BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1 Tabel Mortalita

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 446 /Kpts/Dir/2011. Tentang

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : 067/MI/2009 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

KEPUTUSAN DIREKSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) NO. 068/KEP.DIR/2005 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK MANDIRI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG

Peraturan Dana Pensiun

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 343/KMK.017/1998 TENTANG IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-368/KM.5/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 343/KMK.017/1998 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

SALINAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : KEP-60/NB.1/2016 TENTANG

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN LIA No. 028/SK/P/V/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LIA PENGURUS YAYASAN LIA

32/DP. Mengingat : 1. DANA PENSIUN

NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor: 134/MI/X/2012 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PP Nomor 76 Tahun 1992 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN No.Kpts 44/C00000/2010 S0 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN PERTAMINA DIREKTUR UTAMA PT PERTAMINA (PERSERO)

Penjelasan atas UU Nomor 11 Tahun 1992 P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN

PERATURAN DANA PENSIUN

PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN PENDIRI. Nomor : DP-KWI/IX.07/2014/BPP TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

BAB II LANDASAN TEORI

VISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

KEPUTUSAN Nomor : 630. H Tahun 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 113/PMK.05/2005 TENTANG

2

S A L I N A N SURAT KEPUTUSAN NOMOR : DZ/SKEP/5012/04. t e n t a n g

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

KEPUTUSAN DIREKSI PT PEMBANGUNAN JAYA Nomor : 203 /DIR-TM/IX/2017 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PEGAWAI PEMBANGUNAN JAYA GROUP

KEPUTUSAN DIREKSI PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA. Nomor : LC/i/BODR/9/13 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI

ADMINISTRASI. Kesejahteraan. PENSIUN. Tenaga Kerja. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PMK.01/2007

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan

Oleh Pengurus Dana Pensiun

KEPUTUSAN DIREKSI PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH RIAU KEPRI SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN BANK PEMBANGUNAN DAERAH RIAU KEPRI NOMOR : 01/PENDIRI/BRK/2013

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

Karyawan Pemberi Kerja (PT AP II) yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan Dana Pensiun dan telah terdaftar pada DAPENDA PESERTA

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PERATURAN PENGURUS HARIAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PERUSAHAAN ASURANSI

OTORITAS JASA KEUANGAN SALIN AN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: KEP-24/NB.1/2017 TENT ANG PENGESAHAN ATAS PERATURAN DANA

MENGENAL DANA PENSIUN

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

Sedangkan pengertian Pensiun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003; 850) adalah :

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 230/KMK.017/1993 TENTANG MAKSIMUM IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 77/KMK.017/1995 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

PERATURAN DANA PENSIUN

KEPUTUSAN DIREKSI PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN RANCANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II PENGELOLAAN BISNIS ASURANSI

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.219, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Program Tabungan Hari Tua. Kesehatan Keuangan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB IV ANALISIS POSISI PENDANAAN DANA PENSIUN PLN TERHADAP KENAIKAN MANFAAT PENSIUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya.

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I. KETENTUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Transkripsi:

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Kebijakan Penerapan Akuntansi Dana Pensiun Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan / PSAK No.18 mengenai Akuntansi Dana Pensiun. Dalam PSAK No. 18 menyatakan bahwa dalam penyajian informasi dalam laporan keuangan perlu mengungkap informasi relevan antara lain sebagai berikut: 1. Laporan Aktiva Bersih 2. Laporan Perubahan Aktiva Bersih 3. Neraca 4. Perhitungan Hasil Usaha 5. Laporan Arus Kas 6. Catatan Atas Laporan Keuangan Berikut disajikan Laporan Keuangan PT. BNI yang menunjukkan bahwa dalam penyajian laporan keuangan PT. BNI telah sesuai dengan PSAK No. 18. 1. Laporan Aktiva Bersih 2. Laporan Perubahan Aktiva Bersih 3. Neraca

4. Perhitungan Hasil Usaha 5. Laporan Arus Kas 1. Laporan Aktiva Bersih Dalam PSAK No. 18 menyatakan bahwa laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang jumlah aktiva bersih yang tersedia untuk membayar kewajiban manfaat pensiun kepada peserta pada tanggal laporan. Total aktiva dana pensiun dikurang seluruh kewajiban diluar kewajiban manfaat pensiun, menunjukkan jumlah aktiva bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun pada tanggal laporan. Laporan Aktiva Bersih Dana Pensiun PT. Bank Negara Indonesia terdiri dari : a. Aktiva terdiri dari : 1) Investasi 2) Aktiva Lancar Diluar Investasi 3) Kas Di Bank 4) Piutang Hasil Investasi b. Kewajiban Jangka Pendek terdiri dari : 1) Kewajiban Di Luar Kewajiban Manfaat Pensiun 2) Biaya Masih Harus dibayar 2. Laporan Perubahan Aktiva Bersih Menurut PSAK No. 18 yang menyatakan bahwa laporan perubahan aktiva bersih berisi informasi tentang perubahan atas jumlah aktiva bersih yang tersedia

untuk manfaat pensiun, serta menguraikan penyebab terjadinya perubahan dalam suatu periode tertentu. Komponen Laporan Perubahan Aktiva Bersih Dana Pensiun PT. Bank Negara Indonesia terdiri dari : a. Penyebab Penambahan Aktiva Bersih Dana Pensiun b. Penyebab Pengurangan Aktiva Bersih Dana Pensiun Pengaruh investasi terhadap kedua komponen tersebut diatas adalah : 1) Penambahan a) Berupa pendapatan yang diterima sebagai hasil investasi b) Penerimaan berupa iuran c) Pendapatan lain diluar investasi 2) Pengurangan a) Beban Investasi b) Beban operasional c) Pembayaran manfaat pensiun d) Penarikan Iuran 3. Neraca Neraca adalah Laporan yang menggambarkan keadaan keuangan pada saat tertentu dan terdiri dari kekayaan (aktiva) yang dimiliki serta kewajiban yang harus dipenuhi. Menurut PSAK No. 18 untuk penyusunan laporan keuangan dana pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, penentuan kewajiban

aktuaria berdasarkan laporan aktuaris terakhir. Didalam neraca selisih antara nilai kewajiban aktuaria dan aktiva bersih disajikan sebagai selisih kewajiban aktuaria. Neraca menurut PT. Bank Negara Indonesia terdiri dari : a. Aktiva 1) Investasi 2) Selisih Penilaian Investasi 3) Aktiva Lancar diluar Investasi 4) Kas di Bank 5) Piutang Hasil Investasi b. Kewajiban 1) Kewajiban Manfaat Pensiun 2) Kewajiban di luar kewajiban manfaat pensiun 3) Biaya masih harus di bayar 4) Keuntungan (Kerugian) yang belum di realisasi 4. Laporan Perhitungan Hasil Usaha Laporan yang dapat menggambarkan hasil usaha dana pensiun selama periode tertentu yang mencerminkan hasil prestasi pengurus dana pensiun pada periode yang bersangkutan. Menurut PT. Bank Negara Indonesia Perhitungan Hasil Usaha terdiri dari : a. Pendapatan Investasi b. Beban Investasi c. Beban Operasional

d. Pendapatan Lain Di Luar Investasi e. Pajak Penghasilan 5. Laporan Arus Kas Menurut PSAK No. 18 Laporan Arus Kas disajikan sesuai dengan sifat kegiatan usaha dana pensiun selama periode pelaporan. Laporan Arus Kas merupakan Laporan yang dapat memberikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih dalam pengaruhnya terhadap penerimaan dan penggunaan kas. Komponen Laporan Arus Kas PT. Bank Negara Indonesia adalah : a. Arus Kas dari Aktivitas Investasi b. Arus Kas dari Aktivitas Operasional c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 2. Ketentuan Umum Dana Pensiun PT. Bank Negara Indonesia Ketentuan Ketentuan di bawah ini merupakan hal-hal berkaitan dengan Dana Pensiun PT. Bank Negara Indonesia yang sesuai dengan PSAK No. 18. a. Maksud dan Tujuan Dana Pensiun BNI adalah untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi Peserta dengan maksud untuk mengupayakan kesejahteraan di hari tua bagi Peserta dan atau keluarganya sebagaimana ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun BNI. b. Kegiatan dan Usaha Dana Pensiun BNI adalah : 1) Menghimpun Dana Peserta

2) Mengelola kekayaan dana pensiun dengan melaksanakan kegiatan investasi sesuai dengan paket investasi yang di pilih oleh peserta. 3) Melaksanakan pembelian anuitas pada perusahaan asuransi jiwa yang di pilih peserta atau janda atau duda atau anak atau pembayaran manfaat pensiun secara sekaligus. 4) Melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku. c. Kekayaan Dana Pensiun BNI dihimpun dari : 1) Iuran 2) Hasil Pengembangan 3) Pengalihan Dana dari Dana Pensiun Lain 4) Pengalihan Dana Pemberi Kerja 5) Kekayaan dana pensiun merupakan kekayaan yang terpisah dari kekayaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. 6) Kekayaan dana pensiun dikecualikan dari setiap tuntutan hukum atas kekayaan PT. Bank Negara Indonesia. d. Syarat dan Prosedur Kepesertaan adalah : 1) Setiap orang dapat di terima menjadi peserta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dana pensiun. 2) Calon Peserta mengisi dan menandatangani Formulir Aplikasi Kepesertaan yang di sediakan oleh Dana Pensiun.

3) Melampirkan dokumen yang diminta oleh dana pensiun. 4) Menyetor iuran dan mengalihkan dana dari Dana Pensiun Lain atau Dana Pemberi Kerja. e. Kewajiban Peserta adalah : 1) Menyetor Iuran 2) Membayar biaya-biaya kepada Dana Pensiun sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan. 3) Memberikan keterangan yang lengkap dan benar sesuai dengan yang di butuhkan oleh Dana Pensiun, serta bertanggungjawab atas keterangan yang di berikannya. 4) Memberitahukan secara tertulis kepada Dana Pensiun selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya perubahan susunan keluarga seperti perkawinan, kelahiran, kematian dan lain-lain yang mengakibatkan berubahnya susunan Pihak yang Berhak atas manfaat pensiun. f. Bukti Kepesertaan dan Masa Kepesertaan Dana Pensiun BNI antaralain : 1) Setiap Peserta memperoleh Buku Dana Peserta yang berisi informasi mengenai Iuran dan Hasil Pengembangan serta dana yang dialihkan dari Dana Pensiun Lain atau Dana Pemberi Kerja. 2) Kepesertaan Dana Pensiun dimulai sejak Peserta terdaftar di Dana Pensiun dan berakhir pada saat Peserta pensiun atau Peserta meninggal dunia atau

Peserta Mengalami Cacat atau Peserta mengalihkan haknya atas Dana Peserta ke Dana Pensiun lain. 3) Kepesertaan bagi Peserta yang beralih dari Dana Pensiun Lain dimulai sejak Peserta terdaftar di Dana Pensiun dan berakhir pada saat Peserta pensiun sesuai Peraturan Dana Pensiun yang berlaku pada Dana Pensiun Lain tersebut atau Peserta meninggal dunia atau Peserta mengalihkan haknya atas Dana Peserta ke Dana Pensiun Lain. g. Iuran Peserta antaralain : 1) Setiap Peserta wajib membayar Iuran dan dibayarkan langsung kepada Dana Pensiun. 2) Sumber Iuran dapat berasal dari Peserta, Pemberi Kerja atas nama Peserta, Peserta dan Pemberi Kerja atas nama Peserta. 3) Kewajiban membayar Iuran dimulai pada saat peserta diterima menjadi Peserta dan berakhir pada saat Peserta Pensiun atau meninggal dunia atau mengalami cacat atau Peserta mengalihkan dananya ke Dana Pensiun lain. h. Hak Peserta Pensiun PT. Bank Negara Indonesia antaralain : 1) Menentukan Usia Pensiun Normal 2) Menetapkan dan mengubah pilihan paket investasi 3) Melakukan penarikan sejumlah Iuran tertentu 4) Memperoleh informasi mengenai dana peserta yang dimiliki

5) Memperoleh dana peserta apabila sudah dinyatakan sebagai peserta berakhir. 6) Menetapkan dan mengganti Pihak yang DiTunjuk 7) Mengalihkan kepesertaannya ke Dana Pensiun Lain 8) Memilih bentuk Anuitas, dan memilih perusahaan asuransi jiwa dalam rangka pembayaran Manfaat Pensiun. 9) Memperoleh Manfaat Pensiun 10) Memperoleh pembayaran Dana Peserta secara sekaligus i. Penentuan Usia Pensiun Normal 1) Usia pensiun normal yang di pilih oleh Peserta baik Peserta Mandiri maupun Peserta Kelompok ditentukan sekurang-kurangnya 45 tahun. 2) Dalam hal peserta adalah Peserta Kelompok dan iurannya sebagian atau seluruhnya berasal dari Pemberi Kerja, maka pilihan Usia Pensiun Normal bagi Peserta yang bersangkutan tunduk pada ketentuan yang berlaku pada Pemberi Kerja. 3) Dalam hal Peserta merupakan pengalihan dari Dana Pensiun Lain dan Pemberi Kerja tidak ikut membayar Iuran, maka pilihan usia pensiun normal bagi peserta yang bersangkutan dipersamakan seperti peserta mandiri. 4) Dalam hal peserta merupakan pengalihan dari Dana Pensiun Lain dan Pemberi Kerja ikut membayar Iuran, maka pilihan Usia Pensiun Normal bagi peserta yang bersangkutan tunduk pada ketentuan yang berlaku pada Pemberi Kerja.

j. Pemilihan bentuk Anuitas dan Perusahaan Asuransi Jiwa 1) Dana Pensiun berkewajiban membelikan Anuitas atas pilihan Peserta sebagai Manfaat Pensiun bagi Peserta. 2) Anuitas yang di pilih peserta adalah Anuitas yang menyediakan manfaat pensiun bagi Janda/Duda atau Anak sekurang-kurangnya 60% dari manfaat pensiun yang diterima oleh peserta. 3) Dalam hal Peserta meninggal dunia dan tidak ada janda atau duda, Dana Pensiun berkewajiban membelikan anuitas atas pilihan Anak atau walinya sebagai manfaat pensiun bagi anak. 4) Dalam hal Peserta meninggal dunia, Dana Pensiun berkewajiban membelikan anuitas atas pilihan Janda atau Duda sebagai Manfaat pensiun bagi janda atau duda. 5) Dana Pensiun memberitahukan kepada peserta tentang hak Manfaat Pensiun selambat-lambatnya 1 (Satu) bulan sebelum mencapai Usia Pensiun Normal dengan menggunakan Formulir Pemberitahuan yang disediakan oleh Dana Pensiun. 6) Peserta menentukan pilihan bentuk Anuitas dan perusahaan asuransi jiwa penyelenggara anuitas selambat-lambatnya 3 minggu sebelum usia pensiun normal dengan mengisi Formulir Pemilihan Anuitas dan Perusahaan Asuransi Jiwa yang disediakan oleh Dana Pensiun. 7) Dalam hal Peserta meninggal dunia pada usia sekurang-kurangnya 10 tahun sebelum di capainya Usia Pensiun Normal, maka janda atau duda berhak atas manfaat pensiun dalam bentuk anuitas dari perusahaan asuransi jiwa yang

dipilih janda atau duda apabila besarnya dana lebih dari ketentuan yang berlaku dan bila besarnya dana kurang dari ketentuan yang berlaku, maka pembayaran dana dapat dilakukan secara sekaligus oleh Dana Pensiun. 8) Dalam hal Peserta meninggal dunia pada usia lebih dari 10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal, maka janda atau duda memperoleh manfaat pensiun secara sekaligus. 9) Dalam hal Peserta Meninggal Dunia tanpa meninggalkan janda atau duda, Manfaat Pensiun diberikan kepada anak dengan membelikan anuitas sampai anak berusia 25 tahun, dari perusahaan asuransi jiwa yang dipilih anak atau walinya. k. Manfaat Pensiun PT. Bank Negara Indonesia adalah : 1) Manfaat Pensiun Normal diberikan kepada Peserta pada saat mencapai Usia Pensiun Normal dan sesudahnya. 2) Manfaat Pensiun DiPercepat diberikan kepada Peserta apabila yang bersangkutan berhenti menyetor iuran pada usia sekurang-kurangnya 10 tahun sebelum di capainya Usia Pensiun Normal, dan pembayaran manfaat pensiun dilakukan pada saat berhenti membayar iuran. 3) Manfaat Pensiun Cacat di berikan kepada Peserta apabila Peserta dinyatakan cacat oleh Dokter dari instansi yang berwenang. 4) Setiap pembayaran manfaat pensiun tunduk pada ketentuan Pajak yang berlaku pada saat itu.

l. Pembayaran Dana Peserta secara sekaligus antaralain : 1) Peserta dapat meminta pembayaran secara sekaligus atas Manfaat Pensiun dalam hal jumlah Dana Peserta lebih kecil dari jumlah yang di tetapkan oleh Menteri. 2) Dalam hal jumlah Dana Peserta lebih besar dari jumlah yang di tetapkan oleh Menteri, Peserta dapat meminta pembayaran secara sekaligus maksimum 20 % dari besarnya Dana peserta. 3) Dalam hal Peserta meninggal dunia dan tidak ada janda atau duda atau anak maka dana yang merupakan hak Peserta di bayarkan secara sekaligus kepada Pihak yang DiTunjuk. 4) Untuk memperoleh pembayaran Dana Peserta secara sekaligus, Peserta harus mengajukan permohonan kepada Dana Pensiun dengan mengisi Formulir Pembayaran Dana Secara Sekaligus yang di sediakan oleh Dana Pensiun. 5) Dalam hal Peserta yang sumber dananya berasal dari Pengalihan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang didirikan sebelum tahun 1992 dan menyelenggarakan Program Pensiun yang menjanjikan pembayaran uang sekaligus, maka dapat di lakukan pembayaran Dana Peserta secara sekaligus. 6) Setiap pembayaran Dana Peserta secara sekaligus yang dananya bersumber dari akumulasi iuran, pengembangan, Dana Pemberi Kerja dan Pengalihan dari Dana pensiun Lain tunduk pada ketentuan pajak yang berlaku pada saat itu.

m. Pengelolaan Dana Peserta Pensiun BNI antaralain : 1) Dana Pensiun melakukan pengelolaan Dana Peserta dengan melaksanakan kegiatan investasi sesuai dengan pilihan Peserta. 2) Hasil bersih pengelolaan Dana Peserta harus di beritahukan secara periodik oleh Dana Pensiun kepada Peserta. n. Tata Cara Penentuan Kekayaan Masing-Masing Peserta antaralain : 1) Penentuan nilai kekayaan masing-masing Peserta dilakukan oleh Dana Pensiun berdasarkan nilai dari paket investasi yang dipilih oleh Peserta dan di tetapkan secara proporsional menurut besarnya Dana Peserta. 2) Dana Pensiun berkewajiban membuat daftar perhitungan nilai dari setiap jenis investasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 3) Dana Pensiun wajib memberitahukan daftar perhitungan nilai dari setiap jenis investasi apabila diminta oleh Peserta. o. Pembubaran dan Penyelesaian Dana Pensiun 1) Pembubaran Dana Pensiun dilakukan atas permintaan Pendiri kepada Menteri. 2) Dana Pensiun dapat dibubarkan apabila Menteri berpendapat bahwa Dana Pensiun tidak memenuhi kewajibannya kepada Peserta dan pihak lain yang berhak. 3) Dana Pensiun bubar dengan sendirinya apabila Pendiri Dana Pensiun bubar.

4) Dalam hal Dana Pensiun bubar, maka likuidator mengalihkan dana yang merupakan hak peserta kepada dana pensiun lain. 5) Pembubaran Dana Pensiun ditetapkan dengan Keputusan Menteri dan penyelesaian Dana Pensiun dilakukan oleh likuidator sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku mengenai Likuidasi Dana Pensiun.