BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur dimaksudkan untuk mencari solusi / pemecahan bagi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur. Pembahasan dibagi dalam 4 aspek yaitu aspek kurikulum sebagai kesatuan sistem belajar dalam sekolah, manusia sebagai pelaku kegiatan dan pengguna bangunan, aspek bangunan menyangkut hirarki, ruang, sirkulasi, orientasi, material, penampilan, utilitas, dan sebagainya, serta aspek lingkungan yang menyangkut konteks, pencapaian, sirkulasi tapak, dan utilitas lingkungan. IV.1. Kurikulum Studi Banding Kurikulum Dalam menentukan program pendidikan yang akan diterapkan di sekolah tinggi arsitektur ini maka dilakukan pendekatan melalui latar belakang pendidikan dari principal dari T2006 Largest Architecture Practices, Pritzer Prize, RIBA Award. Diharapkan Sekolah Tinggi Arsitektur ini dapat melahirkan lulusan yang berkualitas, mempunyi visi, misi dan inovatif. 1. 2006 LARGEST ARCHITECTURE PRACTICES Kriteria penilaian dari 2006 largest architecture pracites ini berdasarkan besarnya pendapatan pertahun konsultan-konsultan arsitektur di seluruh Amerika 60
Serikat. 2. PRITZKER PRIZE Penghargaan arsitektur ini pertama kali diselenggarakan oleh The Hyatt Foundation tahun 1979 untuk memberi penghargaan tahunan kepada arsitek yang karya-karyanya mampu menampilkan kombinasi dari kualitas talenta, visi, dan komitmen, memberikan kontribusi yang signifikan dan konsisten bagi kehidupan sosial, kemanusiaan, dan lingkungan melalui karya arsitekturnya. TABEL 3 : PEMENANG-PEMENANG PRITZKER 61
3. RIBA AWARD 2006 RIBA Awards diberikan untuk bangunan-bangunan yang mempunyai standard arsitektural yang tinggi dan memberikan kontribusi yang mendasar pada lingkungan sekitarnya. Penghargaan ini diberikan setiap tahun dan telah diberikan sejak tahun 1966. GRAFIK 1 : STUDI BANDING KURIKULUM 62
Hasil studi banding menunjukkan AA School London, Bartlett School London, dan Harvard Graduate School of Design AS sebagai 3 peringkat teratas. Dengan pertimbangan lokasi, di mana AA School dengan Bartlett School berada di London, Inggris, maka ditetapkan kurikulum yang akan diperbandingkan antara AA School dan Harvard Graduate School of Design yang berada di 2 benua yang berbeda. 63
TABEL 4 : PERBANDINGAN KURIKULUM AA SCHOOL DAN HARVARD Kesimpulan Studi Banding Kurikulum Undergraduate 64
Tidak terdapat program undergraduate of architecture di harvard sedangkan program tersebut terdapat di AA School Of Architecture Graduate Kedua sekolah arsitektur mempunyai ruang lingkup program yang hampir sama tapi dengan spesifikasi yang berbeda sehingga program ini dapat dimasukkan ke kurikulum proyek sekolah tinggi arsitektur yaitu : 1. Urban Planning & Design (Harvard) Housing & Urbanism (AA) 2. Landscape Urbanism (AA) Landscape Architecture (Harvard) Phd / Doctoral Terdapat kesamaan antara kedua sekolah arsitektur dalam program S3 yaitu : 1. Phd / Doctoral di bidang Teori Arsitektur 2. Phd / Doctoral di bidang Desain Arsitektur Dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur ini dimaksudkan untuk penyediaan program arsitektur yang komplit yaitu program S1, S2, dan S3. Berdasarkan studi banding program pendidikan yang terdapat di AA School of Architecture lebih lengkap dibanding Harvard Graduate School Of Design maka kurikulum yang akan diterapkan adalah kurikulum standardisasi AA School Of Architecture. 65
Detail studi kurikulum antara AA School of Architecture dan Harvard Graduate School of Design dapat ditemukan di lampiran. Selain itu juga dilampirkan beberapa studi kasus dan studi banding program-program arsitektur di dalam negeri di antaranya pada Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan Universitas Tarumanagara. IV.2. Aspek Lingkungan IV.2.1. Hubungan Tapak dengan Konteks Batas-batas Tapak GAMBAR 10 : BATAS-BATAS TAPAK YANG BERDEKATAN Tapak dikelilingi oleh jalan, dengan batas-batas blok yang didominasi oleh sebagian besar daerah hunian menengah ke bawah. Di samping itu juga terdapat 3 buah sekolah (SD), serta beberapa daerah bisnis dan fasilitasfasilitas umum di tepi Jalan Raya Kebun Jeruk. 66
Jalan di sebelah Utara tapak berukuran lebar 5 m dan 6 m dan berbatasan dengan hunian menengah ke bawah. Jalan di sebelah Timur tapak berukuran lebar 6 m dan berhubungan juga dengan hunian golongan menengah ke bawah serta 3 buah sekolah / SD. Jalan di sebelah selatan juga berukuran lebar 6 m dengan batas blok berupa hunian dan area bisnis / komersial. Batas sebelah Barat merupakan satu-satunya sisi yang berhadapan langsung dengan jalan besar yaitu Jalan Raya Kebun Jeruk yang direncanakan berukuran lebar 26 m. Batas blok di sebelah Barat merupakan area bisnis di tepi jalan raya dengan beberapa fasilitas umum. FOTO 8 : JALAN RAYA KEBUN JERUK 67
FOTO 9 : AREA BISNIS DI TEPI JALAN RAYA FOTO 10 : HUNIAN GOLONGAN MENENGAH KE BAWAH dan SEKOLAH Adanya hunian-hunian yang merupakan salah satu pendukung aktivitas di Sekolah Tinggi Arsitektur ini. Pada dasarnya semua hunian memerlukan ketenangan beraktivitas sehari-hari bagi penghuninya, begitu juga dengan beberapa kegiatan yang terdapat dalam Sekolah Tinggi Arsitektur yang juga memerlukan ketenangan. 68
Visi : Kesamaan persyaratan ini akan menentukan zoning dan perletakan massa bangunan Sekolah Tinggi Arsitektur. Keberadaan sekolah-sekolah juga mendukung karena adanya bangunan pendidikan seperti Sekolah Tinggi Arsitektur yang akan berlokasi di area ini, dikarenakan adanya kesamaan aktivitas sebagai institusi pendidikan dengan aktivitas yang hampir sama. Namun berdasarkan survey lapangan ternyata keberadaan sekolah-sekolah dasar cukup menjadi masalah sebagai sumber kebisingan, terutama pada waktu-waktu tertentu sehingga mempengaruhi zoning dalam tapak. Visi : Pendekatan zoning aktivitas pendidikan yang tidak memerlukan ketenangan, adanya kesamaan aktivitas mempengaruhi perletakan / zoning kegiatan dan massa bangunan. GAMBAR 11 : PEMANFAATAN KESAMAAN AKTIVITAS 69
Terdapat beberapa bangunan di sekitar tapak / berbatasan langsung dengan tapak yang mempunyai eksistensi yang cukup signifikan di area ini. FOTO 11 : RUKO YANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI BANK FOTO 12 : KLINIK 70
FOTO 13 : MESJID Beberapa fasilitas tersebut di atas bisa digunakan sebagai fasilitas pelengkap kebutuhan sehari-hari pengguna bangunan sekolah tinggi arsitektur. Visi : Perlu adanya interaksi antara bagian-bagian luar tapak khususnya daerah publik yang berbatasan langsung dengan jalan besar dengan lingkungan sekitarnya sehingga dukungan fasilitas-fasilitas komersil dan umum eksisting akan tercapai serta memberi kesan saling mendukung kegiatan satu sama lain, saling melengkapi. 71
GAMBAR 12 : INTERAKSI DENGAN PUBLIK / LINGKUNGAN GAMBAR 13 : BATAS TAPAK SECARA LEBIH LUAS 72
Dalam cakupan yang lebih luas, tapak berdekatan dengan 2 buah kampus Universitas Bina Nusantara yang juga merupakan institusi pendidikan. Hal ini merupakan salah satu potensi lingkungan, di mana terdapatnya kesamaan aktivitas antara Sekolah Tinggi yang akan dibangun dengan Kampus Bina Nusantara, sehingga keadaan eksisting yang telah terbentuk di sekitar kedua kampus tersebut mampu memberi imbas positif terhadap kegiatan pendidikan yang baru. Visi : Interaksi sebagai salah satu solusi dalam memanfaatkan imbas positif dari kesamaan aktivitas eksisting yang telah terbentuk. Kondisi dan Ketinggian Bangunan Sekitar Bangunan-bangunan yang berada di sekitar tapak antara lain : Bangunan hunian 1-2 lantai (hunian golongan menengah ke bawah) dan hunian-hunian kost, dengan masyarakat heterogen (Betawi dan pendatang) di semua bagian, Utara, Timur, Selatan, dan Barat. Bangunan sekolah 1-2 lantai (Sekolah Dasar) di sebelah Timur Bangunan ruko / bisnis 1-3 lantai sebagian di sebelah Utara, Barat, dan Timur Bangunan fasilitas umum (mesjid, klinik) 1 lantai berlokasi di area bisnis di sebelah Barat tapak. 73