BAB I PENDAHULUAN. komunikasi manusia saling membentuk pengertian dengan lingkungannya.

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Hasil Renja SKPD Provinsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Triwulan IV

LAPORAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2015 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVNSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. akan mendatangkan devisa dan menambah penerimaan negara. Kegiatan promosi

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan. Mulai dari sistem pendidikan dan kurikulum pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanah yang subur, yang merupakan sumber daya alam yang sangat berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. alternatif utama media pembelajaran, hiburan dan kesenangan. Sudah sulit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan diberbagai bidang dapat

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

8.1 Temuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. 1 Setiap hari

BAB V PENUTUP. pada hasil analisis data dari penelitian tentang Kampung Bahasa sebagai City

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian dan untuk

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang pada masa itu mendukung Indonesia menjadi bagian dari perdagangan

TAHUN : 2005 NOMOR : 04 TENTANG BADAN PEMBINAAN DAN PROMOSI KEPARIWISATAAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan bagian yang amat vital bagi kehidupan seluruh

RENCANA KERJA (RENJA) SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017

Denpasar Tourism and Cultural Information Center BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan adalah suatu jenjang formal yang dilalui oleh seorang

PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu dimensi baru, yaitu Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata.

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan sebuah kabupaten yang berada di Jawa Barat. Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

Harmonisasi Cinta Antarbangsa Lewat Budaya (121/M) Oleh : Illi Apriliyadi Selasa, 21 Juni :44

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

Disusun Oleh: Nama Mahasiswa : Ursula Dua Blupur Nomor Induk Mahasiswa :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. cukup potensial, yang mampu mendatangkan devisa yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB I PENDAHULUAN. 1 metro.koranpendidikan.com, diakses pada 1 Maret 2013, pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

TUJUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat tetapi telah menjadi kebutuhan seluruh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara. Demokrasi dalam bidang politik, menekankan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama

BAB I PENDAHULUAN. rokok tembakau ataupun yang telah beralih ke rokok elektrik, hal ini

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

INFORMATIKA SOSIAL PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab III ini, penulis menyajikan data-data yang diperoleh dari hasil

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan saluran-saluran komunikasi. Komunikasi massa akan. didefinisikan sebagai komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirimkan. pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi.

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Gambar 1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara Bulanan ke Indonesia Tahun (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, 2013)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

MOSLEM EXPO BANDUNG. Graha Tirta Siliwangi 6-8 Agustus 2010 UKM & Ekonomi Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi setua peradaban manusia di dunia ini, dan sejalan dengan perkembangan zaman. Bentuk komunikasinya pun terus berkembang. Melalui komunikasi manusia saling membentuk pengertian dengan lingkungannya. Komunikasi juga dapat menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih-sayang, menyebarkan pengetahuan, dan melestarikan peradaban. Tetapi dengan komunikasi pun manusia bisa saling bermusuhan, saling benci, menanamkan perpecahan, bahkan menciptakan peperangan. Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan dan politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun sebelum Masehi. Akan tetapi studi Aristoteles hanya berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20, ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat Revolusi Industri dan revolusi teknologi elektronik maka para cendekiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi, untuk ditingkatkan dari pengetahuan/knowledge menjadi ilmu/science (Effendy, 2004:9)

2 Komunikasi sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Disadari atau tidak, manusia belajar berkomunikasi sepanjang hidupnya. Komunikasi dapat menentukan kualitas hidup manusia. Komunikasi erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Komunikasi begitu esensial bagi manusia, sehingga jika ingin menelaah tentang manusia dan apa yang dilakukannya, juga harus menoleh pada komunikasi. Studi komunikasi menjadi penting karena banyak permasalahan yang timbul akibat komunikasi. Manusia, tidak dapat hidup sendirian, karena secara kodrati merupakan makhluk sosial, yang juga sekaligus makhluk individu. Manusia harus hidup bermasyarakat. Komunikasi merupakan sebuah fenomena pemenuhan kebutuhan manusia, terutama kebutuhan sosialnya, sejak puluhan ribu tahun lampau. Sebagai sebuah disiplin ilmu sekaligus seni, mutual understanding atau makna bersama antara partisipan komunikasi secara efektif dan efisien tumbuh dan berkembang menjadi tujuan komunikasi, sebab komunikasi dibutuhkan oleh semua orang dari berbagai latar belakang kehidupan. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, atau perilaku (Effendy, 2000: 60).

3 Dalam konteks kehidupan dan peradaban manusia, komunikasi dalam banyak hal menyebabkan proses sosial, proses budaya, proses pembangunan bangsa, proses politik yang mengikutsertakan nilai-nilai yang dihayati oleh individu dan masyarakat sehingga mempersatukan bangsa. Komunikasi dan pembangunan merupakan dua hal yang penting dalam perkembangan kehidupan. Keduanya dapat dikatakan sebagai hal yang tidak terelakkan, dan telah menjadi bagian dari rangkaian agenda aktivitas masyarakat sehari-hari. Konsep komunikasi pembangunan dapat dilihat dalam arti yang luas dan terbatas. Dalam arti yang luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan; terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. Sedang dalam arti sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang menggerakkan pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang disampaikan. Terkait dengan komunikasi pembangunan dan kegiatan pariwisata, Pemerintah Propinsi Lampung menyelenggarakan Festival Krakatau sebagai event tahunan untuk mempromosikan dan meningkatkan daya tarik potensi budaya dan pariwisata. Adapun berbagai kegiatan atau event utama yang diselenggarakan

4 dalam Festival Krakatau pada tahun 2008 meliputi Opening Ceremony, Cultural Carnival, Krakatau Night, Lampung Cultural Appreciation, Lampung Art Festival, Lampung Expo, Krakatau Ritual Ceremony, International Traditional Mask Festival, Krakatau Tour, Paramotor Attraction, International Kite Festival, Krakatau Off Road & Tourism Rally, Krakatau Jetski, Festival Tambur Nusantara dan Closing Ceremony. (Sumber: www. halohalo.co.id. Diakses Rabu 21 Agustus 2008. Pukul 10.15 Wib). Permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini adalah adanya fenomena bahwa Propinsi Lampung memiliki banyak aset budaya dan wisata, sehingga diperlukan adanya pengembangan secara lebih maksimal. Oleh karena itu maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Lampung sebagai badan pemerintah daerah yang bertugas menangani masalah ini, dituntut untuk mampu mengelola dan memberdayakan berbagai aset budaya dan wisata tersebut, dengan melakukan promosi menggunakan media Festival Krakatau. Pelaksanaan promosi budaya dan wisata melalui Festival Krakatau merupakan aktivitas komunikasi. Apabila dikaji secara lebih lanjut maka Festival Krakatau yang diselenggarakan setiap tahun ini merupakan media komunikasi itu sendiri. Hal ini sesuai dengan penjelasan bahwa proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yakni secara primer dan secara sekunder (Effendy, 2004: 11). Proses komunikasi secara primer pada Festival Krakatau, diketahui dari adanya penggunaan berbagai lambang (symbol) berupa bahasa, gambar maupun warna yang mewakili pesan yang ingin disampaikan pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Lampung selaku pengirim pesan kepada

5 khalayak. Bahasa dalam hal ini dipergunakan dalam proses komunikasi untuk menyampaikan berbagai informasi atau opini mengenai Festival Krakatau yang diselenggarakan. Sementara itu proses komunikasi secara sekunder pada Festival Krakatau antara lain dapat ditemukan pada penggunaan berbagai media komunikasi sekunder oleh komunikator, yaitu pemerintah Propinsi Lampung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu dengan memanfaat berbagai media seperti surat kabar, radio, televisi maupun internet untuk menyampaikan informasi mengenai berbagai hal terkait dengan penyelenggaraan Festival Krakatau kepada khalayak luas. Dengan demikian informasi terkait penyelenggaraan Festival Krakatau ini dapat diakses dan diketahui khalayak luas baik oleh publik domestik maupun internasional. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Lampung melakukan strategi komunikasi dalam mempromosikan budaya dan pariwisata melalui Festival Krakatau, sehingga dengan demikian maka berbagai potensi budaya dan pariswisata tersebut akan diketahui dan dikenal secara luas, sehingga akan menarik minat para investor, wisatawan dan masyarakat luas untuk menanamkan investasi dan mengenal lebih jauh tentang kebudayaan dan pariwisata di Propinsi Lampung. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis akan melakukan penelitian mengenai strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Lampung dalam mempromosikan budaya dan pariwisata melalui Festival Krakatau Tahun 2008.

6 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Lampung dalam mempromosikan budaya dan pariwisata melalui Festival Krakatau Tahun 2008? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisa strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Lampung dalam mempromosikan budaya dan pariwisata melalui Festival Krakatau Tahun 2008. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini meliputi: 1. Secara Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih baik sebagai literatur atau referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian mengenai komunikasi dan promosi pada masa-masa yang akan datang. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat secara umum tentang Festival Krakatau sebagai media pengenalan potensi budaya dan pariwisata Propinsi Lampung.