BAB I PENDAHULUAN. Menurut UNESCO terdapat empat pilar pendidikan yang perlu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka. diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini mengakibatkan kompetensi sains merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam membina kehidupan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat, mati (Warsita, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. dalam wujud the four pillars education, yaitu belajar untuk mengetahui

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA (Pembelajaran Matematika Kelas V SDN. 01 Blulukan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. masa sentralisasi segala sesuatu seperti: bangunan sekolah, kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bellanita Maryadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nisa Novita Qamayani 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sangatlah besar dan mencakup berbagai aspek. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Berbasis TIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

II. TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : AYU METI SEPTIANINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembelajaran yang sekarang ini banyak diterapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) diartikan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran agar lebih tertanam pada siswa. Faktor-faktor itu antara lain guru, siswa, media pembelajaran, proses

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mei Indah Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Belajar matematika merupakan salah satu sarana berpikir ilmiah dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran guru dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang ada pada manusia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

I. PENDAHULUAN. suatu konsep baru (Semiawan, 2009: 44). Menurut Munandar (2009: 12),

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang

I. PENDAHULUAN. kegunaan penelitian. Pembahasan secara rinci masing-masing kajian tersebut

1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil

I. PENDAHULUAN. bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

I. PENDAHULUAN. Keseluruhan dalam proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diungkapkan oleh Piaget (Carin, 2000) yang mengemukakan tentang cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. yang kuat antara tingkat pendidikan dengan perkembangan bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perkembangan bangsa adalah

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UNESCO terdapat empat pilar pendidikan yang perlu dikembangkan dalam pendidikan formal, yaitu: (1) learning to know (belajar untuk mengetahui). (2) learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) dalam hal ini kita dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu. (3) learning to be (belajar untuk menjadi seseorang). dan (4) learning to live together (belajar untuk menjalani hidup bersama) (Sutikno, 2006). Learning to know dapat direalisasikan dengan menempatkan guru sebagai fasilitator. Disamping itu guru dituntut untuk dapat berperan sebagai teman sejawat dalam berdialog dengan siswa untuk mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu tertentu. Learning to do akan bisa berjalan jika sekolah memfasilitasi siswa untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta bakat dan minatnya. Learning to be erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan fisik dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta lingkungannya. Kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima (take and give), perlu ditumbuh-kembangkan. Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya proses Learning to live together (Sutikno, 2006). Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Salah satu upaya 1

guru dalam menciptakan suasana kelas yang aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan media yang komunikatif. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakkan, menjelaskan gambaran ide dari suatu materi. Berdasarkan komunikasi personal dengan guru biologi diperoleh data bahwa sementara ini masih banyak siswa beranggapan materi keanekaragaman makhluk hidup merupakan salah satu pelajaran yang sulit, hal ini dikarenakan dalam materi keanekaragaman makhluk hidup banyak menggunakan konsep yang sulit dipahami oleh siswa. Pada pelaksanaannya guru lebih banyak menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang termotivasi untuk mempelajari biologi lebih dalam, terlihat dari kurangnya perhatian siswa ketika pembelajaran di kelas. Hal tersebut berkaitan erat dengan bagaimana guru mengemas pembelajaran yang efektif dan menarik. Seperti penggunaan pendekatan, media dan metode yang tepat. Motivasi belajar yang rendah merupakan salah satu penyebab timbulnya kesulitan dalam belajar sehingga menyebabkan hasil belajar siswa pun rendah (Nasution, 1991). Hal ini sesuai dengan pernyataan Hamalik (2003) yang menyatakan bahwa motivasi sangat penting dalam proses pembelajaran. Keanekaragaman makhluk hidup sebagai salah satu materi dalam pembelajaran biologi kelas VII, berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki Kompetensi Dasar (KD) Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Kompetensi minimal yang harus dimiliki siswa adalah mampu mengidentifikasi ciri-ciri makhluk 2

hidup, tetapi selain itu siswa juga perlu menguasai beberapa keterampilan berupa kreatifitas, komunikasi dan kolaborasi, kemampuan meneliti, berfikir kritis, pemecahan masalah dan membuat keputusan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran memerlukan suatu strategi dengan penggunaan sumber daya (guru dan media) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal. Oleh karena itu beberapa model dilakukan untuk menjadikan pembelajaran efektif, menarik minat dan motivasi siswa dalam materi keanekaragaman makhluk hidup. Mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif merupakan upaya untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Menurut Usman (2008) dalam menciptakan kondisi belajar yang efektif setidaknya ada lima variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa, yaitu melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, membangkitkan motivasi siswa, memperhatikan kemampuan siswa dan menggunakan alat peraga yang tepat. Pembelajaran berjalan efektif apabila peran siswa lebih aktif dibanding guru. Model pembelajaran project based learning (PjBL) adalah salah satu tipe pembelajaran konstruktivis yang dapat diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa dengan critical thinking, collaborative, and communication. Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik dilibatkan langsung dalam memecahkan permasalahan yang ditugaskan, mengijinkan para peserta didik untuk aktif membangun dan 3

mengatur pembelajarannya, dan dapat menjadikan peserta didik yang realistis (Purnawan, 2007). Dengan pembelajaran model PjBL dapat menuntun siswa untuk lebih mandiri, mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, mengembangkan pengetahuan dan penguasaan konsep berdasarkan pengalaman belajar yang dimilikinya, juga bersosialisasi dengan teman dan lingkungannya. Penelitian PjBL yang telah diakukan dengan sukses pada beberapa perguruan tinggi seperti pada Public Elementary School Cincinnati USA dalam proyek perancangan jembatan di kota tersebut, dan pembelajaran medis pada beberapa Fakultas Kedokteran di USA. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa model PjBL memiliki beberapa keunggulan seperti: 1) mampu meningkatkan motivasi siswa, 2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, 3) meningkatkan sikap kerjasama, dan 4) meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Penelitian tentang Implementasai Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep pada Mata Pelajaran TIK menyimpulkan bahwa: 1.) Pembelajaran TIK dengan model PjBL berhasil meningkatkan hasil belajar siswa; 2.) Pembelajaran TIK dengan model PjBL berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa; 3.) Pembelajaran TIK dengan model PjBL dapat membantu siswa lebih bersemangat dan kreatif (Sari, 2010). 4

Berdasarkan penelitian tersebut maka penulis, ingin mengetahui bagaimana penerapan model PjBL dalam meningkatkan penguasaan konsep dan motivasi siswa SMP pada konsep keanekaragaman makhluk hidup. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan penguasaan konsep dan motivasi siswa SMP pada materi keanekaragaman makhluk hidup? Berkaitan rumusan masalah tersebut, dapat dijabarkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: a. Bagaimana penguasaan konsep dan motivasi awal dan akhir siswa pada materi keanekaragaman makhluk hidup dengan menggunakan model Project Based Learning PjBL? b. Apakah ada peningkatan penguasaan konsep dan motivasi siswa pada materi keanekaragaman makhluk hidup siswa SMP setelah pembelajajran dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL)? c. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan model project based learning dalam materi keanekaragaman makhluk hidup? 5

C. Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti dibatasi ruang lingkupnya sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islamic Centre Muhammadiyah (ICM) Cipanas-Cianjur kelas VII, semester genap tahun ajaran 2010-2011 dengan jumlah siswa 22 orang. 2. Project dalam PjBL yang dimaksud adalah pembuatan media pembelajaran yang terkait dengan materi keanekaragaman tumbuhan seperti power point, makalah, dan herbarium (awetan kering). 3. Penguasaan konsep dalam penelitian ini diukur pada aspek kognitif siswa dari hasil pre test-post test. 4. Materi dibatasi pada keanekaragaman tumbuhan. 5. Motivasi yang dimaksud adalah motivasi belajar siswa pada kegiatan pembelajaran keanekaragaman tumbuhan. 6. Motivasi yang diukur dibatasi pada motivasi instrinsik yang dilihat secara individual melalui angket skala motivasi. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan model project based learning (PjBL) terhadap penguasaan konsep dan motivasi siswa pada materi keanekaragaman makhluk hidup. 6

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa a. Memperoleh pengalaman belajar yang baru. b. Mendapatkan kesempatan yang lebih banyak untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungannya. c. Melatih siswa menjadi lebih percaya diri. 2. Bagi Peneliti a. Memperoleh gambaran mengenai penerapan PjBL terhadap penguasaan konsep dan motivasi siswa. b. Memperoleh pengalaman dalam menguji coba suatu model pembelajaran di sekolah. 3. Bagi Praktisi Pendidikan a. Memberikan informasi kepada praktisi pendidikan mengenai pemanfaatan PjBL sebagai salah satu model pembelajaran. b. Memberikan motivasi kepada praktisi untuk menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi, sehingga materi pelajaran akan lebih menarik. c. Hasil project yang dikerjakan siswa dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati di sekolah. d. Memberikan rujukan bagi praktisi pendidikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model PjBL terhadap pembelajaran di sekolah. 7