PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BERBASIS LESSON STUDY PADA SISWA KELAS VIII SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BERBASIS LESSON STUDY PADA SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BERBASIS LESSON STUDY PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SALATIGA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BERBASIS LESSON STUDY PADA SISWA SMP

Diajukan Oleh: Shinta Devi Risnawati A

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI SESUAI KURIKULUM 2013 PADA GURU-GURU SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI di KOTA KLATEN

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Diajukan Oleh: Aditya Pratama Putra A

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI LUAR KELAS MATERI GEOMETRI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-Undang No. 20 tahun 2003).

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Majid, 2014: 86). Dari pernyataan

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2013 DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL INQUIRY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELARAN MATERI: PENYUSUNAN RPP

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

ALUR PIKIR GURU MATEMATIKA DALAM MEMBELAJARKAN SUATU KOMPETENSI DASAR DI KELAS VII SMP (Studi Kasus pada Guru Matematika SMP Negeri 1 Karanganyar)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono

ANALISIS KEBUTUHAN TERHADAP BAHAN AJAR MATEMATIKA SISWA SESUAI MODEL PEMBELAJARAN STAD

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Siti Nurhayati, Tri Saptuti 2, Moh. Salimi 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas hasil temuan-temuan dari masing-masing tempat

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269

Instructional Design

BAB III METODE PENELITIAN

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Volume 2, No 2, September 2015 ( ) Tersedia Online:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN DI SMA SEKECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG a

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA) Diajukan Kepada. Program Studi Magister Manajemen

E-journal Prodi Edisi 1

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Transkripsi:

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BERBASIS LESSON STUDY PADA SISWA KELAS VIII SMP PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: WAHYU NUR HIDAYATI A 410 120 127 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 1

2i

3ii

iii 4

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BERBASIS LESSON STUDY PADA SISWA KELAS VIII SMP oleh, Wahyu Nur Hidayati 1, Sutama 2 1) Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS 2) Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: w.nurhidayati@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research and development is (1) To analyze and descripe the preparation of RPP math teachers do curriculum 2013 in SMP Negeri 1 Salatiga. (2) To compile the development of mathematics based lesson study. (3) To analyze and test the feasibility of a mathematical lesson plans developed based lesson study. This type of the research and development is a R & D research. The observation time of this research is in the second semester of the 2015/2016 academic year. The subjects were teacher of SMP Negeri 1 Salatiga. Technique of collecting data are using questionnaires, interviews, and documentation. The data collected are analyzed by using three grooves methods and. The validity of the data in this research is using triangulation resources and techniques. The result of the study states (1) preparations of RPP mathematics curriculum 2013 SMP Negeri 1 Salatiga components and principle pursuart to Rule Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia number 65 of 2013 on Standart for primary and secondary education process. 2) RPP development of mathematics curriculum based lesson study in 2013 obtained the result of all validators which amounted to 6 experts claim feasible and validation RPP shows the total score is 468 so that the end product of research in the form of RPP has met eligibility. (3) Learning Implementaton Plan (RPP) based mathematics lesson study developed eligible for use in the learning of mathematics SMP. Keywords: lesson study, lesson plan, curriculum 2013, mathematics Abstrak Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah (1) Untuk menganalisis dan mendeskripsikan penyusunan RPP matematika kurikulum 2013 yang dilakukan guru di SMP Negeri 1 Salatiga. (2) Untuk menyusun pengembangan RPP matematika berbasis lesson study di SMP. (3) Untuk menganalisis dan menguji kelayakan RPP matematika berbasis lesson study yang dikembangkan. Jenis penelitian dan pengembangan merupakan penelitian R & D. Waktu penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian adalah guru SMP Negeri 1 Salatiga. Teknik pengumpulan data kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan metode alur dan teknik delphi. Keabsahan data pada penelitian ini yaitu menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menyatakan (1) Penyusunan RPP matematika kurikulum 2013 SMP Negeri 1 Salatiga komponen dan prinsipnya sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2013.Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. (2) Pengembangan RPP matematika kurikulum 2013 berbasis lesson study diperoleh hasil semua validator yang berjumlah 6 ahli menyatakan layak dan validasi RPP menunjukkan total skor adalah 468 sehingga produk akhir penelitian berupa RPP telah memenuhi kelayakan. (3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) matematika berbasis lesson study yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran matematika SMP. Kata Kunci: lesson study, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kurikulum 2013, matematika 1

1. Pendahuluan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) itu penting, karena merupakan acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran supaya lebih terarah dan sistematis. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru bersama siswa dalam upaya memahami materi ajar dalam rangka mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan berdasarkan Standar Kompetensi (SK) (Sutama, Haryoto, dan Narimo, 2013: 182). RPP berisi pentunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan. Berdasarkan analisis dokumen RPP matematika kurikulum 2013 guru SMP Negeri 1 Salatiga kesenjangan pada aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran masih dominan sehingga belum menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran, kegiatan pendahuluan bagian apersepsi belum diuraikan, kegiatan penutup pada bagian refleksi belum dijabarkan, dan Materi pembelajaran secara lengkap pada RPP yang disusun guru, belum ada. Selain itu juga ditemukan kesenjangan penerapan kurikulum 2013 menurut Sutama, Narimo, dan Suyatmini (2015), yaitu sebagian besar guru matematika SMP di Kota Salatiga belum optimal dalam menyusun RPP. Guru belum optimal dalam menyusun RPP, dipengaruhi oleh faktor yang bervariasi. Faktor penyebab kesenjangan berasal dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama guru sebagai pendidik masih perlu pengembangan bersama, dan kerjasama guru belum nampak. Akar penyebab yang mempengaruhi adalah kompetensi para guru di bidang pembelajaran masih belum optimal. Hal tersebut terlihat dari perencanaan pembelajaran yang belum sistematis dan terarah, sehingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran belum berjalan dengan baik. Berdasarkan kesenjangan yang ada pada dokumen RPP tempat penelitian, peneliti terdahulu belum bisa mengatasi masalah, hal ini terlihat hasil penelitian Winaya, Suarjana, dan Mahadewi (2015) tentang analisis pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menurut kurikulum 2013 kelas IV SD No. 4 Banyuasri menyimpulkan hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP yaitu terletak pada merancang langkah pembelajaran. Hasil penelitian Aryani (2014) tentang studi kasus penerapan pendekatan saintifik pada 2

guru di SMA N 1 Bawang menyimpulkan beberapa guru yang mengajar di SMA N 1 Bawang belum menerapkan pendekatan saintifik. Tujuan penelitian mendiskripsikan serta melihat kebenaran kontribusi proses penerapan lesson study pada pengembangan RPP matematika. Berdasarkan uraian tersebut ada 3 tujuan penelitian. (1) Untuk menganalisis dan mendeskripsikan penyusunan RPP matematika kurikulum 2013 yang dilakukan guru di SMP Negeri 1 Salatiga. (2) Untuk menyususun pengembangan RPP matematika berbasis lesson study di SMP. (3) Untuk menganalisis dan menguji kelayakan RPP matematika berbasis lesson study yang dikembangkan. Alternatif tindakan yang bisa ditawarkan, agar dapat mengembangakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran matematika kurikulum 2013 sesuai harapan yaitu dengan lesson study. Menurut Ahmadi, Amri, dan Elisah (2011: 67) kelebihan lesson study adalah dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas, serta dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah. Menurut Anggara dan Chotimah (2012) lesson study adalah sebuah model pembinaan profesi guru dalam meningatkan kinerja guru yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok guru demi mewujudkan kinerja guru ke arah yang lebih baik. Dengan demikian lesson study bukanlah suatu strategi atau metode dalam pembelajaran, tetapi merupakan salah satu upaya pembinaan untuk meningkatkan kompetensi guru yang dilakukan secara kolaboratif. Selain itu, untuk menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki oleh guru itu sendiri atau guruguru yang lain. Dengan kata lain, pada penelitian ini lesson study merupakan upaya terencana dan berkelanjutan untuk melakukan kajian terhadap perbaikan atau peningkatan efektivitas RPP matematika bagi guru, yang secara kolegial bermanfaat untuk kepentingan perbaikan dan peningkatan kelayakan RPP matematika bagi guru-guru di SMP kota Salatiga. 2. Metode Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan Pengembangan (R&D) adalah suatu atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sutama, 2015: 183). Prosedur 3

pengembangannya, yaitu 1) studi eksplorasi, 2) pengembangan produk, dan 3) uji coba serta penilaian produk. Tempat penelitian dan pengembangan pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Salatiga. Waktu penelitian bulan Maret Agustus tahun 2016. Subyek penelitian lima guru matematika SMP kota Salatiga. Lima guru yang menjadi subyek yaitu Ibu Kristinawati, M.Pd. guru SMP Negeri 2 Salatiga, Ibu Kuswati, S.Pd. guru SMP Negeri 6 Salatiga, Bapak Fx. Agus Sulistianto, S.Pd. guru SMP Kristen 2 Salatiga, Ibu Endang Budiastuti, S.Pd. guru SMP Negeri 2 Salatiga, dan Ibu Susiani, S.Pd. guru SMP Kristen 2 Salatiga. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi serta Focus Group Discusion (FGD). Teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan pada study eksplorasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada pengembangan yaitu wawancara dan FGD. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan FGD digunakan pada uji coba dan penilaian produk. Data kualitatif di validasi melalui triagulasi sumber dan metode. Keabsahan data melalui triangulasi sumber, maksutnya satu data diambil dari beberapa sumber dan data dikatakan valid, apabila dari sumber yang berbeda diperoleh data yang sama. Keabsahan data melalui triangulasi teknik, maksutnya satu data diambil dari beberapa teknik pengumpulan data dan data dikatakan valid, apabila dari teknik yang berbeda diperoleh data yang sama. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kulitatif metode alur. Teknik analisis data melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan (Sugiyono (2015: 370-374)). 3. Hasil dan Pembahasan RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 4

Komponen dan prinsip RPP sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Hal ini sejalan dengan penelitian Kusumastuti, Sudiyanto, dan Octoria (2016) mengenai faktor-faktor penghambat guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta menyimpulkan menyusun RPP sesuai dengan komponen dan sistematika RPP kurikulum 2013. RPP yang ada dan RPP yang dikembangkan pada bagian identitas RPP sudah tercantum identitas sekolah, identitas mata pelajaran atau tema/subtema, kelas/semester, materi pokok, dan alokasi waktu. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Winaya, Suarjana, dan Mahadewi (2015) mengenai analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menurut kurikulum 2013 menyimpulkan pada bagian identitas RPP sudah tercantum secara lengkap seperti yang termuat dalam permendikbud nomor 103 tahun 2014 sedikitnya identitas RPP mencakup identitas nama sekolah, identitas mata pelajaran atau tema/subtema, identitas RPP yaitu kelas/semester, identitas RPP materi pembelajaran, dan alokasi waktu. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. Kompetensi dasar merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran. Sedangkan indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. pada RPP yang ada guru menuliskan KI dalam bentuk naratif, sedangkan KD, dan indikator dalam bentuk tabel. Sedangkan pada RPP yang dikembangkan penulisan KI, KD, dan indikator dalam bentuk tabel. Secara sederhana untuk memaknai keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, dan indikator pencapaian kompetensi, ada baiknya penyajian ditampilkan dalam bentuk tabel. Hal ini penulisan dalam bentuk tabel lebih menguntungkan, karena konsistensi penjabaran dari yang lebih umum menjadi lebih operasional segera dapat diketahui dan kekurangan juga segera dapat diketahui. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan pembelajaran pada RPP yang ada, sudah memuat unsur-unsur tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi dasar. Sedangkan pada RPP yang dikembangkan belum terdapat tujuan pembelajaran, berarti RPP yang dikembangkan belum sesuai dengan komponen RPP kurikulum 2013. Hal ini sejalan dengan penelitian Kusumastuti, Sudiyanto, dan Octoria (2013) mengenai faktor-faktor penghambat guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 pada pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta menyimpulkan komponen RPP guru belum sesuai dengan komponen RPP kurikulum 2013 karena terdapat komponen penyusun yang tidak dicantumkan yaitu tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prrosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan 5

rumusan indikator ketercapaian kompetensi. Pada RPP yang ada, materi pembelajaran memuat poin-poin materi pembelajaran yang akan disampaikan. Sedangkan pada RPP yang dikembangakan memuat uraian singkat materi pembelajaran yang akan disampaikan, materi remidiasi, dan pengayaan. Materi pembelajaran lengkap pada RPP yang disusun guru, belum ada. Sedangkan pada RPP yang dikembangkan sudah terdapat lampiran materi pembelajaran secara lengkap. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta kompetensi yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, dan metode belajar pada RPP scientific, kontekstual, kooperatif dengan mencantumkan metode pembelajaran. Sedangkan pada RPP yang dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik, kontekstual, dan tidak mencantumkan metode pembelajaran sesuai dengan permen no 103 tahun 2014. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Media dan sumber belajar pada RPP yang ada dan RPP yang dikembangkan memuat media dan sumber belajar. Media yang digunakan lembar petunjuk pelaksanakan proyek. Sedangkan pada RPP yang dikembangkan media yang digunakan lembar petunjuk proyek dan power point. Sumber belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran yaitu buku teks matematika kemendikbud dan buku pengayaan yang berkaitan dengan luas lingkaran. Sedangkan pada RPP yang dikembangkan sumber belajar yang digunakan buku teks matematika kemendikbud. RPP yang ada langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan pendahuluan pada RPP yang ada meliputi orientasi kelas, apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Sedangkan pada RPP yang dikembangkan yaitu kondisioneng, apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada RPP yang ada apersepsi belum diuraikan. Sedangkan pada pengembangan RPP apersepsi sudah diuraikan yaitu mengkaitkan materi yang akan dipelajarai dengan materi yang sebelumnya. Kegiatan inti pada RPP yang ada dan RPP yang dikembangkan sesuai dengan kegiatan inti yang tercantum dalam permendikbud no 103 tahun 2014 pendekatan saintifik hanya dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Kegiatan saintifik meliputi 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Machin (2014) tentang implementasi pendekatan saintifik, penanaman karakter dan konservasi pada pembelajaran materi pertumbuhan menyimpulkan langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan inti mengacu pada pendekatan saintifik, penanaman karakter, dan konservasi. 6

Kegiatan penutup pada RPP yang ada meliputi kesimpulan, refleksi, penugasan, dan tindak lanjur. Sedangkan pada RPP yang dikembangkan yaitu refleksi, simpulan, post test, siswa mencatat tugas rumah yang disiapkan guru, siswa mencatat materi pelajaran berikutnya, salam dan penutup. pada bagian refleksi RPP yang ada belum dijabarkan, sedangkan pada RPP yang sudah dikembangkan bagian refleksi yaitu melalui tanya jawab siswa diminta merenungkan hal-hal: 1) materi apa yang sudah dikuasai; 2) materi yang belum dikuasai; 3) akar penyebab belum menguasai materi; 4) alternatif solusi agar menguasai materi. Sehingga apabila guru lain yang membaca RPP tersebut mempunyai makna yang utuh. Aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran masih dominan, sebaiknya kebiasaan menulis Guru terlalu banyak dalam RPP perlu diubah menjadi siswa yang harus mengalami belajar, sehingga siswa berpartisipasi aktif dan pembelajaran berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. Hambatan yang dialami guru yaitu dalam merancang langkahlangkah pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Winaya, Suarjana, dan Mahadewi (2015) tentang analisis pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menurut kurikulum 2013 kelas IV SD no.4 Banyuasri menyimpulkan hambatan yang dialami guru dalam menyusun RPP yaitu terletak pada merancang langkah pembelajaran. Penilaian hasil pembelajaran meliputi aspek yang diamati/dinilai, teknik penilaian, dan waktu penilaian. Aspek yang diamati yaitu sikap bersyukur dengan teknik penilaian diri, waktu penilaian dilakukan saat kegiatan inti dan penutup. Aspek sikap tanggung jawab dengan teknik penilaian yaitu pengamatan, waktu penilaian saat kegiatan inti dan penutup. Aspek sikap ingin tahu dengan teknik penilaian pengamatan, waktu penilaian saat kegiatan inti dan penutup. Aspek pengetahuan: kemampuan menyelesaikan soal tentang luas lingkaran, teknik penilaian dengan penugasan (mengerjakan soal) dan tertulis, waktu penilaian saat kegiatan inti dan penutup, dan aspek ketrampilan yaitu menyelesaikan tugas menemukan rumus lingkaran, teknik penilaian dengan penugasan proyek, waktu penilaian saat kegiatan inti dan penutup. Bentuk dan instrumen penilaian serta pedoman penskoran meliputi a) instrumen penilaian kompetensi sikap yang terdiri dari lembar penilaian sikap spiritual penilaian diri, lembar penilaian sikap sosial; b) instrumen penilaian kompetensi pengetahuan; c) instrumen penilaian kompetensi ketrampilan berupa lembar penilaian proyek dan lembar petunjuk pelaksanaan proyek. Lembar Petunjuk Kerja dan soal kuis pada RPP yang ada belum ada. Sedangkan pada RPP yang dikembangkan sudah terdapat Lembar Petunjuk Kerja dan soal kuis. Penilaian hasil pembelajaran pada RPP yang dikembangkan meliputi aspek yang diamati/dinilai, teknik penilaian, dan waktu penilaian. Aspek yang dinilai sikap spiritual: mempelajari lingkaran dengan tekun sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai ajaran agama yang dianutnya, melaksanakan tugas sesuai ketentuan, teknik penilaian dengan observasi dan jurnal, waktu penilaian saat mengumpulkan tugas 7

hasil kerja. Aspek sikap percaya diri yang dinilai adalah menyususn bangun datar berdasarkan pilihannya sendiri dan kreatifitas yang dimiliki dalam menentukan bangun datar yang disusunnya, teknik penilaian dengan observasi dan jurnal, dan waktu penilaian saat kegiatan menemukan rumus luas lingkaran. Aspek sikap teliti yang dinilai saat menggunting dan menempel juring-juring lingkaran pada lembar kerja, teknik penilaian dengan observasi, waktu penilaian saat kegiatan menemukan rumus luas lingkaran. Aspek pengetahuan yang dinilai yaitu: menghitung luas lingkaran,dengan teknik penilaian observasi, sedangkan waktu penilaian saat kegiatan inti. Aspek ketrampilan yang dinilai saat menemukan rumus luas lingkaran, teknik penilaian dengan observasi, dan waktu penilaian saat kegiatan inti. Bentuk dan instrumen penilaian serta pedoman penskoran meliputi a) instrumen penilaian kompetensi sikap yang terdiri dari lembar penilaian sikap spiritual penilaian diri, lembar penilaian sikap sosial; b) instrumen penilaian kompetensi pengetahuan; c) instrumen penilaian kompetensi ketrampilan berupa lembar penilaian proyek dan lembar petunjuk pelaksanaan proyek. Kelayakan RPP dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan delphi. Teknik delphi menurut Sukwadi (2013) merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan membentuk suatu kelompok atau komunikasi grup yang terdiri dari para ahli untuk membahas suatu permasalahan. Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian ahli tentang kevalidan RPP. Data kualitatif berupa saran dari validator. Validasi ahli digunakan untuk menentukan kelayakan RPP matematika kurikulum 2013 yang dikembangkan. Kriteria layak dalam penelitian ini adalah memenuhi kriteria kevalidan, untuk menyatakan bahwa RPP adalah valid menggunakan skala Likert dengan ketentuan penilaian penilaian sebagai berikut: tidak baik = 1, kurang baik = 2, cukup baik = 3, baik = 4, dan sangat baik = 5. Data yang berupa komentar dan saran digunakan sebagai masukkan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Data yang berupa data kuantitatif skala 5 dikonversikan menjadi data kualitatif skala 5. 8

Menurut Mardapi (2012: 163) untuk menentukan kategori kevalidan RPP digunakan konversi data berdasarkan kriteria yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1. Kriteria Kategori Kelayakan atau Kevalidan RPP Interval Total Skor Kategori. 5. m. n < X 1. 5. m. n m. n < X. 5. m. n m. n < X. 5. m. n m. n < X. 5. m. n m. n < X. 5. m. n Sangat Layak Layak Cukup Layak Kurang Layak Tidak Layak Keterangan: X = total skor m = banyak pernyataan n = banyak validator Validasi hasil pengembangan RPP matematika berbasis lesson study melalui Focus Group Discussion (FGD). validasi dengan cara penilaian melalui lembar validasi. Proses pengumpulan data dan informasi dengan diskusi kelompok melalui penilaian ahli. Hasil validasi RPP dikatakan layak jika validasi menunjukkan kategori minimal layak setelah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai saran. Validasi hasil pengembangan dilakukan ahli praktisi oleh Ibu Kristinawati, M.Pd. guru SMP Negeri 2 Salatiga (Validator 1), Ibu Kuswati, S.Pd. guru SMP Negeri 6 Salatiga (validator 2), Bapak Fx. Agus Sulistianto, S.Pd. guru SMP Kristen 2 Salatiga (validator 3), Ibu Endang Budiastuti, S.Pd. guru SMP Negeri 2 Salatiga (validator 4), dan Ibu Susiani, S.Pd. guru SMP Kristen 2 Salatiga (validator 5), dan seorang ahli akademisi oleh Prof. Dr. Sutama, M.Pd. selaku dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (validator 6). Tabel 2. Hasil Validasi Ahli RPP Jumlah Skor No Jenis Produk Total Skor V 1 V 2 V 3 V 4 V 5 V 6 1. RPP 76 80 81 78 76 77 468 Keterangan: V : Validator Analisis kevalidan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana RPP yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan berdasarkan penilaian validator yang ditunjuk dengan menggunkan lembar validasi ahli. Data yang berupa komentar, dan saran digunakan sebagai masukan untuk merevisi produk. 9

Instrumen validasi RPP pada penelitian ini terdiri dari 20 pernyataan yang divalidasi oleh 1 ahli. Berikut dalah kategori masing-masing kelayakan RPP: Tabel 3. Kategori masing-masing Kelayakan RPP Interval Total Skor Kategori 83.333 < Jumlah Skor 100 66.667 < Jumlah Skor 83.333 50 < Jumlah Skor 400 33.333 < Jumlah Skor 50 16.667 < Jumlah Skor 33.333 Sangat Layak Layak Cukup Layak Kurang Layak Tidak Layak Hasil validasi RPP menunjukkan skor V 1 adalah 76 sehingga RPP termasuk kategori layak. Hasil validasi RPP menunjukkan skor V 2 adalah 80 sehingga RPP termasuk kategori layak. Hasil validasi RPP menunjukkan skor V 3 adalah 81 sehingga RPP termasuk kategori layak. Hasil validasi RPP menunjukkan skor V 4 adalah 78 sehingga RPP termasuk kategori layak. Hasil validasi RPP menunjukkan skor V 5 adalah 76 sehingga RPP termasuk kategori layak. Hasil validasi RPP menunjukkan skor V 6 adalah 77 sehingga RPP termasuk kategori layak. Dapat disimpulkan semua validator yang berjumlah 6 ahli menyatakan layak, sehingga RPP yang dihasilkan layak digunakan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai saran. Berdasarkan saran validator, pembelajaran remidial dan pengayaan yang semula belum tercantum dalam RPP, untuk dicantumkan. Instrumen validasi RPP pada penelitian ini terdiri dari 20 pernyataan yang divalidasi oleh 6 ahli. Berikut dalah kategori kevalidan RPP: Tabel 4. Kategori Kevalidan RPP Interval Total Skor Kategori 500 < Total Skor 600 400 < Total Skor 500 300 < Total Skor 400 200 < Total Skor 300 100 < Total Skor 200 Sangat Layak Layak Cukup Layak Kurang Layak Tidak Layak Hasil validasi RPP menunjukkan total skor adalah 468 sehingga produk akhir penelitian berupa RPP telah memenuhi kelayakan. Dengan demikian RPP yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Khomsiatun dan Retnawati (2015) mengenai pengembangan perangkat pembelajaran dengan penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan 10

pemecahan masalah menyimpulkan hasil validasi RPP menunjukkan total skor adalah 495 sehingga RPP termasuk dalam kategori layak sehingga RPP yang dihasilkan layak digunakan. Berdasarkan hasil pengembangan tersebut dapat disimpulkan melalui lesson study Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) matematika yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran matematika SMP. Hasil penelitian dan pengembangan tersebut mendukung hasil penelitian Yuliyanto dan Jailani (2014) tentang pengembangan perangkat pembelajaran geometri SMP menggunakan metode penemuan terbimbing menyimpulkan perangkat pembelajaran geometri SMP yang dihasilkan, meliputi silabus, RPP, LKS, dan tes hasil belajar pada materi bangun ruang sisi datar telah memenuhi criteria layak, sehingga layak digunakan dan dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran di kelas-kelas pada jenjang yang sama. 4. PENUTUP RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Sistematika RPP yang disusun guru matematika SMP Negeri 1 Salatiga komponen dan prinsipnya sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengembangan RPP matematika berbasis lesson study diawali dengan wawancara tentang data awal dan observasi RPP matematika guru tempat penelitian, tanggal 12 April 2016. Tanggal 13 April 2013 observasi dan mengambil dokumen di SMP Negeri 1 Salatiga, kemudian menganalisis RPP dan membenahi dibandingkan dengan Permendikbud nomor 103 tahun 2014, hasil dibawa ke tanggal 20 April 2016. Proses pelaksanaan lesson study meliputi tiga tahap, yaitu plan (perencanaan), do (pelaksanaan), dan see (refleksi). Pelaksanaan lesson study secara terbatas dilakukan pada tanggal 20 April 2016 dan 23 Juni 2016 kemudian diperluas pada tanggal 26-28 Juli 2016. Kelayakan RPP dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan delphi. Validasi ahli digunakan untuk menentukan kelayakan RPP matematika kurikulum 2013 yang dikembangkan. Data yang berupa komentar, dan saran digunakan sebagai masukan untuk merevisi produk. Validasi hasil pengembangan RPP matematika berbasis lesson study melalui Focus Group Discussion (FGD). Proses pengumpulan data dan informasi dengan diskusi kelompok melalui penilaian ahli. Hasil validasi RPP dikatakan layak jika validasi menunjukkan kategori minimal layak setelah dilakukan perbaikanperbaikan sesuai saran. Hasil validasi RPP menunjukkan total skor adalah 468 sehingga RPP termasuk kategori layak sehingga RPP yang dihasilkan layak digunakan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai saran. Lesson study dapat meningkatkan kelayakan RPP 11

Daftar Pustaka Ahmadi, Amri, dan Elisah. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Anggara dan Chotimah. 2012. Penerapan Lesson Study Berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PKN SMP Se-kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Forum Sosial, 5 (2): 188-197. Anwar dan Rahmawati. 2015. Implementasi Lesson Study untuk Meningkatkan Kinerja Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro. Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro, 4 (1): 22-26. Aryani. 2014. Studi Kasus Penerapan Pendekatan Saintifik pada Guru-Guru di SMA N 1 Bawang (Studi pada Tahun 2013/2014). Economic Education Analysis Journal. 3 (3): 558-563. Khomsiatun dan Retnawati. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2 (1): 92-106. Kusumastuti, Sudiyanto, dan Octoria. 2016. Faktor-Faktor Penghambat Guru dalam Melaksanakan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Surakarta. Jurnal Tata Arta UNS, 2 (1): 118-133. Machin. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan Konservasi pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3 (1): 28-35. Mardapi, D. 2012. Pengukuran Penilaian dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika. Purnama. 2014. Melalui Pelatihan dapat Meningkatkan Kemampuan Guru Matematika Melaksanakan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di SMAN 1 Kluet Utara Aceh. Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia, 6 (2): 52-66. Subadi, Khotimah, dan Sutarni. 2013. A Lesson Study as a Development Model of Professional Teachers. International Journal of Education, 5 (2): 102-114. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta. Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Kartasura: Fairuz Media. 12

Sutama, Haryoto, dan Narimo. 2013. Strategi Pembelajaran Matematika Kontekstual Berbasis Lesson Study. Surakarta: Fairuz Media. Sutama, Narimo, dan Suyatmini. 2013. Pengembangan Model Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013 Berbasis Lesson Study di SMP Kota Salatiga Jawa Tengah. Usualan Penelitan TIM Pascasarjana. Winaya, Suarjana, dan Mahadewi. 2015. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menurut Kurikulum 2013 Kelas IV SD No.4 Banyuasri, e-journal PDSG Universitas Pendidikan Ganesha, 3 (1): 1-12. Yuliyanto dan Jailani. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri SMP menggunakan Metode Penemuan Terbimbing pada Kelas VIII Semester II. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1 (1): 120-128. 13