BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian menjadi valid, obyektif, dan efisien (Jogiyanto, 2004). Sekaran dan Bougie (2009) memaparkan bahwa tujuan studi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu studi eksplori, studi eksplorik, dan pengujian hipotesis. Tujuan studi ini adalah pengujian hipotesis, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Secara umum, penelitian ini adalah penelitian kausalitas yang dimaksudkan untuk menguji apakah variabel-variabel independen yang sudah ditentukan oleh peneliti akan mempengaruhi variabel-variabel dependen. Di samping itu, penelitian ini dikategorikan eksperimen lapangan jika ditinjau dari situasi studi. Artinya, penelitian ini menentukan hubungan sebab akibat dari suatu fenomena lingkungan alami yang sama (Sekaran dan Bougie, 2009). Sementara jika ditinjau dari horizon waktu, penelitian ini merupakan yang menggunakan metode cross-sectional, yaitu penelitian yang melibatkan banyak sampel dalam satu waktu tertentu. Dengan kata lain, data dalam penelitian ini diambil sekaligus dalam satu waktu atau dikumpulkan secara bertahap (Jogiyanto, 2004). Secara umum, penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Rudiantoro dan Siregar (2012) yang meneliti mengenai 50 UKM yang ada di beberapa kota di Pulau Jawa. Jumlah sampel, teknik pengambilan sampel, variabel 36
37 dependen, variabel independen serta pemberian poin atas masing-masing pertanyaan dalam kuesioner pada penelitian ini merujuk pada penelitian tersebut. 3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1. Populasi Menurut Sekaran dan Bougie (2009), populasi adalah sekumpulan orang, kejadian atau peristiwa yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UKM batik yang ada di Kampung Batik Laweyan Kota Solo. Kampung Batik Laweyan diambil karena daerah tersebut merupakan daerah dengan jumlah UKM terbanyak yang ada di Kota Solo. 3.2.2. Sampel Sekaran dan Bougie (2009) mendefinisikan sampel sebagai sejumlah elemen dari populasi yang diharapkan memiliki karakteristik yang mewakili karakteristik populasinya. Adapun jumlah sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah jumlah yang tepat untuk penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah 40 UKM batik yang ada di Kampung Batik Laweyan Solo. 3.2.3. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel atau sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari suatu populasi dengan tujuan agar pemahaman tentang sifat atau karakteristik sebuah sampel dapat digeneralisasikan terhadap elemen populasi (Sekaran dan Bougie, 2009). Sementara teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Teknik ini adalah teknik sampling nonprobabilitas di mana sampel dipilih karena mudahnya aksesibilitas, kenyamanan, dan kedekatan terhadap peneliti.
38 3.3. Data dan Sumber Data Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari tangan pertama untuk keperluan analisis guna menemukan hasil penelitian (Sekaran dan Bougie, 2009). Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada UKM yang bersangkutan. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh peneliti yang selanjutnya akan dijawab oleh responden (Sekaran dan Bougie, 2009). Pertimbangan penggunaan kuesioner dalam penelitian ini adalah anggapan bahwa pemilik UKM lebih mengerti mengenai informasi terkait usaha yang dijalankannya. Jawaban yang diberikan responden adalah informasi yang benar dan apa adanya, serta asumsi penafsiran yang sama antara peniliti dan responden mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. 3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Sekaran dan Bougie (2009) mendefinisikan variabel sebagai semua hal yang dapat membedakan suatu nilai. Perbedaan nilai ini dapat dilihat dari perbedaan waktu untuk obyek yang sama, atau perbedaan obyek untuk waktu yang sama. Adapun definisi operasional dan pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.4.1. Variabel Dependen Sekaran dan Bougie (2009) mendefinisikan variabel independen sebagai variabel utama yang menarik diteliti. Pada penelitian ini, terdapat tiga variabel dependen, yaitu sebagai berikut ini.
39 3.4.1.1. Persepsi Pengusaha terkait Pentingnya Pembukuan dan Pelaporan Keuangan Usaha (SME_PERCEPT) Persepsi pengusaha UKM merupakan variabel yang merupakan gambaran atas penilaian pengusaha itu sendiri terkait penting tidaknya sebuah kegiatan pembukuan dan pelaporan keuangan terhadap perkembangan usaha yang dijalankan. Pengukuran pada variabel ini menggunakan skala 1-4, di mana angka 1 mewakili jawaban sangat tidak penting, sementara angka 4 mewakili jawaban sangat penting. 3.4.1.2. Jumlah Kredit Perbankan yang Diterima UKM (CREDITSZ) Poin yang diberikan untuk jawaban atas pertanyaan mengenai jumlah kredit yang diterima UKM adalah sebagai berikut ini. a. 1 untuk UKM yang mendapatkan kredit perbankan kurang dari Rp 10.000.000. b. 2 untuk UKM yang mendapatkan kredit perbankan senilai Rp 10.000.001 hingga Rp 25.000.000. c. 3 untuk UKM yang mendapatkan kredit perbankan senilai Rp 25.000.001 hingga Rp 50.000.000. d. 4 untuk UKM yang mendapatkan kredit perbankan senilai Rp 50.000.001 hingga Rp 100.000.000. e. 5 untuk UKM yang mendapatkan kredit perbankan lebih dari Rp 100.000.000. 3.4.1.3. Pemahaman Pengusaha UKM terkait SAK ETAP (SME_UNDERST) Pemahaman pengusaha UKM terkait SAK ETAP dihitung dengan memberikan poin atas pertanyaan berikut ini.
40 1. Apakah Bapak/Ibu cukup memahami isi dari SAK ETAP? a. Ya (jika ya, tolong jelaskan dengan singkat mengenai isi SAK ETAP tersebut) b. Tidak 2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui perbedaan antara PSAK umum dengan SAK ETAP? a. Ya (jika ya, tolong jelaskan dengan singkat) b. Tidak Pemberian poin berdasarkan jawaban responden. Responden yang menjawab Ya, akan mendapatkan poin 1-5 sesuai dengan ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Sementara responden yang menjawab Tidak akan mendapatkan poin 0. 3.4.2. Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi (baik positif maupun negatif) suatu variabel dependen (Sekaran dan Bougie, 2009). Penelitian ini menggunakan delapan variabel independen, yaitu: 3.4.2.1. Jenjang Pendidikan Terakhir (EDU_LEV) Pengukuran untuk variabel ini adalah pemberian poin dengan sistematika sebagai berikut ini. a. 1 untuk pengusaha dengan jenjang pendidikan di bawah SMA/SMK. b. 2 untuk pengusaha dengan jenjang pendidikan SMA/SMK. c. 3 untuk pengusaha dengan jenjang pendidikan diploma dan S1. d. 4 untuk pengusaha dengan jenjang pendidikan S2. e. 5 untuk pengusaha dengan jenjang pendidikan S3.
41 3.4.2.2. Latar Belakang Pendidikan (EDU_BACKG) Pengukuran untuk variabel ini adalah pemberian poin dengan sistematika sebagai berikut ini. a. 3 untuk pengusaha dengan latar belakang pendidikan akuntansi. b. 2 untuk pengusaha dengan latar belakang pendidikan manajemen dan ekonomi. c. 1 untuk pengusaha dengan latar belakang pendidikan lainnya, termasuk untuk pengusaha dengan jenjang pendidikan SMA/SMK atau di bawahnya. 3.4.2.3. Ukuran Usaha (SIZE) Sesuai dengan konsep ukuran usaha yang sudah dijabarkan pada Bab II, ukuran usaha ditinjau dari total aset, nilai penjualan, dan jumlah karyawan yang dimiliki oleh UKM. Berikut ini adalah daftar pertanyaan beserta pemberian poin untuk masing-masing pertanyaan yang berhubungan dengan ukuran usaha adalah sebagai berikut ini. 1. Jumlah karyawan: a. Kurang dari 5 orang. b. 5 sampai dengan 19 orang. c. 20 sampai dengan 99 orang. d. Lebih dari 99 orang. 2. Aset perusahaan: a. Kurang dari Rp 100.000.000. b. Rp 100.000.000 sampai dengan Rp 499.999.999. c. Rp 500.000.000 sampai dengan Rp 2.500.000.000. d. Lebih dari Rp 2.500.000.000.
42 3. Nilai penjualan perusahaan per tahun: a. Kurang dari Rp 100.000.000. b. Rp 100.000.000 sampai dengan Rp 499.999.999. c. Rp 500.000.000 sampai dengan Rp 2.500.000.000. d. Lebih dari Rp 2.500.000.000. Poin 1 diberikan untuk setiap jawaban a, poin 2 untuk setiap jawaban b, poin 3 untuk jawaban c, dan poin 4 untuk jawaban d. Nilai dari masing-masing pertanyaan tersebut dijumlahkan, dari hasil penjumlahan tersebut dapat dikelompokkan ukuran usaha sebagai berikut ini. a. Kelompok usaha mikro untuk poin berjumlah 1-4. b. Kelompok usaha kecil untuk poin berjumlah 5-9. c. Kelompok usaha menengah untuk poin lebih dari 9. 3.4.2.4. Umur Usaha (AGE) Pengukuran untuk variabel ini adalah pemberian poin dengan sistematika sebagai berikut ini. a. 1 untuk usaha dengan umur di bawah 1 tahun. b. 2 untuk usaha dengan umur 1-3 tahun. c. 3 untuk usaha dengan umur di atas 3 tahun. 3.4.2.5 Kualitas Laporan Keuangan UKM (REP_QUAL) Pada variabel ini, terdapat 7 hal yang dijadikan dasar dalam pemberian poin mengenai kualitas laporan keuangan sebuah UKM, yaitu sebagai berikut ini. a. Apakah pengusaha UKM dalam menjalankan usahanya melakukan pembukuan akuntansi. Jika responden menjawab Ya, maka akan diberi poin 1, sementara jawaban Tidak akan diberi poin 0.
43 b. Adakah bagian, divisi, atau pegawai khusus yang bertanggung jawab mengenai pembukuan akuntansi. Jika responden menjawab Ada, maka akan diberi poin 1, sementara jawaban Tidak akan diberi poin 0. c. Adakah software akuntansi yang mendukung pembukuan akuntansi. Jika responden menjawab Ada, maka akan diberi poin 1, sementara jawaban Tidak akan diberi poin 0. d. Awal laporan keuangan pertama kali dibuat. Poin diberikan sesuai dengan jumlah tahun awal laporan keuangan dibuat hingga tahun 2013. e. Rutin tidaknya pembukuan transaksi serta laporan keuangan dibuat. Jika responden menjawab Rutin, maka akan diberi poin 1, sementara jawaban Tidak akan diberi poin 0. f. Standar Akuntansi yang digunakan oleh pengusaha dalam pembukuan. Jika responden menjawab PSAK, Aturan Perpajakan, atau Lainnya, maka akan diberi poin 1, sementara jawaban Tidak Tahu akan diberi poin 0. g. Komponen laporan yang dibuat (terdapat 5 komponen laporan keuangan). Responden dapat menjawab lebih dari 1 komponen, setiap komponen yang dijawab responden diberi poin 1 dengan poin maksimal 5. Poin dari setiap jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dijumlakan sehingga dapat ditentukan indeks kualitas laporan keuangan. 3.4.2.6. Jaminan Kredit (CLTRL) Pengukuran variabel ini adalah memberikan poin sesuai dengan jumlah jaminan yang diserahkan kepada pihak bank ketika proses pengajuan kredit. Pengukuran poin yang diberikan untuk pertanyaan terkait jumlah jaminan kredit adalah sebagai berikut ini.
44 a. 1 jika tidak ada jaminan yang diserahkan. b. 2 untuk jaminan kurang dari Rp 10.000.000. c. 3 untuk jaminan senilai Rp 10.000.001 sampai dengan Rp 50.000.000. d. 4 untuk jaminan senilai Rp 50.000.001 sampai dengan Rp 100.000.000. e. 5 untuk jaminan lebih dari Rp 100.000.000. 3.4.2.7. Termin Kredit (TERM) Termin kredit adalah jangka waktu yang dimiliki pengusaha untuk melunasi kredit perbankan yang diterima. Pemberian poin pada variabel ini adalah sebagai berikut ini. a. 1 untuk termin kredit hingga 1 tahun. b. 2 untuk termin kredit 1 hingga 3 tahun. c. 3 untuk termin kredit lebih dari 3 tahun. 3.4.2.8. Sosialisasi SAK ETAP (INFO) Variabel ini menunjukkan kegiatan sosialisasi SAK ETAP oleh IAI atau instansi lainnya bagi UKM. Dalam variabel ini, pengukuran dilakukan dengan menjumlahkan poin dari masing-masing pertanyaan sebagai berikut ini. a. Memiliki pengetahuan sebelumnya mengenai SAK ETAP, jika responden menjawab Ya maka akan diberi poin 1, sementara jawaban Tidak akan diberi poin 0. b. Sumber informasi yang didapatkan oleh pengusaha terkait SAK ETAP. Terdapat empat sumber informasi yaitu seminar/pelatihan, internet, buletin/majalah, dan lainnya (sebutkan). Masing-masing sumber informasi yang dipilih akan diberi poin 1.
45 c. Pernahkah pengusaha mendapatkan sosialisasi SAK ETAP. Jika responden menjawab Ya, maka akan diberi poin 1. Sementara jawaban Tidak akan diberi poin 0. 3.5. Metode Analisis Data Penelitian ini dirancang untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel-variabel dependen yang sudah ditentukan sesuai dengan model penelitian 1, model penelitian 2, maupun model penelitian 3. Analisis yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi linier. Pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah melakukan uji statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. 3.5.1. Uji Statistik Deskriptif Pengujian ini memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data dari sampel yang kita ambil dalam sebuah penelitian. Distribusi dan perilaku ini ditinjau dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011). Pengukuran statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi pengukuran nilai ratarata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum. Mean adalah niali rata-rata dari data yang diperoleh. Sementara standar deviasi menunjukkan seberapa besar data bervariasi dari mean. Nilai maksimum menunjukkan nilai terbesar dari data, sedangkan nilai minimum menunjukkan nilai terkecil dari data. 3.5.2. Uji Korelasi Uji korelasi adalah metode statistik yang digunakan untuk menguji besarnya hubungan linear antara dua variabel atau lebih. Nilai korelasi memiliki interval -1 sampai dengan 1. Jika nilai korelasi mendekati -1 atau 1, hal ini menunjukkan
46 adanya korelasi antara dua variabel yang diuji. Nilai negatif (-) menunjukkan adanya hubungan berlawanan arah antara variabel. Sebaliknya hubungan positif (+) menunjukkan hubungan searah antara variabel (Yamin dan Kurniawan, 2009). 3.5.3. Uji Hipotesis 3.5.3.1. Uji Hipotesis terhadap Model Penelitian 1, Model Penelitian 2, dan Model Penelitian 3 Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda. Metode ini dilakukan untuk mengukur pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen pada setiap model penelitian. Model regresi untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah disusun dinyatakan sebagai berikut ini. a. Model 1 SME_PERCEPT = α 1 + α 2 EDU_LEV + α 3 EDU_BACKG + α 4 SIZE + α 5 AGE + e b. Model 2 CREDITSZ = β 1 + β 2 REP_QUAL + β 3 SIZE + β 4 AGE + β 5 CLTRL + β 6 TERM + e c. Model 3 SME_UNDERST = γ 1 + γ 2 INFO + γ 3 EDU_LEV + γ 4 EDU_BACKG + γ 5 SIZE + γ 6 AGE + e Keterangan: SME_PERCEPT = persepsi pengusaha terkait pembukuan dan pelaporan keuangan usaha CREDITSZ SME_UNDEREST = jumlah kredit perbankan yang diterima UKM = besarnya pemahaman pengusaha UKM terkait SAK ETAP
47 EDU_LEV EDU_BACKG SIZE AGE REP_QUAL CLTRL TERM INFO = jenjang pendidikan terakhir pengusaha = latar belakang pendidikan pengusaha = ukuran usaha = umur usaha atau lama usaha berdiri = kualitas laporan keuangan = jaminan yang diberikan terkait pengajuan kredit = termin atau jangka waktu kredit = tingkat informasi dan sosialisasi yang diterima pengusaha UKM terkait penerapan SAK ETAP e = error Pengujian hipotesis dilakukan dengan menetapkan tingkat signifikansi yang masih bisa ditoleransi sebesar 0,05 (α = 5%). Artinya, tingkat keyakinan untuk mendukung hipotesis sebesar 95%. Jika tingkat keyakinan kurang dari 95%, maka hipotesis akan ditolak.