BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya hayati perairan laut merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat memberikan kontribusi yang besar dalam penyediaan pangan bagi masyarakat Indonesia. Kekayaan sumber daya alam ini tersebar di sepanjang pantai/pesisir. Daerah pantai/pesisir sangat potensial karena mengandung keanekaragaman organisme baik flora maupun fauna dan paling mudah dijangkau masyarakat (Insafitri, 2010). Kebanyakan biota di dalam perairan dengan keragamannya membawa beberapa fungsi penting baik dari segi ilmu pengetahuan, segi ekonomi maupun dari segi kepariwisataan. Dipandang dari segi ilmu pengetahuan keragaman biota laut merupakan laboratorium alam (tempat eksperimen), dari segi ekonomi dapat digunakan sebagai salah satu sumber makanan karena mengandung protein yang tinggi dan sebagai sumber devisa bagi Negara, sedangkan dipandang dari segi kepariwisataan yaitu sebagai tempat rekreasi, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan secara optimal dalam pembangunan bangsa yang sedang digalakkan dewasa ini. Zona intertidal merupakan salah satu ekosistem pesisir yang khas karena walaupun memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan variasi lingkungan yang tinggi pula, namun merupakan daerah yang paling sempit di dunia (Mudjiono, 2009). Zona intertidal merupakan daerah pantai yang terletak antara pasang tertinggi dan surut terjauh. Zona ini mengalami keterbukaan selama dua kali sehari yang menyebabkan berbagai faktor lingkungan dan kisarannya mempengaruhi kehidupan organismenya. Pada zona intertidal memiliki beberapa tipe habitat yaitu berpasir, berlumpur, dan berlumpur-berpasir. Masing-
masing tipe habitat tersebut mempunyai perbedaan yang khas baik ditinjau dari kondisi fisik lingkungan, adaptasi organisme maupun tipe organismenya. Dengan demikian hal ini merupakan obyek menarik yang diteliti. Zona intertidal merupakan daerah yang terletak antara pasang tertinggi dan surut terendah. Pantai Manikin merupakan pantai pasang-surut yang berbatu dan berpasir masih alami dan kaya akan flora dan fauna, dimana pantai ini memerlukan perhatian khusus supaya lebih bermanfaat bagi dunia pendidikan dan perikanan. Bagi dunia pendidikan, pantai Manikin merupakan sumber belajar yang menyimpan berbagai persoalan yang dapat digunakan dalam memahami konsep-konsep biologi, seperti struktur dan morfologinya. Bagi dunia perikanan, pantai Manikin merupakan sumber penghidupan bagi penduduk setempat. Salah satu kelompok biota laut yang banyak ditemukan di pantai Manikin adalah jenis hewan dari filum Moluska. Moluska termasuk hewan yang sangat berhasil menyesuaikan diri untuk hidup di beberapa tempat dan cuaca. Ada yang hidup di hutan bakau, di laut yang sangat dalam, menempel pada substrat karang, di atas pasir, membenamkan dirinya dalam pasir, di atas tanah berlumpur dan ada yang hidup di darat (Dharma, 1988). Hewan Gastropoda adalah salah satu kelas dari filum Moluska yang umumnya hidup di laut tetapi ada sebagian yang hidup di darat, yang biasa disebut keong. Gastropoda mempunyai peranan yang penting baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Beberapa Gastropoda mempunyai nilai penting secara ekonomi karena cangkangnya dapat digunakan untuk berbagai hiasan yang mahal, seperti Conus macarae, Conus literatus dan Conus suratensis. Selain itu beberapa Gastropoda juga dapat berperan sebagai sumber bahan makanan seperti Turbo laminiferus yang diambil dagingnya untuk dikonsumsi, sedangkan
dari segi ekologi yang berperan sebagai konsumen sebagai contohnya adalah Conumurex luhuanus. Karena gastropoda memiliki peran baik dari segi ekologi maupun ekonomi dan kurangnya informasi tentang gastropoda di pantai Manikin, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Gastropoda di Zona Intertidal Pantai Manikin Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis-jenis gastropoda apa saja yang terdapat di Zona Intertidal Pantai Manikin Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang? 2. Bagaimana tingkat keanekaragaman jenis gastropoda di Zona Intertidal Pantai Manikin Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang? 3. Bagaimanakah Pola Distribusi gastropoda di Zona Intertidal Pantai Manikin Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui jenis-jenis gastropoda yang terdapat di Zona Intertidal Pantai Manikin Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
2. Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis gastropoda di Zona Intertidal Pantai Manikin Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang 3. Untuk mengetahui Pola Distribusi gastropoda di Zona Intertidal Pantai Manikin Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang 1.4 Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: 1. Sebagai sumber belajar untuk menambah pengetahuan dasar tentang Gastropoda. 2. Memberi informasi kepada khalayak umum tentang keanekaragaman jenis dan pola distribusi Gastropoda khususnya di Pantai Manikin, Kabupaten Kupang 3. Bahan informasi bagi lembaga terkait untuk digunakan sebagai bahan acuan dalam pengelolaan dan pelestarian ekosistem pantai yang dilindungi. 1.5 Batasan Masalah Penelitian tentang keanekaragaman jenis-jenis Gastropoda mempunyai batasan masalah yaitu: 1. Lokasi pengamatan hanya dilakukan di Zona Intertidal Pantai Manikin Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang 2. Identifikasi Gastropoda berdasarkan pada ciri-ciri morfologinya saja.