PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI-NILAI AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH II SALUMBONE

MENINGKATKAN PENANAMAN NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PGRI II KUNGGUMA KECAMATAN LABUAN

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR TK LEMBAH SARI AGAM ZAINAB ABSTRAK

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK B TK ANATA PURA PETIMBE

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT TOAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI KELAS A PAUD AL-HIDAYAH ACEH BESAR. Isthifa Kemal 1 Sari Yuanita 2 ABSTRAK

MENINGKATKAN PENERAPAN NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH NUPABOMBA KABUPATEN DONGGALA NURLAELA 1

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

MENINGKATKAN NILAI AGAMA PADA ANAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK PERTIWI DONGGALA

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK MELALUI PEMBIASAAN BERDOA DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT TOAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh: FITRI NURMASARI NPM

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT PAKULI

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI KARYA WISATA PADA KELOMPOK B TK KARYA THAIYYIBAH BALE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Lubuklinggau, dengan objek penelitian yaitu anak didik kelompok B

PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEMBILANG DENGAN BALOK ANGKA DI TK ATMA JAYA JLUBANG PRINGKUKU PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B TK ALKHAIRAT II BALE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI KELOMPOK BI RA DEPAG I PALU BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK Di KELOMPOK B3 PAUD-TK NEGERI PEMBINA PALU. Rahayu 1

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

Transkripsi:

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU Rahmawati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada peranan guru dalam mengembangkan nilai moral anak di kelompok B TK Aisyiyah V Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan guru dalam mengembangkan nilai moral anak di kelompok B TK Aisyiyah V Palu, kendala guru dalam mengembangkan kemampuan nilai moral anak, serta peranan guru dalam mengembangkan kemampuan nilai moral anak di kelompok B TK Aisyiyah V Palu. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah V Palu, melibatkan 16 anak terdiri atas 9 anak laki-laki dan 7 anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti menetapkan dua variabel yakni variabel bebas (X) yaitu peranan guru dan variabel terikat (Y) yaitu nilai moral. Adapun teknik yang digunakan pada pengumpulan data yaitu dokumentasi dan observasi. Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru sangat berperan terhadap perkembangan nilai-nilai moral anak didik di kelompok B TK Aisyiyah Palu. Kesimpulan tersebut terbukti dengan adanya peningkatan moral anak pada hasil pengamatan perkembangan nilai-nilai moral anak yaitu 45,3% yang masuk kategori berkembang sangat baik, 39,1% yang masuk kategori berkembang sesuai harapan, 7,8% yang masuk kategori mulai berkembang dan 7,8% yang masuk kategori belum berkembang dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan pada aspek perkembangan nilainilai moral anak yaitu 83,34% dengan kategori berkembang sesuai harapan. Dengan demikian dapat dilihat bahwa peranan guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan nilai-nilai moral anak di TK Asyiyah V Palu. Kata Kunci : Peranan Guru, Moral Anak PENDAHULUAN Tujuan Pendidikan Nasional diselenggarakan adalah untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang cerdas, terampil, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan moral sangat penting bagi anak-anak, sejak lahir dilingkungan keluarga anak-anak sudah harus diperkenalkan dengan nilai-nilai moral sehingga mereka memiliki pemahaman yang benar tentang keharusan mengamalkan nilai-nilai moral agama dalam kehidupan sehari-hari anak. 1 Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. No. Stambuk A 411 09 008. 762

Pengenalan nilai-nilai moral terhadap anak-anak di TK memiliki tujuan agar mereka kelak menjadi pribadi yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, menjadi pribadi yang memiliki karakter berahlak mulia, rajin belajar, mandiri dan disiplin, sehingga kelak dimasa depan mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang bermoral, cerdas dan tangguh. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Mengingat anak usia dini yaitu anak yang berbeda pada rentang usia lahir sampai dengan enam tahun merupakan rentang usia kritis dan sekaligus strategis dalam proses pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjuntnya. Oleh karena itu, artinya periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuh kembangkan berbagai kemampuan fisiologis, kognitif, bahasa, sosioemosional dan spritual, serta moral anak. Masa anak usia dini, merupakan periode perkembangan yang tepat untuk mengembangkan dan meningkatkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak, bahkan periode ini adalah waktu yang efektif untuk melatih dan membiasakan anak untuk mengembangkan nilai-nilai moral anak. Melalui kegiatan belajar yang ada di TK, anak-anak akan mengikuti kegiatan belajar yang bertujuan membangun sikap dan perilaku anak yang baik. Kegiatan belajar yang dapat meningkatkan pengembangan moral anak, hanya akan dapat berhasil jika dilakukan secara berulang-ulang, sehingga membuat anak akan terbiasa melakukanya. Oleh karenanya sangat membutuhkan peranan guru, di dalam mengasuh, mendidik, melatih, membimbing dan selalu memberikan penguatan serta motivasi, sehingga membuat anak tertarik dan terbiasa melakukannya, dalam arti anak telah dibiasakan memiliki moral, maka selanjutnya hal ini dapat menjadi karakter pembentuk kepribadian anak yang luhur. Guru TK memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak-anak agar memiliki pemahaman dan dapat mengamalkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Di TK, tugas dan tanggung jawab guru adalah mendidik, membimbing dan mendampingi anak-anak serta mengajari mereka tentang nilai-nilai moral. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan pendidikan moral yang mulia ini, guru di TK harus dapat menerapkan berbagai metode dan strategi belajar yang dapat membuat anak-anak tertarik untuk mengenal nilai-nilai moral. Ataupun seorang guru dituntut harus dapat memperkenalkan nilai-nilai moral kepada anak-anak dengan cara yang lebih mudah mereka pahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak anak di TK wajib memperoleh pendidikan dalam bentuk pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan mereka, artinya anak-anak di TK semestinya dapat memahami dengan mudah nilai-nilai moral. 763

Guru dituntut untuk cerdas dan kreatif memilih dan menentukan serta menerapkan metode yang tepat untuk memperkenalkan nilai-nilai moral yang mudah difahami dan dilaksanakan oleh anak-anak TK. Karena peran guru sangatlah menentukan untuk mengembangkan nilai-nilai moral anak. Oleh karena itu, berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada kelompok B TK Aisyiyah V Palu, anak-anak masih kurang memahami dan menerapkan nilai-nilai moral yang telah diajarkan misalnya apabila masuk kelas harus mengucapkan salam, berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan, masih terdapat anak-anak biasanya sering melupakannya. Oleh karena itu, sangat membutuhkan peranan guru dalam meningkatkan pengembangan moral anak. Dari program pengembangan nilai-nilai moral ini diharapkan agar anak dapat lebih menerapkan nilainilai moral dalam kehidupan sehari-hari dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar bagi anak memiliki perilaku yang baik. Peranan guru dalam pendidikan sangatlah penting dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak, sehingga guru di tuntut untuk lebih profesonal dalam menanamkan konsep pengetahuan terhadap anak didik, sehingga bisa membuat suatu perubahan, baik itu perubahan pengetahuan, keterampilan, maupus sikap yang dimiliki oleh seorang anak. WF Connell (1972: 24) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga. Wina Senjaya (2006: 32) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada anak harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Kata moral berasal dari kata Latin mos, yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan/ nilai-nilai, atau tata cara kehidupan. Istilah moral dalam tulisan ini diartikan sebagai peraturan, nilai-nilai dan prinsip moral, kesadaran orang untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai, dan prinsip yang telah bakukan dianggap benar. Nilai-nilai moral seperti seruan untuk berbuat baik kepada orang tua, kepada orang lain, memelihara kebersiahan, memlihara hak orang lain, larangan berjudi, mencuri, membunuh, minumminuman keras. Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya. 764

Perkembangan moral anak tidak terlepas dari lingkungan di luar rumah. Menurut Goleman (1997) dan Megawangi 2004) dalam Siti Aisyah (2007:8.42), bahwa lingkungan TK berperan dalam pengembangan moral anak usia dini. Pendidikan moral pada lembaga pendidikan formal dimulai ketika anak-anak mengikuti pendidikan pada taman kanakkanak. Menurut Siti Aisyah (2007:8.42), pengalaman yang diperoleh anak-anak dari taman kanak-kanak memberikan pengaruh positif pada pada perkembangan anak selanjutnya. METODE PENELITIAN Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B TK Aiyiyah V Palu berjumlah 16 orang anak yang terdiri dari 7 orang anak laki-laki dan perempuan sebanyak 9 orang tahun ajaran 2012/2013. 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri atas dua Variabel: Variabel bebas ( X ) adalah peranan guru Variabel terikat ( Y ) adalah nilai moral anak 2. Rancangan Penelitian Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini, penulis menetapkan dua variabel yakni variabel bebas (X) yaitu peranan guru dan variabel terikat (Y) yaitu nilai moral yang dapat digambarkan sebagai berikut Hadi Sutrisno1998. Keterangan: X : peranan guru Y: nilai moral : Peranan guru terhadap pengembangan kemampuan nilai moral Dalam penelitian ini akan digunakan teknik yang mendukung tujuan penelitian dengan mempertimbangkan faktor tenaga biaya, dan waktu. adapun teknik yang mendukung adalah sebagai berikut: 1. Dokumentasi Digunakan untuk mengumpulkan data tentang jumlah anak didik dan kegiatan anak didik di TK serta tingkat pendidikan orang tua anak. 2. Observasi X Pengamatan langsung dalam proses pembelajaran sekitar aktivitas guru dalam kesehariannya, terutama yang berkenaan kepada peranan guru terhadap pengembangan kemampuan nilai moral anak. Y 765

Adapun jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu data kualitatif yang berupa kualitas atau simbol-simbol yang bersumber dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran pada anak didik. Adapun sumber data pada penelitian ini yaitu data pada hasil observasi, wawancara serta dokumentasi. Sesuai dengan penelitian ini, maka di tetapkan pengolahan data deskritif dengan menggunakan perhitungan persentase (%). Adapun rumus analisa menurut Suharsimi Arikunto (1996: 21), adalah sebagai berikut: Keterangan: P = persentase F = frekuensi N = jumlah sampel HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Peranan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah dipersiapkan. a. Kegiatan Awal ± 30 menit Guru merapikan barisan anak didik, kemudian setelah berbaris selesai guru mengucapkan salam dan mengajak anak untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran. Selanjutnya guru dan anak didik bercakap-cakap tentang nilai-nilai moral anak yang jujur, guru menjelaskan bahwa jika orang ingin disayangi banyak orang, dan juga bahagia di dunia dan diakhirat maka harus membedakan perilaku baik dan buruk. Untuk melatih motorik kasar, guru meminta anak didik praktek langsung menendang bola, tidak lupa guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada anak didik tentang pentingnya saling menyayangi teman satu sama lain agar terjalin keakraban baik dilingkungan TK maupun diluar TK. b. Kegiatan Inti ± 60 menit Pada kegiatan inti guru memberikan tugas kepada anak didik untuk membuat bentuk rumah, setelah itu praktek langsung berbagi permainan. Pada saat berbagi guru memberikan pesan moral kepada anak didik tentang bagaimana hidup dengan berperilaku mulia dan pentingnya saling berbagi. Selanjutnya pemberian tugas mengembalikan balok pada tempatnya setelah digunakan, hal ini bertujuan agar anak didik mampu mandiri dan berlaku jujur dalam segal hal, serta bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan kepada mereka. 766

c. Istirahat ± 30 menit Pada kegiatan istirahat guru meminta siswa untuk mencuci tangan sebelum makan, selanjutnya mengajak anak didik untuk berdoa sebelum dan sesudah makan dan selanjutnya memberi kebebasan kepada anak didik untuk bermain diluar kelas. d. Kegiatan akhir ± 30 menit Pada kegiatan akhir guru melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, kemudian guru memberi pesan-pesan moral kepada anak didik, pesan-pesan yang ditekankan yaitu tentang pentingnya untuk selalu menerapkan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari bai di rumah maupun dilingkungan Taman Kanak-Kanak, kemudian guru juga berpesan agar anak selalu jujur dalam segal hal karena jujur akan mengantarkan kita pada kebaikan, pesan yang terakhir yaitu agar anak didik selalu menghormati agama orang lain baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan duka. Setelah pesan-pesan selesai, guru mengajak anak didik untuk berdoa pulang, dan mengingatkan agar segera pulang ke rumah dan tidak singgah-singgah di jalan untuk bermain. 2. Deskripsi Perkembangan Nilai Moral Anak Untuk mengukur perkembangan nilai-nilai moral anak, peneliti telah menyiapkan lembar observasi terhadap aktivitas siswa yang berkaitan dengan aspek penilain pada pengembangan nilai-nilai moral anak. Adapun hasil pengamatan aktivitas anak pada proses pembelajaran dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 1 Aspek Menerapkan Perilaku Mulia No Kategori Frekuensi % 1. Baik 8 50 2. Cukup 4 25 3. Kurang 4 25 Jumlah 16 100 Dari tabel 1 di atas, diketahui dari 16 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 8 anak (50%) yang masuk dalam kategori baik, 4 anak (25%) yang masuk dalam kategori cukup dan 4 anak (25%) yang masuk kategori kurang dalam pengamatan anak yang memahami perilaku mulia. 767

Tabel 2 Aspek Membedakan Perilaku Baik dan Buruk No Kategori Frekuensi % 1. B 6 37,5 2. C 6 37,5 3. K 4 25 Jumlah 16 100 Dari tabel 2 di atas, diketahui dari 16 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 6 anak (37,5%) yang masuk kategori baik, 6 anak (37,5%) yang masuk dalam kategori cukup dan 4 anak (25%) yang masuk kategori membedakan perilaku baik dan buruk. kurang dalam pengamatan anak yang dapat Tabel 3 Aspek Menghormati Agama Orang Lain No Kategori Frekuensi % 1. B 4 25 2. C 6 37,5 3. K 6 37,5 Jumlah 16 100 Dari tabel 3 di atas, diketahui dari 16 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 4 anak (25%) yang masuk dalam kategori baik, 6 anak (37,5%) yang masuk dalam kategori cukup dan 6 anak (37,5%) yang masuk kategori kurang dalam pengamatan anak yang menghormati agama orang lain. PEMBAHASAN Pembahasan penelitian ini meliputi keseluruhan pelaksanaan pembelajaran pada penelitian dan peneliti bertindak sebagai pengamat yang mengamati peranan guru dalam proses pembelajaran dan perkembangan nilai-nilai moral anak. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah dipersiapkan. Guru merapikan barisan anak didik di depan kelas, kemudian setelah berbaris selesai guru mengucapkan salam dan mengajak anak untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran di dalam kelas. Selanjutnya guru dan anak didik bercakap-cakap tentang nilai-nilai moral anak yang jujur, guru menjelaskan bahwa jika orang ingin disayangi banyak orang, dan juga bahagia di dunia dan di akhirat maka harus membedakan perilaku baik dan buruk. Pada tahap ini terlihat jelas bagaimana peranan guru dalam mengembangkan nilai-nilai moral anak, guru menyuguhkan pesan-pesan yang memberi motivasi kepada anak didik agar sejak dini mereka terbiasa untuk membedakan perilaku baik dan buruk. 768

Untuk melatih motorik kasar, guru meminta anak didik praktek langsung menendang bola. Pada saat kegiatan praktek berlangsung, guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada anak didik tentang pentingnya saling menyayangi teman satu sama lain agar terjalin keakraban baik dilingkungan TK maupun diluar TK. Walalupun pada kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan motorik kasar, tetapi guru memperlihatkan bagaimana perannya dalam mengembangkan nilai-nilai moral anak yaitu dengan memberikan pesan kepada anak untuk saling menyayangi satu sama lain. Pada kegiatan inti guru memberikan tugas kepada anak didik untuk membuat bentuk rumah dari permainan balok, setelah itu praktek langsung berbagi permainan balok. Pada saat kegiatan saling berbagi berlangsung, guru memberikan pesan moral kepada anak didik tentang bagaimana hidup dengan berperilaku mulia dan pentingnya saling berbagi. Selanjutnya, pemberian tugas mengembalikan balok pada tempatnya setelah digunakan, hal ini bertujuan agar anak didik mampu mandiri dan berlaku jujur dalam segal hal, serta bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan kepada mereka. Terlihat jelas guru berperan aktif dalam mengembangkan nilai-nilai moral anak. Guru memberikan tugas dengan maksud anak menjadi mandiri dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan kepada mereka. Selain itu pada tahap ini guru menyempatkan untuk memberi pesan kepada anak didik agar tertanam perilaku mulia sejak dini. Pada kegiatan istirahat guru meminta siswa untuk mencuci tangan sebelum makan, selanjutnya mengajak anak didik untuk berdoa sebelum dan sesudah makan dan selanjutnya memberi kebebasan kepada anak didik untuk bermain diluar. Pada kegiatan akhir guru melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, kemudian guru memberi pesan-pesan moral kepada anak didik, pesanpesan yang ditekankan yaitu tentang pentingnya untuk selalu menerapkan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari bai di rumah maupun dilingkungan Taman Kanak-Kanak, kemudian guru juga berpesan agar anak selalu jujur dalam segal hal karena jujur akan mengantarkan kita pada kebaikan, pesan yang terakhir yaitu agar anak didik selalu menghormati agama orang lain baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan duka. Peran aktif guru tidak terlepas dari pesan-pesan yang disampaikan kepada anak didik. Anak didik mulai paham tentang pentingnya menerapkan perilaku mulia, membedakan perilaku baik dan buruk serta menghormati agama orang lain baik dilingkungan Taman Kanak-kanak maupun diluar sekolah. Setelah pesan-pesan selesai, guru mengajak anak didik untuk berdoa pulang, dan mengingatkan agar segera pulang ke rumah dan tidak singgah-singgah di jalan untuk bermain. 769

Berdasarkan hasil pengamatan perkembangan nilai-nilai moral anak, setelah dirataratakan ketiga aspek yang diamati diketahui dari 16 anak yang menjadi subjek penelitian terdapat 37,5% yang masuk kategori baik, 33,3% yang masuk kategori cukup dan 29,2% yang masuk kategori kurang. Dengan melihat persentase yang diperoleh dari hasil pengamatan tindakan siklus II, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari tiga aspek pengamatan peningkatan moral anak yaitu memahami perilaku mulia, dapat membedakan perilaku baik dan buruk, menghormati agama orang lain sudah berkembang sesuai harapan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa guru sangat berperan terhadap perkembangan nilai-nilai moral anak didik. Perkembangan nilai-nilai moral tersebut tidak lepas dari peran guru untuk menyempatkan memberi pesan-pesan yang bertujuan mengembangkan nilai-nilai moral anak didik pada setiap kesempatan selama proses pembelajaran dilaksanakan. Guru tidak henti-hentinya memberikan pesan-pesan moral kepada anak didik, karena guru berkeyakinan bahwa anak didik harus diberikan informasi yang berulang-ulang sehingga tertanam dibenak mereka apa yang disampaikan. Terlihar jelas bahwa guru juga berperan sebagai: a) Fasilitator perkembangan anak Kemampuan dan potensi yang dimiliki anak tidak mungkin dapat berkembang dengan baik apabila tidak mendapat rangsangan dari lingkungannya. Dalam suasana sekolah, guru diharapkan dengan siswa secara individual telah mempunyai kemampuan dan potensi itu. Dengan kata lain mempunyai peranan sebagai fasilitator dalam mengantarkan siswa ke arah hasil pendidikan yang tinggi mutunya. b) Agen pembaharuan Kehidupan manusia merupakan serangkaian perubahan-perubahan yang nyata. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi ini mengalami kepesatan yang melangit. Dalam hal ini, guru dituntut untuk tanggap terhadap perubahan dan dituntut untuk bertugas sebagai agen pembaharuan dan mampu menularkan kreatifitas dan kesiapan mental anak. c) Pengelola kegiatan proses belajar mengajar Guru dalam hal ini bertugas mengarahkan kegiatan belajar anak untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dalam menyajikan materi pelajarannya. Guru berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar mengajar. 770

d) Pengganti orang tua di sekolah Guru dalam hal ini harus dapat menggantikan orang tua siswa apabila siswa sedang berada di sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengganti orang tua, guruguru harus mampu menghayati hubungan kasih sayang seorang bapak atau seorang ibu terhadap anaknya. Oleh karena itu, guru mampu mengenal suasana anak di rumah atau dalam keluarganya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru sangat berperan terhadap perkembangan nilai-nilai moral anak didik di kelompok B TK Aisyiyah Palu. Kesimpulan tersebut terbukti dengan adanya peningkatan moral anak pada hasil pengamatan perkembangan nilai-nilai moral anak yaitu 37,5% yang masuk kategori baik, 33,3% yang masuk kategori cukup, 29,2% yang masuk kategori kurang. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat di kemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru harus lebih memperhatikan perannya dan sekiranya mampu menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. 2. Kiranya pimpinan Taman Kanak-kanak agar memberi motivasi kepada tenaga pengajar agar bersungguh-sungguh dalam mengajar serta memperhatikan perannya sebagi seorang guru. 3. Bagi peneliti lain agar meneliti kembali tentang sejauh mana peranan guru pada perkembangan nilai-nilai moral dengan memilih aspek yang lain. 4. Kiranya para orang tua untuk terlibat aktif dalam mengembangkan nilai-nilai moral anak di rumah karena orang tua merupakan guru utama anak didik. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti. (2007). Belajar dan Pembelajaran Edisi ke V. Jakarta : Erlangga. Conneel, W. F. (1972). Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hurlock. (1968). Suatu pendekatan Sepanjang Rentang Hidup Edisi ke V. Jakarta: Erlangga. Muhtar. (1992). Pedoman Bimbingan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PGK& PTK Depdikbud. Sofyan S. Willis. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 771