BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dihadapi dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur. Pembahasan dibagi dalam 4 aspek yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
adanya perbedaan temperatur.

ABSTRAKSI. berhubungan dengan perkembangan arsitektur adalah pendidikan arsitektur itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Directorat Data Center UBiNus)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

KATA PENGANTAR. Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara, Jakarta. TOPIK : ARSITEKTUR BERKELANJUTAN- HEMAT ENERGI

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

KATA PENGANTAR. Tujuan penyusunan paper tugas akhir ini adalah sebagai syarat untuk kelulusan

International Fash on Institute di Jakarta

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SANGGAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI INKLUSIF DI YOGYAKARTA. Siwi Gita Kartika I

BAB II RUANG BAGI KEHIDUPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

Sekolah Fotografi di Denpasar

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT SUSTAINABLE ARCHITECTURE. Disusun Oleh : Nama : Neti Nim :

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang direncanakan pada proses perancangan. Hubungan yang. menjaga terlaksananya aspek fungsional (mengakomodasi kegiaan).

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Gedung Student Housing/Asrama UMB Arsitektur Interaksi Wandi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini.

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

Pengantar Daftar Tabel Daftar Gambar Rancangan Kegiatan Pembelajaran

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam mengumpulkan data harus dilakukan studi lapangan, survei atau. observasi ke tapak secara langsung.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

YOGYAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY 8 DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Jakarta merupakan salah satu kota besar yang memiliki perkembangan cukup

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

AKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN KAMPUS UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

LP Pemuda Yogyakarta dengan Tinjauan Mental Psikologis

b. Pemanfaatan potensi Sungai Mahakam

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BAB VI KESIMPULAN. VI. 1 Kesimpulan. VI.1.1 Karakter Pelingkup Ruang Jalan Seturan VI-1

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

PUSAT DAKWAH DAN KAJIAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 6 HASIL RANCANGAN

JURUSAN ARSITEKTUR-FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)

KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN)

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

RANCANGAN WISMA ATLET SENAYAN-JAKARTA BERDASARKAN MOBILITAS KEGIATAN HARIAN ATLET DI SENAYAN. Disusun Oleh : Nama : Hendri Tandiono NIM :

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Bab ini membahas dengan cara mengumpulkan dan menguraikan yang

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Proyek.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. masuk ke Indonesia. Dalam syariat perdagang islam mengandung nilai nilai

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR.

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAGA PENDIDIKAN KEJURUAN KECANTIKAN DI YOGYAKARTA SKRIPSI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur dimaksudkan untuk mencari solusi / pemecahan bagi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur. Pembahasan dibagi dalam 4 aspek yaitu aspek kurikulum sebagai kesatuan sistem belajar dalam sekolah, manusia sebagai pelaku kegiatan dan pengguna bangunan, aspek bangunan menyangkut hirarki, ruang, sirkulasi, orientasi, material, penampilan, utilitas, dan sebagainya, serta aspek lingkungan yang menyangkut konteks, pencapaian, sirkulasi tapak, dan utilitas lingkungan. IV.1. Kurikulum Studi Banding Kurikulum Dalam menentukan program pendidikan yang akan diterapkan di sekolah tinggi arsitektur ini maka dilakukan pendekatan melalui latar belakang pendidikan dari principal dari T2006 Largest Architecture Practices, Pritzer Prize, RIBA Award. Diharapkan Sekolah Tinggi Arsitektur ini dapat melahirkan lulusan yang berkualitas, mempunyi visi, misi dan inovatif. 1. 2006 LARGEST ARCHITECTURE PRACTICES Kriteria penilaian dari 2006 largest architecture pracites ini berdasarkan besarnya pendapatan pertahun konsultan-konsultan arsitektur di seluruh Amerika 60

Serikat. 2. PRITZKER PRIZE Penghargaan arsitektur ini pertama kali diselenggarakan oleh The Hyatt Foundation tahun 1979 untuk memberi penghargaan tahunan kepada arsitek yang karya-karyanya mampu menampilkan kombinasi dari kualitas talenta, visi, dan komitmen, memberikan kontribusi yang signifikan dan konsisten bagi kehidupan sosial, kemanusiaan, dan lingkungan melalui karya arsitekturnya. TABEL 3 : PEMENANG-PEMENANG PRITZKER 61

3. RIBA AWARD 2006 RIBA Awards diberikan untuk bangunan-bangunan yang mempunyai standard arsitektural yang tinggi dan memberikan kontribusi yang mendasar pada lingkungan sekitarnya. Penghargaan ini diberikan setiap tahun dan telah diberikan sejak tahun 1966. GRAFIK 1 : STUDI BANDING KURIKULUM 62

Hasil studi banding menunjukkan AA School London, Bartlett School London, dan Harvard Graduate School of Design AS sebagai 3 peringkat teratas. Dengan pertimbangan lokasi, di mana AA School dengan Bartlett School berada di London, Inggris, maka ditetapkan kurikulum yang akan diperbandingkan antara AA School dan Harvard Graduate School of Design yang berada di 2 benua yang berbeda. 63

TABEL 4 : PERBANDINGAN KURIKULUM AA SCHOOL DAN HARVARD Kesimpulan Studi Banding Kurikulum Undergraduate 64

Tidak terdapat program undergraduate of architecture di harvard sedangkan program tersebut terdapat di AA School Of Architecture Graduate Kedua sekolah arsitektur mempunyai ruang lingkup program yang hampir sama tapi dengan spesifikasi yang berbeda sehingga program ini dapat dimasukkan ke kurikulum proyek sekolah tinggi arsitektur yaitu : 1. Urban Planning & Design (Harvard) Housing & Urbanism (AA) 2. Landscape Urbanism (AA) Landscape Architecture (Harvard) Phd / Doctoral Terdapat kesamaan antara kedua sekolah arsitektur dalam program S3 yaitu : 1. Phd / Doctoral di bidang Teori Arsitektur 2. Phd / Doctoral di bidang Desain Arsitektur Dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur ini dimaksudkan untuk penyediaan program arsitektur yang komplit yaitu program S1, S2, dan S3. Berdasarkan studi banding program pendidikan yang terdapat di AA School of Architecture lebih lengkap dibanding Harvard Graduate School Of Design maka kurikulum yang akan diterapkan adalah kurikulum standardisasi AA School Of Architecture. 65

Detail studi kurikulum antara AA School of Architecture dan Harvard Graduate School of Design dapat ditemukan di lampiran. Selain itu juga dilampirkan beberapa studi kasus dan studi banding program-program arsitektur di dalam negeri di antaranya pada Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan Universitas Tarumanagara. IV.2. Aspek Lingkungan IV.2.1. Hubungan Tapak dengan Konteks Batas-batas Tapak GAMBAR 10 : BATAS-BATAS TAPAK YANG BERDEKATAN Tapak dikelilingi oleh jalan, dengan batas-batas blok yang didominasi oleh sebagian besar daerah hunian menengah ke bawah. Di samping itu juga terdapat 3 buah sekolah (SD), serta beberapa daerah bisnis dan fasilitasfasilitas umum di tepi Jalan Raya Kebun Jeruk. 66

Jalan di sebelah Utara tapak berukuran lebar 5 m dan 6 m dan berbatasan dengan hunian menengah ke bawah. Jalan di sebelah Timur tapak berukuran lebar 6 m dan berhubungan juga dengan hunian golongan menengah ke bawah serta 3 buah sekolah / SD. Jalan di sebelah selatan juga berukuran lebar 6 m dengan batas blok berupa hunian dan area bisnis / komersial. Batas sebelah Barat merupakan satu-satunya sisi yang berhadapan langsung dengan jalan besar yaitu Jalan Raya Kebun Jeruk yang direncanakan berukuran lebar 26 m. Batas blok di sebelah Barat merupakan area bisnis di tepi jalan raya dengan beberapa fasilitas umum. FOTO 8 : JALAN RAYA KEBUN JERUK 67

FOTO 9 : AREA BISNIS DI TEPI JALAN RAYA FOTO 10 : HUNIAN GOLONGAN MENENGAH KE BAWAH dan SEKOLAH Adanya hunian-hunian yang merupakan salah satu pendukung aktivitas di Sekolah Tinggi Arsitektur ini. Pada dasarnya semua hunian memerlukan ketenangan beraktivitas sehari-hari bagi penghuninya, begitu juga dengan beberapa kegiatan yang terdapat dalam Sekolah Tinggi Arsitektur yang juga memerlukan ketenangan. 68

Visi : Kesamaan persyaratan ini akan menentukan zoning dan perletakan massa bangunan Sekolah Tinggi Arsitektur. Keberadaan sekolah-sekolah juga mendukung karena adanya bangunan pendidikan seperti Sekolah Tinggi Arsitektur yang akan berlokasi di area ini, dikarenakan adanya kesamaan aktivitas sebagai institusi pendidikan dengan aktivitas yang hampir sama. Namun berdasarkan survey lapangan ternyata keberadaan sekolah-sekolah dasar cukup menjadi masalah sebagai sumber kebisingan, terutama pada waktu-waktu tertentu sehingga mempengaruhi zoning dalam tapak. Visi : Pendekatan zoning aktivitas pendidikan yang tidak memerlukan ketenangan, adanya kesamaan aktivitas mempengaruhi perletakan / zoning kegiatan dan massa bangunan. GAMBAR 11 : PEMANFAATAN KESAMAAN AKTIVITAS 69

Terdapat beberapa bangunan di sekitar tapak / berbatasan langsung dengan tapak yang mempunyai eksistensi yang cukup signifikan di area ini. FOTO 11 : RUKO YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI BANK FOTO 12 : KLINIK 70

FOTO 13 : MESJID Beberapa fasilitas tersebut di atas bisa digunakan sebagai fasilitas pelengkap kebutuhan sehari-hari pengguna bangunan sekolah tinggi arsitektur. Visi : Perlu adanya interaksi antara bagian-bagian luar tapak khususnya daerah publik yang berbatasan langsung dengan jalan besar dengan lingkungan sekitarnya sehingga dukungan fasilitas-fasilitas komersil dan umum eksisting akan tercapai serta memberi kesan saling mendukung kegiatan satu sama lain, saling melengkapi. 71

GAMBAR 12 : INTERAKSI DENGAN PUBLIK / LINGKUNGAN GAMBAR 13 : BATAS TAPAK SECARA LEBIH LUAS 72

Dalam cakupan yang lebih luas, tapak berdekatan dengan 2 buah kampus Universitas Bina Nusantara yang juga merupakan institusi pendidikan. Hal ini merupakan salah satu potensi lingkungan, di mana terdapatnya kesamaan aktivitas antara Sekolah Tinggi yang akan dibangun dengan Kampus Bina Nusantara, sehingga keadaan eksisting yang telah terbentuk di sekitar kedua kampus tersebut mampu memberi imbas positif terhadap kegiatan pendidikan yang baru. Visi : Interaksi sebagai salah satu solusi dalam memanfaatkan imbas positif dari kesamaan aktivitas eksisting yang telah terbentuk. Kondisi dan Ketinggian Bangunan Sekitar Bangunan-bangunan yang berada di sekitar tapak antara lain : Bangunan hunian 1-2 lantai (hunian golongan menengah ke bawah) dan hunian-hunian kost, dengan masyarakat heterogen (Betawi dan pendatang) di semua bagian, Utara, Timur, Selatan, dan Barat. Bangunan sekolah 1-2 lantai (Sekolah Dasar) di sebelah Timur Bangunan ruko / bisnis 1-3 lantai sebagian di sebelah Utara, Barat, dan Timur Bangunan fasilitas umum (mesjid, klinik) 1 lantai berlokasi di area bisnis di sebelah Barat tapak. 73