BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan. Menurut data World Health Organitation (WHO) pada tahun 2008 diperkirakan 45% wanita yang merokok, dan 27% wanita hamil yang merokok, sedangkan dari Amerika Serikat sebanyak 23,5 % ibu hamil yang merokok, dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok selama kehamilan, pada ibu hamil yang merokok dapat menimbulkan komplikasi kehamilan, kesehatan pada reproduksi dan janin (Sinclair, 2009) Hasil data dari Indonesia wanita yang merokok sekitar 2,3 %, sedangkan pada ibu hamil sekitar 1,7%, dari data ini telah membuktikan untuk menambah kemungkinan ibu hamil yang merokok akan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti kelahiran sebelum waktunya (prematur), berat badan lahir kurang, mortalitas perinatal dan gangguan-gangguan perkembangan janin. Selain itu rokok juga dapat menyebabkan keguguran, gangguan tumbuh kembang anak, gangguan oksigen pada janin, dan gangguan pernapasan. Jika ibu merokok 10 batang per hari, maka kemungkinan anaknya akan menderita asma dua kali lebih besar (Amirudin, 2011) Akibat mengkonsumsi rokok pada saat hamil dapat menimbulkan efek buruk pada janin dalam kandungannya, pada wanita hamil yang merokok dapat berpotensi melahirkan bayi yang meninggal dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak merokok. Selain itu gizi ibu perokok biasanya lebih buruk dibandingkan yang tidak merokok karena kebiasaan merokok dapat mengurangi nafsu makan, selanjutnya nikotin 1
2 merupakan zat vasokonstriktor yang berakibatkan metabolisme protein dalam tubuh janin yang sedang berkembang, dan detak jatung janin berdenyut lebih lambat yang akan menimbulkan gangguan sistem saraf janin (Aditama, 2011) Pada ibu hamil yang merokok ataupun yang terpapar asap rokok sangat merugikan bagi kesehatan kehamilan dan janin, bila ibu hamil yang merokok akan berdampak buruk untuk janin salah satunya bila bayi lahir dapat menyebabkan gangguan pernfasan seperti bronkhitis dan pada ibu hamil akan berdampak buruk pada kehamilannya seperti ibu hamil akan merasakan kecemasan, gangguan nutrisi dan gizi akibat merokok, karena merokok dapat berpengaruh terhadap menurunnya nafsu makan. Adapun ibu hamil yang terpapar asap rokok akan menambah kemungkinan gangguan kesehatan pada ibu dan janin karena asap rokok yang terhirup pada ibu hamil mengandung zat yang membahayakan seperti karbonmonoksida, dimana karbonmonoksida dapat berdampak buruk pada pernafasan ibu hamil sehingga janin akan kekurangan oksigen. (Ross, 2006) Bahaya asap rokok juga dapat membahaya bagi bayi dalam kandungan ibu yang merokok atau ibu hamil yang berada dalam ruangan yang terdapat asap rokok. Bayi dan anak-anak yang terpapar oleh asap rokok orang lain dapat menyebabkan kematian mendadak (sudden infant death syndrome), infeksi saluran pernafasan bawah, asma, dan bronchitis. Biasanya pada ibu hamil yang merokok dan ibu hamil yang terisap asap rokok dalam proses kehamilan dapat bermasalah yang termasuk pada berat badan lahir rendah, lahir mati dan lahir cacat. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 dan PP Nomor 19 tahun 2003 tentang bahaya asap rokok menyatakan bahwa dilingkungan seperti tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja, tempat proses belajar mengajar,
3 arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok. Sehingga pengamanan rokok bagi kesehatan khususnya pada ibu hamil yang berada di sekitar lingkungan tersebut dapat tepapar oleh asap rokok sebaiknya melakukan penghindaran asap rokok karena dengan asap rokok pun dapat mengakibatkan ibu hamil dan janin beresiko akan ksehatannya. (Dinkes Bogor, 2011) Paparan asap rokok yang dapat mengakibatkan resiko pada kehamilan biasanya terjadi pada suami yang merokok pada saat berada di dalam rumah bersama istri dan anak yang dapat menyebab perokok pasif bagi ibu hamil. Sehingga efek dari paparan asap rokok pada ibu hamil dapat berpengaruh pada kandungan antara lain seperti bayi lahir prematur, bayi terlahir dengan gangguan jantung bawaan, keguguran dan cacat pada janin seperti bibir sumbing, adapun pengaruh asap rokok dari suami sangat berbahaya karena 75% asap rokok akan terhirup pada ibu hamil atau dikatakan dengan perokok pasif sehingga ibu hamil dapat dikatakan resiko tinggi terpapar asap rokok yang menimbulkan efek ibu hamil menjadi faktor bahaya bagi janin. (Linda, 2011) Pengetahuan ibu hamil tentang bahaya rokok perlahan-lahan sudah diketahui tetapi ada saja ibu hamil yang tidak mengetahui tentang bahaya merokok, hal ini biasanya pada ibu hamil yang berpengetahuan kurang atau faktor lainnya, pada dasarnya ibu hamil merokok dikarenakan stress sehingga berkeinginan untuk mengkonsumsi rokok tanpa disadari pada ibu hamil bahwa merokok merupakan hal yang sangat membahayakan kehamilan dan janinnya, adapun penyebab lainnya pada ibu hamil yang merokok dikarenakan faktor ekonomi dan pendidikan sehingga ibu hamil selalu berkeinginan merokok. Faktor pengetahuan suami yang kurang mengetahui tentang bahaya rokok yaitu dimana suami yang merokok didalam rumah saat bersama istri dan
4 anak-anaknya sehingga dampak buruk pada ibu hamil yang terpapar asap rokok dapat membahayakan kehamilan dan janin, hal ini dikarenakan suami kurang mengetahui tentang dampak buruk pada anak dan istri yang sedang hamil. Kebiasaan merokok bagi suami juga mempempengaruhi pengetahuan terhadap bahaya merokok sehingga suami yang merokok pada saat bersama istri yang sedang hamil kurang mengetahui bahwa asap rokok dari suami dapat membahayakan bagi kesehatan kehamilan dan pada janinnya (Sujiayatini dkk, 2008) Berdasarkan kejadian perokok didalam rumah khususnya di Sumatera Utara mencapai 19% perokok aktif, adapun zat yang terhirup ataupun terhisap seperti karbonmonoksida yang dapat mengakibatkan meningkatnya hemogloblin (HB) pada ibu hamil yang berefek pada janin seperti kekurangan O2. Sedangkan Paparan asap pembakaran tembakau juga menurunkan 20% kadar asam folat di dalam tubuh ibu hamil, selain itu paparan asap rokok pada ibu hamil juga dapat mengakibatkan gangguan pernafasan dan kematian janin dalam kandungan. (Irnawati dkk, 2011) Adapun perbedaan antara perokok pasif dan aktif dimana yang dikatakan perokok aktif yaitu ibu hamil yang merokok sejak sebelum hamil atau ketika hamil, dimana merokok dapat membahayakan kesehatan bagi ibu hamil dan calon bayi. Ibu hamil yang merokok dikarenakan kebiasaan merokok atau dikarenakan faktor lain seperti stress tidak menerima keadaannya sebagai orang tua, biasanya kejadiaan ini pada ibu hamil pada trimester I dimana seorang ibu belum siap untuk menjadi orang tua. Yang dikatakan perokok pasif yaitu ibu hamil yang berada dikawasan asap rokok seperti di lingkungan rumah salah satunya suami yang merokok, ataupun ibu hamil yang tinggal bersama anggota keluarga lainnya seperti adik laki-laki, abang, mertua laki-laki dan ipar
5 laki-laki yang merokok. Sehingga ibu hamil dapat terkena asap rokok yang dinamakan perokok pasif, dimana perokok pasif lebih bahaya karena 75% asap akan di hirup oleh ibu hamil dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bagi kehamilan dan janin. Setiap ibu hamil diwajibkan agar menjaga kesehatannya terutama untuk menghindari asap rokok ataupun menghentikan kebiasaan merokok, ini dikarenakan rokok dapat beresiko gangguan kehamilan dan janin. (Edwards, 2010) Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan oleh peneliti data yang didapat pada ibu hamil di Desa Siumbut Baru Kecamatan Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan 2012 sebanyak 40 orang ibu hamil. Berdasarkan uraian dan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang bejudul pengetahuan ibu hamil tentang bahaya rokok terhadap kehamilan dan janin di Desa Siumbut Baru Kecamatan Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan 2012, Dan penelitian ini belum pernah dilakukan oleh peneliti lainnya. 1.2 Pertanyaan Penelitian 1.2.1 Untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Rokok Terhadap Kehamilan dan Janin di Desa Siumbut Baru Kecamatan Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Rokok Terhadap Kehamilan dan Janin di Desa Siumbut Baru Kecamatan Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan.
6 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan Sebagai tambahan informasi khususnya bagi tenaga pendidik dalam mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil, khususnya tentang bahaya rokok terhadap kehamilan dan janin. 1.4.2 Bagi Petugas Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam menambah pengetahuan dan informasi untuk meningkatkan penyuluhan kesehatan yang nyata (riel) kepada masyarakat tentang bahaya rokok terhadap kehamilan dan janin. 1.4.3 Bagi Masyarakat Sebagai bahan Informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bahaya rokok pada saat kehamilan. 1.4.4 Bagi Peneliti lainnya Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk sumber data dan referensi bagi peneliti selanjutnya.