BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG. bekerja, peran istri yang bekerja terhadap keharmonisan keluarga, dan faktor

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Nilai sosial budaya dan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

2016 EKSISTENSI MAHASISWI D ALAM BERORGANISASI D I LINGKUNGAN FAKULTAS PEND ID IKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

Pemahaman Analisis Gender. Oleh: Dr. Alimin

BAB IV KESIMPULAN. publik. Secara lebih khusus, Mansfield Park menceritakan posisi perempuan pada

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PERIKANAN DI DESA TANJUNG PASIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

LAMPIRAN. Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan:

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 6 PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas dan menjelaskan hasil dan analisis pengujian

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PERAN GENDER DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, setiap manusia diciptakan sebagai makhluk

MARI BERGABUNG DI PROGRAM MENCARE+ INDONESIA!

BAB I PENDAHULUAN. pekerja atau buruh. Oleh karena itu seorang tenaga kerja sebagai subyek

BAB I PENDAHULUAN. individu tersebut. DEPKES RI (1988) Keluarga merupakan unit terkecil dari

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN

44 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA

PEREMPUAN DALAM BIROKRASI Hambatan Kepemimpinan Perempuan dalam Birokrasi Pemerintah Provinsi DIY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian di lapangan, masih memiliki keinginan untuk membina rumah-tangga dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. gagasan anti poligami (Lucia Juningsih, 2012: 2-3). keterbelakangan dan tuntutan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan kaum perempuan pada tahap dewasa dini pada saat ini secara umum

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

PENGALAMAN SUAMI MENJADI STAY-AT-HOME DAD

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mana perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat kodrat sebagai ciptaan

MEMAHAMI GENDER UNTUK MENGATASI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antar individu dengan individu, individu dengan kelompok dan

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB I PENDAHULUAN. biologis melainkan merupakan fungsi dari kondisi sosial budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB IX KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa pada dasarnya tempat wanita adalah di dapur, yang berarti bahwa dalam

BAB I PENDAHULUHAN. Anak merupakan amanah yang harus dijaga, karena pada merekalah masa

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dengan laki-laki, ataupun dengan lingkungan dalam konstruksi

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Nomer : Jenis Kelamin : Kuliah di : Usia : Asal daerah : Tempat tinggal di Semarang : PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

MELAMPAUI KASUR - SUMUR - DAPUR

1Konsep dan Teori Gender

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perkebunan teh PTPN VIII Ciater Subang merupakan perkebunan yang

BAB I PENDAHULUAN. feminisme yang berkembang mulai abad ke-18 telah menjadi salah satu penanda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perempuan dalam masyarakat, sebagai contoh perempuan tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda. Masyarakat

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi

PENDEKATAN TEORETIS TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah adalah ayah, namun seiring dengan berkembangnya zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial. Kebanyakan sistem patriarki juga patrilineal. Secara umum budaya patriarki adalah budaya dimana laki-laki memiliki pengaruh yang besar atau lebih tinggi kedudukannya dibanding dengan perempuan. Pada zaman dahulu hal ini memang sangat dipegang teguh oleh semua orang dan mereka yakin bahwa laki-laki memang bertanggung jawab penuh sebagai seorang pemimpin. Mengingat budaya patriarki di Indonesia sangatlah kuat pengaruhnya, maka laki-laki yang melakukan budaya seperti ini akan berpengaruh secara mutlak dalam keluarga. Dimana laki-laki yang berhak mengambil keputusan dalam suatu masalah, dan laki-laki juga yang menentukan iya atau tidaknya sesuatu yang dilakukan oleh keluarganya. Hal ini juga yang menghambat kaum perempuan untuk berkembang karena mereka akan merasa menjadi orang yang tidak berguna karena bisanya hanya tinggal dirumah mengurus urusan rumah tangga saja. Bagi sebagian perempuan tentu saja hal ini membuat perempuan merasa dirinya ingin dihargai dan menjadi memberontak dan tidak setuju dengan budaya patriarki.

Masyarakat yang menganut patriarki meletakkan laki-laki pada posisi dan kekuasaan yang dominan dibandingkan dengan perempuan. Lakilaki dianggap memiliki kekuatan lebih dibanding perempuan. Disemua aspek kehidupan, masyarakat memandang perempuan sebagai seseorang yang lemah dan tidak berdaya. Budaya patriarki secara turun-temurun membentuk perbedaan perilaku, status, dan otoritas antara laki-laki dan perempuan dimasyarakat. Budaya patriarki sangat sulit untuk dihilangkan dari masyarakat karena masyarakat tetap memeliharanya. Stereotipe yang melekat kepada perempuan sebagai pekerja domestik membuatnya lemah karena dia tidak mendapatkan uang dari hasil kerjanya dalam mengurus rumah tangga. Pekerjaan domestik tersebut dianggap remeh dan menjadi kewajiban dari perempuan. Budaya patriarki beranggapan bahwa perempuan tidak punya hak untuk menjadi pimpinan rumah tangga, sebaliknya mereka berhak untuk diatur. Pekerjaan domestik yang dibebankan kepadanya menjadi identik dengan dirinya sehingga posisi perempuan kerap kali identik dengan pekerjaan yang beragam macamnya dalam waktu yang tidak terbatas dan dengan beban yang berlipat. Misalnya memasak, mencuci, menjaga kerapian dan kebersihan rumah, membimbing belajar anak, dan lain-lain. Dimana pekerjaan domestik yang berat tersebut dilakukan bersama-sama dengan fungsi reproduksi, haid, hamil, melahirkan, dan menyusui.

Sementara laki-laki dengan peran publiknya menurut kebiasaan masyarakat (kontruk sosial) tidak bersentuhan dengan beban kerja domestik-reproduktif, karena pekerjaan ini dipandang hanya layak dikerjakan oleh perempuan. Pembagian kerja berdasarkan dikotomi domestik-publik, dimana pekerjaan di ranah publik mendapat imbalan ekonomis, sedangkan ranah domestik tidak mendapatkan imbalan. Hal itu menyebabkan hasil kerja perempuan yang berat dianggap pekerjaan rendah. Realitas tersebut memperkuat ketidak-adilan gender yang telah melekat dalam masyarakat. Kajian tentang perempuan merupakan suatu kajian yang tidak ada habisnya dan banyak menarik perhatian para ahli. Hal ini terbukti dari banyaknya berbagai penelitian mengenai perempuan khususnya penelitian perempuan mengenai peranan perempuan dalam pemenuhan ekonomi keluarga. Adanya kesempatan atau peluang yang tersedia untuk perempuan bekerja diluar perannya sebagai ibu rumah tangga, perempuan juga harus tetap menyesuaikan perannya sebagai ibu rumah tangga serta sebagai pencari nafkah. Peran perempuan sebagai bagian dari pencari nafkah dalam keluarga terdiri dari berbagai macam pandangan, dimana adanya pandangan dalam masyarakat yang menganggap bahwa seorang perempuan yang identik memiliki sifat penyayang, penuh kasih, dan rajin, maka perempuan itu lebih layak menjadi ibu rumah tangga saja, sehingga menguatkan anggapan dimana semua pekerjaan domestik

merupakan tanggung jawab penuh dari perempuan. Akan tetapi pada kenyataannya dalam kehidupan nyata, faktor ekonomi dalam keluarga merupakan faktor utama yang menjadi tuntutan bagi kaum perempuan untuk ikut serta bekerja di ranah publik baik sebagai upaya untuk memenuhi maupun menambah penghasilan ekonomi keluarga. Kemajuan zaman seiring dengan berkembangnya informasi dan tingkat kemampuan intelektual manusia, dengan begitu peran seseorang dalam kehidupan pun terus berubah untuk mengimbangi kemajuan zaman tersebut. Tidak terkecuali mengenai peran perempuan dalam memenuhi maupun meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Biasanya tulang punggung dalam sebuah keluarga adalah lakilaki atau suami, tapi kini kaum perempuan banyak juga yang berperan aktif untuk turut serta menambah atau meningkatkan tingkat perekonomian dalam keluarganya. Perempuan tidak sekedar hanya sebagai ibu bagi anak-anaknya dan sebagai istri untuk suaminya, tapi perempuan juga mempunyai peran lain dalam keluarga. Pada dasarnya perempuan adalah sosok yang dikodratkan Tuhan berperan sebagai ibu rumah tangga yang harus memberikan tenaga dan perhatiannya untuk keluarga demi keutuhan sebuah keluarga tanpa mengharapkan imbalan. Tapi kenyataan yang kita lihat pada saat ini adalah meluasnya fenomena perempuan yang memiliki peran ganda karena semakin meningkatnya tuntutan dan kebutuhan ekonomi dalam sebuah keluarga.

Kondisi yang demikian mengharuskan perempuan untuk bekerja. Sehingga tidak jarang ditemui ada perempuan yang memiliki penghasilan yang lebih memadai untuk memenuhi kebutuhan keluarga dibandingkan dengan penghasilan yang dimiliki oleh suaminya. Dengan adanya peran ganda perempuan sedikit banyaknya akan menimbulkan pergeseran nilainilai dalam keluarga. Dimana pergeseran nilai tersebut dapat dilihat dari berubahnya struktur atau susunan yang sebelumnya telah ada dalam keluarga. Keterlibatan perempuan di ranah publik selain karena didasari oleh faktor ekonomi, tetapi juga tidak terlepas dari faktor-faktor lain yang mempengaruhinya seperti motivasi, keinginan yang besar dari dalam diri untuk berkarya atau berkarir dan mengembangkan bakat yang dimiliki, serta adanya keyakinan dan cara pemikiran yang positif pada diri sendiri terhadap kemampuan yang dimiliki untuk melakukan hal-hal positif yang dapat membawa pada keberhasilan dan kesuksesan. Seorang perempuan ketika melihat adanya peluang untuk mengembangkan bakat dan melakukan hal positif yang dapat mendatangkan penghasilan serta juga mendapat dukungan dari lingkungan keluarganya, maka perempuan akan berusaha untuk mengembangkan, menggali, serta mengukir berbagai bentuk prestasi dan berusaha untuk maju dan bangkit dari keterpurukan menuju tingkat kehidupan yang lebih baik. Dalam penelitian ini beberapa pekerjaan yang dilakukan perempuan diluar tugas domestiknya sebagai perempuan adalah

perempuan yang bekerja sebagai penjual kue keliling, sebagai buruh cuci pakaian dan sebagai penjahit sepatu. Perempuan yang bekerja sebagai buruh cuci pakaian tersebut melakukan pekerjaannya setiap pagi hari. Perempuan yang bekerja sebagai penjual kue keliling dulunya dia menjual kue-kue nya berkeliling setiap sampai dengan siang hari disekitar pemukiman warga, tapi kini dia tidak berkeliling lagi, dia menjual kuenya di pajak. Sedangkan perempuan yang bekerja sebagai penjahit sepatu melakukan pekerjaannya di pajak. Untuk itu saya sebagai peneliti akan mengkaji kehidupan kaum perempuan yang bekerja sebagai penjual kue, sebagai buruh cuci pakaian, serta sebagai penjahit sepatu. Dengan adanya beberapa profesi diatas, saya sebagai peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap profil beberapa perempuan diatas. Saya ingin mengetahui sejauh mana permasalahan ekonomi yang dialami dalam keluarga. Adapun judul penelitian saya adalah Peran Ganda Perempuan Bekerja Dalam Budaya Patriarki di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir- Riau. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Penyebab peran ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir- Riau.

2. Pergeseran nilai-nilai yang ditimbulkan dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau. 3. Pergeseran peran dan status dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau. 4. Dampak peran ganda bagi keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir- Riau. 5. Peran ganda perempuan dalam budaya patriarki di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau. 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peran ganda perempuan dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau. 2. Pergeseran nilai-nilai yang timbul dalam keluarga sebagai akibat dari peran ganda perempuan bekerja dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau.

1.4. Rumusan Masalah Dengan pembatasan masalah diatas, maka rumusan daalm penelitian ini adalah: 1. Apa yang menyebabkan terjadinya peran ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau? 2. Bagaimana pergeseran nilai-nilai yang ditimbulkan dalam keluarga sebagai peran ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau 3. Bagaimana dampak peran ganda perempuan dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau? 1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini untuk: 1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya peran ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau. 2. Untuk mengetahui pergeseran nilai-nilai dalam keluarga yang memiliki peran ganda dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir- Riau.

3. Untuk mengetahui dampak peran ganda perempuan dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau. 1.6. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan adalah: 1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai peran ganda perempuan bekerja dalam keluarga khususnya masyarakat di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau. 2. Untuk memperluas wawasan bagi masyarakat dan pembaca agar hasil penelitian mengenai peran ganda perempuan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga dapat dijadikan sebagai masukan untuk peneliti selanjutnya. 3. Agar pemerintah lebih memperhatikan masalah kesempatan atau peluang kerja bagi kaum perempuan guna untuk meningkatkan bidang ekomomi dan pembangunan. 4. Sebagai pengetahuan dan memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana untuk penulis.