PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara September 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

EKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara Oktober 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Perkembangan Ekspor dan Impor Kalimantan Barat Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

2. Ekspor Produk DKI Jakarta

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015


EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JULI 2016*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN MARET 2016

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI UTARA BULAN JUNI 2016

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

Transkripsi:

No. 44/08/36/Th.X, 1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI NAIK 12,20 PERSEN MENJADI US$889,48 JUTA Nilai ekspor Banten pada Juni naik 12,20 persen dibanding ekspor Mei, yaitu dari sebelumnya sebesar US$792,73 juta menjadi US$889,48 juta, sementara dibanding Juni nilai ekspor mengalami penurunan 9,06 persen. Ekspor nonmigas Juni mengalami peningkatan 12,45 persen dibanding Mei, dari US$788,73 juta menjadi US$886,92 juta, sedangkan dibanding Juni turun 4,44 persen. Ekspor migas Juni turun 36,16 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$4 juta menjadi US$2,56 juta, sementara dibanding ekspor Juni meningkat 28,17 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Juni berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$225,85 juta, disusul oleh bahan kimia organik (HS 29) dan besi dan baja (HS 72) dengan ekspor masing-masing sebesar US$70,45 juta dan US$62,86 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Juni adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$182,06 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok sebesar US$76,03 juta dan US$65,93 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$181,31 juta dan US$126,61 juta. Menurut sektor, ekspor nonmigas Juni mengalami peningkatan pada sektor industri dibanding bulan sebelumnya, sedangkan untuk sektor pertanian dan sektor pertambangan turun. Ekspor Juni melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$714,66 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan ekspor masing-masing sebesar US$67,22 juta dan US$52,80 juta. 1. Ekspor Migas dan Nonmigas Nilai ekspor Banten pada Juni meningkat 12,20 persen dibanding ekspor Mei, yaitu dari sebelumnya sebesar US$792,73 juta menjadi US$889,48 juta. Peningkatan ekspor itu terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas Juni yang mengalami peningkatan 12,45 persen dibanding Mei, dari US$788,73 juta menjadi US$886,92 juta, mengingat kebalikan dari itu, di saat yang bersamaan, ekspor migas turun cukup tinggi yaitu sebesar 36,16 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$4 juta menjadi US$2,56 juta. Khusus mengenai ekspor migas pada Juni, penurunan tadi lebih disebabkan oleh nilai ekspor untuk komoditi hasil gas yang menurun lebih dari 50 persen, sementara komoditi hasil 1

Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Juni-16 Juta US$ minyak juga mengalami penurunan sebesar 6,38 persen. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, komoditi hasil minyak mentah belum didapati kegiatan ekspor. Nilai FOB % Juni terhadap Mei % terhadap Jan-Juni terhadap total (8) Total Ekspor 792.73 889.48 4,770.87 4,562.56 12.20-4.37 100.00 Migas 4.00 2.56 10.65 13.65-36.16 28.17 0.30 - Minyak Mentah 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - Hasil Minyak 1.38 1.29 5.14 7.29-6.38 41.78 0.16 - Gas 2.62 1.26 5.51 6.37-51.83 15.48 0.14 Nonmigas 788.73 886.92 4,760.22 4,548.91 12.45-4.44 99.70 Dibanding kondisi bulan yang sama tahun, nilai ekspor Banten Juni mengalami peningkatan 9,06 persen. Penurunan ekspor tadi lebih didorong oleh ekspor nonmigas yang meningkat sebesar 9,26 persen, karena sebaliknya ekspor migas pada Juni turun 33,15 persen. Lebih lanjut, nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari Juni mencapai US$4.562,56 juta, turun 4,37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 4,44 persen, mengingat sebaliknya ekspor migas meningkat 28,17 persen. 1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Menelusuri perkembangan ekspor lebih lanjut, pergerakan nilai ekspor migas dan nonmigas pada Juni dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan perkembangan volume ekspor masing-masing. Perkembangan ekspor nonmigas untuk Juni diduga tidak terkait dengan pergerakan nilai valuta asing terhadap rupiah dan perkembangan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional, sementara untuk eskpor migas cenderung terkait dengan penurunan kondisi ekonomi secara global khususnya di Inggris. Terjadinya referendum Brexit sedikitnya juga mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia. 2

Anjloknya nilai tukar pound sterling dan euro telah menyebabkan nilai tukar rupiah melemah walau hanya 1 persen. Nilai ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan agak sulit diprediksi mengingat pelemahan perekonomian global masih berlanjut, dan hal ini menyebabkan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional yang cenderung mengalami penurunan dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap US$ yang terus melemah. Referendum Brexit menyebabkan ekspor Indonesia ke Inggris mengalami perlambatan karena perindustrian Inggris juga melambat. 2. Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Juni mencapai US$645,88 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$241,04 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Juni berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$225,85 juta, disusul oleh bahan kimia organik (HS 29) dan besi dan baja (HS 72) dengan ekspor masing-masing sebesar US$70,45 juta dan US$62,86 juta. Seluruh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Juni mengalami peningkatan kecuali golongan barang alas kaki (HS 64) yang mengalami penurunan sebesar US$4,71 juta dibanding Mei. Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan besi dan baja (HS 72) dan terendah berasal dari karet dan barang dari karet (HS 40), masing-masing sebesar US$17,46 juta dan US$3,92 juta. Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari - Juni memberikan kontribusi 70,89 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 2,35 persen dibanding ekspor nonmigas periode yang sama tahun, yaitu sebesar US$77,49 juta. Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama periode yang sama pada tahun sebelumnya mengalami penurunan pada dua golongan barang, yaitu golongan tembaga (HS 74) dan golongan besi dan baja (HS 72) masing-masing turun sebesar US$112,27 juta dan US$70,03 juta. Adapun tiga golongan barang dengan kontribusi tertinggi adalah alas kaki (HS 64), plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan bahan kimia organik (HS 29), dengan pangsa gabungan sebesar 41,74 persen. Nilai FOB Jan Juni thd Mei terhadap total nonmigas 1. Alas Kaki (64) 230.56 225.85 1,299.12 1,300.77-4.71 28.60 2. Bahan Kimia Organik (29) 61.01 70.45 218.10 269.93 9.44 5.93 3. Besi dan Baja (72) 45.40 62.86 310.94 240.91 17.46 5.30 4. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 54.19 60.62 336.90 328.12 6.42 7.21 5. Tembaga (74) 32.88 45.67 312.84 200.57 12.79 4.41 6. Karet dan Barang dari Karet (40) 37.97 41.88 212.77 234.87 3.92 5.16 7. Barang-barang Rajutan (61) 25.08 41.09 153.11 165.13 16.02 3.63 8. Mesin / Peralatan Listik (85) 33.52 39.12 186.45 211.76 5.59 4.66 9. Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (84) 24.96 29.95 163.89 164.58 5.00 3.62 10.Pakaian Jadi Bukan Rajutan (62) 17.85 28.39 108.12 108.09 10.54 2.38 Total 10 Golongan Barang 563.42 645.88 3,302.23 3,224.74 82.47 70.89 Lainnya 225.31 241.04 1,457.99 1,324.16 15.73 29.11 Total Ekspor Nonmigas 788.73 886.92 4,760.22 4,548.91 98.20 100.00 3

Lebih lanjut, bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Mei dan Juni, maka akan didapati delapan golongan barang yang sama, kecuali mesin/ peralatan listrik (HS 85) dan pakaian jadi bukan rajutan (HS 62). Empat dari delapan golongan barang tadi, kecuali besi dan baja (HS 72), mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84), bahan kimia organik (HS 29) dan barang-barang rajutan (HS 61) adalah golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas Banten selama setahun terakhir. Pangsa ekspor nonmigas secara gabungan untuk keempat golongan barang utama tadi tidak pernah kurang dari 42 persen sejak setahun terakhir. 3. Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada Juni mencapai US$637,31 juta, meningkat 013,75 persen atau sebesar US$77,06 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Juni adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$182,06 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok, secara berturut-turut sebesar US$76,03 juta dan US$65,93 juta, sementara untuk tujuan negaranegara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$181,31 juta dan US$126,61 juta. Nilai FOB thd Mei terhadap total nonmigas ASEAN 160.88 181.31 826.48 820.36 20.44 18.03 1. Malaysia 40.45 58.31 264.37 238.45 17.85 5.24 2. Thailand 45.76 42.14 204.19 199.28-3.62 4.38 3. Vietnam 25.69 29.51 158.97 143.27 3.81 3.15 ASEAN Lainnya 48.96 51.36 198.96 239.36 2.39 5.26 UNI EROPA 125.83 126.61 729.49 689.86 0.78 15.17 4. Jerman 31.76 24.88 152.11 168.33-6.87 3.70 5. Belgia 26.41 24.60 142.67 142.59-1.80 3.13 6. Inggris 21.33 20.57 119.25 112.96-0.76 2.48 UNI EROPA Lainnya 46.33 56.55 315.46 265.98 10.22 5.85 NEGARA UTAMA LAINNYA 368.84 437.30 2,271.77 2,294.82 68.46 50.45 7. Amerika Serikat 155.25 182.06 941.25 946.29 26.82 20.80 8. Jepang 66.47 76.03 382.56 402.00 9.55 8.84 9. Tiongkok 65.47 65.93 420.68 397.47 0.46 8.74 10. Korea Selatan 35.02 53.29 248.62 226.97 18.27 4.99 11. India 27.64 42.74 161.05 218.65 15.10 4.81 12. Australia 19.00 17.25 117.61 103.43-1.75 2.27 Total 12 Negara Tujuan 560.25 637.31 3,313.32 3,299.70 77.06 72.54 Lainnya 228.47 249.61 1,446.90 1,249.21 21.14 27.46 Total Ekspor Nonmigas 788.73 886.92 4,760.22 4,548.91 98.20 100.00 Tujuh dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami peningkatan ekspor nonmigas pada Juni dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Jerman, Malaysia, Belgia, Australia, dan Inggris. Peningkatan tertinggi berasal dari Amerika Serikat, yaitu US$26,82 juta, sedangkan terendah terjadi pada Tiongkok dengan peningkatan US$0,46 juta. Penurunan ekspor 4

tertinggi tercatat pada Jerman yang mengalami penurunan sebesar US$6,87 juta, dan terendah berasal dari Inggris yang turun US$0,76 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan untuk tujuan negara-negara ASEAN meningkat US$20,44 juta, demikian pula untuk ekspor menuju negara-negara Uni Eropa sedikit mengalami peningkatan sebesar US$0,78 juta. Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari Juni untuk duabelas negara tujuan utama turun US$13,62 juta (0,41 persen) dibanding periode yang sama tahun. Delapan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami penurunan nilai ekspor, kecuali India, Jerman, Jepang dan Amerika Serikat. Penurunan dan peningkatan tertinggi terjadi pada Australia dan India yaitu US$12,06 juta dan US$35,77 juta. Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 20,80 persen, sementara pangsa ekspor untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa, masing-masing sebesar 18,03 persen dan 15,17 persen. 4. Ekspor Menurut Sektor Menurut sektor, ekspor nonmigas Juni mengalami penurunan pada sektor pertanian dan sektor tambang dan lainnya dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar US$1,81 juta dan US$0,12 juta, sedangkan untuk sektor industri meningkat cukup signifikan sebesar US$100,13 juta. Penurunan pada sektor pertambangan dan lainnya cukup tinggi hingga 47,18 persen. Lebih lanjut, peningkatan nilai ekspor sektor industri ini sepertinya erat kaitannya dengan peningkatan sepuluh golongan barang nonmigas utama pada Juni secara agregat yang didominasi oleh produk-produk dari sektor industri. Nilai FOB thd Mei terhadap total Total Ekspor 792.73 889.48 4,770.87 4,562.56 96.75 100.00 Migas 1.38 1.29 5.14 7.29-0.09 0.16 Non Migas 788.73 886.92 4,760.22 4,548.91 98.20 99.70 - Pertanian 22.55 20.74 85.22 95.89-1.81 2.10 - Industri 765.92 866.05 4,674.02 4,452.20 100.13 97.58 - Tambang & Lainnya 0.25 0.13 0.99 0.82-0.12 0.02 Sedikit berbeda dengan perbandingan terhadap Mei, nilai ekspor nonmigas Juni turun dibanding periode yang sama tahun pada sektor industri dan sektor tambang dan lainnya, masingmasing sebesar US$221,81 juta (4,75 persen) dan US$0,17 juta (17,08 persen), sementara untuk sektor pertanian meningkat US$10,67 juta (12,52 persen). Pangsa ekspor Januari Juni menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 97,58 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari Juni tersebut turun dibanding periode yang sama tahun lalu. Nilai ekspor nonmigas Juni dibanding Juni justru mengalami peningkatan hingga 9,24 persen. Peningkatan tersebut utamanya terjadi pada sektor industri dan pertanian masing-masing sebesar US$67,20 juta (8,41 persen) dan US$8,06 juta (63,56 persen). Sektor pertambangan dan lainnya turun sebesar US$ 0,23 juta (63,23 persen). 5

Migas Pertanian 1.79% 0.11% Tambang 0.02% Pertanian 2.10% Migas 0.16% Tambang 0.02% Industri 97.97% Industri 97.58% Januari-Juni Januari-Juni 5. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor Juni melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$714,66 juta (naik 10,57 persen), disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan ekspor masing-masing sebesar US$67,22 juta dan US$52,80 juta (meningkat 99,25 persen). Nilai ekspor pada Juni meningkat pada hampir seluruh pelabuhan muat, kecuali Pelabuhan Tanjung Leneng yang mengalami penurunan sebesar 9,19 persen. Peningkatan tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok yaitu mencapai US$68,32 juta dan terendah berasal dari Bandara Halim Perdana Kusuma yang hanya meningkat US$0,03 juta. Secara kumulatif, total ekspor Januari Juni mengalami penurunan sebesar US$208,31 juta (4,37 persen). Penurunan ini terutama terjadi pada pelabuhan luar Banten yang turun sebesar US$292,78 juta (7,11 persen) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara ekspor melalui pelabuhan Banten meningkat sebesar US$84,46 juta (12,92 persen). Pada periode ini, Pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan tertinggi hingga US$292,91 juta sementara Pelabuhan Tanjung Leneng mengalami peningkatan tertinggi sebesar US$64,59 juta. 6

Nilai FOB thd Mei terhadap total Total Ekspor 792.73 889.48 4,770.87 4,562.56 96.75 100.00 - BANTEN 146.29 174.69 653.63 738.10 28.40 16.18 - Merak 29.59 35.30 153.62 184.31 5.71 4.04 - Tanjung Leneng 74.02 67.22 220.04 284.63-6.81 6.24 - Tanjung Sekong 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - Cigading 26.50 52.80 176.42 173.94 26.30 3.81 - Sukarno - Hatta 16.18 19.37 103.55 95.21 3.19 2.09 - LUAR BANTEN 646.44 714.79 4,117.24 3,824.46 68.35 83.82 - Tanjung Priok 646.34 714.66 4,116.90 3,824.00 68.32 83.81 - Halim Perdana Kusuma 0.02 0.05 0.13 0.16 0.03 0.00 - Pelabuhan Lainnya 0.08 0.08 0.21 0.30 0.00 0.01 Selanjutnya, peran ekspor kumulatif periode Januari - Juni dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding total peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 83,81 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak, dengan peran masing-masing 6,24 persen dan 4,04 persen. Adapun agregasi dari peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode tadi mencapai 93,84 persen sementara untuk kurun waktu yang sama tahun sebelumnya sebesar 94,09 persen. 7

B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR JUNI NAIK 12,44 PERSEN MENJADI US$777,11 JUTA Nilai impor Banten Juni naik 12,44 persen dibanding Mei, yaitu dari sebelumnya US$691,11 juta menjadi US$777,11 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Juni mengalami penurunan 25,13 persen. Impor nonmigas Juni mengalami kenaikan 5,57 persen dari US$549,29 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$579,88 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun, nilai impor nonmigas turun 24,25 persen. Impor migas Juni mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 39,07 persen menjadi US$197,23 juta, dari sebelumnya mencapai US$141,82 juta pada Mei, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas mengalami penurunan 11,95 persen. Nilai impor nonmigas terbesar Juni berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$164,66 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dengan nilai impor sebesar US$115,70 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Juni adalah Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$89,13 juta, diikuti oleh Thailand sebesar US$77,20 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$161,50 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Juni dibanding bulan sebelumnya mengalami kenaikan pada seluruh golongan. Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Juni berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$303,80 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading dengan impor masing-masing sebesar US$238,85 juta dan US$234,46 juta. 1. Impor Migas dan Nonmigas Nilai impor Banten Juni naik 12,44 persen dibanding Mei, yaitu dari sebelumnya US$691,11 juta menjadi US$777,11 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor migas pada Juni yang meningkat 39,07 persen dari US$141,82 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$197,23 juta, demikian pula dengan impor nonmigas yang juga mengalami peningkatan sebesar 5,57 persen menjadi US$579,88 juta, dari sebelumnya mencapai US$549,29 juta pada Mei. Berkenaan dengan impor migas, peningkatan tersebut merupakan akibat dari kenaikan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Mei, mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak memperlihatkan kegiatan impor selama dua bulan terakhir. Perbandingan terhadap bulan yang sama tahun lalu, nilai impor Juni mengalami penurunan 25,13 persen. Penyebab utama penurunan impor ini adalah nilai impor migas yang turun 30,66 persen, begitupula nilai impor nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 23,04 persen dibanding Juni. Berkenaan dengan komoditi migas, penurunan nilai impor terhadap bulan yang sama tahun lalu hanya disebabkan oleh nilai impor komoditi hasil minyak yang mengalami peningkatan, karena untuk komoditi minyak mentah maupun komoditi gas alam tidak tercatat sama sekali adanya kegiatan impor. 8

Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Juni-16 Juta US$ Nilai CIF % Juni terhadap Mei % Jan-Juni terhadap Jan-Juni terhadap total (8) Total Impor 691.11 777.11 5,264.75 4,120.01 12.44-21.74 100.00 Migas 141.82 197.23 1,074.40 945.96 39.07-11.95 22.96 - Minyak Mentah 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - Hasil Minyak 141.82 197.23 1,073.11 944.73 39.07-11.96 22.93 - Gas 0.00 0.00 1.29 1.23 0.00-4.38 0.03 Nonmigas 549.29 579.88 4,190.35 3,174.05 5.57-24.25 77.04 Dibanding periode Januari Juni, impor Banten periode yang sama pada tahun turun 21,74 persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 24,25 persen, demikian pula impor migas juga mengalami penurunan 11,95 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas periode Januari Juni masih sangat dominan yaitu 77,04 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan Mei dan Juni yang masing-masing tercatat 74,62 persen dan 79,48 persen. 1,200 1,100 1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada Juni dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya. Peningkatan impor migas diyakini dipengaruhi oleh faktor harga di pasar perdagangan internasional. Peningkatan impor nonmigas cenderung terkait dengan penurunan harga dari komoditi ini di pasar perdagangan internasional Impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan agak sulit diprediksi mengingat kurs rupiah terhadap US$ masih melemah dibanding Mei, sementara harga komoditi migas dan nonmigas secara aggregate di pasar perdagangan internasional akan terus berfluktuasi sebagai dampak dari pelemahan ekonomi global yang masih berlangsung. 9

2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Juni meningkat 4,94 persen atau sebesar US$25,30 juta, dari sebelumnya US$512,34 juta menjadi US$537,64 juta, demikian pula untuk golongan barang lainnya naik 14,33 persen atau sebesar US$5,29 juta. Nilai impor nonmigas terbesar Juni berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$164,66 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (17) dengan nilai impor sebesar US$115,70 juta. Enam dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) mengalami peningkatan nilai impor, kecuali bahan kimia organik (HS 29), besi dan baja (HS 72), ampas/ sisa industri makanan (HS 23), dan gandum-ganduman (HS 10). Peningkatan tertinggi berasal dari golongan mesin-mesin/ pesawat mekanik (HS 84), dengan peningkatan sebesar US$34,70 juta, dan terendah berasal dari golongan bahan bakar mineral (HS 27). Lebih lanjut, penurunan impor pada golongan gandum-ganduman (HS 10) pada Juni mencapai US$35,28 juta (55,05 persen) Nilai CIF thd Mei terhadap total nonmigas 1. Bahan Kimia Organik (29) 166.60 164.66 1,163.03 1,080.48-1.94 34.04 2. Gula dan Kembang Gula (17) 96.56 115.70 329.38 490.45 19.14 15.45 3. Besi dan Baja (72) 77.75 64.88 418.05 302.03-12.87 9.52 4. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) 8.13 42.84 290.57 100.75 34.70 3.17 5. Ampas/Sisa Industri Makanan (23) 51.04 39.98 219.52 228.32-11.06 7.19 6. Bijih, Kerak dan Abu Logam (26) 16.24 33.25 154.81 114.93 17.01 3.62 7. Gandum-ganduman (10) 64.08 28.80 268.57 407.93-35.28 12.85 8. Biji-bijian berminyak (12) 13.95 20.77 77.84 73.05 6.82 2.30 9. Bahan Bakar Mineral (27) 15.14 18.61 76.57 115.81 3.47 3.65 10. Benda-benda dari Besi dan Baja (73) 2.84 8.17 42.83 24.35 5.32 0.77 Total 10 Golongan Barang 199.30 537.64 1,313.08 1,527.40 338.34 48.12 Lainnya 349.98 42.24 2,877.27 1,646.64-307.74 51.88 Total Impor Nonmigas 549.29 579.88 4,190.35 3,174.05 30.60 100.00 Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari Juni mengalami penurunan USS$103,10 juta (3,39 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula untuk golongan barang lainnya turun USS$913,20 juta (79,47 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari Juni mencapai 92,57 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 34,04 persen dan disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dan gandum-ganduman (HS 10) dengan besar kontribusi masing-masing 15,45 persen dan 12,85 persen. Pangsa impor gabungan pada periode tadi pada tahun dari ketiga golongan tadi mencapai 34,10 persen, sementara untuk tahun sebelumnya mencapai 62,34 persen, sementara untuk tahun sebelumnya mencapai 29,06 persen. Peran impor tertinggi berasal dari golongan barang lainnya yang mencapai 42,02 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, sembilan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada Juni tersebut adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya, kecuali golongan barang benda-benda dari besi dan baja (HS 73). Selanjutnya, tiga dari sembilan golongan barang tersebut, kecuali bijih, kerak dan abu logam (HS 26), biji-bijian berminyak (HS 12), dan benda-benda dari besi 10

dan baja (HS 73) merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Juni. 3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada Juni meningkat 17,70 persen atau sebesar US$75,72 juta dibanding bulan sebelumnya, kebalikan dari itu, untuk nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan US$45,13 juta atau sebesar 37,12 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Juni adalah Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$89,13 juta, diikuti oleh Thailand dan Australia, masing-masing sebesar US$77,20 juta dan US$55,72 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$161,50 juta. Nilai CIF thd Mei terhadap total nonmigas ASEAN 152.20 161.50 1,018.16 1,002.91 9.30 31.60 1. Thailand 65.49 77.20 329.18 457.65 11.71 14.42 2. Malaysia 45.11 40.62 231.60 216.26-4.49 6.81 3. Singapura 26.92 37.03 411.70 256.94 10.11 8.09 ASEAN Lainnya 14.68 6.65 45.69 72.06-8.03 2.27 NEGARA UTAMA LAINNYA 290.19 348.58 2,613.55 1,638.40 58.39 51.62 4. Tiongkok 50.81 89.13 725.46 319.18 38.32 10.06 5. Australia 61.99 55.72 514.56 322.51-6.27 10.16 6. Brazil 62.17 53.54 518.95 268.51-8.63 8.46 7. Argentina 39.28 37.04 163.26 226.18-2.24 7.13 8. Amerika Serikat 20.39 31.68 132.15 107.10 11.29 3.37 9. Jepang 12.35 27.63 237.00 109.22 15.28 3.44 10. Arab Saudi 22.72 22.50 153.71 168.65-0.22 5.31 11. India 18.99 15.87 167.79 96.17-3.13 3.03 12. Paraguay 1.49 15.48 0.68 20.87 13.99 0.66 Total 12 Negara Tujuan 427.71 503.44 3,586.03 2,569.25 75.72 80.95 Lainnya 121.57 76.45 604.31 604.80-45.13 19.05 Total Impor Nonmigas 549.29 579.88 4,190.35 3,174.05 30.60 100.00 Enam dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada Juni, kecuali Brazil, Australia, Malaysia, India, Argentina, Arab Saudi Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Tiongkok yang meningkat US$38,32 juta, sementara terendah terjadi pada Singapura yang naik US$10,11 juta. Lebih lanjut, penurunan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Brazil yaitu mencapai US$8,63 juta, sementara terendah berasal dari Arab Saudi dengan penurunan sebesar US$0,22 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari Juni untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$2.569,25 juta, dengan peran impor mencapai 80,95 persen. Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Thailand, yaitu 14,42 persen, diikuti oleh Australia dan Tiongkok yang masing-masing memberi andil 10,16 persen dan 10,06 persen sementara kontribusi sembilan negara lain kurang dari 8 persen. Kecuali Jepang dan Paraguay, sepuluh negara pemasok barang impor utama pada Juni merupakan negara-negara pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam negara diantaranya yaitu 3 negara dari ASEAN, yaitu Thailand, Singapura dan Malaysia ditambah dengan 11

Tiongkok, Australia dan Brazil adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 57,34 persen. 4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada Juni dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada seluruh golongan barang, dengan peningkatan tertinggi adalah golongan barang modal, disusul oleh golongan bahan baku/ penolong dan golongan barang konsumsi, masing-masing sebesar US$40,51 juta, US$37,11 juta dan US$8,38 juta. Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, impor menurut golongan penggunaan barang pada Juni mengalami penurunan pada golongan bahan baku/ penolong dan barang modal sedangkan untuk barang konsumsi meningkat sebesar US$8,41 juta (74,10 persen). Nilai CIF thd Mei terhadap total Total Impor 691.11 777.11 5,264.75 4,120.01 86.01 100.00 Barang Konsumsi 11.38 19.76 48.40 114.34 8.38 2.78 Bahan Baku/Penolong 673.20 710.31 4,886.72 3,890.39 37.11 94.43 Barang Modal 6.53 47.04 329.63 115.28 40.51 2.80 Pangsa impor terbesar untuk periode Januari - Juni masih berasal dari golongan bahan baku/penolong, yaitu mencapai 94,43 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, pangsa masing-masing sebesar 2,78 persen dan 2,80 persen. Pangsa impor untuk golongan barang konsumsi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, sebaliknya golongan bahan baku/ penolong dan golongan barang modal mengalami penurunan. Impor menurut golongan penggunaan barang tadi mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun pada golongan barang konsumsi dan bahan baku/ penolong masing-masing sebesar 0,92 persen dan 92,82 persen. Bahan Baku/ Bahan Baku/ Penolong Penolong 92.82% 94.42% Barang Konsumsi 0.92% Bahan Modal 6.26% Barang Konsumsi 2.78% Bahan Modal 2.80% Januari-Juni Januari-Juni 12

5. Impor Menurut Pelabuhan Bongkar Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Juni berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$303,80 juta (10,71 persen), disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading dengan impor masing-masing sebesar US$238,85 juta (37,98 persen) dan US$234,46 juta (turun 3,75 persen). Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 76,82 persen, setidaknya selama setahun terakhir. Nilai CIF thd Mei terhadap total Total Impor 691.11 777.11 5,264.75 4,120.01 86.01 100.00 - Merak 274.41 303.80 2,590.64 1,837.07 29.39 44.59 - Tanjung Leneng 173.10 238.85 1,090.32 955.13 65.75 23.18 - Tanjung Sekong 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - Cigading 243.59 234.46 1,583.79 1,327.82-9.13 32.23 Nilai impor pada Juni melalui Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Merak mengalami peningkatan, masing-masing sebesar US$65,75 juta dan US$29,39 juta, sementara melalui Pelabuhan Cigading menurun US$9,13 juta. Berbeda dengan perbandingan terhadap Mei, disbanding dengan bulan yang sama tahun lalu, impor melalui Pelabuhan Tanjung Leneng mengalami peningkatan sebesar US$23,01 juta, sementara untuk Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan. Nilai impor kumulatif periode Januari Juni melalui seluruh pelabuhan bongkar muat mengalami penurunan, yang tertinggi adalah Pelabuhan Merak, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng masing-masing US$753,57 juta, US$255,97 juta, dan US$135,20 juta. Peran kumulatif impor terbesar untuk periode Januari Juni masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 44,59 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 32,23 persen dan 23,18 persen. 13

BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id 14