BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya beberapa tanaman sangat bergantung pada lingkungan tumbuh tanaman tersebut. Contohnya yaitu jamur, kedelai, tauge, kacang hijau, tanaman bunga anggrek atau yang lainnya. Dengan melihat hal itu kini banyak dikembangkan teknologi budidaya tanaman dengan membuat iklim buatan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Kemajuan teknologi khususnya dibidang pertanian akan sangat membatu hal tersebut. Kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh para petani di Indonesia. Bisnis kedelai bisa jadi adalah salah satu bisnis yang menggiurkan untuk para petani dengan melihat tingginya nilai konsumsi tanaman ini, baik dalam maupun luar negeri. Kedelai mampu diolah menjadi tempe dan tahu dimana kedua bahan pangan tersebut merupakan hasil olahan dari kedelai yang paling banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia karena mengandung kadar protein yang cukup tinggi (diatas 40%). Namun ironisnya, Indonesia yang tergolong negara agraria kini cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri untuk komoditas ini. Bahkan perlu mengimpor kedelai dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Dan tingginya harga kedelai impor ini membuat budidaya ini menjadi hal yang sulit untuk para petani. Hal tersebut dimunginkan karena mayoritas petani kedelai di Indonesia masih menggunakan cara tradisional untuk membdidayakan. Oleh karena itu 1
2 teknologi pertanian untuk meningkatkan produktifitas budidaya kedelai harus ditingkatkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membudidayakan tanaman tersebut pada rumah kaca (green house). Dengan cara ini para petani mampu menciptakan iklim buatan untuk meningkatkan produktifitas budidaya kedelai. Rumah kaca disebut juga rumah hijau dan rumah tanaman (green house) adalah sebuah bangunan di mana tanaman dibudidayakan. Green house biasanya terbuat dari kaca atau plastik. Banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk menciptakan iklim buatan pada green house, salah satunya yaitu pengairan/peyiraman tanaman. Dengan membuat sistem kendali penyiram tanaman otomatis tentunya kelembaban tanah sebagai media tumbuh tanamana kedelai yang merupakan faktor penting dalam pertumbuhan kedelai dapat dipertahankan agar kondisi tumbuh tetap optimal. Dan hal tersebut akan meringankan para petani untuk mempertahankan iklim buatan tersebut sehingga produktifitas budidaya tanaman mampu ditingkatkan. B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan pembuatan implementasi sistem mikrokontroler sebagai kendali penyiraman otomatis tanaman kedelai pada rumah kaca ini antara lain: 1. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
3 2. Mampu Membuat dan merancang alat berbasis mikrokontroler yang dapat diimplementasikan untuk mengatur kelembaban tanah, yang bekerja secara otomatis pada kondisi tertentu sesuai dengan pengaturan yang dilakukan user. 3. Menerapkan ilmu keelektroan yang didapat di kampus ke masyarakat umum. 4. Untuk meningkatan hasil produksi pembudidayaan tanaman kedelai serta mampu membantu pembudidaya dalam menghadapi masalah cuaca yang tidak menentu untuk budidaya tanaman kedelai. C. Batasan Masalah Untuk ruang lingkup masalah yang akan disajikan dibatasi antara lain sebagai berikut: 1. Sensor kelembaban tanah yang output-nya berupa data analog yang diakses pada mikrokontroler ATMega8. 2. Pengguaan 4 tombol yang dipergunakan untuk mempermudah pengaturan-pengaturan yang terdapat dalam menu program yang telah dibuat. 3. Perangkat lunak yang mengendalikan kerja alat yang dibuat.
4 D. Metode Pengumpulan Data berikut: Pembuatan alat dan laporan tugas akhir ini menggunakan metode sebagai 1. Metode pustaka, yaitu dengan cara mempelajari buku-buku literature yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dalam pembuatan alat, baik karakteristik komponen, teknik penggunananya, dan teknik merangkai komponen, serta teknik-teknik dasar yang digunakan dengan maksud untuk memperoleh data yang tepat. 2. Metode browsing, yaitu dengan mencari literature dari internet yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. 3. Metode perancangan, yaitu dengan membuat desain rangkaian yang dibuat secara efesien dan efektif. 4. Metode pengujian, yaitu dilakukan dengan menguji rangkaian yang dibuat sesuai dengan keluaran yang diharapkan. E. Sistematika Penulisan Laporan Laporan Proyek Akhir ini disusun dan terdiri atas 5 (lima) bab. BAB I, PENDAHULUAN, membahas tentang judul tugas akhir, latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode pengumpulan data, sistematika penulisan. BAB II, LANDASAN TEORI, membahas tentang dasar-dasar teori yang digunakan dalam perancangan alat yang dibuat.
5 BAB III, PEMBUATAN PERALATAN, membahas tentang pemilihan komponen yang sesuai dan prinsip dasar mekanisme cara kerja alat sehingga dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. BAB IV, HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN, membahas tentang hasil pengujian dari alat yang telah dibuat, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. BAB V, PENUTUP, membahas tentang kesimpulan dan saran, sehingga tugas akhir ini dapat dikembangkan lebih lanjut