ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. irritabilitas, poliuria, polidipsi dan luka yang lama sembuh (Smeltzer & Bare,

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. modernisasi terutama pada masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

ABSTRAK HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN DERAJAT PROTEINURIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI RSUP SANGLAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (lebih dari 60 tahun) diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2000 hingga

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penderita 7,3 juta jiwa (International Diabetes Federation

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. seluruh pembuluh dimana akan membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DIABETES MELLITUS TENTANG KOMPLIKASI AKUT. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes merupakan sindrom atau kumpulan gejala. penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Efek

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

DAFTAR ISI Halaman COVER... i SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang telah diproduksi secara efektif. Insulin merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara progresif dan irreversible 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

Kesehatan (Depkes, 2014) mendefinisikan diabetes mellitus sebagai penyakit. cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, dan

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI AKUT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

PREVALENSI KOMPLIKASI AKUT DAN KRONIS PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007). World

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah peningkatan jumlah kasus diabetes melitus (Meetoo & Allen,

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. dibutuhkan atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan seharusnya

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

PREVALENSI RETINOPATI DIABETIKA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP SANGLAH DENPASAR

I. PENDAHULUAN. yang dewasa ini prevalensinya semakin meningkat. Diperkirakan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya terus meningkat dari tahun ke tahun (Guariguata et al, 2011). Secara

Kata Kunci: Gambaran faktor keturunan, diabetik nefropati

KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu pengobatan tidak hanya dipengaruh i oleh. kesehatan, sikap dan pola hidup pasien dan keluarga pasien, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

KECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. mellitus dan hanya 5% dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. insulin secara relatif maupun absolut (Hadisaputro & Setyawan, 2007).

INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sangat ditunjang oleh pengetahuan masyarakat mengenai penyakit itu sendiri. Diabetes melitus hingga saat ini masing merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita dan pengetahuan masyakat tentang menyakit tersebut sangatlah penting untuk membantu mengurangi kejadiannya. Prevalensi DM di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 12 juta, meningkat dua kali lipat dari tahun 2007. Sedangkan prevalensi kejadian komplikasi CKD pada DM di RSUP Sanglah adalah kedua terbanyak dibandingkan dengan komplikasi DM lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai diabetes melitus yang dikhususkan pada pengetahuan mengenai diet pada pasien dengan komplikasi CKD. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dan pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung pada pasien DM dengan komplikasi CKD yang berkunjung ke poli diabetes center dan ruang hemodialisis RSUP Sanglah Denpasar. Hasil penelitian yang didapatkan dari 63 responden yang diwawancara, 35 orang (55.56%) memiliki pengetahuan tinggi sedangkan 28 orang (44.44%) memiliki tingkat pengetahuan yang rendah. Responden dengan karakteristik usia muda (<55tahun(P: 0.107), tingkat pendidikan tinggi (P: 0.91), dan memiliki riwayat keluarga DM (P: 0.012) cenderung memiliki pengetahuan yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien DM dengan komplikasi CKD yang berkunjung ke RSUP Sanglah telah memiliki pengetahuan diet yang tinggi. Kata kunci: Pengetahuan, Diet, DM, CKD.

ABSTRACT THE AWARENESS RATES OF DIET AMONG PATIENT WITH DIABETES MELLITUS AND CHRONIC KIDNEY DISEASE IN RSUP SANGLAH DENPASAR Improvement of health quality among society is related with their awareness about disease. Diabetes melitus (DM) is one of the highest incidence among people in the world and their awareness about this disease is important to control the incidece. The prevalence of diabetes melitus in Indonesia in 2013 is 12 milion cases, twice from prevalence in 2007. Meanwhile the incidence of DM complicated with chronic kidney disease (CKD) in RSUP Sanglah is the second highest compare with other complications of DM. This study was design to evaluate the awareness of diet in diabetes melitus focused to awareness of diet in patient with DM and CKD. This study was conducted with cross sectional method and the data was collected with direct interview to patients with DM and CKD in poli diabetes center and hemodialitic room. The awareness rates of 63 respondens are 35 respondens (55.56%) have high level of knowledge, while other 28 respondens (44.4%) are low. Respondens with chraceteristics younger age <55 y.o (P: 0.017), high level of education (P: 0.91), and family history of DM (P: 0.012) were more likely to have higher diet knowledge. The conclusion is most of the patients with DM and CKD in RSUP Sanglah have high diet knowledge. Keywords: Knowledge, Diet, DM, CKD

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI USULAN PENELITIAN... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN... viii SUMMARY... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diabetes Melitus Tipe 2... 4 2.1.1 Definisi... 4 2.1.2 Faktor Resiko... 4 2.1.3 Tanda dan Gejala... 4 2.1.4 Diagnosis... 6 2.1.5 Penatalaksanaan... 8 2.1.6 Komplikasi... 10

2.2 Chronic Kidney Disease... 12 2.2.1 Definisi... 12 2.2.2 Patofisiologi... 12 2.2.3 Diagnosis... 13 2.2.4 Penatalaksanaan... 14 2.3 Diet pada Diabetes Melitus... 15 2.3.1 Komposisi Makanan... 15 2.3.2 Kebutuhan Kalori... 18 2.4 Tingkat Pengetahuan... 20 2.4.1 Pengertian Pengetahuan... 20 2.4.2 Tingkatan Pengetahuan... 21 2.4.3 Pengukuran Pengetahuan... 22 2.4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan... 22 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Berpikir... 25 3.2 Kerangka Konsep... 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian... 27 4.2 Subjek Penelitian... 27 4.2.1 Populasi Penelitian... 27 4.2.2 Sampel Penelitian... 27 4.2.3 Cara Pengambilan Sampel... 27 4.2.4 Besar Sampel... 28 4.3 Variabel Penelitian... 29 4.3.1 Klasifikasi Variabel... 29 4.3.2 Definisi Operasional Variabel... 29 4.4 Instrumen Penelitian... 30 4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 31 4.5.1 Lokasi Penelitian... 31 4.5.2 Waktu Penelitian... 31 4.6 Prosedur Pengambilan Data... 31

4.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data... 32 4.7.1 Pengolahan Data... 32 4.7.2 Teknik Analisa Data... 33 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 33 5.1 Karakteristik Responden... 34 5.2 Pengetahuan Responden... 35 5.3 Hubungan Karakteristik Respondan dan Tingkat Pengetahuan... 37 5.3.1 Hubungan Pengetahuan dan Umur... 37 5.3.2 Hubungan Pengetahuan dan Jenis Kelamin... 38 5.3.3 Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan... 39 5.3.4 Hubungan Pengetahuan dan Riwayat Keluarga... 39 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN... 40 6.1 Simpulan... 40 6.2 Saran... 40 DAFTAR PUSTAKA... 42 DAFTAR LAMPIRAN... 44 Lampiran 1... 44

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit yang umum ditemukan di masyarakat, baik di Indonesia bahkan negara-negara lain di dunia. Menurut data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 jumlah kasus kematian akibat DM sebanyak 1.5 juta dan lebih dari 80% berasal dari negara dengan penghasilan rendah hingga menengah (WHO.int, 2015). Hal serupa juga terjadi di Indonesia, tercatat pada tahun 2013 prevalensi DM di Indonesia sebanyak 12 juta, meningkat dua kali lipat dari tahun 2007 (Kementrian Kesehatan RI, 2014). Hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa prevalensi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7% dan daerah pedesaan DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8% (Depkes.go.id, 2009). DM terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe 1, tipe 2, gestasional diabetes dan diabetes tipe lain. Tercatat diabetes tipe 2 memiliki proporsi terbanyak yaitu 90-95% dari keseluruhan kasus diabetes (CDC, 2014). Tingginya kasus DM berbanding lurus dengan jumlah komplikasi yang ditimbulkannya, baik komplikasi akut mau pun kronis. Komplikasi akut DM antara lain hiperglikemi dan hipoglikemi. Selain itu, komplikasi kronis juga dapat terjadi yang secara garis besar dibagi menjadi makroangiopati antara lain stroke iskemik dan hemoragik, penyakit jantung koroner dan mikroangiopati antara lain diabetes retinopati, nefropati, neuropati, dan lain-lain (PB Perkeni, 2015). Pada

tahun 2011 jumlah penderita gagal ginjal akibat DM di Amerika tercatat sebanyak 44% dari keseluruhan kasus gagal ginjal di tahun tersebut (CDC, 2014). Selain itu penelitian lain juga menjelaskan bahwa proporsi kasus Chronic Kidney Disease (CKD) karena komplikasi dari DM sebanyak 39.6% dibandingkan dengan kasus CKD lain (Plantinga et al., 2010). Menurut penelitian yang dilaksanakan di RSUP Sanglah pada periode januari 2011 sampi mei 2012 didapatkan bahwa CKD adalah komplikasi kronis kedua terbanyak yang terjadi pada pasien DM tipe 2 yaitu sebanyak 55% (Satriawibawa & Saraswati, 2012). Umumnya komplikasi kronis yang terjadi pada DM diakibatkan karena kurangnya kontrol gula darah, sehingga timbul kerusakan di berbagai organ salah satunya ginjal. Kontrol gula darah yang merupakan tujuan utama dari terapi DM dapat dilakukan dengan memberikan edukasi, terpai nutrisi, jasmani, dan terapi farmakologis (Perkeni. 2015). Tingginya kasus CKD pada pasien DM, dan pentingnya kontrol pola makan pada pasien DM menarik penulis untuk mencari tahu bagaimana tingkat pengetahuan dietpada pasien DM dengan komplikasi CKD. 1.2 Rumusan Dari latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah tingkat pengetahuan diet pada penderita diabetes melitus dengan komplikasi chronic kidney disease di RSUP Sanglah denpasar tahun 2016?

1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan diet pada penderita diabetes melitus dengan komplikasi chronic kidney disease di RSUP Sanglah denpasar tahun 2016. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Dalam bidang penelitian, dapat digunakan sebagai bahan referensi data untuk penelitian lebih lanjut. 2. Dari segi pelayanan kesehatan, penelitian ini dapat menjadi referensi mengenai tingkat pengetahuan pasien Diabetes Melitus dengan komplikasi CKD mengenai diet dan dapat dijadikan sebagai patokan edukasi diet untuk kedepannya.