Y. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Penyelenggaraan pelayanan pos di perdesaan.

dokumen-dokumen yang mirip
Perumusan pengaturan norma, kriteria, pedoman dan prosedur. tarif pos, operasi pos, prangko dan filateli.

Y. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 23 /PER/M.KOMINFO/04/2009 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23 /PER/M.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 32 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 430 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 86 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI

BUPATI LOMBOK UTARA RANCANGAN PERATURAN DAERAH LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN POS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-F TAHUN 2011 TENTANG

Melaksanakan Urusan Pemerintah di Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan azas Otonomi dan Tugas Pembantuan

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA. 2.1 Kedudukan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya

LAPORAN KERJA PRAKTIK PERANCANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI PEGAWAI BERBASIS WEB PADA DISKOMINFO KABUPATEN BEKASI DI PEMERINTAHAN KAB.

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR: 45 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BUPATI KUNINGAN,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G

DISTRIBUSI PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMINFO SESUAI PP NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dasar Hukum Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI dan INFORMATIKA. Penagihan. Pemungutan. PNBP.

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 63 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

STANDAR OPERATING PROCEDURES ( SOP ) PELAYANAN ADMINISTRASI PERIJINAN TAHUN 2012

Bab 2 Profil Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 19 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN,

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Perubahan Data. Perizinan Penyiaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

LAYANAN IZIN USAHA BENGKEL UMUM KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu unsur pemerintah Tingkat I Jawa Barat Dinas Lalu

DAFTAR PM KOMINFO TERKAIT PERIZINAN DAN INVESTASI

d. PROFIL UMUM/ SEJARAH ORGANISASI SEJARAH

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MOJOKERTO

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DINKOMINFO) SURABAYA. DINKOMINFO adalah Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI INFORMATIKA. Sertifikasi. Izin. Tatacara.

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI A. SEJARAH SINGKAT KOTA PADANG SIDEMPUAN. ini terdiri dari Kecamatan Padang Sidempuan Utara, Kecamatan Padang

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA. pemerintah dan pemerintah provinsi dimana dalam setiap kegiatannya selalu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON

WALIKOTA SURABAYA PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. melaksanakan tugas serta fungsi dalam memajukan kehidupan masyarakat

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN BERLANGGANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN BERLANGGANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN BERLANGGANAN

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI OPERATOR RADIO

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Bandung, KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

DASAR HUKUM, PERSYARATAN, WAKTU DAN BIAYA PENGURUSAN PELAYANAN PERIZINAN PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2011

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG POS DAN TELEKOMUNIKASI BUPATI MUSI RAWAS,

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

- 1 - Y. PEMBAGIAN URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1. Pos dan Telekomunikasi 1. Pos 1. Perumusan kebijakan di bidang produk dan tarif pos, operasi pos, penyelenggara pos, prangko dan filateli. 2. Perumusan pengaturan norma, kriteria, pedoman dan prosedur di bidang produk dan tarif pos, operasi pos, penyelenggara pos, prangko dan filateli. 3. Pemberian bimbingan teknis bidang produk pos, operasi pos, penyelenggara pos, prangko dan filateli. 3. 3. 4. 4. 4. Penyelenggaraan pelayanan pos di perdesaan. 5. 5. 5. Pemberian rekomendasi untuk pendirian kantor pusat jasa titipan. 6. Pemberian perizinan penyelenggaraan jasa titipan. 6. Pemberian izin jasa titipan untuk kantor cabang. 7. 7. Penertiban jasa titipan untuk kantor cabang. 8. Pelaksanaan analisa dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang produk dan tarif pos, operasi pos, penyelenggara pos, prangko dan filateli serta penertiban penyelenggaraan pos dan jasa titipan. 6. Pemberian izin jasa titipan untuk kantor agen. 7. Penertiban jasa titipan untuk kantor agen. 8. 8. 1

- 2-2. Telekomunikasi 1. Perumusan kebijakan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal. 2. Perumusan norma, kriteria, pedoman dan prosedur di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal. 3. Pemberian bimbingan teknis di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal. 3. Pemberian bimbingan teknis di bidang sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, kinerja operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal skala wilayah. 3. 4. Pemberian perizinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan penyelenggaraan kewajiban pelayanan universal. 4. 4. 5. 5. Pemberian izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan areanya provinsi sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio. 6. 6. Pengawasan layanan jasa 7. 7. Pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal wireline (end to end) cakupan provinsi. 5. Pemberian izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan areanya kabupaten/kota sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio. 6. 7. Pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup lokal wireline (end to end) cakupan kabupaten/kota. 2

- 3-8. 8. Koordinasi dalam rangka pembangunan kewajiban pelayanan universal di bidang 8. Pemberian rekomendasi wilayah prioritas untuk pembangunan kewajiban pelayanan universal di bidang 9. 9. 9. Pemberian izin terhadap Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G). 10. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal dan teknologi informasi. 11. Pemberian Izin Amatir Radio (IAR) dan Izin Penguasaan Perangkat Radio Amatir (IPPRA), termasuk untuk warga negara asing, Izin Komunikasi Radio Antar Penduduk (IKRAP) dan Izin Penguasaan Perangkat Komunikasi Radio Antar Penduduk (IPPKRAP). 12. Pelaksanaan penyelenggaraan ujian amatir radio. 10.Pengawasan/ pengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi yang cakupan areanya provinsi. 11. 11. 10. Pengawasan/ pengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi yang cakupan areanya kabupaten/kota, pelaksanaan pembangunan telekomunikasi perdesaan, penyelenggaraan warung telekomunikasi, warung seluler atau sejenisnya. 12. 12. 13. 13. Pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator. 14. Pedoman penyelenggaraan warung telekomunikasi/ warung internet/ warung seluler atau sejenisnya. 15. Pedoman panggilan darurat 14. 14. 13.Pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator. 15. 15. Penanggung jawab panggilan darurat 3

- 4-3. Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Orsat) 1. Perumusan kebijakan di bidang penataan, penetapan, operasi, sarana frekuensi radio dan orsat 2. Perumusan norma, kriteria, pedoman dan prosedur di bidang penataan, penetapan, operasi, sarana frekuensi radio dan orsat. 3. Pelaksanaan penataan, penetapan, operasi, sarana frekuensi radio dan orsat. 4. Pemberian perizinan penggunaan frekuensi radio dan orsat. 5. Pelaksanaan analisa dan evaluasi di bidang operasi frekuensi radio dan orsat. 6. Perumusan rencana dan alokasi spektrum frekuensi radio dan orsat. 7. Penetapan tabel alokasi spektrum frekuensi radio Indonesia dan orsat. 8. Penyusunan rencana induk frekuensi radio. 9. Penyusunan dan penetapan kajian teknis sistem alat dan atau perangkat yang menggunakan frekuensi radio. 10. Penetapkan persetujuan alokasi frekuensi radio (allotment). 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. 8. 8. 9. 9. 10. 10. 11. Pelaksanaan koordinasi penggunaan spektrum frekuensi radio dan orsat dalam forum skala bilateral, regional dan internasional. 11. 11. 12. Perumusan hasil koordinasi forum tersebut untuk dapat dilaksanakan sesuai ketentuan internasional. 12. 12. 4

- 5-13. Penghimpunan dan tindak lanjut pengaduan negara lain tentang adanya gangguan interferensi frekuensi radio yang bersumber dari Indonesia. 14. Tindak lanjut pengaduan adanya interferensi yang bersumber dari negara lain. 15. Pelaksanaan penetapan (assignment) penggunaan frekuensi radio sesuai alokasi frekuensi radio. 16. Pelaksanaan teknikal analisis. 17. Pengelolaan loket penerimaan berkas izin frekuensi radio. 18. Penetapan ketentuan dan persyaratan perizinan frekuensi radio. 19. Pelaksanaan penetapan biaya hak penggunaan frekuensi radio. 20. Penerbitan izin stasiun radio. 21. Pelaksanaan verifikasi izin stasiun radio. 22. Pelaksanaan penugasan kepada unit pelaksana teknis untuk monitoring spektrum frekuensi radio. 23. Pelaksanaan inspeksi instalasi alat/perangkat yang menggunakan spektrum dan kesesuaian standarnya. 24. Pelaksanaan penegakan hukum. 25. Pelaksanaan rekayasa teknik spektrum. 26. Pengelolaan sarana dan prasarana monitoring frekuensi radio dan orsat. 13. 13. 14. 14. 15. 15. 16. 16. 17. 17. 18. 18. 19. 19. 20. 20. 21. 21. 22. 22. 23. 23. 24. 24. 25. 25. 26. 26. 5

- 6-27. Pengelolaan database frekuensi radio Indonesia. 28. Penetapan peraturan, standar pedoman penggunaan spektrum frekuensi radio dan orsat. 29. Pedoman pembangunan sarana dan prasarana menara 30. Penetapan pedoman kriteria pembuatan tower. 27. 27. 28. 28. 29. 29. 31. 31. Pemberian izin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi lintas kabupaten/kota atau jalan provinsi. 30. 30. Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana 31. Pemberian izin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi dalam satu kabupaten/kota. 32. 32. 32. Pemberian izin Hinder Ordonantie (Ordonansi Gangguan). 33. 33. 33. Pemberian izin instalansi penangkal petir. 34. 34. 34. Pemberian izin instalansi genset. 6

- 7-4. Bidang Standarisasi Pos dan Telekomunikasi 1. Perumusan kebijakan di bidang teknik pos dan telekomunikasi, teknik komunikasi radio, pelayanan pos dan telekomunikasi, penerapan standar pos dan 2. Perumusan standar di bidang teknik pos dan telekomunikasi, teknik komunikasi radio, pelayanan pos dan telekomunikasi, penerapan standar pos dan 3. Pemberian bimbingan teknis di bidang standar pos dan telekomunikasi, standar teknik komunikasi radio, standar pelayanan pos dan telekomunikasi, penerapan standar pos dan 4. Pemantauan dan penertiban standar pos dan 3. Pemberian bimbingan teknis di bidang standar pos dan telekomunikasi, standar teknik komunikasi radio, standar pelayanan pos dan telekomunikasi, penerapan standar pos dan 3. 4. 4. 5. Perumusan persyaratan teknis dan standar pelayanan alat/perangkat pos dan 6. Pengawasan penerapan standar teknis dan standar pelayanan alat/perangkat pos dan telekomunikasi skala nasional. 5. 5. 6. Pengawasan terhadap penerapan standar teknis dan standar pelayanan alat/ perangkat pos dan telekomunikasi skala provinsi. 6. Pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarisasi pos dan 7. Kerjasama standar teknik tingkat internasional. 7. 7. 8. 8. 8. Pemberian izin usaha perdagangan alat perangkat 7

- 8-5. Kelembagaan Internasional Pos dan Telekomunikasi 1. Perumusan kebijakan di bidang kelembagaan dan penanganan fora multilateral, regional dan bilateral di bidang pos, telekomunikasi, informatika, standarisasi serta frekuensi radio dan orsat. 2. Perumusan pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang kelembagaan dan penanganan fora multilateral, regional dan bilateral di bidang pos, telekomunikasi, informatika, standarisasi serta frekuensi radio dan orsat. 3. Pelaksanaan kerjasama kelembagaan multilateral, regional dan bilateral di bidang pos, telekomunikasi informatika, standarisasi serta frekuensi radio dan orsat. 3. 3. 4. 4. Fasilitasi pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pos dan telekomunikasi serta penggunaan frekuensi radio di daerah perbatasan dengan negara tetangga. 4. Fasilitasi pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pos dan telekomunikasi serta penggunaan frekuensi radio di daerah perbatasan dengan negara tetangga. 5. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional dan kegiatan fora internasional di bidang pos, telekomunikasi informatika, standarisasi serta frekuensi radio dan orsat. 5. 5. 8

- 9-2. Sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi 1. Penyiaran 1. Penetapan arah kebijakan penyelenggaraan penyiaran dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi penyiaran, kecenderungan permintaan pasar, ekonomi, sosial, budaya dan kondisi lingkungan lainnya. 2. Penetapan tata cara dan persyaratan perizinan penyelenggaraan penyiaran. 2. Evaluasi persyaratan administrasi dan data teknis terhadap permohonan izin penyelenggaraan penyiaran. 2. 3. 3. Pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis terhadap permohonan izin penyelenggaraan televisi. 3. Pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis terhadap permohonan izin penyelenggaraan radio. 4. Penerbitan izin penyelenggaraan penyiaran radio dan televisi bagi seluruh lembaga penyiaran. 4. 4. Pemberian izin lokasi pembangunan studio dan stasiun pemancar radio dan/atau televisi. 5. Penetapan pedoman teknis pelaksanaan uji coba siaran radio dan televisi. 5. 5. 6. Penetapan kebijakan pemusatan kepemilikan dan penguasaan lembaga penyiaran swasta dan lembaga penyiaran berlangganan oleh salah satu orang atau satu badan hukum, baik di satu wilayah siaran maupun di beberapa wilayah siaran. 6. 6. 9

- 10-7. Penetapan kebijakan kepemilikan silang antara lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran radio, lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi, perusahaan media cetak, dan lembaga penyiaran berlangganan baik langsung maupun tidak langsung. 7. 7. 8. Penetapan kebijakan kepemilikan modal asing pada lembaga penyiaran swasta dan lembaga penyiaran berlangganan. 8. 8. 9. Pemetaan usaha penyiaran radio dan televisi. 9. 9. 10. Penetapan wilayah layanan penyiaran radio dan televisi. 10. 10. 11. Pengaturan dan penetapan sistem stasiun jaringan penyiaran radio dan televisi. 11. 11. 12. Penetapan standar teknologi penyiaran radio dan televisi. 12. 12. 13. Penetapan pedoman teknis sarana dan prasarana penyiaran radio dan televisi. 13. 13. 10

- 11-2. Kelembagaan Komunikasi Sosial 1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan pelaksanaan di bidang lembaga media tradisional. 1. Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan komunikasi sosial skala provinsi. 1. Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan komunikasi sosial skala kabupaten/kota. 2. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan pelaksanaan di bidang lembaga komunikasi perdesaan. 3. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan pelaksanaan di bidang lembaga profesi. 3. 3. 4. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan pelaksanaan di bidang lembaga pemantau media. 4. 4. 11

- 12-3. Kelembagaan Komunikasi Pemerintah 1. Perumusan dan teknis, evaluasi di bidang politik, hukum dan keamanan. 2. Perumusan dan teknis, evaluasi di bidang perekonomian. 3. Perumusan dan teknis, evaluasi di bidang kesejahteraan rakyat. 3. 3. 4. Perumusan dan teknis, evaluasi di bidang badan usaha milik negara. 4. 4. 12

- 13-4. Kelembagaan Komunikasi Pemerintah Daerah 1. Perumusan dan pelaksanaan kerjasama diseminasi informasi dengan lembaga komunikasi pemerintah daerah wilayah I. 2. Perumusan dan pelaksanaan kerjasama diseminasi informasi dengan lembaga komunikasi pemerintah daerah wilayah II. 3. Perumusan dan pelaksanaan kerjasama diseminasi informasi dengan lembaga komunikasi pemerintah daerah wilayah III. 3. 3. 4. Perumusan dan pelaksanaan kerjasama diseminasi informasi dengan lembaga komunikasi pemerintah daerah wilayah IV. 4. 4. 5. Penerbitan panduan paket informasi nasional. 5. Koordinasi dan pelaksanaan diseminasi informasi nasional. 5. Pelaksanaan diseminasi informasi nasional. 13

- 14-5. Kemitraan Media 1. Perumusan pelaksanaan kebijakan, standarisasi dan bimbingan teknis, evaluasi serta pelaksanaan di bidang kemitraan media radio, media televisi dan media cetak. 2. Perumusan pelaksanaan kebijakan, standarisasi dan bimbingan teknis, evaluasi serta pelaksanaan di bidang kemitraan media komunitas. 2. Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kemitraan media skala provinsi. 2. Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kemitraan media skala kabupaten/kota. 14