruh pada proses belajar pada anak. Oleh karena itu adanya faktor penunjang berupa bangunan fisik ini akan dijabarkan secara detail sebagai berikut: 6.1. Perspektif Kawasan PAUD Hasil perancangan kawasan PAUD membentuk pola yang ideal bagi anak dengan lahan yang luas dan banyak area terbuka, selain itu bentuk geometri juga terlihat sebagai tema yang diterapkan pada kawasan dan bentuk bangunan. Selain itu warna warni dalam bangunan juga menjadi motivasi semangat belajar anakanak. Gambar 6.1. Perspektif Kawasan 191

Penataan massa Massa utama 1 lantai Tata massa grid Massa 1 Massa 2 Tata massa linier Massa 4 Massa 3 Gambar 6.2. Perbedaan sirkulasi kawasan Pola sirkulasi kawasan pada perancangan PAUD yaitu pola sirkulasi linier dan grid agar semua aktivitas dapat dimanfaatkan oleh pengguna. o Alur kendaraan bermotor : datang -hall (drop off)- parkir exit o Alur guru : datang parkir/drop off kantor - kelas- pulang 192

o Anak-anak : mobil/pejalan kaki/motor- datang- parkir/drop off tempat penyambutan kelas aktifitas lain - pulang o Orang tua : mobil/pejalan kaki/motor datang parkir/drop off aktivitas lain/ruang tunggu pulang. o Orang ke musholla : mobil/pejalan kaki/motor datang parkir mushollapulang. Keluar Masuk Sirkulasi pejalan kaki Sirkulasi kendaraan Sirkulasi ke musholla Gambar 6.3. Sirkulasi pengguna 193

Jalan raya Space bangunan Masuk Keluar Jalan raya Gambar 6.4. Aksesbililitas 6.2. Bentuk Geometri Bentuk geometri merupakan bentuk yang digunakan dalam tema. Sehingga seluruh bangunan diambil dari bentuk-bentuk geometri yang dieksplorasi. Berikut ini beberapa bangunan yang menggunakan bentukan geomtri. 6.2.1 Musholla Musholla sebagai bangunan suci yang merupakan tempat manusia untuk melaksanakan ibadah kepada sang pencipta. Oleh karena itu dalam PAUD 194

dibangun musholla yang menjadi faktor utama selain kelas. Dibawah ini akan dijelaskan bentuk musholla disesuaikan dengan tema geometri: A B Gambar 6.5. Bentuk bangunan musholla 195

a. Bentuk musholla diambil dari salah satu bentuk geometri yaitu persegi. Bentuk ini dipilih karena bentuknya masif tidak benyak terbuang. Persegi disusun dengan 3 bentuk persegi yang semakin keatas semakin mengecil. Selain dapat memberikan kekuatan desain bangunan, 3 bentuk ini juga menjadi symbol adanya 3 kekuatan yang harus dibentuk yaitu iman, islam dan ihsan. b. Bentuk atap pada bangunan musholla merupakan bentukan yang diambil dari 2 buku yang dibuka, sebagai desain yang berkesan dinamis dan memiliki arti bahwa agar umat islam islam tidak melepaskan 2 pedoman yaitu al Qur an dan al Hadits. Sirkulasi Bentuk persegi yang dicowaki Sirkulasi jama ah putri Sirkulasi jama ah putra Peninggian lantai untuk menjaga kesucian musholla Gambar 6.6. Sirkulasi musholla 196

Pemisahan jama ah putra putri dapat dipraktekkan mulai sejak dini, sebagai pembelajaran akhlak anak-anak yang dituntun oleh agama. Disamping itu, peninggian lantai pada musholla juga menjadi salah satu cara dalam menjaga kesucian dan menjadi pembatas antara kawasan yang najis dan suci. Material Pada bangunan musholla material yang digunakan adalah percampuran bahan alam dengan bahan fabrikasi. Berikut ini akan dijelaskan sebagai berikut. Warna hijau berkesan sejuk Warna biru berkesan sejuk Atap beton flat Batu alami Warna merah memberikan kesan tegas Batu alam Warna kuning memberikan kesan hangat Batu kali Beton flat Batu bata Gambar 6.7. Material bangunan musholla 197

6.2.2 Sentra kesenian, lukis dan IMTAQ Bentuk bangunan Pada sentra ini merupakan sentra yang berperan dalam merangsang perkembangan anak khusunya perkembangan pembangunan. Oleh karena itu, kegiatannya lebih kompleks dan lebih bermacam-macam serta memilki karakter tersendiri, sehingga di bawah ini akan dijelaskan sebagai berikut: Eksplorasi bentuk geometri Penggunaan warna kontras sebagai pembeda aksen bangunan utama Warna merah mencipakan aksen kekokohan bangunan. Warna merah mencipakan aksen kekokohan bangunan. Gambar 6.8. Bentuk bangunan sentra kesenian dan IMTAQ 198

Sirkulasi bangunan Sirkulasi memusat menuju ruang utama. Sirkulasi membentuk grid dan linier, untuk memudahkan akses masuk kelas. Masuk ruang Ruang utama Ruang penunjang Ruang pendukung Kantor berada di depan sebagai tempat pengawasan anak dan barang-barang perlengkapan kelas. Gambar 6.9. Sirkulasi bangunan sentra kesenian dan IMTAQ 6.2.3 Sentra persiapan Bentuk bangunan Sentra persiapan merupakan sentra yang utama dalam pendidikan PAUD, sentra ini menekankan pada perkembangan sensori motorik anak-anak. Sehingga bangunan sentra persiapan dipersiapkan dan didesain dengan bentuk-bentuk yang 199

dapat memberikan motivasi belajar secara langsung melalui bentuk bangunan. Sentra persiapan ini dapat mengambil dasar dari Q.S. Al Alaq 1-5. Bentuk dinamis memberikan kesatuan bentuk yang cocok dengan tapak dan sirkulasi kawasan. Bentuk atap menyerupai buku yang dibuka, menjadi symbol iqro dan fungsi yang dinamis dengan tampilannya. Detail pada eksterior diambil dari konsep rukun islam. Angka 8 menyimbulkan keseimbangan penuh antara dunia dan akhirat 8 Pengambilan bentuk denah diambil dari angka 8 yang diputar. Gambar 6.10. Bentuk bangunan sentra persiapan 200

Sirkulasi dan Material bangunan Pengambilan konsep bentuk angka 8 dapat memberikan sirkulasi dinamis dan massif, sehingga akan dijelaskan sebagai berikut: Sirkulasi keluar masuk dari 2 arah, mempermudah pencapaian TK A TK B Akses utama masuk sentra persiapan Akses masuk perpustakaan Adanya keserasian 3 bentuk lingkaran yang membentuk pola linier. Gambar 6.11. Sirkulasi bangunan sentra persiapan 201

Batu alam Batu alam Batu kali Beton flat Batu bata Gambar 6.12. Material bangunan sentra persiapan 6.2.4 Sentra balok, bahan alam dan bermain peran Sentra ini merupakan sentra penggabungan dari prosese perkembangan anak yaitu sensori motor, bermain peran, dan pembangunan struktur. Sehingga 3 komponen ini harus diolah semua pada diri anak, sehingga akan lebih lengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut. 202

Bentuk bangunan Bangunan ini mengambil bentuk dasar persegi dan lingkaran sehingga bangunan terkesan masif dan fungsinya banyak dan luas untuk pergerakan anak. Sentra bahan alam Sentra balok Sentra bermain peran Penggabungan 2 persegi dengan 1 lingkaran menciptakan fasad bentuk yang kuat. Hijau Warna sejuk Orange Warna hangat Merah Warna tegas dan berani Gambar 6.13. Bentuk bangunan sentra balok, bahan alam, bermain peran 203

Sirkulasi ruang Sirkulasi menggunakan sirkulasi radial, sehingga satu bangunan menggunakan 3 pintu tersendiri, hal ini digunakan untuk memudahkan akses murid ke masing-masing sentra. Kisi kisi jendela pada bangunan memberikan penguat pada bnetuk geometri. Warna orange pada sentra balok memberikan kesan hangat dan menyatu, sehingga memberikan ketenangan pada anak dalam bermain balok Warna hijau pada ruang ditekankan untuk memberikan suasana sejuk dan santai pada sentra baha alam Ukuran yang luas pada masingmasing sentra memberikan kenyaman dan keamanan pada murid. Sirkulasi bangunan radial Warna merah dan luas memberikan suasana berani dan tegas, diharapkan dapat menjadi stimulus anak untuk berani dalam bermain pean. Sehingga perkembangannya tidak terhambat Gambar 6.14. Sirkulasi sentra balok, bahan alam,bermain peran 204

6.2.5 Aula dan ruang bina ibu Bangunan aula merupakan bangunan penunjang, sehingga dari fungsi bangunan dapat difuungsikan juga untuk ruang bina ibu. Hal ini dilakukan agar fungsi aula tidak kosong dan kegiatan bina ibu juga diperlukan sebagai cara untuk mengisi waktu tunggu dengan belajar mendidik anak. Bentuk bangunan Bentuk pada bangunan aula lebih dominan dengan bentukan lingkaran, sehingga berkesan dinamis dan sejuk. Bentuk bangunan aula dan bina ibu Kekokohan bangunan Lingkaran, sebagai bentuk dasar bangunan Penggunaan atap dengan bentuk dasar segitiga Gambar 6.15. Bentuk bangunan aula dan bina ibu 205

Sirkulasi Sirkulasi pada ruang aula ini menggunakan sirkulasi radial dan linier,sehingga memudahkan pengguna untuk pencapaian ke dalam ruang. Sirkulasi linier, Akses keluar masuk Akses masuk Area ganti/belakang Area penonton/pengguna panggung pertunjukkan Gambar 6.16. Sirkulasi bangunan aula dan bina ibu 6.2.6 Kantor Bangunan kantor merupakan bangunan penunjang dalam PAUD, sehingga bentukan bangunan disesuaikan dengan lingkungan sekolah mengunakan warna orange untuk menciptakan suasana hangat. 206 dengan

Bentuk bangunan kantor guru Warna orange, menjadi kesan hangat. Desain bangunan membentuk kesan terbuka, Bentuk dasar dari 2 persegi yang disusun sejajar Akses masuk dan keluar Akses masuk dan keluar Gambar 6.17. Bentuk bangunan kantor 207

6.2.7 Kelompok bermain dan penitipan anak Bangunan KB merupakan salah satu bangunan penunjang dalam PAUD yang digunakan anak usia 0 3 tahun. Kelompok bermain terdiri dari 4 kelas dan 4 sentra yang akan dijelaskan di bawah ini. Bangunan Penitipan anak Bangunan Sentra penitipan anak Pemisahan bangunan dapat memudahkan akses ke kelas Pembagian bangunan ini berdasarkan kebutuhan perkembangan anak Penggunaan lantai warna hijau memberikan kesan alami dan sejuk Gambar 6.18. Bentuk bangunan sentra KB 208

6.3. Vegetasi Karakter anak-anak yaitu menyukai kebebasan sehingga pengolahan ruang luar sangat dibutuhkan selain itu suatu tapak tidak akan pernah lepas dengan pemilihan jenis vegetasi sebagai elemen pendukungnya. Keberadaan vegetasi selain dipergunakan sebagai elemen estetika suatu tapak bangunan juga memiliki fungsi sebagai penyeimbang keberadaan rancangan objek studi terbangun yang secara langsung akan mempengaruhi kondisi di sekitar area pembangunan. Pada rancangan objek studi, keberadaan dan pemilihan jenis vegetasi selain dapat dipergunakan sebagai penyatu linkage kawasan objek studi, juga lebih didasarkan pada analisa terhadap kondisi lingkungan sekitarnya (kebisingan, debu, sinar matahari, pembatas serta pengarah). Sehingga kesimpulan dari penggunaan vegetasi sebagai berikut : Tanaman rambat Tanaman peneduh Bunga Bunga Palm, tamanan pengarah Gambar 6.19. Vegetasi 209

6.4. Struktur bangunan Pemilihan sistem struktur pada PAUD ini didasarkan pada: a. Struktur pondasi tiang pancang pada bangunan utama, karena bangunan utama terdiri dari 1 lantai. Serta kondisi tanah rawa-rawa jadi dapat menghindari terjadi perpecahan beton akibat penurunan pondasi. Gambar 6.20. Struktur pondasi b. Struktur dinding menggunakan struktur bata dan galvalum karena galvalum dapat dimodifikasi dalam berbagai bentuk. Sebagai penutup dinding adalah bata dan gipsum pada sekat struktur kolom praktis. Sedangkan pada penutup struktur kolom utama menggunakan batako dan bata. Gambar 6.21. Struktur dinding dan atap 210

6.5. Sistem Komunikasi Sistem komunikasi yang ada dalam bangunan juga sebagai sistem kontrol aktifitas didalam bangunan, yang meliputi sistem telepon dan internet. 1. Telepon digunakan sebagai sarana percakapan yang terbagi menjadi : Didalam bangunan menggunakan sistem intercommunication (di dalam ruangan/antar ruangan/antar lantai) yang tidak bisa dihubungkan dengan telepon umum. Telepon umum, beberapa wartel untuk pelayanan masyarakat umum. 2. Jaringan internet Jaringan internet yang digunakan dalam PAUD ini untuk sarana penunjang bagi guru atau karyawan. Jaringan yang dipakai adalah wearless yang dihubungkan langsung dengan jaringan komputer yang ada pada pengelola, sebagian diletakkan pada ruang komputer. 6.6. SPAB (Sistem Penyediaan Air Bersih) Sumber air bersih di peroleh dari PDAM dan sebagai cadangan apabila kapasitas PDAM terganggu, maka disediakan sumur dalam yang digunakan untuk keperluan kamar mandi, WC, wastafel, air minum, masak dll. Dan penyediaan air untuk bahaya kebakaran pada hidran dan tandon. Sistem distribusi yang digunakan adalah sistem downfeed (sistem disrtibusi dari sumber air masuk kedalam tandon bawah dan dipompa menuju tandon atas kemudian didistribusikan kemasing-masing ruangan yang memutuhkan persediaan air. Didalam tandon juga diperhatikan konsrtuksinya agar air tetap bersih dan higienis. 211

PDAM Meteran Tandon bawah Pompa air Sumur Ruang luar Tandon atas Massa utama Massa penunjang permainan Bagan 6.1. SPAB 6.7. SPAK (Sistem Pembuangan Air Kotor) Sistem pembuangan air kotor dari bangunan dengan menggunakan shaff tersendiri guna kemudahan dalam pembuangan air kotor dan perawatan saluran pembuangan. Pembuangan air kotor ini terlebih dahulu memulai perangkap lemak (grace trap) hal ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Seperti yang ada dalam diagram berikut KM/WC Septic tank Wastafel Bak Penampungan Bak resapan Air Hujan Bak Bak kontrol Kolam Taman AKHIR Kolam Renang Bagan 6.2. SPAK 212

6.8. Sistem pengaliran listrik Sistem pengaliran listrik utama diperoleh melalui PLN dengan sumber listrik cadangan dari generator listrik atau genset yang berfungsi secara otomatis apabila listrik dari PLN mengalami pemadaman. PLN Gardu Panel Bagan 6.3. Sistem pegaliran listrik 213 Ke seluruh massa bangunan