BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bali merupakan nama salah satu kota wisata di Indonesia. Kota ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keluarganya dengan cara pemberian upah yang sesuai dengan undang-undang dan

BAB I PENDAHULUAN. kerja baik antara pelanggan/klien (customer) dengan pengusaha jasa

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa outsourcing atau penyedia tenaga kerja. 1. Meningkatkan konsentrasi bisnis. Kegiatan operasional telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan nasional yang dilaksanakan dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang. Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa yang dimaksud pekerja/buruh adalah

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004 TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pengusaha yang kedudukannya lebih kuat sehingga para

BAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional negara Indonesia dilaksanakan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bekerja merupakan hak baik bagi laki-laki

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga 1. Pekerja adalah setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan sistim outsourcing.

KEPMEN NO. 234 TH 2003

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu-membantu memberikan

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata bekerja sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini masih menemui banyak kendala sebagai akibat dari belum terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung. negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya, hal tersebut tertuang dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pekerja dalam dunia kerja tidak dibedakan baik laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sabang sampai Merauke, di mana di dalamnya terdapat populasi

PENGUPAHAN BURUH KONSTRUKSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaaan.

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Studi Tentang Perlindungan Hukum Bagi Karyawan)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Terlebih-lebih di saat sekarang ini, di mana kondisi perekonomian yang tidak

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENANGGUHAN PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat (2) mengatur bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. atau tidak dapat hidup sendiri, ada orang yang dapat melakukan usaha sendiri,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kelamin, suku, ras, agama, dan aliran politik sesuai dengan minat dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi fisik bahkan kondisi sosial penyandang disabilitas pada

KEPMEN NO. 234 TH 2003

BAB I PENDAHULUAN. praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya. 1. b. Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam UUD 1945 Pasal 28C (1) bahwa :

2017, No Tahun 2015 Nomor 237, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5747); 3. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan sosial ekonomi sebagai salah satu pelaksanaan kebijakan

ANALISIS PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN KARYAWAN TETAP PADA UD. BERLIAN JAYA SAMARINDA. Desy Setiawaty

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya dengan luas wilayah sebesar 326,36 km² merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil setelah dilakukannya penelitian maka dapat disimpulkan, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan orang lain karena keterbatasan modal bahkan sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak dapat dipisahkan dari peran para tenaga kerja itu sendiri. Pekerja dan

I. FENOMENA IMPLEMENTASI OUTSOURCING TERHADAP KETENAGAKERJAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Di era modernisasi ini banyak terjadi perubahan dalam bidang ilmu sosial, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang menginginkan menjalani

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

MENTER! TENAGA KERJA DAN T SMIGRASI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 102/MENNI/2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu syarat keberhasilan pembangunan nasional kita adalah kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menentukan bahwa: Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 merupakan peraturan dasar bagi pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kemampuannya sedangkan pengusaha memberikan kompensasi lewat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 26

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Negara kita persediaan tenaga kerja sebagian besar terdiri dari

JURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini diuraikan dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri sendiri. Pembangunan ketenagakerjaan merupakan

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan pesat tersebut adalah sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Perlindungan terhadap tenaga kerja yang di maksudkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jasa tenaga kerja atau sering disebut dengan perusahaan outsourcing.

BAB III METODE PENELITIAN. bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Penelitian ini akan. No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan mereka sehari-hari begitu juga penduduk yang bertempat tinggal di

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce

BAB I PENDAHULUAN. A Latar Belakang Masalah. Pekerja baik laki-laki maupun perempuan bukan hanya sekedar sebagai

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/MEN/98 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN

BAB I PENDAHULUHAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.03/MEN/1998 T E N T A N G TATA CARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang datang ke Yogyakarta untuk tujuan wisata, pendidikan, ataupun tinggal dan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling diminati oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik. maupun mancanegara adalah Bali, karena Bali memiliki daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu negara hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Pergeseran dimaksud tidak jarang melanggar peraturan perundangundangan

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-14/MEN/IV/2006

BAB I PENDAHULUAN. dengan pria di depan hukum dalam hal memperoleh kehidupan yang. yang dinginkanya dengan catatan wanita tersebut melakukan pekerjaan

2017, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Repub

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas (PT) Telkom Cabang Solo merupakan salah satu badan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan konveksi tersebut biasa disebut dengan Clothing Company.

III. METODE PENELITIAN. penulis akan melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

BAB I PENDAHULUAN. DI HARI LIBUR DI PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk (HYPERMART) BANDUNG DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 13

SKRIPSI/ PENULISAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya membangun

BAB I PENDAHULUAN. guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang kebutuhan masyarakat, untuk. tamu agar merasa nyaman seperti dirumah sendiri.

III. METODE PENELITIAN. empiris sebagai penunjang. Pendekatan secara yuridis normatif dilakukan dengan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". untuk kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka untuk mencapai tujuan nasional diperlukan pegawai negeri

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tam

BAB I PENDAHULUAN. tidak mendapat perlindungan sebagaimana mestinya. Dalam Pasal 27 ayat (2)

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bali merupakan nama salah satu kota wisata di Indonesia. Kota ini merupakan kota yang banyak diminati dan dikunjungi para wisatawan, baik internasional maupun domestik. Tidak hanya memiliki panorama yang indah dan menarik, kota Bali juga sangat kental dengan adat istiadat dan tradisinya. Tak sedikit pula oleh-oleh dan cindera mata khas kota Bali, seperti tas anyaman, sandal etnik, baju barong, kain batik Bali, dan lainlain. Hal ini tentu tidak terlepas dari keikutsertaan masyarakat Bali dalam mengembangkan kota mereka menjadi kota yang lebih maju dengan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Tentu tidak hanya lapangan pekerjaan di bidang oleh-oleh dan cindera mata saja, lapangan pekerjaan selain itu juga ikut ambil bagian. Begitu banyak daerah-daerah di kota Bali yang berkembang dan memiliki tingkat ekonomi tinggi, salah satunya adalah Denpasar. Denpasar merupakan kota yang mempunyai potensi besar jika dilihat dari perspektif ekonomi dan lapangan pekerjaannya. Banyak perusahaan besar maupun kecil yang beroperasi di kota ini. Dengan berdirinya perusahan tersebut tentu saja sangat membantu masyarakat sekitar untuk memperoleh pekerjaan dan menghidupi keluarga mereka. Masyarakat dapat memiliki pekerjaan dengan menjadi karyawan atau pekerja di 1

2 perusahaan tersebut. Tentu sangat erat kaitannya antara pengusaha di suatu perusahaan dengan tenaga kerja yang ada. 1 Namun, sering ditemukan suatu permasalahan yang kompleks dalam hubungan kerja. Salah satunya adalah mengenai pelaksanaan jam kerja para pekerja atau buruh yang tidak sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) yang telah ada. Tentu saja ini berkaitan dengan kinerja karyawan itu sendiri. kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi. Dikatakan individu mempunyai kinerja yang baik bila dia berhasil memenuhi keempat aspek tersebut sesuai dengan target atau rencana yang telah ditetapkan oleh organisasi, salah satunya seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu waktu kerja atau jam kerja. Dalam penulisan ini, telah diambil contoh perusahaan UD. Pink- Pink Garment yang terletak di Kota Denpasar, Bali. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi garment. Perusahaan tersebut belum menerapkan Pasal 77 UU Ketenagakerjaan mengenai jam kerja. Perusahaan ini mempekerjakan karyawannya lebih dari jam yang telah ditetapkan undang-undang. Penelitian difokuskan dengan melihat faktor penyebab pelaksanaan jam kerja oleh UD. Pink-Pink Garment Denpasar Bali kepada para buruh atau karyawannya. Seperti yang telah diuraikan 1 Rusli, Hardijan, 2011, Hukum Ketenagakerjaan, Ghalia Indonesia, Bogor.

3 sebelumnya bahwa pemberian pelaksanaan jam kerja sering menjadi permasalahan serius, diperlukan adanya penelusuran lebih lanjut untuk menanggulanginya. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini diberi judul KAJIAN PELAKSANAAN WAKTU KERJA DI UD. PINK- PINK GARMENT DENPASAR BALI. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan mengenai Mengapa UD. Pink-Pink Garment Denpasar Bali mempekerjakan pekerjanya dengan jam kerja yang melebihi yang telah ditentukan?. C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, dapat diuraikan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang menyebabkan UD. Pink-Pink Garment Denpasar Bali dalam mempekerjakan pekerjanya dengan jam kerja yang melebihi yang telah ditentukan. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya, khususnya bidang hukum perburuhan.

4 2. Secara praktis, yaitu bagi masyarakat pada umumnya, khususnya bagi pengusaha, Dinas Ketenagakerjaan, dan buruh-buruh atau pekerja dalam suatu perusahaan atau buruh yang bekerja dengan pengusaha dan kemudian diberikan jam kerja yang tidak sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan untuk buruh di wilayahnya. E. KEASLIAN PENELITIAN Berdasarkan hasil penelusuran di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta belum ditemukan karya ilmiah dengan judul KAJIAN PELAKSANAAN WAKTU KERJA DI UD. PINK- PINK GARMENT DENPASAR BALI, sehingga penulisan hukum ini merupakan hasil karya asli bukan hasil duplikasi maupun plagiasi dari karya ilmiah lain. Meskipun demikian ditemukan penulisan hukum atau karya ilmiah lain dengan judul yaitu PELAKSANAAN HAK CUTI BAGI PEKERJA WAKTU TERTENTU PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR MAIL PROCESSING CENTER (MPC) YOGYAKARTA 55400, yang disusun oleh Saudari Desi Dwi Kurnia Putri, NPM 05 05 09061, yang mengambil program kekhususan Hukum Ekonomi dan Bisnis pada tahun 2008. Dalam penelitiannya saudari Desi Dwi Kurnia Putri memiliki tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis adanya perbedaan pemberian hak cuti bagi pekerja waktu tertentu dengan pekerja waktu tidak tertentu, serta untuk mengetahui dan menganalisis upaya hukum yang dilakukan

5 oleh pekerja waktu tertentu untuk mendapatkan hak cuti. Selain itu juga terdapat penulisan hukum lain dengan judul PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WAKTU KERJA LEMBUR TENAGA KERJA DI CV. PINUS SARI DIAN NUGRAHA YOGYAKARTA, yang disusun oleh Saudari Diana Artati Pangstuti, NPM 03 05 08466, yang mengambil program kekhususan Hukum Ekonomi dan Bisnis pada tahun 2009. Saudari Diana Artati Pangstuti memiliki tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui mengapa di CV. Pinus Saridian Nugraha Yogyakarta terjadi penyimpangan waktu kerja lembur yang tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor Keputusan 102/MEN/VI/2004 tentang Waktu lembur dan Upah lembur. Penulisan hukum/skripsi ini merupakan hasil karya asli. Judul dan rumusan masalah mengenai KAJIAN PELAKSANAAN WAKTU KERJA DI UD. PINK-PINK GARMENT DENPASAR BALI, belum pernah diteliti dan bukan merupakan duplikasi atau plagiasi dari penelitian penulis lain. Jika di kemudian hari diketahui terdapat penulisan hukum atau skripsi yang sejenis maka penelitian ini layak menerima sanksi yang berlaku. F. BATASAN KONSEP Penulisan hukum atau skripsi ini diperlukan suatu batasan konsep untuk membatasi suatu masalah yang diteliti agar tidak meluas. Batasan

6 berisi pengertian dari istilah-istilah yang berkaitan dengan objek yang diteliti istilah-istilah tersebut antara lain: 1. Pekerja atau buruh menurut Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/ Serikat Buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 2. Pekerja atau buruh menurut Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 3. Hubungan Kerja menurut Pasal 1 ayat (15) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan pemertintah. 4. Perusahaan menurut Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah setiap bentuk badan usaha yang mempekerjakan tenaga kerja dengan tujuan mencari untung atau tidak, baik milik swasta maupun milik negara. 5. Pengusaha menurut Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah: a. Orang perseroangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya;

7 c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia. 6. Waktu kerja menurut Pasal 77 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan meliputi : a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. G. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penulisan hukum ini adalah penelitian hukum empiris. Penelitian ini titik fokusnya berada pada perilaku masyarakat hukum (law in action), yaitu penelitian ini memerlukan data primer sebagai data utama disamping data sekunder (bahan hukum). 1. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan baik dari responden maupun dari nara sumber melalui wawancara yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

8 b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan pustaka yang mencakup literatur-literatur, peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku, putusan hakim, serta pendapat para sarjana yang ada kaitannya dengan obyek yang diteliti. Data ini diperoleh dari: 1) Bahan-bahan hukum primer berupa peraturan perundangundangan (hukum positif), antara lain: a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/ Serikat Buruh; b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 2) Bahan hukum sekunder mencakup dasar-dasar teoretik atau doktrin yang relevan mengenai pemberian pelaksanaan jam kerja di Denpasar Bali yang dilakukan dengan membandingkan antara peraturan yang ada dan konflik yang terjadi pada kenyataannya. 2. Metode pengumpulan data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data telah dilakukan dengan jalan wawancara dan studi kepustakaan yang terkait dengan permasalahan. a. Wawancara

9 Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih beratatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden atau narasumber dengan terlebih dahulu menyusun inti pokok pertanyaan sehingga pertanyaan yang telah diajukan menjadi terarah. b. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari peraturan-peraturan, referensi-referensi buku yang erat kaitannya dengan materi yang dapat digunakan sebagai penunjang penelitian. 3. Lokasi Penelitian Penelitian untuk penulisan hukum ini telah dilakukan di UD. Pink- Pink Garment yang beralamat di Jalan Pulau Belitung Nomor 35B Denpasar Selatan Bali dengan pertimbangan bahwa di perusahaan ini terdapat penerapan waktu kerja bagi para pekerja yang melebihi batas jam kerja yang telah ditentukan dalam Pasal 77 ayat (2) UU Ketenagakerjaan.

10 4. Populasi dan Metode Penentuan Sampel a. Populasi Populasi adalah seluruh objek, seluruh individu, seluruh gejala, atau seluruh kejadian termasuk waktu, tempat, gejala-gejala, pola sikap, tingkah laku, dan sebagainya yang mempunyai ciri atau karakter yang sama dan merupakan unit satuan yang diteliti. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah pekerja atau buruh di UD. Pink-Pink Garment Denpasar Bali yang bekerja melebihi batas jam kerja yang telah ditentukan dalam Pasal 77 ayat (2) UU Ketenagakerjaan. b. Metode Penentuan Sampel Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang telah dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah nonrandom sampling dengan jenis purposive sampling. Dikatakan nonrandom sampling adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Jenis purposive sampling adalah berdasarkan ciriciri atau sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Ciri-ciri tertentu yang dimaksud disini adalah pekerja atau buruh di UD. Pink-Pink Garment Denpasar Bali

11 yang bekerja melebihi batas jam kerja yang telah ditentukan dalam Pasal 77 ayat (2) UU Ketenagakerjaan. 5. Responden Responden adalah subjek yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diteliti dalam wawancara yang berkaitan langsung dengan permasalahan hukum yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah: a. Pekerja atau buruh di UD. Pink-Pink Garment Denpasar Bali yang bekerja melebihi batas jam kerja yang telah ditentukan dalam Pasal 77 ayat (2) UU Ketenagakerjaan; b. Manager umum UD. Pink-Pink Garment Denpasar Bali; c. Pimpinan Perusahaan UD. Pink-Pink Garment Denpasar Bali. d. Disnakertrans Denpasar Bali 6. Analisis Data Berdasarkan data yang diperoleh dan dikumpulkan baik primer maupun sekunder, maka dilakukan analisis secara kualitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan memahami dan merangkai data yang telah dikumpulkan dalam bentuk kalimat-kalimat sistematis dan tidak mendasarkan pada angka-angka sehingga diperoleh gambaran mengenai masalah yang akan diteliti. Setelah data tersebut dianalisis, selanjutnya ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode berpikir induktif yaitu suatu pola pikir yang mendasarkan pada hal-hal yang bersifat khusus,

12 yaitu melihat bagaimana tanggung jawab UD. Pink-Pink Garment Denpasar Bali terhadap pekerja atau buruh yang bekerja melebihi batas jam kerja yang telah ditentukan dalam Pasal 77 ayat (2) UU Ketenagakerjaan, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum, yaitu melihat pada peraturan perundang-undangan yang terkait.