MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN BUDAYA BERTANI MASYARAKAT ADAT DI KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU L A M P I R A N 1. Denah agroekopolitan, Kota Pertanian 2. Program Kalesang Desa, Pengorganisasian dan Uraian Tugas Tim Pembagunan Agroekopolitan 3. Program Kalesang Desa, Estimasi Pendanaan Pembangunan Satu Kawasan Agroekopolitan 4. Nama Kecamatan, Desa, Luas Wilayah Kecamatan, Penduduk dan Estimasi Ketersediaan Lahan Pertanian di Pulau Buru : Kabupaten Buru Kabupaten Buru Selatan 5. Kecamatan, Desa, Luas Wilayah, Penduduk dan Man Land Ratio di Pulau Buru 6. orang per 100 Ha., Estimasi Lahan Pertanian, Target Agroekopolitan dan Desa Baru di Pulau Buru
DENAH AGROEKOPOLITAN, KOTA PERTANIAN "DESA BARU LEGENDA : Skala : 200 Ha. 160 KK-Tani 10 Kluster (01 s.d. 10) 16 KK-Tani per kluster 160 Ha. lahan pertanian 16 Ha. lahan pertanian per kluster 1 Ha. lahan pertanian per KK- Tani 15 Ha. ladang pengembalaan 1,5 Ha. ladang pengembalaan per kluster 160 unit rumah + kandang ternak ayam/itik 16 unit rumah + kandang ternak ayam/itik per kluster Lahan per unit rumah 20 M x 20 M Ukuran rumah 7 M x 5 M 18,6 Ha. untuk infrastruktur desa Note : AGROEKOPOLITAN adalah pendekatan pembangunan pertanian/peternakan (AGRO) dimana pada satu kawasan seluas 200 Ha. dipetakan menjadi beberapa bagian (klaster) untuk pemukiman, lahan pertanian/peternakan, dan infrastruktur pendukung layaknya sebuah kota kecil (POLITAN). Pembangunan pada kawasan itu dilakukan sedemikian rupa sehingga ekosistem pada kawasan itu tetap terawat dan lestari (EKO).
DENAH KLASTER 16 unit rumah + kandang ternak ayam/itik 1,5 Ha. ladang pengembalaan Sapi/Kambing dimiliki secara kolektif oleh 16 KK-Tani 16 Ha. lahan pertanian (1 Ha. = 1 KK-Tani)
DENAH INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
KETERANGAN TENTANG KAWASAN AGROEKOPOLITAN Total lahan per satu kawasan agroekopolitan : 200 Ha. dan terbagi menjadi : Setiap klaster terdapat 16 unit rumah + kandang ternak ayam/itik, Diatas lahan berukuran 20 M x 20 M dibangun satu unit rumah sederhana berukuran 7 M x 5 M, Dibelakang setiap rumah dibangun satu unit kandang ternak ayam/itik, Batas lahan antar rumah dan didepan rumah (berbatasan dengan jalan) ditanami tanaman buah bernilai ekonomi, Ladang pengembalaan ternak Sapi/Kambing seluas 1,5 Ha. per klaster dimiliki secara kolektif oleh 16 KK-Tani, Lahan pertanian seluas 16 Ha. per klaster (1 Ha per KK-Tani), Setiap klaster dibangun diatas lahan seluas 18,14 Ha. yaitu untuk lahan pemukiman 0,64 Ha., ladang pengembalaan 1,5 Ha. dan 16 Ha. lahan pertanian, Lahan seluas 181,4 Ha. digunakan untuk membangun 160 unit rumah (0,64 Ha.), menyiapkan 160 parsiil lahan pertanian (160 Ha.) dan 10 parsiil ladang pengembalaan (15 Ha), Sisa lahan seluas 18,6 Ha. digunakan untuk membangun fasilitas umum yaitu : Infrastruktur Irigasi-Leb (irigasi lahan kering) Air Bersih Jalan Usahatani Rumah Ibadah Sekolah Puskesmas Kantor Desa Lapangan Olahraga Gudang Alat dan Mesin Pertanian Gudang Penyimpanan Hasil Gudang Pengolahan Hasil Lantai Jemur Pasar Tani
PROGRAM KALESANG DESA PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS TIM PEMBANGUNAN AGROEKOPOLITAN No. Dinas/Badan/Bagian Fungsi Tugas 01 Bupati Buru Pembina Membina menggerakkan dan mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan dan dampak dari program kalesang desa dalam kegiatan pembangunan pertanian. 02 Wakil Bupati Buru Penanggung Jawab Membantu Bupati dalam kegiatan pembinaan dan evaluasi serta bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan. 03 Sekretaris Daerah Ketua Mengevaluasi rencana kerja, mengkoordinasikan Dinas/Badan/Bagian dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, membantu/mendorong percepatan pencairan dan pemanfaatan anggaran kegiatan serta mengevaluasi pemanfaatan anggaran kegiatan. 04 Kepala BAPPEDA Sekretaris Membantu Ketua Tim dalam penilaian rencana kerja, evaluasi pelaksanaan kegiatan dan hasil kegiatan serta menyusun laporan tingkat keberhasilan. 05 Kepala Dinas Pertanian Anggota Bertanggung jawab dalam pelaksanaan penyiapan lahan penanaman, bantuan sarana produksi pertanian, pembinaan teknis budidaya dan peningkatan produktivitas usahatani. 06 Kepala Dinas PU Anggota Bertanggung jawab dalam penyediaan infrastruktur pendukung antara lain irigasi, jalan usahatani dan jalan akses. 07 Kepala Badan Ketahanan Pangan Anggota Bertanggung jawab dalam mengelola ketersediaan pangan (stok pangan), diversifikasi pangan dan pola menu sehat - bergizi. 08 Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Anggota Bertanggung jawab atas pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah melalui pembinaan Home Industry, promosi produk, penataan pemasaran dan penumbuhan/pengembangan investasi swasta. 09 Kepala Dinas Koperasi dan UKM Anggota Bertanggung jawab atas penumbuhan/pengembangan koperasi tani dan pembukaan modal usahatani menuju petani/kelompok tani mandiri. 10 Kepala Dinas Peruhubungan Anggota Bertanggung jawab dalam penyediaan transportasi yang murah (bila diperlukan gratis) dan mudah dalam melayani petani memasarkan hasil panennya. 11 Kepala Dinas Pendidikan Anggota Bertanggung jawab membantu anak-anak petani yang masih bersekolah melalui pembebasan semua biaya pendidikan dan bantuan alat tulis dan buku pelajaran.
No. Dinas/Badan/Bagian Fungsi Tugas 12 Kepala Dinas Kesehatan Anggota Bertanggung jawab dalam membangun Puskesmas, membina kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan 13 Kepala Dinas Kehutanan Anggota Bertanggung jawab melindungi dan melestarikan lingkungan hidup terutama penyelamatan sumberdaya air, mencegah bahaya erosi dan banjir melalui (anatara lain) pembangunan, pembinaan dan pengembangan sabuk hijau (green-belt). 14 Kepala Dinas Lingkungan Hidup Anggota Bertanggung jawab dalam perlindungan lingkungan hidup dari bahaya pencemaran pemakaian bahan-bahan kimia antara lain pestisida, pupuk, dan bahan kimia lainnya. 15 Kepala Dinas Sosial Anggota Bertanggung jawab dalam penyediaan jaminan hidup (Jadup) selama proses produksi mulai dari penyediaan lahan, penanaman benih, pemeliharaan tanaman dan kegiatan panen. 16 TNI-AD Anggota Bertugas memimpin apel para petani di lahan usahatani setelah makan pagi dan snack sore sebelum para petani melakukan aktivitas penyiapan lahan, penanaman benih, pemeliharaan tanaman dan saat panen. 17 Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Anggota Bertanggung jawab dalam pembangunan rumah sederhana (rumah panggung) dilahan usahatani untuk setiap petani, rumah tersebut menjadi cikal bakal untuk pembentukan pemukiman baru (DESA BARU). Bertanggung jawab dalam membina dan mengembangkan industri rumah tangga 18 Kepala Badan Pemberdayaan Anggota Masyarakat Desa 19 Kepala Badan Kepegawaian Anggota Bertanggung jawab dalam penilaian kinerja Dinas/Badan/Bagian dalam pelaksanaan Daerah Program Kalesang Desa (Kegiatan pembangunan pertanian). 20 Kabag. Pemerintahan Anggota Bertanggung jawab dalam memotivasi dan menggerakkan aparat ditingkat kecamatan dan desa untuk ikut terlihat secara aktif dan positif dalam mensukseskan Program Kalesang Desa (Kegiatan Pembangunan Pertanian). 21 Kabag. Hukum Anggota Bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah-masalah hukum yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan dan membantu Camat serta Kades dalam penyusunan peraturan desa (Perdes) tentang penggunaan ruang untk pelaksanaan pembangunan pertanian. 22 Camat Anggota Bertanggung jawab dalam memotivasi dan menggerakkan aparat desa dan tokoh-tokoh masyarakat desa untuk ikut terlibat secara aktif mensukseskan kegiatan pembangunan pertanian. 23 Kepala Desa Anggota Bertanggung jawab dalam mengorganisir, memotivasi dan menggerakkan masyarakat desa untuk ikut terlibat secara aktif mengsukseskan Program Kalesang Desa dalam kegiatan pembangunan pertanian.
NAMA KECAMATAN, JUMLAH DESA, LUAS WILAYAH KECAMATAN, JUMLAH PENDUDUK DAN ESTIMASI KETERSEDIAAN LAHAN PERTANIAN DI PULAU BURU, PROVINSI MALUKU No. Nama Kecamatan Desa Luas Wilayah Kecamatan KABUPATEN BURU Penduduk (Org) Man-Land Ratio (Org/Ha.) Org Per 100 Ha. (Org) Estimasi Luas Lahan Pertanian Per Kecamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 01 Namlea 7 95.115 36.218 0,38 38 2.853 02 Lilialy 5 48.150 10.317 0,21 21 1.444 03 Waeapo 7 10.250 10.822 1,06 106 307 04 Waplau 10 58.523 11.728 0,21 21 1.755 05 Airbuaya 10 170.235 11.252 0,07 7 5.107 06 Lolong Guba 10 45.702 11.802 0,26 26 1.371 07 Batabual 5 10.860 7.824 0,72 72 325 08 Fena Leisela 13 283.165 12.864 0,05 5 8.494 09 Waelata 10 23.450 12.187 0,52 52 703 10 Teluk Kayeli 5 14.106 3.856 0,27 27 423 JUMLAH 82 759.558 128.870 0,17 17 22.782 RATAAN 8,2 75755,8 12887 2.278,2 SUMBER : Pemerintah Kabupaten Buru (data diolah)
NAMA KECAMATAN, JUMLAH DESA, LUAS WILAYAH KECAMATAN, JUMLAH PENDUDUK DAN ESTIMASI KETERSEDIAAN LAHAN PERTANIAN DI PULAU BURU, PROVINSI MALUKU No. Nama Kecamatan Desa KABUPATEN BURU SELATAN Luas Wilayah Kecamatan Penduduk (Org) Man-Land Ratio (Org/Ha.) Org Per 100 Ha. (Org) Estimasi Luas Lahan Pertanian Per Kecamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 01 Namrole 10 32.600 11.352 0,35 35 978 02 Waesama 8 72.400 11.824 0,16 16 2.772 03 Ambalau 7 30.600 7.190 0,23 23 918 04 Kapal Madang 10 127.600 10.094 0,08 8 3.828 05 Leksula 10 242.800 15.649 0,06 6 7.284 JUMLAH 45 506.000 56.109 0,11 11 15.780 RATAAN 11 101,200 11.222 3.156 SUMBER : Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (data diolah)
JUMLAH KECAMATAN, JUMLAH DESA, LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN MAN-LAND RATIO DI PULAU BURU No. Nama Kabupaten Kecamatan PULAU BURU (BUPOLO) Desa Luas Wilayah Kabupaten Penduduk (Org) Man-Land Ratio (Org/Ha.) 1 2 3 4 5 6 7 01 Buru 10 82 759.558 128.870 0,17 02 Buru Selatan 5 45 506.000 56.109 0,11 JUMLAH 15 127 1.265.558 184.979 0,15 SUMBER : data di olah CATATAN : Luas daratan Pulau Buru 1.265.558 Ha. dan Pulau Bali hanya 563.666 Ha. atau Luas daratan Pulau Buru 2,25 kali lebih besar dibanding Pulau Bali. Di Pulau Bali ada 1 kota dan 8 kabupaten dan di Pulau Buru hanya ada 2 kabupaten, keadaan yang belum imbang. Jadi Pulau Buru dibentuk menjadi PROVINSI BURU adalah satu keharusan demi terciptanya keadaan masyarakat Sehat, Cerdas dan Sejahtera ((Masyarakat SCS) di tahun 2026.
JUMLAH ORANG PER 100 Ha., ESTIMASI LAHAN PERTANIAN, TARGET AGROEKOPOLITAN DAN JUMLAH DESA BARU DI PULAU BURU PULAU BURU (BUPOLO) No. Nama Kabupaten Org Per 100 Ha. (Org) Estimasi Lahan Pertanian Target Agroekopolitan Desa Baru 1 2 3 4 5 6 01 Buru 17 22.782 18.000 90 02 Buru Selatan 11 15.180 12.000 60 JUMLAH 15 37.962 30.000 150 SUMBER : data di olah CATATAN : Membentuk Pulau Buru menjadi PROVINSI BURU dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 10 tahun(2016 2026), dimulai dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa melalui pembangunan 150 kawasan kota pertanian berbasis pemuda (90 kawasan kota pertanian di Kabupaten Buru dan 60 kawasan kota pertanian di Kabupaten Buru Selata). Untuk membangun 150 kawasan pertanian dibutuhkan pembukaan lahan pertanian seluas 30.000 Ha.(18.000 Ha. di Kabupaten Buru dan 12.000 Ha. di Kabupaten Buru Selatan). 150 kawasan kota pertanian setelah dibina selama 1-2 tahun kemudian diresmikan menjadi 150 desa baru menuju pembentukan 15 kecamatan baru (1 kecamatan = 10 desa) dan 3 kabupaten baru (1 kabupaten = 5 kecamatan) menuju terbentukan PROVINSI BURU (1 Provinsi = 5 kabupaten).