No. 28/05/72 Th.XX, 05 Mei 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan optimisme ekonomi konsumen melalui pengeluaran konsumsi dan tabungan pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Sampel STK di Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan I-2017, berjumlah 160 rumah tangga. Rumah tangga terpilih merupakan sub-sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) khusus daerah perkotaan. Sampel rumah tangga STK ini dipilih secara sistematik berdasarkan stratifikasi tingkat pendidikan kepala rumah tangga. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. B. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I - 2017 ITK Sulawesi Tengah pada triwulan I-2017 tercatat 97,96 yang berarti bahwa triwulan I-2017 kinerja ekonomi menurut persepsi konsumen mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV-2016. Menurunnya kondisi ekonomi konsumen ini dipicu oleh penurunan pendapatan rumah tangga dengan nilai indeks 95,44 dan pengaruh inflasi terhadap pengeluaran rumah tangga dengan nilai indeks sebesar 98,59. Sementara itu, volume konsumsi barang/jasa justru mengalami peningkatan dengan nilai indeks sebesar 103,18. C. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2017 dan ITK Sulampua Perkiraan ITK Sulawesi Tengah pada triwulan II-2017 sebesar 106,43. Artinya, kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II-2017 diperkirakan meningkat dengan tingkat optimisme yang jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2017. Dari sepuluh provinsi di kawasan Sulampua, perkiraan nilai ITK triwulan-ii 2017 tertinggi di Provinsi Gorontalo yang mencapai 117,08, diikuti Sulawesi Barat sebesar 114,81, dan Maluku Utara sebesar 112,42. Sebaliknya, perkiraan ITK triwulan II-2017 terendah tercatat di Provinsi Sulawesi Tengah dengan nilai sebesar 106,43. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72 Th.XX, 05 Mei 2017 1
1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2017 ITK Sulawesi Tengah pada triwulan I-2017 sebesar 97,96 yang berarti masyarakat menilai kondisi ekonomi pada triwulan I-2017 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kondisi ini terutama disebabkan oleh menurunnya pendapatan rumah tangga dengan nilai indeks sebesar 95,44. Faktor lain yang memicu kontraksi nilai ITK pada triwulan I-2017 yaitu pengaruh inflasi terhadap konsumsi rumah tangga yang lebih besar pada triwulan I-2017 dengan nilai indeks sebesar 98,59. Hal ini mengindikasikan bahwa inflasi yang terjadi berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga sehingga menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Adapun laju inflasi Kota Palu selama Triwulan I-2017 tercatat sebesar 1,86 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 0,68 persen. Sementara itu, volume konsumsi barang/jasa justru mengalami peningkatan dengan nilai indeks sebesar 103,18. Akan tetapi, peningkatan volume konsumsi barang/jasa pada triwulan I-2017 ini tidak setinggi triwulan sebelumnya yang nilai indeksnya mencapai 106,06. Tabel 1. Perkembangan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016 s/d Triwulan I-2017 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk 2016 2017 Trw-I Trw-II Trw-III Trw-IV Trw-I (1) (5) (6) (7) (8) (9) Pendapatan kini 106,44 101,04 101,95 104,97 95,44 Pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran 109,53 106,22 99,45 97,09 98,59 Volume/frekuensi konsumsi 107,85 114,46 116,97 106,06 103,18 Indeks Tendensi Konsumen 107,58 105,34 104,50 103,06 97,96 Jika ditelusuri lebih jauh, peningkatan volume/ frekuensi konsumsi rumah tangga terjadi baik pada kelompok makanan maupun bukan makanan dengan nilai indeks masing-masing 104,13 dan 102,91. Peningkatan volume konsumsi kelompok makanan terutama didorong oleh kelompok makanan jadi yang nilai indeksnya sebesar 107,59. Sementara untuk kelompok bahan makanan nilai indeksnya 100,67. Namun, hal yang sama tidak terjadi pada kelompok bukan makanan. Terdapat kelompok komoditi yang justru mengalami penurunan volume konsumsi, yaitu komoditi pakaian dengan nilai indeks 92,24 dan komoditi hiburan dengan nilai indeks 99,95. Sementara itu, kelompok bukan makanan yang mengalami peningkatan volume konsumsi tertinggi pada triwulan I-2017 terjadi pada kelompok pendidikan dengan nilai indeks sebesar 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72 Th.XX, 05 Mei 2017
112,06. Hal ini dapat disebabkan karena dimulainya semester genap tahun ajaran 2016/2017 pada awal tahun 2017. Tabel 2. Indeks Konsumsi Menurut Kelompok Pengeluaran Triwulan I - 2017 Kelompok Pengeluaran Indeks Konsumsi Komoditi I-2017 (1) (2) Bahan Makanan 100,67 Makanan Jadi 107,59 Pakaian 92,24 Pulsa HP 102,78 Pendidikan 112,06 Hiburan/Rekreasi 99,95 Akomodasi 100,77 Transportasi 106,32 Perawatan kesehatan/kecantikan 106,23 Umum 103,18 Makanan 104,13 Bukan Makanan 102,91 Perkembangan indeks konsumsi makanan dan bukan makanan di Sulawesi Tengah sejak triwulan I-2015 sampai dengan triwulan I-2017 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan mengalami peningkatan untuk kelompok bukan makanan dan menurun untuk kelompok makanan (Gambar 1). Secara umum, fluktuasi indeks konsumsi, terutama pada kelompok makanan memiliki tren menurun pada awal tahun dan meningkat di pertengahan tahun. Selama periode tersebut, nilai indeks terendah dari kedua komponen ini terjadi pada triwulan I-2015 dengan nilai indeks konsumsi kelompok makanan sebesar 102,88 dan bukan makanan sebesar 85,25. Kedua komponen ini kemudian kembali meningkat pada triwulan berikutnya. Pada kelompok makanan, indeks tertinggi terjadi pada triwulan II-2016 dengan nilai sebesar 132,10. Adapun kelompok bukan makanan nilai indeks tertinggi terjadi pada triwulan III-2016 yaitu sebesar 113,99. Gambar 1. Perkembangan Indeks Konsumsi Komoditi Makanan dan Bukan Makanan Triwulan I-2015 s.d Triwulan I-2017 126,06 130,34 132,1 127,42 102,88 108,22 104,83 109,52 113,98 106,84 106,09 109,42 113,99 112,2 104,13 104,31 102,91 85,25 I-2015 II-2015 III-2015 IV-2015 I-2016 II-2016 III-2016 IV-2016 I-2017 Makanan Bukan Makanan Tren Makanan Tren Bukan Makanan Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72 Th.XX, 05 Mei 2017 3
2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2017 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Tengah pada triwulan II-2017 sebesar 106,43, lebih tinggi dibanding ITK triwulan I-2017 (Tabel 3). Hal ini mengindikasikan kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan meningkat pada triwulan II-2017 dibandingkan dengan triwulan I-2017. Peningkatan ITK ini dipicu oleh perkiraan meningkatnya pendapatan rumah tangga dengan nilai indeks sebesar 105,76. Selain itu, rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta/hajatan juga diperkirakan meningkat dengan nilai indeks sebesar 107,43. Tabel 3. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2017 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk ITK (1) (2) Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 105,76 Rencana pembelian barang-barang tahan lama, rekreasi, dan pesta/hajatan 107,59 Indeks Tendensi Konsumen 106,43 3. Perbandingan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2017 dan Perkiraan Triwulan II-2017 Kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Secara umum ITK pada triwulan I-2017 di kawasan Sulampua mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sepuluh provinsi yang ada, hanya empat provinsi dengan nilai ITK>100 yang berarti perekonomian konsumen mengalami peningkatan, yaitu Gorontalo (104,71), Maluku Utara (101,71), Sulawesi Selatan (101,02), dan Sulawesi Barat (100,58). Sementara enam provinsi lainnya memiliki ITK<100 yang berarti perekonomian konsumen mengalami penurunan. ITK terendah tercatat di Provinsi Sulawesi Utara dengan nilai 89,89. Selanjutnya, perekonomian masyarakat di kawasan Sulampua pada triwulan II-2017 diperkirakan akan mengalami peningkatan. ITK seluruh provinsi di Sulampua diperkirakan di atas 100. Perkiraan ITK tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo dengan nilai sebesar 117,08, disusul oleh Provinsi Sulawesi Barat dan Maluku Utara dengan nilai indeks masing-masing sebesar 114,81 dan 112,42. Sebaliknya, ITK terendah diperkirakan dialami oleh Provinsi Sulawesi Tengah dengan indeks sebesar 106,43 (Tabel 4). 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72 Th.XX, 05 Mei 2017
Tabel 4. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) 1) Triwulan I-2017 dan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2017 Tingkat Nasional dan Provinsi di Kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) No, Provinsi ITK triwulan I-2017 Perkiraan ITK triwulan II-2017 Nilai ITK Rangking Nilai ITK Rangking (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1, Sulawesi Utara 89,89 10 110,68 5 2, Sulawesi Tengah 97,96 8 106,43 10 3, Sulawesi Selatan 101,02 3 108,22 7 4, Sulawesi Tenggara 98,57 6 111,26 4 5, Gorontalo 104,71 1 117,08 1 6, Sulawesi Barat 100,58 4 114,81 2 7, Maluku 98,26 7 109,53 6 8, Maluku Utara 101,71 2 112,42 3 9, Papua Barat 98,57 5 107,09 9 10, Papua 92,84 9 107,49 8 Indonesia 102,27 112,75 Keterangan: 1) ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya, b, Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya, c, Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72 Th.XX, 05 Mei 2017 5
-Halaman ini sengaja dikosongkan- 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72 Th.XX, 05 Mei 2017
BPS PROVINSI SULAWESI TENGAH Informasi lebih lanjut hubungi: Sukadana Sufii, S.Si, ME Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tengah Telp.: (0451) 483610, 483611 Fax.: (0451) 483612 E-mail: bps7200@bps.go.id Homepage : http://sulteng.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 28/05/72 Th.XX, 05 Mei 2017 7