PENGALAMAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU MENOPAUSE DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA MASA MENOPAUSE DI SERANGAN RW 02 NOTOPRAJAN NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

HUBUNGAN STRESS PASCAMENOPAUSE DENGAN PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL DI MASYARAKAT PADA IBU-IBU DI DESA TANJUNG KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

Faktor yang Berpengaruh terhadap Skor Kecemasan pada Wanita Menopause

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

Hubungan Usia Dan Lama Menopause Dengan Tingkat Kecemasan Wanita Menopause

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

GAMBARAN DEPRESI PERIMENOPAUSE KARYAWATI DI PT PELABUHAN INDONESIA 1(PERSERO) MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB III METODE PENELITIAN. Surakarta. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

GAMBARAN GEJALA POSTPARTUM BLUES PADA IBU PASCA BERSALIN DI KLINIK SUMIARIANI

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri dalam Menghadapi Menopause

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan mencapai 70 tahun

HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWI KELAS XI JURUSAN AKUTANSI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. wanita mengalami menopause. Namun tidak seperti menopause pada

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan seksual serta kesehatan sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DESA PABELAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA II

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN WANITA PRAMENOPAUSE TERHADAP SIKAP MENGHADAPI MENOPAUSE DI DESA SEKAR JAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU.

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran (Kemenkes RI, 2014). Lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Indah Yuliana Wulandari, Sitti Nur Djannah, Isti Ken Utami Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

PROFIL KECEMASAN WANITA MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA TAHUN TENTANG MENOPAUSE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIGUMPAR KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2010 SKRIPSI

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menopause didahului dengan fase premenopause (AtikahProverawati, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN KARANGPLOSO SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

Transkripsi:

JURNAL PSIKOLOGI JAMBI ISSN : 2528-2735 VOLUME 1, NO 1, JULI 2016: 41-47 PENGALAMAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU MENOPAUSE DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI EXPERIENCE AND FAMILIES SUPPORT IN PSYCHOLOGICAL CHANGE OF MENOPAUSE IN PRIMARY HEALTH CARE PUTRI AYU JAMBI Arifarahmi Departement of Midwifery, Baiturrahim School of Health Science/ ami_arifa@yahoo.com ABSTRACT INTRODUCTION A women up to 45 years old will have menopause phase. Many woman in menopause phase will be psycological changes. In 2013, total of menopause women in Indonesia (45-49 years old) are 17.511.166 womens. In 2014, Jambi has 28.516 woman (45-49 years old). METHOD This research was a descriptive research. The independent variables that researched are experiences and family supported, dependent variables is the psychological changes of menopause woman. The population are womens 50-60 years, in Primary Health Care Putri Ayu are 262 womens. Sampling used simple random sampling of 70 womens. The research was on 25th Mei -06 th juny 2015. RESULTS The researched show many respondent experience in the hard psychology changes as 55,7%, unfavorable experience as 52,9%, and low families support as 60%. CONCLUSIONS AND RECOMMENDATIONS Sugessted to Health center for guidance to all of menopause womens about psychological changes. The increased expectation of menopause womens to their families support to give and care psycological support to the menopause womens. Keywords: Psychological Changes of Menopause, Experience, Families Support Pendahuluan Keberhasilan pembangunan adalah cita-cita suatu bangsa yang terlihat dari peningkatan taraf hidup dan Umur Harapan Hidup (UHH)/Angka Harapan Hidup (AHH).Namun peningkatan UHH ini dapat mengakibatkan terjadinya transisi epidemiologi dalam bidang kesehatan akibat meningkatnya jumlah angka kesakitan karena penyakit degeneratif. Perubahan struktur demografi ini diakibatkan oleh peningkatan populasi lanjut usia (lansia) dengan menurunnya angka kematian serta penurunan jumlah kelahiran (Kemenkes RI, 2013). Data Riskesdas tahun 2010, umur harapan hidup wanita lebih panjang dibanding umur harapan hidup laki - laki. Diperkirakan pada tahun 2010 usia harapan hidup wanita mencapai usia 70 tahun. Walaupun usia harapan hidup wanita lebih tinggi usia harapan hidup laki-laki, tetapi kenyataan proses biologis penuaan wanita berlangsung lebih cepat dari pada laki-laki. Kenyataan ini disebabkan karena beban proses reproduksi wanita lebih kompleks (Mulyani, 2013). Bertambah usia biasanya disertai dengan timbulnya penyakit dan berkurangnya peranan sosial serta munculnya tanda-tanda penuaan dapat memicu timbulnya depresi pada lansia. Perubahan-perubahan psikologik, biologik dan sosial yang terjadi pada lansia juga JURNAL PSIKOLOGI JAMBI 41

Arifarahmi menjadi salah satu penyebab depresi (Wahyunita, 2010). Sejauh ini yang sering menjadi masalah dalam penyesuaian fisik dan psikologis pada masa paruh baya atau lansia ialah masalah perubahan kemampuan seksual yang sering disebut memasuki masa menopause. Menopause merupakan fase berhentinya berevolusi dan menstruasi. Oleh karena itu, wanita tidak lagi dapat hamil. Kondisi ini terjadi satu tahun setelah periode menstruasi terakhir terjadi. Berhentinya menstruasi merupakan salah satu ciri khas menopause. Kondisi ini banyak dialami wanita yang telah berusia 45-55 tahun keatas dan rata-rata terjadi pada usia 50 atau 51 tahun (Janiwarty, 2012). Seorang wanita yang telah menginjak usia diatas 45 tahun akan mengalami proses penuaan yang dimulai dari indung telur yang selama ini menghasilkan hormonhormon sehingga pada keadaan ini indung telur tidak mampu lagi menghasilkan hormon estrogen yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga tubuh mengalami ketidak seimbangan hormon yang berdampak pada perubahan psikologis dan fisik seorang wanita. Semua perubahan yang terjadi ini disebut dengan istilah menopause (Wahyunita, 2010). Metode Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional untuk mengetahui gambaran antara variabel independen dan dependen secara bersamaan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengalaman dan dukungan keluarga. Sedangkan variabel dependen adalah perubahan psikologis ibu menopause. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi dan dilaksanakan pada tanggal 25 April 06 Juni tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu usia 50-60 tahun pada bulan Januari-Maret tahun 2015 di Puskesmas Putri Ayu yang berjumlah 262. Jumlah sampel 70 orang. Kuesioner Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu kuesioner perubahan psikologis, kuesioner pengalaman, kuesioner dukungan keluarga. Kuesioner perubahan psikologis memiliki jumlah pertanyaan 10 item dengan dua alternatif pilihan jawaban yaitu Ya dan Tidak. Kuesioner Pengalaman memiliki jumlah pertanyaan 12 item. Asumsi jawaban pertanyaan nomor 1 s/d nomor 12 terdiri dari dua alternatif jawaban yaitu Ya dan Tidak. Kuesioner Dukungan Keluarga memiliki 10 item pertanyaan dengan dua alternatid pilihan jawaban yaitu Ya dan Tidak. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan psikologis ibu menopause yang didapat dalam penelitian ini yaitu ibu merasa mudah marah, merasa tegang, merasakan putus asa, mudah cemas, sering lupa, susah tidur, merasakan panik, sulit konsenterasi, sulit berpikir, dan merasa kurang dihargai dalam keluarga. Perubahan psikologis yang memiliki persentase tertinggi yang diperoleh dari jawaban kuesioner yaitu sering lupa sebanyak 41 orang (58,6%), sulit konsenterasi sebanyak 40 orang (57,1%), sulit berpikir sebanyak 40 orang (57,1 %), mudah merasa tegang sebanyak 38 orang (54,3%), mudah cemas sebanyak 38 orang (54,3%), merasa mudah marah sebanyak 37 orang (52,9%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1. 42 JURNAL PSIKOLOGI JAMBI

Pengalaman dan Dukungan Keluarga terhadap Perubahan Psikologis Ibu Menopause di Tabel 1 Menopause Perubahan Psikologis Ibu Perubahan Psikologis N % Ibu Menopouse Merasa mudah marah 37 52.9 Mudah merasa tegang 38 54.3 Mudah merasa cemas 38 54.3 Merasakan putus asa 22 31.4 Sering lupa 41 58.6 Susah tidur 35 50.0 Sering merasakan panik 32 45.7 Sulit berkonsentrasi 40 57.1 Sulit berpikir 40 57.1 Kurang dihargai dalam keluarga 16 22.9 Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kategori perubahan psikologis ibu menopouse terdiri dari kategori berat dan ringan. Sebanyak 39 orang (55,7%) ibu menopouse berada dalam kategori berat dan 31 orang (44,3 %) dalam kategori ringan. Adapun selengkapnya ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2 Kategori Perubahan Psikologis Ibu Menopause Kategori Perubahan Psikologis Berat Ringan Jumlah % 39 55,7 31 44,3 70 100 Berdasarkan hasil penelitian dapat dijabarkan bahwa pengalaman perubahan psikologis yang dirasakan oleh ibu menopause yaitu sering marah, merasa tegang, mengalami rasa cemas, ibu sering pelupa, pernah melihat oranglain yang menopause mengalami depresi atas stres, pernag mendengar orang yang menopause susah tidur, dan sering marah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Pengalaman Perubahan Psikologis Ibu Menopause Pengalaman Perubahan Psikologi Ibu Menopause sering marah sering merasa tegang sering mengalami rasa cemas sering pelupa pernah mengalami depresi atau stress pernah mengalami susah tidur pernah mengalami putus asa sering mengalami sulit berpikir atau konsentrasi pernah merasa sedih karena tidak diperhatikan keluarga Apakah ibu pernah mendengar atau melihat orang lain yang menopause mengalami depresi atau stres Ibu pernah mendengar atau melihat orang lain yang menopause mengalami susah tidur Ibu pernah mendengar atau melihat orang lain yang menopause sering marah N % 35 50.0 41 58.6 28 40.0 43 61.4 47 67.1 43 61.4 47 67.1 40 57.1 56 80.0 36 51.4 23 32.9 36 51.4 Hasil kategori skor pengalaman perubahan ibu menopause berada dalam kategori baik sebanyak 33 orang (47,1 %), dan kategori kurang baik 37 orang (52,9 %). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4. JURNAL PSIKOLOGI JAMBI 43

Arifarahmi Tabel 4 Kategori Pengalaman Perubahan Psikologis Ibu Menopause Pengalaman Jumlah % Kurang Baik 37 52,9 Baik 33 47,1 Jumlah 70 100 Hasil lainnya yang ditunjukkan dalam penelitian ini yaitu dukungan keluarga terhadap perubahan psikologis ibu menopause terdiri atas dukungan kepada ibu dalam menghadapi masa menopuase, menerima segala perubahan pada ibu, sabar menghadapi ibu jika emosi atau marah, membantu ibu menghadapi segala masalah yang dirasakannya, memperhatikan kebutuhan ibu sehari-hari, membantu ibu untuk selalu menjaga kesehatan, membantu ibu mencarikan pengobatan jika ibu sakit, memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada ibu seperti menjaga cucu atau meminta pendapat ibu, menghargai dan menghormati ibu dnegan mendengar atau melakukan perintah dari ibu, memperhatikan kondisi kesehatan ibu. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5. Dukungan keluarga yang ditunjukkan dalam penelitian ini yaitu dukungan keluarga dengan kategori kurang baik sebanyak 42 orang (60%), dan kategori baik sebanyak 28 orang (40%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6 Kategori Dukungan Keluarga Terhadap Perubahan Psikologis Ibu Dukungan Jumlah % Keluarga Kurang baik Baik 42 28 60 40 Jumlah 70 100 Tabel 5 Dukungan Keluarga Terhadap Perubahan Psikologis Ibu Menopause Dukungan Keluarga N % terhadap perubahan Psikologis Ibu Menopause Keluarga memberikan 41 58.6 dukungan kepada ibu dalam menghadapi masa menopause Keluarga menerima segala 56 80.0 perubahan yang terjadi pada ibu menopause Keluarga sabar dalam 54 77.1 menghadapi ibu jika emosi atau marah Keluarga membantu ibu 33 47.1 menghadapi segala masalah yang terjadi pada ibu Keluarga selalu 44 62.9 memperhatikan kebutuhan ibu sehari-hari Keluarga membantu ibu 34 48.6 untuk selalu menjaga kesehatan Keluarga membantu 52 74.3 mencarikan pengobatan jika ibu sakit Keluarga memberikan 40 57.1 kepercayaan dan tanggung jawab kepada ibu seperti menjaga cucu atau meminta pendapat dari ibu Keluarga selalu menghargai 54 77.1 dan menghormati ibu dengan mendengar atau melakukan perintah dari ibu Keluarga selalu 34 48.6 memperhatikan kondisi kesehatan ibu Pembahasan Berdasarkan hasil analisis jawaban pertanyaan yang dijawab oleh responden diketahui bahwa beratnya perubahan psikologis yang dialami oleh ibu menopause antara lain adalah ibu sering lupa, ibu merasa sulit berpikir dan berkonsentrasi, ibu mudah merasa cemas, dan ibu mudah merasa tegang. 44 JURNAL PSIKOLOGI JAMBI

Pengalaman dan Dukungan Keluarga terhadap Perubahan Psikologis Ibu Menopause di Seorang wanita yang telah menginjak usia diatas 45 tahun akan mengalami proses penuaan yang dimulai dari indung telur yang selama ini menghasilkan hormonhormon sehingga pada keadaan ini indung telur tidak mampu lagi menghasilkan hormon estrogen yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga tubuh mengalami ketidak seimbangan hormon yang berdampak pada perubahan psikologis dan fisik seorang wanita. Semua perubahan yang terjadi ini disebut dengan istilah menopause (Wahyunita, 2010). Kebanyakan wanita selama masa menopause akan mengalami perubahan psikologis. Saat masa menopause wanita akan mengalami rasa gelisah, mudah tersinggung, tegang, cemas perasaan tertekan, malas, sedih, merasa tidak berdaya, mudah menangis, mudah lupa, dan emosi yang meluap. Gejala itu dikarenakan adanya penurunan hormon estrogen dan progesteron, hormon tersebut berfungsi untuk mengatur memori, dan persepsi dan suasana hati (Mulyani, 2013). Beratnya perubahan psikologis yang dialami ibu menopause disebabkan karena pengalaman ibu tentang menopause yang kurang baik, ibu tidak pernah mendengar atau melihat orang lain yang menopause mengalami susah tidur, ibu tidak pernah mengalami rasa cemas pada awal menopause, dan ibu tidak pernah mendengar atau melihat orang lain yang menopause sering marah. Selain itu dukungan keluarga juga kurang baik terhadap perubahan psikologis ibu menopause, keluarga tidak membantu ibu menghadapi segala masalah yang terjadi pada ibu menopause, keluarga tidak membantu ibu untuk selalu menjaga kesehatan dan memperhatikan kondisi kesehatan ibu. Berat ringannya stres yang dialami wanita dalam menghadapi dan mengatasi menopause sangat dipengaruhi oleh bagaimana penilaiannya terhadap menopause. Bagaimana seseorang dapat menilai masa menopause yang terjadi pada dirinya dipengaruhi oleh pengetahuan dan pendidikan kesehatan yang diterimanya. Dukungan dari seluruh anggota keluarga sangat besar artinya bagi kondisi kesehatan mental wanita yang mengalami menopause. Oleh sebab itu pendekatan pada fungsi keluarga sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi wanita pada masa menopause (Prasetyawati, 2012). Pengalaman ibu pada awal menopause berpengaruh pada perubahan yang terjadi pada saat menopause. Untuk itu, perlunya memberikan informasi kepada ibu pra menopause tentang perubahan-perubahan yang akan terjadi pada saat menopause. Selain itu, anggota keluarga juga merupakan orang yang paling berperan memberikan dukungan kepada ibu menopause agar dapat mengahadapi perubahan psikologis yang dialami. Berdasarkan hasil penelitian pada karakteristik umur dan pendidikan berpengaruh pada pengalaman seseorang terhadap perubahan psikologis menopause. Menurut Notoatmodjo (2012) pengalaman berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, jika pendidikan tinggi maka pengalaman seseorang akan lebih luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalamannya akan semakin banyak. Berdasarkan hasil analisis pertanyaan pengalaman responden diketahui bahwa kurang baiknya pengalaman ibu tentang perubahan psikologis menopause karena ibu tidak pernah mendengar atau melihat orang lain yang menopause mengalami susah tidur, dan pada awal menopause ibu tidak pernah mengalami rasa cemas dan merasa tegang. Pengalaman yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan dalam menginterpretasikan stimulus yang kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau apa yang telah kita pelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi. Dengan kata lain apa yang kita lihat akan mempengaruhi apa yang akan kita rasakan dikemudian harinya (Notoatmodjo, 2010). JURNAL PSIKOLOGI JAMBI 45

Arifarahmi Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali, bisa berupa tanggapan, reaksi, interpretasi, autokritik, bahkan terhadap pertahanan diri terhadap dunia luar. Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap mengenai kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih, baik buruk, yang dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup tersebut. Pengalaman dapat dijadikan sebagai persepsi seseorang terhadap suatu hal yang telah dialaminya dan memiliki makna tersendiri bagi orang tersebut (Octavia, 2013). Pengalaman ibu pada awal menopause sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan psikologis selama masa menopause. Dengan pengalaman yang baik maka ibu akan mempunyai pengetahuan tentang menopause sehingga pada saat menopause ibu dapat mengahadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk itu perlunya memberikan informasi kepada ibu sebelum memasuki masa menopause berupa bimbingan dan konseling dari petugas kesehatan tentang perubahanperubahan yang dialami saat menopause. Berdasarkan hasil penetilian pada karakteristik umur dan pendidikan berpengaruh pada dukungan keluarga terhadap perubahan psikologis ibu menopause, dikarenakan pada usia yang lanjut cenderung menganggap bahwa keluarga mulai sudah tidak mempedulikan lagi dan pendidikan yang rendah membuat ibu susah untuk mengatasi masalahnya. Masalah-masalah yang sering terjadi pada usia yang sudah lanjut ialah adanya perasaan kurang dihargai sehingga mengganggu frekuensi dan kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga (Janiwarty, 2003). Sedangkan tingkat pendidikan menurut Soekanto (2002) akan mempengaruhi wawasan dan pengetahuan seseorang. Semakin rendah pengetahuan maka akses terhadap informasi kesehatan akan berkurang sehingga akan kesulitan dalam mengambil keputusan secara efektif. Berdasarkan hasil analisis jawaban responden terhadap pertanyaan dukungan keluarga diketahui bahwa kurang baiknya dukungan keluarga disebabkan karena keluarga tidak membantu ibu menghadapi segala masalah yang terjadi pada ibu, keluarga tidak memperhatikan kondisi serta menjaga kesehatan ibu, dan keluarga tidak memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada ibu seperti menjaga cucu atau meminta pendapat dari ibu. Keluarga merupakan unit pelayanan dasar dimasyarakat yang juga merupakan perawat utama dalam anggota keluarga. Keluarga akan berperan banyak, terutama dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan oleh anggota keluarga. Sebagai satu system dalam keluarga akan terjadi interaksi, interelasi, dan interdependensi sub-sub dalam system keluarga. Dengan kata lain, jika salah satu keluarga mengalami gangguan, maka sistem keluarga secara keseluruhan akan terganggu (Harmoko, 2012). Dukungan keluarga adalah kenyamanan, perhatian dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan. Dukungan keluarga lebih mengarah pada variabel tingkat individual, merupakan sesuatu yang dimiliki tiap orang dan dapat diukur dengan pernyataan tertentu, dukungan keluarga tergantung pada kebiasaan seseorang atau kemampuan sosial seseorang. Konstruk ini dapat diukur dengan mengetahui aspek dukungan keluarga yang diterima dari orang lain, sehingga akhirnya muncul beberapa asumsi. Asumsi pertama menyatakan bahwa dukungan kelurga mengukur aspek eksternal dari komunitas seseorang. Asumsi kedua menganggap sebagai karakteristik dari jaringan komunitas dan tidak bersifat individual (Notoatmodjo, 2007). Dukungan dari seluruh anggota keluarga sangat besar artinya bagi kondisi kesehatan mental wanita yang mengalami menopause. Oleh sebab itu pendekatan pada fungsi keluarga sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi wanita pada masa menopause (Prasetyawati, 2012). 46 JURNAL PSIKOLOGI JAMBI

Pengalaman dan Dukungan Keluarga terhadap Perubahan Psikologis Ibu Menopause di Seorang ibu yang mendapat dukungan keluarga terutama pada saat menopause, maka akan merasa mendapat kepedulian, perlidungan serta rasa aman sehingga akan menjadikan ibu menopause merasa diperhatikan, dicintai dan diterima. Untuk itu anggota keluarga diharapkan dapat memberikan perhatian kepada ibu menopause. Mereka akan menganggap keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap masalah perubahan psikologis yang dialami. Kesimpulan 1. Ibu yang mengalami perubahan psikologis berat sebanyak 55,7 % di tahun 2015. 2. Ibu yang memiliki pengalaman kurang baik sebanyak 52,9% terhadap perubahan psikologis di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2015. 3. Ibu yang memiliki dukungan keluarga kurang baik sebanyak 60% terhadap perubahan psikologis di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2015. Saran 1. Bagi diharapkan dapat memberikan bimbingan konseling kepada ibu menopause mengenai perubahan psikologis yang dialami, selain itu petugas kesehatan di Puskesmas sebaiknya memberikan informasi kepada ibu pra menopause tentang masalah dan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat menopause. 2. Bagi Anggota Keluarga diharapkan agar dapat memberikan dukungan moril berupa semangat dan penjelasan mengenai perubahan yang terjadi pada ibu menopause, ataupun dukungan materil berupa pemenuhan segala kebutuhan ibu menopause. 3. Bagi Peneliti lain diharapkan dapat melakukan kajian lebih jauh lagi dengan variabel dan metode penelitian yang berbeda. Daftar Pustaka Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Janiwarty. (2013). Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Yogyakarta : Rapha Publishing. Kemenkes RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia Di Indonesia. Jakarta : Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Mulyani (2013). Menopause, Akhir Siklus Menstruasi Pada Wanita Di Usia Pertengahan. Yogyakarta : NuhaMedika. Notoatmodjo (2012). Promosi Kesehatandan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Octavia. (2013). Pengalaman Suami Menghadapi Istri Yang Memasuki Masa Menopause di Keluarahan Pisangan Ciputat. http://repository.uinjkt.ac.id (Diakses pada 13 April 2015) Prasetyawati. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Kebidanan Holistik. Yogyakarta : Nuha Medika. Wahyunita (2010). Memahami Kesehatan Pada Lansia. Jakarta :Trans Info Media. JURNAL PSIKOLOGI JAMBI 47