BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

ABSTRAK. Kata Kunci : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

Mengenal Balanced Scorecard

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

PENERAPAN BALANCED SCORECARD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

ANALISA PENGARUH KARAKTERISTIK KEKUATAN PERSAINGAN PORTER TERHADAP KINERJA SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Robertus Sidartawan 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya ada instrumen kecepatan saja yang dijadikan acuan pilot tersebut. Pilot tersebut menjawabnya dengan santai bahwa ia sedang berusaha menguasai instrumen kecepatan dalam penerbangan ini. Asistennya pun menyanggah bahwa bukan hanya instrumen kecepatan saja yang penting, tetapi instrumen arah, ketinggian, dan bahan bakar juga sangatlah penting di dalam menerbangkan pesawat. Pilot tersebut pun menjawab bahwa asisten tersebut benar, tetapi pilot itu pun mengemukakan argumen bahwa ia tidak dapat berkosentrasi dengan baik untuk demikian banyak instrumen sekaligus, maka pada penerbangan ini ia akan memfokuskan perhatiannya pada instrumen kecepatan. Ilustrasi diatas tentu saja akan membuat siapapun tidak mau menaiki pesawat terbang tersebut. Walaupun pilot tersebut telah menguasai instrumen kecepatan dengan baik, tetap saja akan membuat cemas akan kemungkinan pesawat tersebut menabrak gunung, kehabisan bahan bakar, bahkan mungkin tersesat. Pilot yang baik dan terlatih tentu saja dapat memproses informasi yang didapatkan dari segala macam instrumen dalam mengemudikan pesawat mereka. Sama halnya dengan mengemudikan perusahaan melalui lingkungan persaingan dewasa ini, para manajer tidak akan dapat melalui lingkungan persaingan dengan

hanya memperhatikan satu instrumen saja. Manajer, seperti seorang penerbang, memerlukan instrumen yang mampu menjelaskan berbagai aspek lingkungan dan kinerja mereka dalam memantau perjalanan ke arah masa depan yang menjanjikan. Dalam mengemudikan perusahaannya ke arah masa depan yang menjanjikan, manajer selain perlu dibekali dengan kemampuan teknis untuk membaca berbagai instrumen, perlu juga dibekali dengan visi yang jelas. Tanpa visi yang jelas bisnis tidak mampu bergerak sampai kemana-mana. Untuk menjawab kebutuhan itulah, konsep-konsep manajemen terus bermunculan, baik yang dikemas untuk menjawab kebutuhan teknis operasional perusahaan maupun yang sifatnya strategis seperti merumuskan filosofi, visi dan misi perusahaan. Sebuah hasil survey tentang konsep manajemen yang digelar oleh Laboratorium Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LSM- FEUI) bekerjasama dengan majalah SWA telah dihasilkan. Survey ini mengambil responden dari 45 perusahaan yang datang dari 16 industri. Hasil temuan dari penelitian ini mengungkapkan, dari total 65 konsep manajemen yang digunakan seluruh responden sejak level strategis hingga area-area fungsional, ada 12 konsep yang bisa dikatakan populer. Rinciannya, di level strategis ada 6 konsep yang banyak diterapkan perusahaan, yakni Corporate Social Responsibility (CSR), Balanced Scorecard (BSC), Change Management, Benchmarking, Corporate Sustainability dan Market Driven-Strategy.

tabel 1.1 Untuk lebih jelasnya mengenai hasil survei tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.1 12 Konsep Manajemen Terpopuler Disini penulis akan membahas lebih lanjut tentang konsep manajemen Balanced Scorecard dan penerapannya. Seperti dapat dilihat pada tabel di atas, Balanced Scorecard merupakan konsep manajemen yang menempati peringkat kedua terpopuler pada level strategis. Balanced Scorecard merupakan sebuah konsep manajemen yang dapat menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang terpadu.

Balanced Scorecard adalah sebuah konsep manajemen yang pertama kali diperkenalkan oleh Robert S.Kaplan dan David P.Norton pada awal tahun 1990. Menurut Kaplan dan Norton (www.balancescorecard.org), inovasi dari Balance Scorecard (BSC) adalah sebagai berikut: The balance scorecard retains traditional financial measures. But financial measures tell the story of past events, an adequate story for industrial age companies for which investments in long-term capabilities and customer relationships were not critical for success. These financial measures are inadequate, however, for guiding and evaluating the journey that information age companies mest make to create future value through investment in customer, suppliers, employees, processes, technology, and innovation. BSC tetap memakai pengukuran keuangan tradisional. Tetapi pengukuran keuangan hanya menjelaskan berbagai peristiwa masa lalu, yang cocok untuk perusahaan abad industri di mana investasi dalam kapabilitas jangka panjang dan hubungan dengan pelanggan bukanlah faktor penting dalam mencapai keberhasilan. Pengukuran keuangan ini tidak memadai untuk menuntun dan mengevaluasi perjalanan yang harus dilalui perusahaan abad informasi dalam menciptakan nilai masa depan melalui investasi yang ditanamkan pada pelanggan, pemasok, pekerja, proses, teknologi, dan Inovasi. Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran scorecard diturunkan dari visi dan strategi. Tujuan dan ukuran memandang kinerja perusahaan dari empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Empat perspektif ini memberi kerangka kerja bagi Balanced Scorecard dan sekaligus dapat mengendalikan perusahaan untuk mencapai tujuan strategis jangka panjangnya. Dengan

menggunakan keempat perspektif ini perusahaan diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang telah terjadi dalam pengukuran kinerja dibandingkan dengan cara tradisional yang hanya mengandalkan perspektif keuangan saja yang memotivasi manajemen pada pencapaian sasaran jangka pendek. Hotel Santika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perhotelan. Hotel Santika saat ini dapat disebut sebagai hotel yang mempunyai image yang baik. Untuk mempertahankan image yang baik tersebut, Hotel Santika tentu saja akan mempertahankan segala sesuatu yang telah berjalan baik dan akan meningkatkan segala sesuatu yang perlu ditingkatkan. Dengan Balanced Scorecard dapat dilihat apakah visi, misi, dan strategi sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Tentu saja hal ini menjadi penting agar perusahaan mempunyai fokus yang terarah dalam menjalankan perusahaannya. Atas dasar uraian tersebut penulis yakin bahwa penerapan Balanced Scorecard di Hotel Santika dapat memberikan suatu wacana baru bagi perusahaan dalam mencapai keberhasilan jangka panjang. Oleh karena itu, penulis memilih judul: Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Sistem Pengendalian Manajemen untuk Mencapai Tujuan Strategis Jangka Panjang (Studi kasus pada Hotel Santika Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, Hotel Santika harus mampu bersaing dengan para pesaingnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hotel Santika harus memiliki strategi yang dapat menyelaraskan setiap komponen

dalam perusahaan yang dapat menunjang pelaksanaan strategi tersebut guna mencapai keberhasilan jangka panjang perusahaan. Visi, misi dan nilai yang sudah ada pada Hotel Santika harus bisa dirumuskan menjadi suatu strategi jangka panjang yang akan menunjang keberhasilan Hotel Santika. Penelitian ini ditujukan sebagai studi kasus tentang penerapan BSC oleh Hotel Santika yang belum menggunakan BSC sebagai suatu konsep manajemen strategis. Pokok masalah pada penelitian ini diidentifikasikan dalam butir-butir pertanyaan sehingga masalah yang diteliti dapat lebih jelas dan teratur: 1. Apa saja visi, misi, strategi dari Hotel Santika? 2. Bagaimana visi, misi, dan strategi Hotel Santika dapat diimplementasikan dengan menggunakan BSC? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperkenalkan BSC sebagai salah satu konsep manajemen yang akan meningkatkan kinerja perusahaan untuk memperoleh keberhasilan jangka panjang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Mengetahui visi, misi, dan strategi dari Hotel Santika. 2. Merancang model peta strategi (strategy map) untuk menunjukkan hubungan antara visi perusahaan dengan sasaran strategis dari masingmasing perspektif BSC, kemudian dilakukan pengukuran serta menentukan target dan inisiatif.

1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis pada perusahaan dan ditunjang oleh studi kepustakaan diharapkan dapat berguna untuk berbagai pihak berikut ini: 1. Perusahaan yang menjadi objek penelitian. a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi Hotel Santika tentang BSC sebagai suatu konsep manajemen bagi perusahaan. b. Menyajikan model peta strategi (strategy map) bagi Hotel Santika guna meningkatkan kinerja perusahaan untuk memperoleh keberhasilan jangka panjang. 2. Pihak lain. a. Menambah wawasan mengenai Balanced Scorecard. b. Sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. c. Menjadi masukan bagi pembaca yang ingin mengimplementasikan BSC. 3. Penulis. a. Memberikan pengalaman baru dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan yang selama ini telah dipelajari di Universitas Kristen Maranatha. b. Memenuhi persyaratan akademis untuk mengikuti sidang sarjana lengkap Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha.

1.5 Rerangka Pemikiran Seringkali strategi perusahaan yang telah ditetapkan tidak sesuai dengan visi perusahaan. Kejadian tersebut dapat mengakibatkan tenaga terbuang sia-sia, karena strategi yang dijalankan sebenarnya tidak sesuai dengan arah tujuan perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya hambatan dalam pengimplementasian strategi walaupun strategi tersebut telah diformulasikan dengan baik. Misalnya saja perusahaan menetapkan banyak strategi, padahal tidak semua strategi tersebut sesuai dengan visi perusahaan. Hal-hal seperti inilah yang harus diatasi dengan cara mencari strategi mana yang benar-benar merupakan terjemahan dari visi perusahaan. Balanced Scorecard (BSC) merupakan konsep manajemen yang dapat menerjemahkan visi, misi, dan strategi perusahaan ke dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran. Dengan menerjemahkan visi, misi, dan strategi perusahaan kedalam keempat perspektif dalam BSC tersebut akan menunjang perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut Kaplan dan Norton (2002) definisi Balanced Scorecard adalah sebagai berikut: Balanced Scorecard, a performance measurement system that considers not only financial measures, but also customer, business process, and learning and growth measures.

Dari definisi diatas dapat terlihat bahwa BSC adalah sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya mempertimbangkan pengukuran keuangan, tetapi juga pelanggan, proses bisnis, dan pertumbuhan dan pembelajaran. BSC tidak hanya mengukur kinerja melalui perspektif keuangan tetapi melalui perspektif non-keuangan juga, karena itu BSC dapat mengendalikan perusahaan untuk mencapai tujuan strategis jangka panjangnya melalui ukuranukuran yang telah diselaraskan dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Objek penelitian penulis, yaitu Hotel Santika belum menerapkan BSC sebagai suatu konsep manajemen yang dapat menerjemahkan visi, misi, dan strategi perusahaan dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang akan menciptakan keberhasilan jangka panjang. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk memperkenalkan BSC dan membuatkan peta strategi, serta menentukan ukuran, target, dan inisiatif yang dapat digunakan sebagai alat pengimplementasian strategi untuk mencapai keberhasilan jangka panjang. Bagan rerangka pemikiran penulis untuk memperkenalkan BSC pada Hotel Santika adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Rerangka Pemikiran Setiap perusahaan pasti memiliki visi yang menunjukkan ke arah mana perusahaan itu akan berjalan. Visi tersebut akan diterjemahkan menjadi strategi, strategi tersebut akan dipecah menjadi sasaran-sasaran strategi yang akan menunjukkan ke arah mana perusahaan tersebut akan berjalan. Dengan kata lain sasaran-sasaran strategi tersebut harus sesuai dengan visi perusahaan. Dengan Balanced Scorecard dapat membantu menerjemahkan dan mengkomunikasikan visi, misi, strategi perusahaan menjadi aksi atau tindakan nyata dalam operasi sehari-hari. Dalam skripsi ini, penulis mencoba memperkenalkan Balanced Scorecard (BSC) sebagai suatu sistem manajemen strategik yang dapat membantu menerjemahkan visi, misi, dan strategi yang telah sesuai dengan visi tersebut ke dalam empat perspektif (perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran). BSC juga

dapat memberikan peta strategi dari masing-masing perspektif guna tercapainya sasaran jangka panjang. Kemudian proses selanjutnya dalam BSC yaitu pengukuran, yang dapat memberikan tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis perusahaan. Setelah tahap pengukuran, dapat ditetapkan target dan inisiatif yang akhirnya akan disepakati dalam bentuk program pelaksanaan yang akan menunjang pelaksanaan strategi. Dan dalam skripsi ini juga penulis akan membahas visi, misi, dan strategi dari Hotel Santika, dimana strategi dari Hotel Santika akan dikelompokkan dalam empat perspektif BSC. Setelah itu akan dibuatkan peta strategi dan kemudian dilakukan pengukuran, yang pada akhirnya ditetapkan target dan inisiatif yang dapat dilaksanakan oleh Hotel Santika. 1.6 Metoda Penelitian Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif. Metoda deskriptif merupakan metoda penelitian terhadap masalah berupa faktafakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan dari metoda deskriptif adalah mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan keadaan saat ini dari subjek yang diteliti. 1.6.1 Metoda Pengumpulan Data Metoda pengumpulan data ditentukan oleh jenis dan sumber data penelitian yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data berdasarkan data subyek dan data dokumenter. Data subyek merupakan jenis data penelitian, berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau

sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Sedangkan data dokumenter merupakan jenis data penelitian yang berupa faktur, jurnal, suratsurat, notulen rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. Sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Teknik-teknik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian lapangan (field research). Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data primer berupa opini subjek (manajer) mengenai visi, misi, strategi, kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (threats) perusahaan melalui wawancara dan juga pengumpulan dokumen perusahaan yang menunjang dalam perancangan model peta strategi (strategy map). 2. Studi kepustakaan (literature study) Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder diperoleh dengan cara mempelajari literatur yang akan digunakan sebagai landasan teori dari BSC.

1.6.2 Metoda Analisis Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda deskriptif untuk mengumpulkan informasi financial dan non-financial serta informasi mengenai analisis SWOT. Data yang didapat dari analisis deskriptif ini digunakan sebagai dasar penentuan sasaran strategis dari keempat perspektif dalam BSC. Kemudian penulis merancang suatu model peta strategi (strategy map) berdasarkan sasaran strategis dari masing-masing perspektif yang memiliki hubungan sebab-akibat. Selanjutnya dilakukan pengukuran yang merupakan tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis perusahaan. Yang terakhir penulis membuat target dan inisiatif untuk mencapai target jangka panjang yang diinginkan. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Santika, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa perhotelan yang berlokasi di Bandung. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2006 sampai dengan Januari 2007.