BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Tika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis bedasarkan bukti fisis, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad (1998:131) menjelaskan bahwa: Selanjutnya Sugiyono (2010:2) mengungkapkan bahwa: Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

Metode penelitian menurut Surachmad (1982:131), adalah cara utama yang. dipergunakan untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan teknik dan alat-alat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan rumusan masalah, bagain ketiga berisikan tentang apa dan siapa saja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kampung Wisata Pasir Kunci, yang berada di RW 11 kelurahan

BAB III METODE PENEITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena dalam

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu adanya metode ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian berupa gambaran atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui proses dan bahan, bentuk dan fungsi, serta ornamen yang tampak pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seperti pakaian dan alat-alat rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Darma km 11 Desa Jagara Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, Pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Lokasi, Populasi dan Sempel 1. Desain Lokasi Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu, karena daerah tersebut merupakan sentra Industri Batik di Kabupaten Indramayu. Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak diantara 107 52 108 36 bujur timur dan 6 15 6 40 lintang selatan. Sedangkan batas-batas Kelurahan Paoman adalah sebagai berikut: 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pabean Udik 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Margadadi 3) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Penganjang 4) Sebelat Timur berbatasan dengan Desa Karangsong Luas Kelurahan Paoman secara administratife menurut profil Kelurahan Paoman tahun 2011 adalah ± 135. 2. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian sedangkan sampel merupakan bagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 1998: 102). Sedang menurut Sumaatmadja (1988: 112) menyatakan populasi adalah merupakan keseluruhan gejala, individu, kasus dan masalah yang akan kita teliti, yang ada di daerah penelitian menjadi objek penelitian geografi.

24 Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi wilayah dan populasi manusia. Populasi wilayah meliputi seluruh pengrajin Batik Paoman di Kelurahan Paoman Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. sedangkan populasi manusia yaitu pengusaha industri batik, konsumen dan pengrajin batik di Kelurahan Paoman Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. 3. Sampel Untuk memudahkan peneliti, maka diperlukan sampel yang menjadi bagian dari jumlah populasi dengan memperhatikan keabsahan dari sampel yang diambil. Sampel menurut Sumaatmadja (1988: 112) adalah bagian dari populasi (cuplikan, contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan penelitian dengan menggunakan sampel penelitian, dilakukan karena pada riset/penelitian umumnya tidak lebih langsung memilih sebuah populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan ketentuan dari Winarno S. (1994:100), yaitu sebagai berikut: apabila popululasi cukup homogeny, maka jika terdapat populasi di bawah 100 dapat dipergunakan sampel sebesar 50%, untuk populasi 100-1000 dapat dipergunakan sampel sebesar 20-50% dan untuk populasi diatas 1000 dipergunakan sampel sebesar 10 20%. Berdasarkan pengertian diatas, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah jumlah populasi penelitian yaitu 50% dari 112 sebanyak 56 responden tenaga kerja batik, 15 responden pemilik usaha Batik Paoman di Kelurahan Paoman. Sedangkan untuk pembeli batik Paoman tidak ditentukan jumlahnya

25 karena bersifat aksidental, penulis mengambil 50 responden. Untuk lebih jelasnya dapat Dilihat pada Tabel 3.1: Berdasarkan perhitungan dengan rumusan diatas, diperoleh proporsi sampel pengusaha dan tenaga kerja batik pada Table 3.1: Tabel 3.1 Sampel Pemilik Usaha dan Tenaga Kerja Batik Paoman No Nama Perusahaan Jumlah Alamat Batik Tenaga kerja 1 Neviah Batik Rt/06 Rw/01 Paoman 9 2 Batik Surya Blok anjun Rt/10 Rw/03 8 3 Antika Mukti Jl.kopral raya no. 202 A 11 4 Maesunah Jl. Kopral raya no.120 A 9 5 Batik Arts Jl. Siliwangi No. 315 A 13 6 Batik Yuska Jl.Kopral Yahya 8 7 Batik Wangi Asri Jl.Kopral yahya no. 206A 10 8 Silvia Batik RT/06 RW/02 7 9 Sumber Jaya Jl.Kopral yahya No.22 5 10 Hasan Basri RT/10 RW 03 5 11 Senang Hati Jl.Yos sudarso No.10 8 12 Indra Rt/06 Rw/02 5 13 Jaya Bersama Rt/05 Rw/03 4 14 Batik Tulis Was Jl.Kopral yahya No.97 6 15 Giri Batik Jl. Kopral yahya no.50 4 Jumlah 112 Sumber : Disperimdag Kab. Indramayu 2011 B. Desain Penelitian Peneliti membagi kegiatan yang akan dilakukan selama penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pra Lapangan Pada tahap ini, yang dilakukan adalah pengumpulan buku-buku, jurnal, artikel yang terkait dengan penelitian. Mengumpulkan sumber data

26 terkait yang meliputi monografi dari Kelurahan Paoman, data dari Dinas Perindustrian, perdagangan dan koprasi Kabupaten Indramayu. Selanjutnya pengumpulan peta-peta lokasi kajian. Peta yang dikumpulkan peta rupa bumi Indonesia 1: 25.000 lembar 1309 423 Indramayu. 2. Lapangan Pada tahap ini, yang dilakukan adalah pengumpulan data primer yaitu berupa pengetahuan tentang banyaknya jumlah industri Batik, perkembangan industri batik dan diperoleh dari observasi lapangan, pemotretan, dan wawancara. Pengumpulan data sekunder yang meliputi data laporan kependudukan, profil Kelurahan, monografi kelurahan, data jumlah industri batik paoman, jumlah perkembangan batik dari tahun 2006 sampai 2010, data jumlah penduduk lanjut usia, balita, dan perempuan, serta data tingkat pendapatan. Semua data tersebut diperoleh dari Kelurahan Paoman, kantor dinas perindustrian, perdagangan dan koprasi. Pasca Lapangan Pada tahap ini, yang dilakukan adalah mengolah data-data yang telah terkumpul dengan menggunakan teknik tabulasi kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. C. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang peneliti untuk memperoleh gambaran objek yang diteliti kemudian menyusunnya, menganalisis dan menginter pretasikan data yang diteri,a dari objek yang diteliti. Menurut Surachmad (1982: 11):

27 Metode penelitian adalah suatu cara kerja yang utama, untuk mengkaji hipotesis/anggapan dasar dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu digunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajaran ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan tujuan misalnya untuk mengkaji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Dalam penelitian, penggunaan metode berpengaruh besar terhadap keberhasilan penelitian itu sendiri. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Sukardi (2003:157): deskriptif analisis merupakan Metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variable, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas. D. Definisi Operasional Dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan, makana istilah-istilah tersebut dalam konteks penelitian ini. Beberapa istilah antara lain: 1. Perkembangan Perkembangan diartikan suatu proses perubahan dari keadaan lain dalam kurun waktu berbeda-beda dan sorotan keadaan tersebut biasanya didasarkan pada waktu yang berbeda dalam analisis ruang yang sama. Menurut poerwadarminta (2005 : 473), mengungkapkan bahwa Perkembangan sama dengan berkembang, yang berarti terbuka/terbentang menjadi luas dan besar, sesuatu keadaan menjadi banyak. Sedangkan perkembangan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu perubahan yang terjadi pada suatu Industri Batik di Kelurahan Paoman Kecamatan Kabupaten Indramayu, yang menyangkut

28 perkembangan sejarah, strategi pemasaran dan faktor yang mempengaruhi perkembangan. 2. Industri Batik Industri Batik adalah suatu industri yang membutuhkan seni terampil yang bertujuan untuk menghasilkan berbagai produk dan barangbarang atau hiasan yang mengandung nilai artistic. Sedangkan definisi Batik yaitu kain katun atau tetoron yang dilapisi lilin aneka warna dan memiliki motif-motif atau corak beragam. Jadi yang dimaksud dengan perkembangan industri Batik adalah proses perubahan atau perkembangan suatu industri dilihat dari factorfaktor yang mempengaruhi dalam kurun waktu tertentu dan secara berkala. Dari penjelasan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam skripsi ini penulis menulis membahas tentang perkembangan corak industry Batik di Kelurahan Paoman Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. 3. Batik Paoman Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakaian (sanggarbatikkatura.com). Batik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Batik Indramayu atau yang dikenal dengan namabatik Paoman. Batik Paoman adalah satu dari sekian banya sekian banyak jenis batik, yang termasuk dalam jenis batik pesisir. Meski begitu, tidak ada ciri spesifiknya. Ciri pesisir dalam kehidupan nelayan, tidak menjadi

29 produksi khusus para perajin. Serta memiliki corak-corak khusus seperti Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Rombeng Jati dan lainnya yang terinspirasi dari bentuk alam sekitar. E. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (1998: 99), Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu penelitian pasti akan memiliki variable yang akan menjadi objek suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif, dan tidak mencari pengaruh ataupun hubungan antara variable. Adapun variable yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1. kondisi industri Batik paoman, Indikator yang digunakan adalah: a. Sejarah b. Pertumbuhan pengusaha Batik c. Tempat d. Bahan baku e. Modal f. Tenaga kerja g. Proses Pembuatan Batik h. Keberagaman motif Batik i. Produk j. Harga

30 2. Pemasaran batik paoman, Indikator yang digunakan adalah: a. Promosi b. Manusia F. Instrument Penelitian 1. Alat a. Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 untuk menentukan dan mengecek penggunaan lahan di daerah penelitian dan persebaran industri (perusahaan) kerajinan batik di Kelurahan paoman. b. Global Positioning System (GPS) untuk lebih mudah menentukan letak industri kerajinan batik di desa paoman yang dijadikan sampel penelitian. c. Kamera, digunakan untuk mendokumentasikan objek penelitian dilapangan. 2. Bahan a. Pedoman Wawancara, sebagai pedoman dalam melakukan wawancara terhadap responden. G. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan objek penelitian dan diharapkan dapat menunjang penelitian, penulis melakukan pengumpulan data dengan beberapa teknik yaitu : 1. Observasi Lapangan

31 Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara meneliti dan mengamati secara langsung pada sumber data. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi daerah yang akan diteliti sebagai data awal. Teknik ini dilakukan dengan datang langsung kelokasi penelitian dengan melakukan beberapa kegiatan diantaranya pengambilan data penduduk (monografi/profil Desa), pengamatan kondisi fisik dan sosial, foto/gambar, ploting lokasi industri dan data lainnya. Adapun data yang akan diteliti adalah: a. Mengenai berapa banyak jumlah industri batik di Kelurahan Paoman b. Bahan baku yang digunakan c. Pralatan produksi batik d. Proses pembuatan Batik e. Barang hasil produksi Dengan mengamati kegiatan diatas, penulis dapat mengetahui bagaimana pengaruh dilapangan terhadap perkembangan industri batik Paoman yang ada di Kelurahan Paoman Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. 2. Wawancara Teknik ini adalah dengan mewawancarai responden untuk memperoleh data dan informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan masalah penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui/melengkapi data sekunder yang tidak dapat diperoleh melalui observasi, yang sifatnya dilakukan secara langsung berhadapan dengan responden. Adapun data yang bisa diperoleh diantaranya

32 sejauh mana kebijakan indutri yang berkaitan dengan perkembangan industri terhadap para pengrajin batik di Kelurahan Paoman Kecamatajn Indramayu Kabupaten Indramayu terhadap perkembangan sejarah batik paoman, strategi pemasara batik dan faktor yang mempengaruhi perkembangan. 3. Studi Pustaka Adalah suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis guna memperoleh pendapat para ahli dan teorinya, selain itu juga menambah informasi dari buku, referensi, surat kabar, buletin, jurnal dan sebagainya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, sebagai bahan dasar dalam memperkuat penjelasan terhadap masalah yang diajukan. 4. Studi Dokumentasi Melalui studi dokumentasi akan diperoleh berupa data statistic dan datadata lainnya maupun peta-peta tematik serta foto-foto yang di butuhkan dari lapangan sebagai alat untuk memperkuat hasil penelitian. Data yang penulis dapatkan dari hasil studi dokumentasi diantaranya adalah: a. Data perkembangan Industri Batik Indramayu tahun 2006-2010, yang bersumber dari Dinas Perindustrian, Koprasi dan Perdagangan Kabupaten Indramayu. b. Data monografi Kelurahan Paoman tahun 2010-2011 c. Data Jumlah Industri yang ada di Kabupaten Indramayu, bersumber dari BPS Kabupaten Indramayu.

33 H. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih diinterpretasikan. Data yang dihimpun dari hasil penelitian akan penulis bandingkan antara data yang ada dilapangan dengan data kepustakaan, kemudian dilakukan analisis untuk mengambil kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan presentase. Secara sistematis langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut. 1. Pemeriksaan data yang terkumpul 2. Klasifikasi data dan tabulasi data 3. Mengidentifikasi dan mengelompokkan data kembali dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut memenuhi syarat atau belum sesuai dengan pertanyaan penelitian. 4. Pengolahan dan Penyajian data Hasil pengelompokkan dan pengolahan data, disajikan dalam bentuk tabel, gambar, bagan, peta. Pengolahan data diantaranya dengan menggunakan: 1. Perhitungan prosentase : Santoso (2001: 229) mengungkapakan Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persentase dengan mengunakan formula. formula persentase sebagai berikut : P % = x 100%

34 Keterangan: F N P = frekuensi tiap kategori jawaban responden = Jumlah keseluruhan responden = besarnya prosentase Jika perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulan data sementara penulis memilih parameter yang digunakan oleh Effendi dan Manning (1991: 263). Adapun kriteria persentase yang digunakan dirinci dalam Tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Persentase Persentase Kriteria 100 Seluruhnya 75-99 Sebagian besar 51-74 > setengahnya 50 Setengahnya 25-49 < setengahnya 1-24 Sebagian kecil 0 Tidak ada Sumber : Effendi dan Manning, 1991

35 I. Alur Penelitian Industri Batik Pengumpulan Data Data Primer - Dokumentasi - Hasil observasi lapangan - Hasil wawancara Data Sekunder 1. Peta Administrasi 2. Peta penggunaan Lahan 3. Peta Pemasaran Dalam Negri 4. Peta Pemasaran Luar Negri 5. Monografi Kelurahan Paoman 6. Rt/Rw Kelurahan paoman Kondisi Batik Paoman a. Jumlah pengusaha batik b. Input: modal, tenaga kerja, tempat (sebaran), bahan baku c. Proses pembuatan batik d. Output: keberagaman motif batik, produksi Pemasaran Batik a. Promosi b. manusia Profil Industri Batik Di Kelurahan Paoman Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu