BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Tabel 4.1 Tabel rencana implementasi OCT NOV DEC JAN Act Plan I II III IV V I II III IV I II III IV V I II Pemilihan Hardware & Software # # Konfigurasi Jaringan # # # Instalasi server # # # Streaming live broadcast # # Menyiapkan isi VoD # Membuat database # # Membuat rancangan antarmuka # # # # Konfigurasi pada user # # Pengujian evaluasi dan # # 139
140 4.2 Implementasi Implementasi dilaksanakan setelah perancangan sistem selesai kerjakan dan tampilan antarmuka yang telah diterapkan. Instalasi perangkat-perangkat lunak pada komputer / server dilakukan agar perangkat lunak tersebut dapat menjadi server yang memiliki fungsi-fungsi yang diperlukan untuk menjalankan sistem Internet TV Extended. Kemudian konfigurasi dan pengintegrasian sistem dengan perangkat-perangkat yang ada dilakukan untuk membentuk suatu sistem Internet TV yang handal yang dapat menangani aliran video dan administrasi. Implementasi sistem Internet TV dibagi menjadi: 1. Instalasi dan penggunaan komputer sebagai encoder a. Instalasi Windows Media Encoder pada komputer yang akan digunakan untuk melakukan streaming. b. Pengaturan broadcast encoder agar mampu menerima masukkan berupa sinyal analog yang diterima melalui parabola secara real time dan mengubahnya menjadi sinyal digital. c. Pengaturan VoD encoder untuk dapat menerima masukkan berupa file audio atau video dan mengubahnya menjadi sinyal digital yang sesuai untuk streaming. 2. Instalasi dan penggunaan Streaming Server a. pada Windows Server yang akan digunakan sebagai Streaming Server.
141 b. Pengaturan Windows Media Services menjadi Broadcast Streaming Server agar dapat menerima masukkan dari broadcast encoder dan menyiarkannya kembali dengan alamat tertentu. c. Pengaturan Windows Media Services menjadi VoD Streaming Server agar dapat digunakan untuk menerima masukkan dari VoD encoder dan menyiarkannya kembali dengan alamat tertentu. 3. Instalasi dan penggunaan Web Server pada komputer a. Instalasi Internet Information Services (IIS 7) pada Windows Server. b. Pengaturan Internet Information Services agar dapat menampilkan tampilan antarmuka sistem sehingga sistem Internet TV Extended dapat beroperasi. 4. Instalasi database pada server. 5. Pembuatan aplikasi back-end dan penggunaannya pada komputer untuk menjalankan sistem Internet TV Extended. 6. Cara penggunaan aplikasi front-end sebagai antarmuka pada sistem Internet TV Extended. 4.2.1 Instalasi dan penggunaan komputer sebagai encoder Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengubah sebuah komputer menjadi encoder adalah:
142 Perangkat keras Kebutuhan perangkat keras yang disarankan untuk dijadikan encoder adalah: o Prosesor Dual 2 GHz atau lebih (Intel Xeon atau AMD Athlon MP). o Memory Ram 256 MB atau lebih. o Perangkat audio dan penangkap video yang mendukung. Perangkat lunak Untuk perangkat lunak, digunakan sistem operasi Windows (XP, Vista, atau 7) dan perangkat lunak untuk encoder yakni Windows Media Encoder. a. Instalasi Windows Media Encoder Berikut adalah langkah-langkah dalam instalasi Windows Media Encoder pada komputer yang telah mempunyai sistem operasi Windows sebelumnya: 1) Buka file installer Windows Media Encoder yang telah di download sebelumnya.
143 2) Pilih next. Gambar 4.1 Instalasi Microsoft Windows Media Encoder 9 3) Berikutnya pilih I accept the terms in the License Agreement dan pilih next. Gambar 4.2 Instalasi Microsoft Windows Media Encoder 9
144 4) Pilih directory dimana Windows Media Encoder 9 akan diinstal, lalu tekan next. Gambar 4.3 Instalasi Microsoft Windows Media Encoder 9 5) Pilih install. Gambar 4.4 Instalasi Microsoft Windows Media Encoder 9
145 6) Tunggu proses instalasi berjalan dan terakhir pilih finish. Gambar 4.5 Instalasi Microsoft Windows Media Encoder 9 b. Pengaturan Broadcast encoder 1) Dari start menu, pilih All Program Windows Media Window Media Encoder. Gambar 4.6 Pengaturan Broadcast encoder
146 2) Pada saat kotak dialog New Session muncul, pilih cancel. Gambar 4.7 Pengaturan Broadcast encoder 3) Pilih menu Properties. Pada tab source, masukkan nama source. Pilih Devices pada pilihan Source from. Kemudian pilih media video capture dan audio yang ada. Gambar 4.8 Pengaturan Broadcast encoder
147 4) Selanjutnya pindah ke tab output dan pilih Push to server. Masukkan Server name dan Publishing point yang digunakan. Apabila Publishing Point tersebut belum ada, maka encoder akan membuat Publishing Point tersebut secara otomatis di WMS. Namun sebelumnya pastikan bahwa encoder diberi hak untuk membaca, menulis dan membuat Publish Point di WMS. Gambar 4.9 Pengaturan Broadcast encoder 5) Jika ingin menyimpan video hasil encode, pilih Archive to file dan tentukan lokasi penyimpanannya.
148 Gambar 4.10 Pengaturan Broadcast encoder 6) Berikutnya pindah ke tab Compression, kemudian pilih Windows Media server (streaming) pada Destination. Besar resolusi dan bandwidth video dapat ditentukan dengan memilih pada list box yang tersedia di samping video. Mulai dari resolusi yang paling kecil dengan kualitas live broadcast video (160 x 120) dengan bandwidth mulai dari 24 Kbps hingga resolusi yang paling besar dengan kualitas HD (1280 x 720) dengan bandwith hingga 5137 Kbps. Pilih Multiply bit rates video (CBR), klik 548 Kbps 29.97 fps 320x240.
149 Gambar 4.11 Pengaturan Broadcast encoder 7) Jika semua proses telah selesai, pada bagian bawah Session Properties pilih apply. Gambar 4.12 Pengaturan Broadcast encoder
150 8) Pesan error akan muncul apabila masih ada kesalahan atau kekurangan dalam pengaturan. Gambar 4.13 Pengaturan Broadcast encoder 9) Hasil setting pada encoder dapat disimpan dengan memilih File Save As dan pilih lokasi dan nama penyimpanan. Gambar 4.14 Pengaturan Broadcast encoder
151 10) Terakhir pada bar menu pilih Start Encoding. Gambar 4.15 Pengaturan Broadcast encoder c. Pengaturan VoD encoder Untuk pengaturan komputer sebagai VoD encoder, langkahlangkah yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan pengaturan broadcast encoder. Perbedaannya terletak pada sumber (sources) masukkan bagi encoder. 1) Langkah awal dapat mengikuti pengaturan encoder sebelumnya dari gambar 4.6 hingga gambar 4.8 2) Pada pertanyaan Name, masukkan nama source untuk VoD encoder. Tentukan sumber file video yang akan di streaming.
152 Gambar 4.16 Pengaturan VoD encoder 3) Pindah ke tab output dan tentukan letak penyimpanan video hasil encode di media storage yang nantinya akan diambil oleh Windows Media Services. Gambar 4.17 Pengaturan VoD encoder
153 4) Selanjutnya langkah-langkah yang sama dengan gambar 4.11 hingga 4.15 dapat dikerjaan untuk menyelesaikan pengaturan untuk VoD streaming server. 4.2.2 Instalasi dan penggunaan Streaming Server a. Langkah langkah dalam instalasi Windows Media Services pada Windows Server dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Buka file installer Windows Media Services yang telah di download sebelumnya dan pilih OK untuk memulai update. Gambar 4.18 2) Pilih I accept. Gambar 4.19
154 3) Tunggu proses update hingga selesai. Pilih tombol Close untuk mengakhiri update. Gambar 4.20 4) Untuk memulai proses instalasi, buka Server Manager dari Start Administrative Tools Server Manager. Gambar 4.21
155 5) Pilih Roles pada menu di bagian kiri. Gambar 4.22 6) Berikutnya pilih Add Roles yang terletak di sebelah kanan. Gambar 4.23
156 7) Pada windows Add Roles Wizard, centang kotak Streaming Media Services dan pilih Next. Gambar 4.24 8) Pilih Next. Gambar 4.25
157 9) Centang ketiga kotak pilihan (Web-based Administration dan Logging Agent). Pilih Add Required Role Services untuk semua jendela Add Roles Wizard yang muncul. Gambar 4.26 10) Setelah semua tercentang, pilih Next. Gambar 4.27
158 11) Untuk Data Transfer Protocols, centang RSTP lalu pilih Next. Gambar 4.28 12) Pilih Next. Gambar 4.29
159 13) Pilih Next. Gambar 4.30 14) Pada layar konfirmasi, pilih Install. Gambar 4.31 15) Tunggu proses instalasi hingga selesai dan pilih Close untuk mengakhiri instalasi.
160 Gambar 4.32 Salah satu fitur yang membantu dalam pengaturan WMS adalah Desktop Experience. Berikut langkah-langkah yang untuk menginstal Desktop Experience : 1) Masuk ke Server Manager dan pilih Features yang terletak di bagian kiri.
161 Gambar 4.33 Instalasi Desktop Experience 2) Pilih Add Features di sebelah kanan. Gambar 4.34 Instalasi Desktop Experience 3) Pada windows Select Features, centang Desktop Experience lalu pilih Next. Gambar 4.35 Instalasi Desktop Experience
162 4) Pilih Install. Gambar 4.36 Instalasi Desktop Experience 5) Tunggu proses instalasi hingga selesai lalu pilih Close dan terakhir restart server untuk menyelesaikan instalasi. Gambar 4.37 Instalasi Desktop Experience
163 b. Pengaturan Broadcast Streaming Server Untuk pengaturan Windows Media Services supaya bisa digunakan sebagai broadcast streaming server, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pada broadcast server buka Windows Media Services dari Start Administration Tools Windows Media Services Gambar 4.38 Pengaturan Broadcast Streaming Server 2) Pilih server yang digunakan dibagian kiri kemudian pilih tab Properties.
164 Gambar 4.39 Pengaturan Broadcast Streaming Server 3) Dalam tab Properties, pilih kategori Authorization lalu klik kanan pada WMS Publishing Points ACL Authorization dan pilih Properties. Gambar 4.40 Pengaturan Broadcast Streaming Server
165 4) Di dalam Windows Properties tersebut, pastikan encoder mempunyai hak untuk membaca, menulis, dan membuat Publish Point. Gambar 4.41 Pengaturan Broadcast Streaming Server 5) Berikutnya pindah ke kategori Control Protocol, klik kanan pada WMS HTTP Server Control Protocol dan pilih enable. Gambar 4.42 Pengaturan Broadcast Streaming Server
166 6) Apabila WMS dan IIS berada dalam satu server yang sama, maka akan muncul pesan kesalahan karena port yang akan digunakan telah dipakai oleh IIS. Gambar 4.43 Pengaturan Broadcast Streaming Server 7) Jika WMS dan IIS terpaksa berada dalam satu server yang sama, klik kanan pada WMS HTTP Server Control Protocol, pilih Properties. Gambar 4.44 Pengaturan Broadcast Streaming Server