BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai dengan prinsip ekonomi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi suatu perusahaan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA AGEN DENGAN PEMILIK PRODUK UNTUK DI PASARKAN KEPADA MASYARAKAT. Deny Slamet Pribadi

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Harus diakui bahwa globalisasi merupakan gejala yang dampaknya

PengajuanGanti RugiTerhadapPengirimanBarangpada PT. TikiJalurNugrahaEkakurirCabangPekanbaru SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen.

Dengan adanya pengusaha swasta saja belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini antara lain karena perusahaan swasta hanya melayani jalur-jalur

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan salah satu jenis kegiatan pengangkutan. Dalam. membawa atau mengirimkan. Sedangkan pengangkutan dalam kamus

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 19 Jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tentang perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi

ABSTRAK. Keywords: Tanggung Jawab, Pengangkutan Barang LATAR BELAKANG

III. METODE PENELITIAN. terhadap asas-asas hukum. Penelitian asas-asas hukum dilakukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya membangun

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan akhirakhir. persen, sebagaimana tersaji dalam tebel berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 1 angka (3) Angkutan adalah perpindahan orang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tingkat perkembangan ekonomi dunia dewasa ini ditandai dengan

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. tidak didukung oleh ketersediaan lahan cukup untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III TINJAUAN TEORITIS. landasan yang tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut. pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA LAUNDRY DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pengecualian Dari Ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. saseorang pasti mendapatkan sesuatu, baik dalam bentuk uang maupun barang

Pemanfaatan pembangkit tenaga listrik, baru dikembangkan setelah Perang Dunia I, yakni dengan mengisi baterai untuk menghidupkan lampu, radio, dan ala

TINJAUAN HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU. Ardy Pramana Putra / D Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. calon pekerja tersebut diterima bekerja. dan jaminan etos kerja tinggi pekerja mulai muncul pada tahun 2008.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan terssebut diperoleh melalui pinjaman-pinjaman atau

III. METODE PENELITIAN. kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Sistematis artinya

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. mengenal adanya perikatan yang ditimbulkan karena undang-undang dan perikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan konveksi tersebut biasa disebut dengan Clothing Company.

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada. sehingga dapat mengakibatkan pemborosan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemenuhan akan sarana transportasi saat ini merupakan kebutuhan pokok

BAB 1 PENDAHULUAN. Subekti dan Tjitrosudibio, Cet. 34, Edisi Revisi (Jakarta: Pradnya Paramita,1995), pasal 1233.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

I. PENDAHULUAN. rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas, faktor yang menyebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan laju pertumbuhan ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. distribusi sangat tergantung kepada pemilihan moda transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan atau yang sering disamakan dengan cita-cita bangsa Indonesia

PERLINDUNGAN HUKUM PADA KONSUMEN ATAS KERUGIAN AKIBAT KERUSAKAN, KEHILANGAN ATAU KETERLAMBATAN PENGIRIMAN PAKET BARANG

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup menurut tingkat kehidupan masing-masing. Dengan demikian, mencari

PENGANGKUTAN BARANG (Studi Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Kereta Api dalam Penyelengaraan Melalui Kereta api Oleh PT Bimaputra Express)

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan manusia akan kendaraan umum, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN WANPRESTASI. Perjanjian atau persetujuan merupakan terjemahan dari overeenkomst,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

III. METODE PENELITIAN. dirumuskan dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. bergaul dengan manusia lainnya. Manusia dimana-mana dan pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perjanjian sewa menyewa. Perjanjian sewa menyewa banyak di. sewa yang telah diberikan oleh pihak penyewa.

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini berbagai usaha dapat saja dilakukan oleh para pengusaha dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Usaha yang dilakukan tersebut bentuknya bermacam-macam, mulai dari usaha rumah tangga sampai kepada usaha yang sudah meluas secara nasional, yang sampai kepada seluruh wilayah tanah air. Pengembangan suatu usaha dapat saja dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dalam bentuk perusahaan. Hal ini tergantung kepada bentuk dan tujuan dari usaha tersebut. Bisnis yang dilakukan tidak lain adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai dengan prinsip ekonomi. Kegiatan bisnis diartikan sebagai kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan usaha (perusahaan) secara teratur dan terus -menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, atau disewakan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. 1 Usaha dalam artian kegiatan melaksanakan jasa-jasa (service), yaitu kegiatan yang melaksanakan atau menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu badan. 2 1 Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.31 2 Ibid.

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui, bahwa usaha bisnis di bidang jasa atau servis senantiasa berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan atau pihak-pihak yang membutuhkannya. Hal ini dilakukan untuk menarik pelanggan agar usaha yang dilakukan tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Demikian juga halnya dengan usaha jasa pengiriman barang yang dilakukan pada PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru. Dalam pelaksanaan jasa pengiriman barang tersebut tentunya dilakukan berdasarkan kesepakatan yang diikat dalam suatu perjanjian, bahwa barang yang dikrim tersebut sampai ke alamat yang dituju sesuai dengan keinginan dari pengirim atau pemilik barang. Kehendak para pihak yang diwujudkan dalam kesepakatan adalah merupakan dasar mengikatnya suatu perjanjian. Kehendak itu dapat dinyatakan secara lisan maupun tertulis dan mengikat para pihak dengan segala akibat hukumnya. Berdasarkan asas kebebasan berkontrak sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, yang menyatakan bahwa suatu perjanjian yang dibuat secara sah, mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. 3 Perjanjian merupakan kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak tentang sesuatu hal, dan kesepakatan tersebut merupakan ketentuan yang harus diikuti secara bersama-sama dalam rangka untuk melaksanakan perjanjian 3 Suharnoko, Hukum Perjanjian Teori dan Analisa Kasus, (Jakarta: Kencana, 2007), h.3

tersebut. Oleh karena itu setiap kesepakatan harus dengan sukarela diikuti dan dipatuhi oleh pihak-pihak yang menyetujuinya. Sehubungan dengan hal tersebut PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru sebagai perusahaan yang bergerak pada jasa pengiriman barang yang sudah lama berdiri dan membuka cabang di Pekanbaru, telah dipercayai oleh semua pihak dan telah melakukan usaha secara baik dan menurut standar pelayanan yang telah ditentukan. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman, PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru, berusaha untuk melakukan usahanya sesuai dengan kehendak dan permintaan dari pelanggan, agar barang yang dikirim tersebut sampai ke tempat tujuan sesuai dengan kesepakatan yang telah diperjanjikan oleh kedua belah pihak. Kesepakatan mengandung arti bahwa perjanjian itu terjadi sejak saat tercapainya kata sepakat (konsensus) antara pihak -pihak mengenai pokok perjanjian, sejak saat itu maka perjanjian mengikat dan mempunyai akibat hukum. 4 Demikian juga halnya dengan perjanjian pengiriman barang pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru, melaksanakan pengiriman barang dengan kesepakatan yang dibuat antara perusahaan dengan pemilik barang yang dikirim tersebut. Dalam pelaksanaan pengiriman barang yang dilakukan oleh PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir tersebut tidak selamanya berjalan lancar, tentunya kesalahan manusia dan kelalaian juga terjadi dalam pengiriman barang tersebut, seperti 2000), h.226 4 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti,

barang yang tertukar, barang yang rusak, barang yang terlambat sampai di alamat yang dituju dan sebagainya, sehingga menimbulkan ganti rugi yang dapat merugikan konsumen. Hal ini ada beberapa pengirim barang mengeluh karena barangnya terlambat sampai di tempat tujuan, bahkan ada barang yang dikirim tersebut rusak ketika sampai pada alamat yang dikirim, kondisi seperti ini jelas tidak dapat diterima oleh pemilik barang, tentunya harus menyampaikan keberatan kepada pihak perusahaan. Sebagaimana yang dialami oleh pemilik barang yang bernama Andi yang mengatakan, bahwa dia pernah mengirim paket buku ke Yogyakarta dan buku tersebut terlambat sampai dan ada yang rusak. Oleh karena itu tentunya pemilik barang mengalami kerugian dan mengajukan keberatan pada pihak PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Apabila hal ini terjadi tentunya pihak pemilik barang harus melakukan pengajuan keberatan terhadap kelalaian atau wanprestasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Tentunya pemilik barang sudah mengalami kerugian akibat dari kelalaian tersebut, maka sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka pemilik barang dapat mengajukan keberatan untuk menuntut ganti rugi atau pertanggungjawaban dari perusahaan pengirim. Pengiriman barang yang diteliti melalui penelitian ini adalah barangbarang paket, seperti: 1. Buku-buku 2. Pakaian

3. alat-alat kosmetik 4. Dokumen dan sebagainya. Dalam pengiriman barang-barang tersebut juga ada mengalami keterlambatan dan bahkan ada yang rusak, jelas hal ini menjadi tangung jawab perusahaan. Ganti rugi merupakan suatu kewajiban yang dibebankan kepada orang yang telah bertindak melawan hukum dan menimbulkan kerugian pada orang lain karena kesalahannya tersebut. Menurut ketentuan pasal 1243 KUH Perdata, ganti kerugian karena tidak dipenuhinya suatu perjanjian, diwajibkan apabila salah satu pihak dinyatakan lalai dalam memenuhi perjanjian. Lalai disini diartikan bahwa sesuatu yang harus dilakukan atau diberikan tersebut sudah melampaui waktu yang ditentukan. Kerugian adalah debitur yang lalai dalam memenuhi perjanjian. Kerugian tersebut wajib diganti oleh debitur yang dinyatakan lalai. Ganti kerugian tersebut terdiri dari tiga unsur, yaitu : 1. Ongkos atau biaya yang telah dikeluarkan. 2. Kerugian yang timbul karena kerusakan dan kehilangan, akibat kelalaian salah satu pihak. 3. Keuntungan yang diharapkan. 5 Kesalahan yang dilakukan oleh PT.Tiki jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru tentunya menimbulkan kerugian bagi pihak pemilik barang yang mengirim barangnya pada perusahaan. Tentunya pihak pemilik barang dapat 2000), h.207 5 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, (bandung: PT.Citra aditya Bakti,

memperjuangkan haknya untuk meminta pertanggungjawaban pada perusahaan agar dapat melaksanakan kewajibannya sebagai pihak yang menyediakan jasa pengiriman barang. Berbagai upaya dan usaha dilakukan oleh PT.Tiki Jalur nugraha Ekakurir dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi dilapangan demi untuk menjamin barang-barang yang dikirim tersebut dapat sampai kealamat yang dituju sesuai dengan kesepakatan atau perjanjian yang telah dibuat dengan pemilik barang. Namun berbagai kendala dapat saja terjadi dilapangan seperti kendala transportasi, peralatan yang dapat menyimpan barang-barang kiriman tersebut dengan aman tanpa ada gangguan atau kerusakan. Hal-hal seperti tersebut merupakan sesuatu yang dapat saja terjadi tanpa disengaja, oleh karena itu karyawan perusahaan yang bekerja di lapangan merupakan pihak yang harus mempehatikan agar barang-barang yang dikirim tersebut dapat sampai ke alamat yang dituju sesuai dengan kehendak pemilik barang. Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh perusahaan jasa pengirim barang, tentunya merupakan kesalahan yang dari pihak perusahaan yang dapat diajukan keberatan oleh pemilik barang. Dari uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah dengan mengambil judul: Pengajuan Ganti Rugi Terhadap Pengiriman Barang pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru. B. Batasan Masalah Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai proses pengajuan ganti rugi

terhadap pengiriman barang, kendala yang dihadapi dalam proses pengajuan ganti rugi,serta penyelesaian pembayaran ganti rugi pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan di atas, maka ada beberapa pokok masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pengajuan Ganti Rugi terhadap pengiriman barang pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru? 2. Apa hambatan dalam pengajuan ganti rugi terhadap pengiriman barang pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru? 3. Bagaimana penyelesaian Pembayaran ganti rugi pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian ini, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui pengajuan ganti rugi terhadap pengiriman barang pada PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru. 2. Untuk mengetahui hambatan yang dialami dalam mengajukan ganti rugi terhadap pengiriman barang pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru. 3. Untuk mengetahui penyelesaian pembayaran ganti rugi pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru.

Sedangkan yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah seperti yang tercantum di bawah ini : 1. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat sebagai penambah ilmu pengetahuan terutama berkenaan dengan perjanjian dan wanprestasi. 2. Sebagai bahan pertimbangan dan sebagai masukan bagi PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru mengenai pelaksanaan perjanjian pengiriman barang. Sehingga keberadaan PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru dapat tetap dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 3. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang hukum perjanjian khususnya mengenai perjanjian pengiriman barang sekaligus hendaknya dapat memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam mengembangkan disiplin ilmu hukum perdata dalam hal perjanjian dan disiplin-disiplin ilmu lainnya dengan cara melakukan penelitian. E. Metode Penelitian Seperti halnya penelitian ilmiah lainnya, dalam penelitian ini penulis juga menggunakan metode penelitian sebagai berikut: 1. Jenis dan Sifat Penelitian Dilihat jenisnya, maka penelitian ini dapat digolongkan kepada penelitian hukum sosiologis, yaitu penelitian yang langsung dilakukan pada lokasi atau tempat penelitian. Sedangkan bila dilihat dari sifat, penelitian ini adalah deskriptif yaitu untuk memberi gambaran secara lengkap dan jelas tentang pengajuan ganti rugi terhadap pengiriman barang pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang

Pekanbaru, hambatan dalam pengajuan ganti rugi, serta penyelesaian pembayaran ganti rugi pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru, yang disajikan dalam bentuk penyajian data dan didukung oleh sejumlah data yang dikumpulkan dengan menggunakan wawancara. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru, yakni pada PT. Tiki Jalur Nugraha Cabang Pekanbaru. Adapun alasan penulis mengambil lokasi ini adalah diduga banyaknya klaim atau keberatan yang diajukan oleh pemilik barang terhadap keterlambatan, barang yang rusak, serta tidak sampai ke alamat yang dituju, sehingga dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan perjanjian serta tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemilik barang, oleh karena itu penulis ingin melihat lebih jauh mengenai pengajuan keberatan terhadap wanprestasi pengiriman barang pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru. 3. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pengirim barang pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru, dalam Tahun 2013 berjumlah 180 orang, kemudian ditambah dengan staf pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir sebanyak 2 orang. Sedangkan yang diambil menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 10% dari jumlah populasi yakni sebanyak 18 orang, artinya yang diambil menjadi sampel adalah pengirim barang yang mengajukan keberatan pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru. Pengambilan sampel tersebut

dengan menggunakan metode random sampling, artinya sampel yang diambil mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Tabel 1.1 Daftar Populasi dan Sampel NO Jenis Populasi Populasi Sampel Persentase 1 Pengirim 180 18 10% 2 Staf PT.TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru Jumlah 182 20 2 2 100 % 4. Data dan Sumber Data Data yang diperoleh tersebut dapat dibagi 3 (tiga) jenis yaitu : a. Data Primer, yaitu data yang penulis peroleh langsung dari responden di lapangan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa wawancara sehubungan dengan permasalahan yang diteliti. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan guna mendapatkan teori-teori berupa perudang-undangan, buku-buku serta pendapat para ahli dalam bidang hukum asuransi, serta laporan hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini. c. Data Tersier, yaitu data yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum Primer maupun bahan Hukum sekunder, seperti kamus hukum, ensiklopedia, indek kumulatif, dan lainnya. 5. Metode Pengumpul Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, adalah: a. Observasi, yaitu metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung dilapangan. proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi, melihat, merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian yang ada pada PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru. b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan teknik wawancara secara langsung dengan responden. Dalam melakukan wawancara penulis berpedoman kepada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan, wawancara ini dilakukan terhadap staf pada PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru. c. Angket, yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kepada pengirim barang yang mengajukan ganti rugi pada PT. Tiki Jalur Ekakurir Cabang Pekanbaru, hambatan dalam pengajuan ganti rugi, dan penyelesaian pembayaran ganti rugi. d. Study Pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dengan melalui studi dari berbagai laporan penelitian, buku-buku, literature-literature yang relevan. 6. Analisis Data Setelah penulis memperoleh data dari wawancara maka data tersebut dikumpulkan, diolah dan disajikan dalam bentuk uraian kalimat melalui pendekatan kuantitatif, kemudian dilakukan analisa (pembahasan) dengan cara membandingkan teori-teori hukum dan pendapat para ahli di samping pendapat penulis sendiri. Akhirnya penulis menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat

khusus kemudian mengarah kepada yang bersifat umum dengan menggunakan metode induktif. F. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pembahasan dalam penelitian ini,maka dapat dijelaskan melalui sistematika sebagai berikut: BAB I Berisi latar belakang masalah,batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan. BAB II Berisi gambaran umum PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru, struktur organisasi PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Pekanbaru, bidang usaha PT. Tiki, serta Analis Swot BAB III Menggambarkan tentang pengertian perjanjian, pengertian ganti rugi, dan bentuk-bentuk ganti rugi. BAB IV Berisi hasil penelitian yang terdiri dari, pengajuan ganti rugi terhadap pengiriman barang pada PT.Tiki jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru, hambatan dalam pengajuan ganti rugi terhadap pengiriman barang pada PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru dan penyelesaian pengajuan pembayaran ganti rugi pada PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Pekanbaru. BAB IV Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang ditemui di lapangan.