abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orang-orang disebut Onan Sitahuru (= pasar barter) di perkampungan Saitnihuta sekarang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pada awal abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

BAB V PENUTUP. dan masih akan terus berkembang dengan pesat. yakni Huta Dame, yang artinya desa-atau-kampung damai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat Penyebaran agama Kristen Protestan sudah dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. pedalaman Sumatera Utara. Sumatera adalah Pulau terbesar kedua sesudah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa 31 Maret na parjolo tardidi sian halak Batak, ima Simon Siregar dohot

BAB I PENDAHULUAN. Tanah Batak. Dialah yang kemudian dijuluki sebagai Apostel Batak yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Kehidupan masyarakat masa kini tentu saja tidak terlepas dari apa

BAB I PENDAHULUAN. bidang admistrasi maka kabupten Humbang Hasundutan dijadikan sebagai lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi seluruh negeri. Tetapi satu hal yang tidak boleh di lupakan adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Situs Makam Sisingamangaraja XII yang ada di Soposurung Balige

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat Penyebaran agama Kristen sudah dilakukan secara sistematis di

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia, kristenisasi 1 merupakan hal penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Samosir dikenal masyarakat Indonesia karena kekayaan budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Pematangsiantar merupakan salah satu bagian dari wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang mampu melakukan olah cipta sebab

BAB I PENDAHULUAN. penginjil Rheinische Mission Gesellschaft (RMG) masih sedikit. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah sebuah negara yang menganut sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari

BAB I PENDAHULUAN. Masehi Injili di Timor). Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) pada waktu

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan. Memiliki kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum agama Kristen masuk ke Tapanuli khususnya daerah Balige, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan salah satu Kabupaten terluas di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan semua peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Batak merupakan salah satu suku yang tersebar luas dibeberapa

BAB I PENDAHULUAN. tinjauan ini dilakukan.tapanuli Utara,yang dikenal sebagai Afdeeling

PERANAN DINAS PENATARUANG DAN PERMUKIMAN PROPINSI SUMUT DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KAWASAN DANAU TOBA

BAB I. Pendahuluan. pertama (gewesten) dan keresidenan Tapanuli merupakan salah satunya.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya.tanah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. maupun pria sama-sama memiliki kesempatan untuk bisa aktif di bidang politik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suku tertua. Dalam suku Batak terdapat beberapa sub-suku-suku yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara, juga termasuk

PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LUMBAN SILINTONG KECAMATAN BALIGE ( )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Warisan pra kolonial di Tanah Karo sampai sekarang masih dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkebunan Indonesia sudah diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN. Serdang Bedagai, semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Desa Sukkean Kecamatan Onanrunggu Kabupaten Samosir.

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana

BAB II GAMBARAN UMUM WISATA SALIB KASIH

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi.

BAB I PENDAHULUAN. Penulisan sejarah (historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

PENGESAHAN HASIL PENELITIAN. : lr. Johndikson Aritonang, MS : Laki-laki : lv A/ Pembina : Lektor : Pertanianl Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Museum Terbuka Museum Terbuka merupakan museum yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu umat manusia. Pengisahan sejarah itu jelas sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menurut sumber lisan turun-menurun berasal dari bahasa simalungun: sima-sima dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sejarah suatu kota maupun negara. Melalui peninggalan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dihasilkan oleh manusia yang melakukan aktivitas bermain musik

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. perasaan (Sumarsono, 2004: 21).Selanjutnya, dengan bahasa orang-orang dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

BAB II SEJARAH DAN PROFIL GEREJA HKBP. 2.1 Sejarah Gereja Huria Kristen Batak Protestan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

BABJ P ENDAHULUAN. Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah. berlangsung sejak manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

I. PENDAHULUAN. nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam budaya Batak Toba terdapat jenis Ragam Hias (Ornamen) yang

BAB II ONAN RUNGGU. atas permukaan laut. Wilayah Onan Runggu memiliki luas sekitar 60,89 Km 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas secara rinci mengenai metode dan teknik

JURIDIKTI, Vol. 6 No. 1, April ISSN LIPI :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

BAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan kebutuhan hidup. Akan tetapi, pada perkembangan selanjutnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap suku di dunia pasti memiliki kebudayaan. Sebagai hasil cipta

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara sekaligus kota

I. PENDAHULUAN. terdapat beranekaragam suku bangsa, yang memiliki adat-istiadat, tradisi dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Karo itu suku bangsa Haru kemudian di sebut Haru dan akhirnya

BAB II MASUKNYA PENDATANG ISLAM DI TARUTUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kota Labuhan Deli berada di pesisir Sumatera Timur dimana letaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Propinsi Sumatera Utara dengan Ibu Kota Medan merupakan salah satu provinsi yang

BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Malinowyki mengemukakan bahwa cultural determinan berarti segala sesuatu

BAB II PENDIDIKAN THEOLOGI SEBELUM TAHUN Sumatera dilakukan oleh Zending-zending ke Tanah Batak (Tapanuli) yaitu dimulai

PERKEMBANGAN MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA SENTANG KECAMATAN KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN ( ) BAB I PENDAHULUAN

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL

BAB II SEJARAH BERDIRINYA UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN ( )

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi Tanah Karo dengan ketinggian antara 600 sampai 1400 meter di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tarutung adalah sebutan untuk buah durian yang dalam bahasa Batak disebut tarutung. Jadi nama Kota Tarutung sebagai sebutan untuk nama Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara dapat disebut sebagai kota durian. Sampai pada awal abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orang-orang sekitarnya untuk transaksi dagang yang datang dari daerah Silindung, Humbang, Samosir, Toba, Dairi, termasuk dari arah selatan seperti Pahae, Sipirok maupun sekitar Sibolga dan Barus. Pada awalnya transaksi perdagangan tradisional ini dilakukan disebuah lokasi perkampungan yang berpusat dibawah sebuah pohon beringin rindang yang disebut Onan Sitahuru (= pasar barter) di perkampungan Saitnihuta sekarang. Konon kabarnya pohon beringin tersebut masih tumbuh dan berusia sekitar 200 tahun sekarang ini. Perdagangan pada masa itu masih dominan menggunakan sistem barter yaitu pertukaran barang antar sesama pedagang. Komoditi barang kebutuhan sehari-hari seperti bahan pangan, ternak, ikan asin, garam, beras, tembakau, umbi-umbian, termasuk juga komoditi eksport saat itu seperti kemenyan yang memang banyak dipasok dari kawasan Humbang, Pahae dan Silindung. Semasa Zaman Penjajaan belanda Tarutung juga pernah dikuasai oleh tentara belanda terutama setelah penyerahan Sumatera barat oleh penguasaan inggris kepada pemerintahan kolonial belanda. Maka Belanda pun menjejakan 1

2 kakinya di silindung dan mendirikan markasnya persis di pusat kota tarutung sekarang yang disebut sebagai tangsi. Sejalan dengan berkembangnya waktu maka evangelisasi kristen mulai terbuka yang dilakukan oleh Dr. Ingwer Ludwig Nommensen di tahun 1864 di kota tarutung. Akan tetapi para raja-raja yang berada di tarutung pada masa itu mula-mula menolak kedatangan Dr. I. L. Nommensen untuk mnyebarkan agama karena pada masa itu para raja-raja sedang melakukan perlawanan terhadap penjajahan belanda, atau pada masa itu disebut sibottar mata (kulit putih) yang mengakibatkan Dr. I. L. Nommensen juga dianggap sebagai salah satu bangsa belanda. (https://bupatitaput.wordpress.com/2009/05/17/tarutung-sibuah-durian/) Setelah Masyarakat dan raja-raja menerima keberadaan maka Nommensen berhasil mengumpulkan jemaatnya yang pertama di Huta Dame (Kampung Damai). Pada tahun 1873, ia mendirikan gedung gereja pertama yang dinamakan gereja dame, sekolah, dan rumahnya di Pearaja dan hingga kini, Pearaja tetap menjadi pusat Gereja HKBP. Dari sejarah tarutung diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui apa saja situs dan peninggalan sejarah di kecamatan tarutung, Sehingga untuk mengetahui apa saja peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di kota Tarutung, maka harus dilakukan peninjauan langsung di kota Tarutung. Undang-Undang cagar budaya No.11 Tahun 2010 pasal 5 menyatakan bahwa : Benda,bangunan atau struktur dapat di usulkan sebagai benda cagar budaya,bangunan cagar budaya,ataupun struktur cagar budaya apabila memenuhi kriteria berusia 50 (lima puluh tahun),memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan,dan memiliki nilai budaya bagi penguat kepribadian bangsa.

3 Dengan adanya undang undang tersebut maka masyarakat perlu melestarikan dan melindungi peninggalan-peninggalan bersejarah dalam rangka memajukan kebudayaan nasional dalam bidang sejarah, ilmu pengetahuan,pendidikan,agama dan kebudayaan. Mengingat begitu pentingnya melindungi dan menyelamatkan situs dan peninggalan bersejarah yang ada di Kecamatan Tarutung, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Situs dan Peninggalan Sejarah Di Kota Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara B. Idenfikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat di identifikas adalah : 1. Identifikas Situs dan Peniggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. 2. Daerah-daerah mana saja terdapat situs-situs dan peninggalan sejarah di kecamatan tarutung kabupaten Tapanuli utara. 3. Mamfaat situs-situs dan peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara bagi masyarakat dan pemerintah. 4. Peran pemerintah/dinas untuk melestarikan dan Mengembangkan situs dan peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis membatasi masalah yang akan di teliti yaitu : Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.

4 D. Perumusan Masalah Untuk lebih mendekatkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan lebih mempermudah peneliti didalam pembahasan, maka peneliti merumusakan masalah yang akan di teliti sebagai berikut : 1. Apa saja Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara? 2. Apa Saja Manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Bagi Masyarakat dan Pemerintah? 3. Bagaimana Sejarah Berdirinya Situs Dan Peninggalan Sejarah Di Kecamatan Tarutung? 4. Bagaimana Peran Pemerintah/Dinas Terkait dan juga masyarakat dalam melestarikan situs dan peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung? E. Tujuan penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yang disesuaikan dengan permasalahan diatas adalah : 1. Untuk mengidentifikasi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. 2. Untuk mengetahui manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Bagi Pemerintah dan masyarakat. 3. Untuk mengetahui Sejarah dari situs dan peninggalan sejarah di kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.

5 F. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Bagi Peneliti, Untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan tentang Situs dan Peninggalan Sejarah di Sumatera Utara, khususnya di Kecamatan Tarutung. 2. Bagi masyarakat, memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat dalam usaha mempertahankan dan melestarikan kebudayaan. 3. Bagi pemerintah, dengan penelitian ini diharapkan, pemerintah dapat semakin memperhatikan dan menjaga Situs dan Peninggalan sejarah di wilayahnya masing-masing. 4. Bagi pembaca, Untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, tentang Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. 5. Bagi UNIMED, untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan khususnya Universitas Negeri Medan.