BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUD{A>RABAH PADA NASABAH YANG TELAH PAILIT DI PT. BNI SYARI AH CAPEM NGAGEL SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
MUD{A>RABAH, dan PAILIT (TAFLI><S) DALAM HUKUM ISLAM

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUD{A>RABAH PADA NASABAH YANG PAILIT DI PT. BNI SYARI AH CABANG NGAGEL SURABAYA Nur Azizah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP RESCHEDULING TAGIHAN MURA>BAH{AH BERMASALAH PADA PT. BNI SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUD}A<RABAH BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG TUBAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Dari hasil wawancara langsung yang penulis lakukan pada pihak BNI

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB III. PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUD{A>RABAH PADA NASABAH Yang PAILIT di PT. BNI SYARIAH CABANG NGAGEL SURABAYA

ANALISA PENDAPAT IMÂM MÂLIK TENTANG SYARAT KONTAN DALAM JUAL BELI MATA UANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK BAGI HASIL DENGAN PEMBAGIAN TETAP DARI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI KJKS KUM3 RAHMAT SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

Pada bab ini, penulis akan mengulas secara terperinci praktik. pembayaran hutang dengan mempekerjakan sebagai pijakan dasar pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

MUD}A>RABAH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG JOMBANG

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mempunyai arti menghambakan diri kepada

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI HIGH YIELD INVESTMENT PROGRAM (HYIP) DENGAN SISTEM ONLINE

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENARIKAN KEMBALI HIBAH BERSYARAT DI DUSUN MOYORUTI DESA BRENGKOK KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Dalam hukum Islam tidak dijelaskan secara terperinci mengenai tingkatan. memberikan hak yang istimewa kepada kreditur/ pedagang yang mendapati

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV SUMBER DANA DAN SYARAT PADA AKAD QARDHUL HASAN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG GUBENG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. penyebab kenaikan harga jual bensin melebihi batas harga resmi dari. keterlambatan datangnya transportir yang membawa bensin ke pulau Bawean

BAB II LANDASAN TEORI

Pembiayaan Multi Jasa

BAB II LANDASAN TEORI

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

MURA<BAH{AH BERMASALAH DI BPRS BAKTI MAKMUR

Transkripsi:

67 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUD{A>RABAH PADA NASABAH YANG TELAH PAILIT DI PT. BNI SYARI AH CAPEM NGAGEL SURABAYA A. Analisis penyelesaian Pembiayaan mudarabah pada nasabah yang telah pailit di PT. BNI Syari ah Cabang Ngagel. Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan mud}a>rabah bermasalah dapat dilihat dari penurunan pendapatan usaha yang diperoleh nasabah, nasabah mengalami kepailitan, dan nasabah kesulitan dalam melakukan pembayaran. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan mud{a>rabah bermasalah yang terjadi di PT. BNI Syari ah Cabang Ngagel antara lain: 1. Penurunan pendapatan usaha yang diperoleh nasabah Dalam suatu usaha terkadang kita kehilangan satu dari sekian banyak pelanggan, hal ini dikarenakan meningkatnya harga jual produk oleh nasabah sehingga mengakibatkan penurunan pada pendapatan yang diperoleh nasabah. Seperti kasus yang terjadi pada bapak Frengki, usaha beliau mengalami penurunan dikarenakan bahan baku daging impor untuk kebab diberhentikan oleh pemerintah, sehingga harga jual daging di pasaran mengalami kenaikan. Harga jual daging dipasaran tersebut juga mempengaruhi harga jual kebab pada usaha bapak Frengki. Harga jual kebab yang mengalami kenaikan mempengaruhi daya beli konsumen. Daya 67

68 beli konsumen ini semakin lama mengalami penurunan sehingga menyebabkan penurunan pendapatan pada usaha bapak Frengki. 2. Nasabah mengalami kepailitan Nasabah mengalami kepailitan dalam usahanya dikarenakan usaha yang dijalankan oleh nasabah tersebut mendapat musibah. Seperti usaha yang dijalankan oleh bapak Oong. Bapak Oong adalah peternak ayam. Pada tahun kedua usaha yang dijalankannya mengalami musibah, yakni ayam ternaknya hampir semuanya terkena penyakit flu burung hingga ayam ternaknya banyak yang mati. Hal ini menyebabkan usaha yang dijalankan mengalami penurunan dan akhirnya mengalami kepailitan. 3. Nasabah kesulitan dalam melakukan pembayaran. Seringkali nasabah mengaku kesulitan ketika hendak melakukan pembayaran. Hal ini dikarenakan nasabah tidak ada pemasukan untuk melakukan pembayaran. Seperti kasus yang terjadi pada bapak Frengki dan Oong, kedua mengalami penurunan dan kepailitan pada usahanya. Sehingga tidak mendapatkan pemasukan dan mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran. Dalam mengatasi pembiayaan mud}a>rabah bermasalah tersebut, BNI Syariah Capem Ngagel Surabaya melakukan identifikasi terhadap sekian banyak nasabah yang dibagi dalam beberapa kategori, yaitu dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Pembiayaan yang masuk kolektibilitas dalam perhatian khusus, termasuk pembiayaan yang masih mudah diselamatkan, sehingga dilakukan pendekatan dengan cara memberi

69 surat peringatan. Sedangkan pembiayaan yang masuk dalam kolektibilitas pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan macet termasuk pembiayaan yang tidak mudah diselamatkan karena tunggakannya sudah melampaui 90 hari hingga 270 hari, bahkan lebih dari 270 hari. Sehingga dilakukan penanganan dengan cara dilakukan penjadwalan kembali (rescheduling), penyusunan kembali (restructuring), offset pinjaman (penjualan jaminan), dan penghapusan pembiayaan. Dari dua kasus yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya penyelesaian pembiayaan mud}a>rabah bermasalah pada nasabah yang pailit dan masuk kategori macet di BNI Syariah, pihak bank akan melakukan tindakan penyelesaian pembiayaan mud{a>rabah bermasalah. Tindakan yang dilakukan adalah menjual atau mengeksekusi objek jaminan. Seperti pada penyelesaian kasus bapak Frengki, akhirnya penyelesaian pembiayaan mud{a<rabah tersebut berujung pada pelelangan atau penjualan barang jaminan, harga rumah dipasarkan pada saat itu dengan tipe yang sama adalah Rp. 525.000.000,-. Sedangkan bank menjualnya dengan menetapkan harga sebesar Rp. 500.000.000,- harga yang dianggap baik dan sudah diperhitungkan oleh bank. Dalam akad pembiayaan mud{a<rabah BNI Syari ah cabang Ngagel Surabaya menyatakan jika nasabah karna tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran untuk melunasi kembali pembiayaan maka nasabah harus menyerahkan rumah yang dijadikan

70 jaminan pembiayaan tersebut kepada Bank untuk melakukan tindakantindakan sebagai berikut: 1 a. Melakukan eksekusi terhadap barang jaminan berdasarkan ketentuan per-undang-undangan yang berlaku; b. Melaksanakan penjualan terhadap barang jaminan berdasarkan Surat Kuasa Untuk Menjual yang dibuat oleh Nasabah; c. Menetapkan harga penjualan dengan harga yang dianggap baik oleh bank. Dari hasil wawancara dan penjelasan tentang penyelesaian pembiayan mud}a>rabah bermasalah yang berujung pada pelelangan dan penjualan barang jaminan, penulis dapat menganalisis bahwa penyelesaian yang berujung pada pelelangan dan penjualan barang jaminan ini sangat membantu nasabah. Hal ini dikarenakan dalam pelelangan dan penjualan barang, harga jual barang dapat menutupi pembiayaan yang belum diselesaikan oleh nasabah. Sehingga ikatan akad antara nasabah dan pihak bank dapat terselesai. B. Tinjauan Hukum Islam terhadap Penyelesaian Pembiayaan Mud}a>rabah pada Nasabah yang Pailit di BNI Syari ah Cabang Ngagel Surabaya Sejalan dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah sehingga memacu produk layanan dan jasa agar dapat melayani keperluan masyarakat. Salah satu produk yang berkembang di BNI Syariah Capem Ngagel Surabaya 1 Akad pembiayaan mud{a>rabah pasal 17, (BNI Syari ah Surabaya, 2012), 11.

71 adalah pembiayaan mud}a>rabah. Pembiayaan mud}a>rabah adalah akad perjanjian kerjasama antara dua orang dimana salah satu pihak memberikan harta yang ia miliki kepada pihak lain agar meniagakannya dengan mendapatkan sebagian keuntungan yang ditentukan seperti separu atau sepertiga atau semisalnya dengan syarat-syarat yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Jumu ah ayat 10: Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyakbanyak supaya kamu beruntung. 2 Dengan berkembangnya produk pembiayaan mud}a>rabah di BNI Syariah Cabang Ngagel Surabaya, maka ada juga pembiayaan yang mengalami masalah. Persoalan pembiayaan bermasalah adalah ketidaksediaan nasabah untuk melunasi atau ketidaksanggupan untuk memperoleh pendapatan yang cukup untuk melunasi pembiayaan seperti yang telah disepakati. Dalam penyelesaian pembiayaan mud}a>rabah bermasalah di BNI Syariah ada beberapa cara yang dilakukan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk membantu nasabah dalam mengatasi pembiayaan bermasalahnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs. al-baqarah ayat 280: ة ة ة ن ة ة ذ ة ة ة ة ة ن ة ن ة ة ة ة ة ة ف ة ة 2 Ibid., 554.

72 Artinya: Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. 3 Dari dua kasus yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya penyelesaian pembiayaan mud}a>rabah bermasalah pada nasabah yang pailit dan masuk kategori macet di BNI Syariah, pihak bank akan melakukan tindakan penyelesaian pembiayaan mud{a>rabah bermasalah. Tindakan yang dilakukan adalah menjual atau mengeksekusi objek jaminan. Akhirnya penyelesaian pembiayaan mud{a<rabah tersebut berujung pada pelelangan atau penjualan barang jaminan, seperti pada penyelesaian kasus bapak Frengki harga rumah dipasarkan pada saat itu dengan tipe yang sama adalah Rp. 525.000.000,-. Sedangkan bank menjualnya dengan menetapkan harga sebesar Rp. 500.000.000,- harga yang dianggap baik dan sudah diperhitungkan oleh bank. Penjualan barang jaminan tersebut masih terdapat sisa Rp. 25.000.000,-. Angsuran pembiayaan yang belum terselesaikan sebesar Rp. 470.000.000,-. Sisa penjualan barang jaminan itu dikembalikan kepada mud{a>rib sebesar 20 % dari sisa penjualan dan yang 80% digunakan untuk administrasi yang belum terselesaikan. 4 Praktik penyelesaian pembiayaan ini sudah sesuai dengan hadi>th nabi. 3 Ibid., 47. 4 Ibid, Wawancara, Surabaya, 24 Juli 2014.

73 ن ن ة جب ة ةل ة ن ن ا ةب ن ة ن ة ة ع ةب ب ن ةن ة ل ة ةك ة ن ن أ ة ة ب أ ة ال ة ب صل ةى هللا ة ة ل ة ن ة ه ة سل ة م حج ة ز ة ل ةى ة ة ع ة ذ ب ة ة ل ة ه ة ة ة ة ه ة ة ة ن ةن ة ة ة ل ة ن ة ه. )ر اه الدار قطىن( Artinya: Dari Ibnu Kaab bin Malik, dari Ayahnya r.a bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW. Menahan barang kepunyaan Mu adh dan beliau menjualnya untuk melunasi hutangnya yang menjadi bebannya. 5 Penyelesaian pembiayaan mudarabah bermasalah yang berujung dengan pelelangan atau penjualan barang jaminan pada nasabah yang pailit juga sudah sesuai dengan pendapat Hanifah, madhab Shafi I, imam Malik, Abu Yusuf, imam Muhammad, dan al-shaukani. Menurut pendapat Hanifah tersebut membolehkan menyita harta orang yang pailit untuk membayar hutangnya, sekalipun harta tersebut tidak memadai untuk membayar hutangnya secara keseluruhan. Madhab Syafi'i, imam Malik, Imam Abu Yusuf dan imam Muhammad, membolehkan penjualan harta orang yang bangkrut (pailit) atas permintaan krediturnya. Diriwayatkan oleh Abu Hanifah, bahwa tidak boleh dilakukan pengawasan terhadap orang yang berhutang, dan tidak boleh menjual kekayaannya. Al-Syaukani membolehkan menyita harta orang yang bangkrut (pailit) untuk membayar hutangnya, sekalipun harta tersebut tidak memadai untuk membayar hutangnya secara keseluruhan. Maksud hadi>th dan pendapat-pendapat ulama di atas digunakan untuk penyelesaian hutang bukan untuk kerjasama. Tetapi, Dengan melihat penyelesaian pembiayan mud}a>rabah bermasalah yang berujung pada 5 Ali Ibnu Umar ad-daruqut{{ni, Sunan ad-daruqut{ni, J. II, (Beirut: Dar al-fikr, tt), 125.

74 pelelangan dan penjualan barang jaminan, penyelesaian dengan cara ini sangat membantu nasabah yang mengalami pailit dalam usahanya. Hal ini dikarenakan dalam pelelangan dan penjualan barang, harga jual barang dapat menutupi pembiayaan yang belum diselesaikan oleh nasabah. Sehingga tanggungan pembiayaan nasabah dapat terselesaikan. Selain itu pihak bank juga diuntungkan karena modal pada pembiayaan mud{a>rabah tersebut dapat kembali.