Trump is USA President. Now What? (PENNA Januari 2017) Jum'at, 27-01-2017 Donald Trump telah terpilih dan dilantik menjadi presiden USA ke-45. Banyak yang mendukung, namun banyak pula yang menolak Trump sebagai presiden. Beberapa hari terakhir terjadi demonstrasi dari komunitas afro-amerika dan kelompok wanita. Trump memang pribadi yang kontroversial, baik sejak sebagai businessman maupun setelah menjadi presiden. Belum lama setelah dilantik, Trump segera mengeluarkan kebijakan kontroversial dengan menghapuskan Obamacare, pendirian the great wall, dan penghapusan data dan penelitian tentang climate change. Kebijakan kontroversi yang berhubungan dengan dunia Islam pun tak luput dijalankan, seperti: rencana pemindahan Kedubes USA ke Jerusalem dan penghapusan visa bagi 7 negara Timur Tengah. page 1 / 5
page 2 / 5
Bagaimana kondisi Islam di USA pasca Trump terpilih? Kajian historis, demografis, dan kondisi umat Islam sebelum Trump terpilih sudah dibahas di pengajian PENNA: Islam dan Pemilu USA 2016 bersama Dr. Shamsi Ali. Selanjutnya, Pengajian PENNA kali ini menghadirkan Prof. Muhammad Ali, Associate Professor in Islamic Study di University of California Riverside (UCR), yang membahas tentang Islam di Amerika Pasca Trump Terpilih. Diskusi ini dimoderatori oleh Arsi dan bekerjasama dengan Radio PPI Dunia. Trump sendiri dan banyak orang USA yang memiliki pandangan yang negative terhadap Islam. Hal ini karena sejarah Perang Salib, imigrasi, dan sampai pada persitima 9/11. Dan sejak itu, peristiwa ini terus menerus diulang di media-media. Akibatnya persepsi negative ini tidak pernah hilang. Umat Islam di USA termasuk ke dalam kelas menengah dan terdidik dengan baik (rata-rata S1). Mereka relative bisa hidup sebagai muslim sekaligus bekerja dan memperoleh pendidikan. Mereka tetap berpikir bahwa hidup di USA masih lebih baik, meski kadang ada serangan dan iklan hate speech, serangan vandalism dan pembakaran beberapa masjid. Jadi umat Islam sendiri meski diserang dengan kebencian, mereka tetap berusama menjadi warga USA yang baik. Secara politik, kebanyakan Republican tidak menyukai Islam, berbeda dengan Democrat, sementara Kaum independent masih terbelah. Pada pemilu USA, 60% pendukung Trump memiliki pandangan negative terhadap Islam, dibandingkan dengan 25% pendukung Hillary. Sementara itu, umat Islam di kalangan terdidik umumnya mendukung berdasarkan kebijakan calon presiden, apakah mendukung Islam atau tidak. Secara demografis, 60% warga USA beragama Christian dan sisanya agama minoritas seperti Yahudi, Islam, Hindu, dan lain-lain termasuk ribuan agama baru dan atheis. Secara konstitusi setiap warga USA memiliki hak dan kewajiban yang sama. Namun secara social, orang selain Christian dan Yahudi dianggap bukan Amerika. Pernyataan-pernyataan Trump sendiri tidak hanya kebencian terhadap Islam tapi juga kebencian terhadap Yahudi, LGBTQ, wanita, imigran, dan kaum disable. Ini tidak mewakili suara kaum Republican meski Republican cenderung nasionalis (dalam arti menjaga benar ke-america-annya) dibandingkan Democrat. page 3 / 5
Bahkan saya kenal dengan seorang Republican yang juga baik dengan Islam lanjut Pengurus PCI Muhammadiyah Amerika ini. Terpilihnya Trump memang mengejutkan dan di luar dugaan bagi warga USA maupun dunia. Trump memenangkan pemilu secara electoral namun kalah secara popular, artinya meski mayoritas warga USA memilih Hillary tapi perwakilan Republican lebih banyak yang memenangkan pemilihan. Namun karena system pemilu USA hanya mengakui system electoral, Trump lah yang terpilih menjadi presiden. Bagaimana umat Islam harus bersikap? Berdasarkan konstitusinya, USA memberikan kebebasan warganya untuk aktif dan memperjuangkan aspirasi, program, secara bertanggung jawab. Mereka memiliki hak untuk menolak terhadap kebijakan yang merugikan, dan sebaliknya juga juga memiliki hak ini menerima kebijakan misalnya tentang kesehatan, pajak,pendidikan dan lainnya. Ini merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk bersuara. Namun sejauh ini, rata-rata anggota kabinet dari golongan Islamophobia. Jadi memang agak pessimistic apakah suara umat Islam ini didengar. Pernyataan Trump yang melabeli teroris dengan Islam (Islamic terrorism) sendiri merupakan sikap kontra-produktif terhadap komunitas Islam di USA. Namun demikian, selalu ada hikmah dibalik semua kejadian. Ada seorang rekan peneliti yang meneliti tentang jilbab di seluruh dunia ketika ditanya soal Trump menyatakan bahwa kita sudah pernah memiliki presiden yang lebih buruk dari sebelumnya, tapi apa yang buruk di mata kita bisa jadi baik untuk kita. Kemudian dia menunjukkan QS Al-Baqarah 216, ungkap Ali. "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah 216) Artinya bisa jadi terpilihnya Trump berdampak buruk, tetapi bisa jadi ini akan baik bagi perkembangan Islam di USA. Selalu ada Hikmah dari kondisi ini, diantaranya: (1) umat Islam harus lebih aktif lagi keluar (outreach), jangan lagi ekslusif dan mengasingkan diri, (2) aktif menulis di media, (3) aktif bertindak dengan mengikuti kegiatan social dan humanitarian. Jadi, tunjukkan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, dan kita umat Islam adalah agen-agen rahmatan lil alamin. Selanjutnya, Ali akan berkoordinasi dengan semua pengurus PCI Muhammadiyah USA untuk mengeluarkan pernyataan sikap pasca terpilihnya Trump. Selanjutnya Ali berpesan kepada pendengar dan seluruh umat Islam untuk selalu: (1) ikhtiar dimana pun berada, (2) selalu berdoa, dan (3) bertawakkal. page 4 / 5
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Berita: PCIM Jerman Raya Pengajian kali ini banyak memperoleh banyak perhatian dari pendengar dari berbagai negara yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis seputar bagaimana uat Islam harus bersikap, apakah umat Islam akan diusir, dan lain-lain termasuk kondisi umat muslim Indonesia di USA (AYK). Rekaman lengkap pengajian PENNA ini bisa didengarkan di podcast Radio PPI Dunia (http://radioppidunia.org/index.php/podcast). page 5 / 5