ANALISA SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBURISING DENGAN BAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA

dokumen-dokumen yang mirip
SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU JATI NASKAH PUBLIKASI

ANALISA SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBURISING DENGAN BAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA

SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU JATI

PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI ARANG KAYU SENGON NASKAH PUBLIKASI

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH DENGAN PERLAKUAN CARBURIZING ARANG TEMPURUNG KELAPA

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun : YOGI KUNCORO NIM : D

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

YOGI KUNCORO NIM : D TUGAS AKHIR

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI ARANG KAYU SENGON

PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH AKIBAT PENGARUH PROSES PENGARBONAN DARI ARANG KAYU JATI

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBON RENDAH DENGAN PERLAKUAN CARBURIZING ARANG BAMBU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

PENGARUH KARBURISASI PADAT DENGAN KATALISATOR CANGKANG KERANG DARAH (CaCO2) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KEASUHAN BAJA St 37

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES PACK CARBURIZING

ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE NITRIDING DENGAN WAKTU TAHAN 1, 2, DAN 3 JAM

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

Gambar 4. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski dan Budinski, 1999: 303).

Karakterisasi Material Sprocket

PROSES NORMALIZING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

KARAKTERISASI BAJA CHASIS MOBlL SMK (SANG SURYA) SEBELUM DAN SESUDAH PROSES QUENCHING

TUGAS AKHIR PENELITIAN STAINLESS STEEL

Analisa Pengaruh Penambahan Tembaga (Cu) Dengan Variasi (7%, 8%, 9%) Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

PENGARUH KARBURISASI RODA GIGI SPROCKET ASPIRA DENGAN AHM TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

Oleh : Hafni. Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang. Abstrak

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

STUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA

BAB III METODE PENELITIAN

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

TUGAS AKHIR ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS RODA GIGI REDUCER SEBELUM DAN SESUDAH DI CARBURIZING NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH HOLDING TIME TERHADAP SIFAT KEKERASAN DENGAN REFINING THE CORE PADA PROSES CARBURIZING MATERIAL BAJA KARBON RENDAH. Darmanto * ) Abstrak

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Meningkatkan Efektifitas Karburisasi Padat pada Baja Karbon Rendah dengan Optimasi Ukuran Serbuk Arang Tempurung Kelapa

ANALISA PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS DARI MATERIAL TABUNG FREON

PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING

ANALISIS PENINGKATKAN KUALITAS SPROKET SEPEDA MOTOR BUATAN LOKAL DENGAN METODE KARBURASI

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

PENELITIAN TENTANG PENINGKATAN KEKERASAN PADA PERMUKAAN BUSHING DENGAN HEAT TREATMENT METODE KONVENSIONAL

STUDI METALOGRAFI HASIL PENGELASAN SPOT WELDING TIPE KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Proses Quenching Terhadap Kekerasan dan Laju Keausan Baja Karbon Sedang

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

Pengaruh Penambahan Barium Karbonat Pada Media Karburasi Terhadap Karakteristik Kekerasan Lapisan Karburasi Baja Karbon Rendah

APLIKASI SERBUK ARANG TONGKOL JAGUNG DAN SERBUK CANGKANG KERANG MUTIARA SEBAGAI MEDIA CARBURIZER PROSES PACK CARBURIZING BAJA KARBON RENDAH

PENGARUH QUENCH DAN TEMPERING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA HADFIELD HASIL PENGECORAN PT. BAJA KURNIA

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

PENGARUH TEMPERING PADA BAJA St 37 YANG MENGALAMI KARBURASI DENGAN BAHAN PADAT TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 2, Juli 2016 ISSN :

Proses Pack Carburizing dengan Media Carburizer Alternatif Serbuk Arang Tongkol Jagung dan Serbuk Cangkang Kerang Mutiara

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

ARI BUDIANTO N I M : D

ANALISA PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA AISI 1050 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1045 MELALUI PROSES NITRIDASI MENGGUNAKAN MEDIA UREA

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

Campuran Arang Tempurung Kelapa Bekas dan Arang Tempurung Kelapa Baru untuk Media Karburasi Baja Karbon Rendah

PENGARUH MULTIPLE QUECHING TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA ASSAB 760

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

ANALISA KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA AISI 1018 AKIBAT PROSES PACK CARBURIZING DENGAN VARIASI KONSENTRASI SERBUK CANGKANG KEONG EMAS

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TYPE PENGERASAN TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN, KEDALAMAN DIFUSI DAN STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON RENDAH (MILD STEEL) YANG TELAH DIKARBURISASI

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

Katalisator Cangkang Keong Mas Terhadap Sifat Mekanik Baja ST42 Melalui Proses Kaburasi

PEMBUATAN STRUKTUR DUAL PHASE BAJA AISI 3120H DARI BESI LATERIT

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

PERLAKUAN PACK CARBURIZING PADA BAJA KARBON RENDAH SEBAGAI MATERIAL ALTRENATIF UNTUK PISAU POTONG PADA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA.

SIDIK GUNRATMONO NIM : D

PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU PADA BLOK REM KERETA API

ARI BUDIANTO NIM : D TUGAS AKHIR. Disusun :

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

METODE PENINGKATAN TEGANGAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BAJA KARBON RENDAH MELALUI BAJA FASA GANDA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian struktur mikro dilakukan untuk mengetahui isi unsur kandungan

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI ANALISA SIFAT FISIS DAN MEKANIK BAJA KARBURISING DENGAN BAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA Disusun : RIYAN FAZA AKHMAD NIM : D.200.04.0048 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 1

HALAMAN PERSETUJUAN Naskah publikasi berjudul Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Baja Karbonisasi Dengan Bahan Karbon Arang Tempurung Kelapa, telah disetujui Pembiming dan disyahkan koordinator sebagai syarat untuk Tugas Akhir pada jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dipersiapkan oleh: Nama : Riyan Faza A NIM : D 200 040 048 Disetujui pada Hari : Tanggal : Pembimbing Pendamping (Muh Alfatih Hendrawan, ST, MT)

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA Riyan Faza A, Dr. Supriyono, Muh Alfatih Hendrawan, ST, MT Teknik Mesin Universitas Muhammadiah Surakarta Jl. A. Yani Pabelan Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura. Email : riyan_faza@yahoo.co.id ABSTRAKSI Pack carburizing merupakan metode karburisasi yang paling sederhana, yaitu menggunakan serbuk arang sebagai penambahan unsur Karbon. Tujuan penelitian carburizing ini adalah untuk mengetahui perubahansifat sifat dari baja,baik sifat fisis maupun mekanis. Material yang digunakan adalah baja karbon rendah (mild steel) < 0,3 % C. Proses kaburisasi diawali dengan mencampur arang tempurung kelapa 80% dan BaCO 3 20%, kemudian dimasukan ke dalam gerabah dengan posisi specimen di tengah. Dilanjutkan pemanasan dalam oven pada temperature 900 O C dengan waktu tahan 2 dan 4 jam kemudian dikeluarkan dan didiamkan di udara terbuka selama ± 2 jam, kemudian di uji kekerasanya dengan metode mikro vikers menggunakan alat Micro Hardnes Teste dan pengamatan struktur mikro menggunakan alat inverted metallurgical mikroscope Dari hasil proses karburising nilai kekerasanya meningkat.pada raw material 247 VHN menjadi 250,2VHN(karbonisasi 2jam) dan 263,7VHN(karbonisasi 4jam).Dengan demikian dapat di ambil kesimpulan proses karbonisasi mempengaruhi kekerasan material,semakinlama penahanan waktu semakin banyak atom karbon yang masuk ke dalam struktur material. Kata kunci : Baja Karbon Rendah, Pack Carburizing, Arang Tempurung Kelapa.

PENDAHULUAN Baja adalah material yang banyak digunakan dalam kunstruksi mesin, karena memiliki sifat ulet mudah dibentuk, kuat maupun mampu keras. Selain itu baja dengan unsur utama Fe dan C bisa dipadukan dengan unsur lain seperti Cr, Ni, Ti dan sebagainya, Karbon merupakan salah satu unsur terpenting karena dapat meningkatkan kekerasan baja. Pack carburizing adalah salah satu metode yang digunakan untuk menambah kandungan karbon pada permukaan baja dengan menggunakan media padat. Bahan dimasukan dalam kotak tertutup dan ruangan diisi dengan arang kayu.prosesnya memakan waktu cukup lama dan banyak diterapkan untuk memperoleh lapisan yang tebal (B.H. Amstead :1995). Penelitian ini menggunakan baja karbon rendah dengan kandungan karbon < 0,3%. Arang tempurung kelapa(serbuk) sebagai sumber karbon padat. Tujuan Penelitian 1 mengetahui unsur kimia yang ada pada spesimen uji 2 mengetahui sifat fisis 3 mengetahui sifat mekanis Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian sifat fisis dan mekanis baja karbonisasi dengan bahan arang tempurung kelapa ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Bidang Akademik a. Menggalakan penelitian. b. Mengetahui kualitas dari baja karbon rendah setelah dilakukan proses pack carburizing. c. Menambah wawasan tentang ilmu metalurgi sehingga menumbuhkan semangat untuk melakukan pengembangan khususnya rekayasa bahan. 2. Bidang Pengembangan Industri. a. Memberikan pertimbangan teknis kepada dunia industri. b. Memberikan petunjuk teknik cara pemilihan bahan yang baik. Pembatasan Masalah(penelitian) 1. Material yang digunakan adalah baja karbon rendah (mild steel) < 0,3 % C. 2. Karburisasi menggunakan medium padat yaitu serbuk arang tempurung kelapa 3. Variasi waktu tahan 2 jam dan 4 jam 4. Temperatur karburisasi 900 o C. 5. Proses pendinginan dengan udara 6. Pengujian yang dilakukan meliputi uji komposisi kimia, uji struktur mikro dan uji kekerasan. LANDASAN TEORI baja karbon adalah paduan antara unsur besi/ferro (Fe) dan unsur karbon (C), ada juga beberapa unsur lain yang juga terkandung di dalam baja karbon dengan kadar relatif kecil, seperti Si, Mn, P, N dan lain-lain. Pada kondisi atau suhu biasa, karbon dalam baja yang tidak mengalamin perlakuan panas bergabung secara kimiawi dengan sebagian besi membentuk ironcarbide (Fe 3 C) yang sifatnya sangat keras. Oleh karena itu sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar karbonnya, kekerasan baja karbon akan meningkat sebanding dengan kandungan karbon yang terdapat di dalamnya. Baja karbon dapat dikelompokan menjadi beberapa klasifikasi, antara lain (B.H. Amstead : 1995): a) Low Carbon Steel (baja karbon rendah) Kandungan karbon pada baja ini < 0,30% C, karena memiliki kadar karbon yang rendah maka baja karbon ini mempunyai sifat kekerasan rendah, namun memiliki keuletan dan regangan yang tinggi, mempunyai sifat mampu las yang baik, mudah dibentuk dan memiliki mechine-abitity cukup baik.

b) Medium Carbon Steel (baja karbon sedang) Baja karbon sedang ini mempunyai kadar karbon 0,30 % < C < 0,70 %, c) High Carbon Steel (baja karbon tinggi) Kandungan karbon baja ini antara 0,70% < C < 1,4%. Karena memiliki kadar karbon yang tinggi, maka baja karbon tinggi memiliki kekerasan yang besar, namun regangan yang dimiliki sangat rendah sehingga mudah patah. Carburizing Meningkatkan konsentrasi karbon di permukaan dan diharapkan kekerasan di permukaan juga meningkat namun bagian dalam(inti) tetap ulet Pack Carburizing Dilakukan dengan cara memanaskan benda kerja di dalam kotak (case) tertutup rapat berisi bahan karburisasi. Bahan karburisasi ini terdiri dari campuran arang atau kokas dan garam karbonat (sebagai energizer pengaktif karbon missal BaCO 3 ). Tanpa energizer pun dapat terjadi karburisasi, Normalizing Proses pemanasan sampai fase austenit yang kemudian di didnginkan secara perlahan lahan dalam media pendinginan udara,hasilnya berupa perlit dan ferit. KAJIAN PUSTAKA Edi Widiyono (2002) penelitian penerapan teknologi tepat guna pelaratan dan proses pack carburizing untuk peningkatan kualitas produk alat-alat pertanian. Menyimpulkan bahwa dengan adanya oven berbahan batubara briket sebagai sarana proses pack carburizing, produk alat-alat pertanian yang semula kualitasnya rendah dan beragam serta kekerasannya mula-mula hanya sebesar 109 VHN, dapat diperbaiki sehingga kekerasannya mencapai 600 VHN, kualitasnya dapat terkontrol dan seragam, tahan aus, tahan terhadap benturan, dan tidak mudah rusak. Arif Nugroho ( 2002 ) dengan penelitian Pengaruh carburizing arang kayu jati dan arang cangkang kelapa dengan austempering pada mild steel (baja lunak) produk pengecoran terhadap sifat fisis dan mekanis menyimpulkan bahwaq setelah proses carburizing suhu 925 C.Hasil pengujian kekerasan pada spesimen arang kayu jati memiliki harga kekerasan yang paling tinggi bila dibadingkan spesimen arang tempurung kelapa dan raw material. Deny Rianggoro (2002) dengan penelitian Pengaruh carburizing pada mild steel (baja lunak) produk pengrecoran dengan menggunakan arang kayu jati dengan waktu tahan 3 jam, 4 jam, dan 7 jam dengan austempering terhadap sifat fisis dan mekanis menyipulkan bahwa setelah mengalami proses carburizing harga rata-rata kekerasan mengalami kenaikan dan pada pengujian kedalaman atau ketebalan difusi menunjukkan bahwa semakin lama waktu penahanan suhu carburizing (925ºC),maka ketebalan difusi karbon akan semakin besar. Namun ketebalan difusi ini tidak sertamerta berbanding lurus dengan waktu penahanannya, melainkan akan sedikit melambat. Bambang Kuswanto (2010) Pengaruh perbedaan ukuran butir Arang Tempurung Kelapa-Barium Karbonat terhadap peningkatan kekerasan permukaan material Baja ST 37 dengan proses Pack Carburizing. Menyimpulkan bahwa tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara ukuran butir arang tempurung kelapa dengan kekerasan permukaan baja St 37 yang dihasilkan. Tetapi penggunaan butir arang tempurung kelapa dengan ukuran sebesar 0,15 mm, diperoleh harga kekerasan permukaan yang tertinggi dibandingkan lainnya.

METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Pada penalitaian ini Mulai Studi liliteratur Pemilihan bahan (uji komposisi kimia) penyiapan tempat carburizing (gerabah) Pembuatan bubuk arang dan penyiapan BaCO 3 Pembuatan specimen Specimen untuk Carburizing Specimen untuk Non Carburizing Mencampurkan arang + BaCO 3 Proses pack carburizing T= 900 ºC, t= 2 jam Proses pack carburizing T= 900 ºC, t= 4 jam Uji Struktur Mikro Uji Kekerasan Vickers Analisa data dan kesimpulan Selesai Gambar 1. Diagram alir penelitian.

Bahan Penelitian 1. Material dasar (raw materials) Bahan yang di uji dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah (mild steel), Baja karbon rendah ini diperoleh dari Laboratorium Teknik Universitas Gajah Mada berdiameter 30mm. Gambar 2. Material dasar (raw materials) 2. Arang tempurung kelapa 3. Barium Karbonat (BaCO 3 ) 4. Semen Tahan Panas Alat Penelitian Sedangkan alat yang di gunakan adalah 1. Gerabah Terbuat dari tanah liat digunakan sebagai tempat carburizing, bentuknya silinder dengan ukuran diameter dalam 8 cm dan tingginya 9 cm. Gambar 3. Gerabah dari tanah liat 2. Dapur pemanas 3. Metacut Alat yang digunakan untuk memotong baja,waktu pemotongan digunakan air sebagai media pendingin. 4. Penghalusan permukaan dengan mesin gerinda kemudian di ampelas secara bertahap mulai dengan ampelas nomer 100, 180, 400, 600, 1000.(Semakin besar nomor ampelas semakin halus permukaan ampelas) 5. Autosol Untuk pemolesan material sebelum dilakukan pengujian struktur mikro agar terlihat jelas, lebih halus, mengkilap dan bersih dari kotoran 6. Gergaji mesin Alat yang digunakan untuk memotong baja dari bentuk silinder yang panjang menjadi raw. 7. Sarung tangan tahan api 8. Penjepit Untuk mengeluarkan gerabah dari ruangan dapur pemanas yang bersuhu tinggi. 9. Timbangan Digital Digunakan untuk menimbang arang dan barium karbonat (BaCO 3 ). Instalasi Penelitian 1. Pengujian Komposisi Kimia Alat pengujian Optical Emission Spectrometer, Pengujian dengan menembakkan gas argon terhadap permukaan specimen. Penembakan dilakukan sebanyak 4 kali (4 titik), sehingga akan didapat harga ratarata kandungan komposisinya Gambar 4. Dapur pemanas (Lab.Teknik UGM Yogyakarta., 2011) Gambar 5. Optical emission spectrometer

(Lab. Pol. Man. Ceper, Klaten.,2011) 2. Uji Struktur Mikro Pengambilan gambar struktur mikro baja dilakukan menggunakan alat inverted metallurgical microscope. Alat ini dapat memperbesar gambar struktur mikro material specimen sehingga dapat dilihat dengan jelas. Lokasi Penelitan Penelitian dan pengujian dilaksanakan di 2 tempat yang berbeda yaitu: 1) Laboratorium Politeknik Manufaktur Ceper, Klaten sebagai tempat uji komposisi kimia. 2) Laboratoruim Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta sebagai tempat penelitian dan uji struktur mikro serta uji kekerasan. Tabel 2. Uji Komposisi spesimen dasar CONTOH UJI Gambar 6. Inverted metallurgical microscope (Lab.Teknik UGM. Yogyakarta., 2011) 3. Uji Kekerasan Alat uji kekerasan mikro menggunakan micro hardness tester dengan metoda micro Vickers. Gambar 7. Micro hardness tester (Lab.Teknik UGM. Yogyakarta., 2011) Sampel Tabel 1. Jumlah specimen (sampel) Jenis Pengujian Raw Material Jumlah Specimen Specimen Carburizing 2 jam Specimen Carburizing 4 jam Komposisi Kimia 1 buah - - Struktur Mikro 1 buah 1 buah 1 buah Kekerasan Jumlah Total 4 buah material UNSUR (%) Fe 98,0 Mn 0,748 Si 0,279 Ni 0,240 Cu 0,192 C 0,158 Co 0,0507 Nb 0,0466 Mo 0,0299 S 0,0278 W 0,0250 V 0,0220 Zr 0,0134 Cr 0,013 Ti 0,0112 P 0,0108 Pb 0,0100 Al 0,0020 Ca 0,0001 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian komposisi kimia Pengujian komposisi kimia dilakukan dengan mesin spektrum komposisi kimia Optical Emission Spectrometer dan memberikan hasil pembacaan secara otomatis kandungan komposisi kimia pada material dasar yang ditunjukkan Tabel 2.

Pembahasan Pengujian Kompisisi Kimia Dari hasil pengujian komposisi kimia raw material termasuk golongan baja karbon rendah (<0,30%C), perlit 2. Pengujian Struktur Mikro Dari pengujian struktur mikro dengan menggunakan Olympus Metallurgical Microscopes diperoleh gambar struktur mikro raw material : ferrit Gambar 10. struktur mikro, waktu tahan carburizing 4 jam (perbesaran 200 x) perlit ferrit Gambar 8. Struktur mikro material dasar baja karbon rendah (raw material) dengan pembesaran 200 x perlit No Jarak dari tepi d 1 d 2 ferrit Gambar 9. Struktur mikro,waktu tahan carburizing 2 jam (perbesaran 200 x) d ratarata (mm) (µm) (µm) (µm) (VHN) 1 0.10 40.0 37.5 38.75 247.0 2 0.25 39.5 38.5 39.00 243.8 3 0.40 39.0 38.0 38.50 250.2 4 0.55 39.5 38.5 39.00 243.8 5 0.70 40.0 37.5 38.75 247.0 6 0.85 39.0 38.5 38.75 247.0 7 1.00 39.5 39.0 39.25 240.7 8 1.15 39.5 39.0 39.25 240.7 9 1.30 38.5 38.0 38.25 253.5 Pembahasan Pengujian Struktur Mikro setelah Normalizing Nampak pada pengujian struktur mikro pada raw material lebih banyak kristal ferrit dibandingkan kristal perlit. Pada spesimen pack carburizing 2 jam di bagian tepi terdapat perlit halus dan sedikit ferrit hal ini disebabkan karena material sudah di karburising, pada spesimen pack carburizing 4 jam juga terdapat perlit halus yang lebih banyak dari 2 jam dan sedikit ferrit, semakin lama proses karburising semakin banyak pula kandungan perlit yang mengakibatkan semakin tinggi harga kekerasan. Pada spesimen pack carburizing 2 Kekerasan dan 4 jam dibagian transmisi terdapat ferit lebih banyak dari pada perlit. Hal ini disebabkan difusi atom karbon masuk kedalam sampai kebagian transisi.

Kekerasan (HVN) 3. Hasil Pengujian Kekerasan Kekerasan permukaan material di uji dengan menggunakan menggunakan metode mikro Vickers. Pada uji mikro Vickers menggunakan 9 titik sampel, beban (P) sebesar 200 kgf, jarak 150 dan waktu pembebanan 5 detik. Pengukuran ini dimulai dari sisi terluar dengan jarak 0,10 mm kemudian jarak antara titik 2 dengan titik-titik berikutnya masing-masing 0,15 mm. Hasil kekerasan pada normalizing dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 3. Harga kekerasan spesimen Raw Material No Jarak dari d 1 d 2 d rata-rata Kekerasan tepi (mm) (µm) (µm) (µm) (VHN) 1 0.10 40.0 37.5 38.75 247.0 2 0.25 39.5 38.5 39.00 243.8 3 0.40 39.0 38.0 38.50 250.2 4 0.55 39.5 38.5 39.00 243.8 5 0.70 40.0 37.5 38.75 247.0 6 0.85 39.0 38.5 38.75 247.0 7 1.00 39.5 39.0 39.25 240.7 8 1.15 39.5 39.0 39.25 240.7 9 1.30 38.5 38.0 38.25 253.5 Tabel 4.Harga Kekerasan spesimen pack carburizing 2 jam. Jarak d dari d No 1 d ratarata 2 tepi Kekerasan (mm) (µm) (µm) (µm) (VHN) 1 0.10 39.0 38.0 38.50 250.2 2 0.25 40.0 37.0 38.50 250.2 3 0.40 47.0 41.0 44.00 191.6 4 0.55 51.5 43.0 47.25 166.1 5 0.70 54.0 50.5 52.25 135.9 6 0.85 57.5 52.0 54.75 123.7 7 1.00 55.0 55.0 55.00 122.6 8 1.15 56.5 56.0 56.25 117.2 9 1.30 60.0 53.0 56.50 116.2 Tabel 5 Harga Kekerasan spesimen pack carburizing 4 jam. Jarak d dari d No 1 d ratarata 2 tepi Kekerasan (mm) (µm) (µm) (µm) (VHN) 1 0.10 37.5 37.5 37.50 263.7 2 0.25 38.0 37.0 37.50 263.7 3 0.40 38.0 37.0 37.50 263.7 4 0.55 43.5 40.0 41.75 212.8 5 0.70 47.0 45.0 46.00 175.3 6 0.85 49.0 47.0 48.00 161.0 7 1.00 51.5 52.0 51.75 138.5 8 1.15 53.0 51.0 52.00 137.2 9 1.30 53.0 51.0 52.00 137.2 Tabel 6 Harga Kekerasan raw material,pack karburising 2jam,4jam 350 300 250 200 150 100 50 0 No Jarak dari tepi raw material 0.00 0.50 1.00 1.50 Jarak (mm) Harga Kekerasan carburi zing 2 jam carburizi ng 4 jam (mm) (VHN) (VHN) (VHN) 1 0,10 247,0 250.2 263.7 2 0,25 243,8 250.2 263.7 3 0,40 250,2 191.6 263.7 4 0,55 243,8 166.1 212.8 5 0,70 247,0 135.9 175.3 6 0,85 247,0 123.7 161.0 7 1,00 240,7 122.6 138.5 8 1,15 240,7 117.2 137.2 9 1,30 253,5 116.2 137.2 Raw Material Carburizi ng 2 Jam Carburizi ng 4 Jam Grafik 11. kekerasan pada spesimen raw material, pack carburizing 2 jam dan pack carburizing 4 jam.

KESIMPULAN Setelah melakukan analisa dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian komposisi kimia raw material termasuk golongan baja karbon rendah (<0,30%C). Baja tersebut memiliki kadar Karbon (C) sebesar 0,158%. 2. Pengujian struktur mikro raw material lebih banyak kristal ferrit dibandingkan kristal perlit. pack carburizing 2 jam di bagian tepi terdapat perlit halus dan sedikit ferrit. Pack carburizing 4 jam di bagian tepi terdapat perlit halus dan sedikit ferrit. 3. Pengujian kekerasan pada raw materials memiliki nilai kekerasan Vickers sebasar 247.0 VHN. carburizing 2 jam pada titik ke dua mengalami kenaikan dengan nilai 250,2 VHN. Spesimen carburizing dengan waktu tahan 4 jam mengalami kenaikan dengan nilai kekerasan 263,7 VHN. PERSANTUNAN Banyak pihak yang turut berperan membantu penulis dalam penelitian ini, sehingga kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada : a. Bapak Ir. Supriyono, MT, Ph.D MT selaku Pembimbing Utama dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. b. Bapak Muh. Alfatih Hendrawan, ST.,MT selaku pembimbing Pendamping dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. c. Bapak Lilik ST, MT selaku pembimbing pada pengujian di laboratorium Diploma Teknik Mesin UGM. d. Bapak Basuki selaku operator alat spektrometer pada pengujian komposisi kimia di laboratorium Politeknik Manufaktur Ceper, Klaten.

DAFTAR PUSTAKA 1. Amstead,BH.,Ostwald,PF.,dan Begeman,ML.,1995 teknologi mekanik jilid 1,edisi ketujuh,terj.djaprie S.,Erlangga,jakarta. 2. Edi wiyono(2002).penerapan teknologi tepat guna 3 arif nugroho (2002) pengaruh carburizing dan arang cangkang kelapa 3. Deni rianggoro (2002) pengaruh carburizing pada mild steel baja pengecoran dengan menggunakan arang kayu jati. 4. Bambang kuswanto (2010) pengaruh perbedaan ukuran butir a rang tempurung kelapa-barium karbonatterhadap peningkatan kekerasan permukaan material baja st 37 dengan proses pack Carburizang