PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KONSENTRASI KLOROFIL-A BERDASARKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: ( Print) 1

ANALISIS KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONI DENGAN CITRA LANDSAT 8 (Studi Kasus: Laut Selatan Pulau Lombok, NTB)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juni 2015, ISSN

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

Pemetaan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Parameter Indeks TVDI Data Citra Satelit Landsat-8 (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)

Validasi Algoritma Estimasi Konsentrasi Chl-A pada Citra Satelit Landsat 8 dengan Data In-Situ (Studi Kasus: Perairan Selatan Pulau Lombok, NTB)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

VALIDASI ALGORITMA ESTIMASI KONSENTRASI CHL-A PADA CITRA SATELIT LANDSAT 8 DENGAN DATA IN-SITU (Studi Kasus: Perairan Selatan Pulau Lombok, NTB)

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA

Endang Prinina 1, Lalu Muhamad Jaelani 1, Salam Tarigan 2 1

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR TANGGAL 7 MARET 2018 DI LEMBANG TUMBANG DATU SANGALLA UTARA KABUPATEN TANA TORAJA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PERABIAKAN ALGORITMA SUHU PERMUKAAN LAUT LANDSAT 8 UNTUK PERAIRAN PONELO

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Pemetaan Distribusi Spasial Konsentrasi Klorofil-a dengan Landsat 8 di Danau Towuti dan Danau Matano, Sulawesi Selatan

Pemodelan Persamaan Hubungan Kualitas Perairan Menggunakan Citra Landsat 8 untuk Pendugaan Habitat Padang Lamun (Studi Kasus: Pantai Sanur, Bali)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Pemodelan Persamaan Hubungan Kualitas Perairan Menggunakan Citra Landsat 8 untuk Pendugaan Habitat Padang Lamun (Studi Kasus: Pantai Sanur, Bali)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: ( Print) 1

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2016 Farid Ibrahim, Fiqih Astriani, Th. Retno Wulan, Mega Dharma Putra, Edwin Maulana; Perbandingan Ekstraksi

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

3. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

3. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Desember 2010 yang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I. INFORMASI METEOROLOGI

Uji Akurasi Produk Reflektan-Permukaan Landsat Menggunakan Data In situ di Danau Kasumigaura, Jepang

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

MODIFIKASI ALGORITMA AVHRR UNTUK ESTIMASI SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) CITRA AQUA MODIS

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

ix

I. INFORMASI METEOROLOGI

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

I. INFORMASI METEOROLOGI

ANALISIS CUACA KEJADIAN KELEMBABAN SANGAT RENDAH TANGGAL 31 JANUARI 2018

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+

ANALISA VARIASI HARMONIK PASANG SURUT DI PERAIRAN SURABAYA AKIBAT FENOMENA EL-NINO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

Oleh Tim Agroklimatologi PPKS

VALIDASI ALGORITMA ESTIMASI KONSENTRASI CHL-A DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8(Studi Kasus : Laut Selatan Pulau Lombok, NTB)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabilitas Suhu dan Salinitas Perairan Selatan Jawa Timur Riska Candra Arisandi a, M. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman Online di :

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

Transkripsi:

Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG 1) Feny Arafah 1) Dosen Prodi. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITN Malang ABSTRAKSI La-Nina merupakan kondisi cuaca/iklim yang terjadinya ditandai dengan perubahan perairan wilayah Indonesia menjadi daerah/wilayah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik selatan dan samudera Hindia akan bergerak menuju wilayah Indonesia membawa uap air (hujan). Dengan adanya fenomena tersebut akan mempengaruhi kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, termasuk perairan Kabupaten Malang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh fenomena La-Nina terhadap kondisi suhu permukaan laut selama pra, saat, pasca terjadinya fenomena La-Nina. Metode yang digunakan adalah dengan memanfaatkan data penginderaan jauh yaitu data citra Landsat 8 dan data suhu in-situ yang digunakan sebagai validasi. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji akurasi nilai SPL antara hasil pengolahan citra dan data lapangan pada Agustus 2016 menunjukkan tingkat yang cukup baik, dimana diperoleh nilai korelasi R2 0,5559 dan nilai RE 5,2788%. Hasil analisa SPL menunjukkan bahwa terdapat pengaruh fenomena La-Nina di sekitar perairan Kabupaten Malang. Hal ini dibuktikan dengan nilai SPL pra La-Nina berkisar antara 28,5 30,0 ºC, dimana nilai suhu tersebut masih cukup tinggi karena pengaruh dari peralihan El-Nino menuju La-Nina. Untuk hasil SPL saat La-Nina berkisar antara 27,0 29,0 ºC, dimana suhu sudah mulai turun namun tetap berpotensi tinggi menghasilkan uap air. Sedangkan untuk hasil SPL pasca La-Nina berkisar antara 26,0 28,0 ºC, dimana suhu sudah berangsur turun yang menandakan datangnya musim kemarau. Kata Kunci : La-Nina, Landsat-8, Suhu Permukaan Laut PENDAHULUAN La-Nina merupakan kondisi cuaca/iklim yang normal kembali setelah terjadinya gejala El-Nino. Fenomena La-Nina ini ditandai dengan perjalanan air laut yang panas ke arah barat (arah ke Indonesia dari Peru-Ekuador) yang akhirnya akan sampai di wilayah Indonesia. Sebagai akibatnya, maka wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah/wilayah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik selatan dan samudera Hindia akan bergerak menuju wilayah Indonesia membawa uap air (hujan). Angin 57

Spectra Nomor 30 Volume XV Juli-Desember 2017: 57-68 tersebut banyak membawa uap air sehingga umum terjadi hujan lebat walaupun sedang musim kemarau. Dengan adanya fenomena tersebut akan sangat mempengaruhi kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, termasuk perairan Kabupaten Malang. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh fenomena La- Nina terhadap kondisi suhu permukaan laut selama pra, saat, pasca terjadinya fenomena La-Nina. Hal ini dikarenakan suhu permukaan laut mempunyai peranan penting bagi kehidupan biota laut. TINJAUAN PUSTAKA a. Suhu Permukaan Laut (SPL) Suhu air laut merupakan parameter vital dalam mengetahui peranan laut sebagai reservoir panas. Perubahan suhu menyebabkan variasi dalam sifat air laut dan kehidupan yang mendukungnya. Data suhu air dapat dimanfaatkan untuk mempelajari gejala-gejala fisika di dalam laut serta dalam kaitanya dengan kehidupan hewan dan tumbuhan. Suhu permukaan laut dipengaruhi oleh kondisi meteorologi, seperti curah hujan, penguapan, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin dan intensitas radiasi matahari. Oleh karena itu, suhu permukaan laut biasanya bervariasi menurut musim walaupun perbedaannya cukup kecil. Sebelum melakukan perhitungan nilai SPL, data citra harus melalui tahapan kalibrasi radiometrik terlebih dahulu. Kalibrasi radiometrik pada citra Landsat 8 dilakukan dengan cara konversi Digital Number menjadi nilai radian ToA (Top of Atmospheric). Selanjutnya nilai radian ToA harus dikonversi menjadi nilai Brightness Temperature untuk mendapatkan suhu efektif yang akan digunakan untuk penentuan SPL. Penentuan SPL pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan algoritma dari Syariz, dkk (2015) yang telah diaplikasikan di perairan Kabupaten Sumenep. Berikut ini adalah bentuk algoritma yang digunakan: SSt = -0,019x 2 + 0,2881x + 29,004 Pers. 1 Dimana: SST = nilai estimasi Sea Surface Temperature x = adalah nilai Brightness Temperature Band 11. b. Analisis Statistik Analisis statistik diperlukan untuk menentukan tingkat keakurasian hasil estimasi SPL dari pengolahan citra Landsat 8 bulan Agustus 2016 terhadap data lapangan (insitu). Terdapat 2 parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat keakurasian, yaitu nilai koefisien determinasi (R 2 ) dan nilai RE (Relative Error). 58

Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah 1 RE N N i 1 x esti, i x x meas meas, i... Pers. 2 x100%.. Pers. 3 Syarat minimum nilai RE agar bisa digunakan untuk mengekstrak data kualitas air dari data penginderaan jauh adalah 30% (Jaelani, dkk, 2015). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memanfaatkan data penginderaan jauh yang berupa data citra Landsat 8 yang diambil pada 3 periode yaitu, pra La-Nina (1 Mei 2016), saat La-Nina (21 Agustus 2016), dan pasca La-Nina (1 Maret 2017). Selain itu, digunakan pula data suhu yang diambil secara in-situ di lapangan, dimana data ini akan digunakan sebagai validasi suhu hasil olahan data citra satelit Landsat 8. Data yang akan dilakukan proses validasi hanya data saat La-Nina (21 Agustus 2016). Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan pengambilan data lapangan yang disebabkan oleh factor cuaca yang tidak menentu. Lokasi penelitian berada di perairan Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Secara geografis terletak pada 8 25 46-8 26 46 LS dan 112 40 27-112 42 5 BT. Gambar 1 Lokasi Penelitian 59

Spectra Nomor 30 Volume XV Juli-Desember 2017: 57-68 Adapun langkah dan alur penelitian ini adalah sebagai berikut: Studi Literatur Tahap Persiapan Pengumpulan Data In-situ Peta Administrasi Kab. Malang Citra Landat 8 path/row 118/66 : 1. Pra La-Nina (1 Mei 2016) 2. Saat La-Nina (21 Agustus 2016) 3. Pasca La-Nina (1 Maret 2017) Data in-situ Suhu Lapangan Pemotongan Area Kalibrasi Radiometrik Perhitungan Suhu Efektif Tahap Pengolahan Data Perhitungan SPL Klasifikasi SPL SPL Pra dan Pasca La-Nina SPL Saat La-Nina Uji Akurasi SPL Analisa Pengaruh La-Nina Tahap Akhir Peta Suhu Permukaan Laut Pra, Saat, dan Pasca La-Nina Gambar 2 Diagram Alir Penelitian Adapun penjelasan dari diagram alir diatas adalah a. Tahap persiapan penelitian didahului dengan melalukan studi literatur yang dapat dijadikan sebagai landasan berpikir untuk menyelesaikan 60

Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah permasalahan penelitian dan pengumpulan data yang dibutuhan dalam penelitian untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut. b. Tahap pengolahan data yang dilakukan dalam tahap ini adalah: - Cropping area, bertujuan untuk memfokuskan wilayah kajian berdasarkan batas administratif Kabupaten Malang. - Kalibrasi radiometrik, dengan melakukan konversi Digital Number menjadi nilai radian ToA (Top of Atmospheric) - Penentuan suhu efektif dengan melakukan perhitungan nilai Brightness Temperature, dimana nilai radian ToA yang digunakan sebagai inputan datanya. - Penetuan nilai SPL, dengan melakukan perhitungan algoritma SPL dari Syariz, dkk (2015). - Klasifikasi, bertujuan untuk mengelompokkan nilai-nilai SPL yang telah diolah kedalam kelas-kelas SPL. - Uji akurasi, digunakan untuk mengetahui tingkat keakurasian data citra terhadap data lapangan. - Analisa data bertujuan untuk menganalisis pengaruh fenomena La- Nina terhadap nilai SPL yang diamati selama pra La-Nina, saat La- Nina, dan pasca La-Nina. c. Tahap akhir dari penelitian ini berupa kesimpulan dari analisis hasil penelitian, dimana produk akhir dari penelitian ini berupa Peta SPL pra La-Nina, saat La-Nina, dan pasca La-Nina hasil pengolahan citra satelit Landsat 8 wilayah Perairan Kabupaten Malang. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil In-situ Suhu Permukaan Laut Jumlah titik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 titik. Pengambilan data in situ disesuaikan dengan perekaman data citra satelit pada saat terjadi fenomena La-Nian, yaitu 21 Agustus 2016. Berikut merupakan persebaran titik titik pengambilan data in situ: 61

Spectra Nomor 30 Volume XV Juli-Desember 2017: 57-68 Gambar 3 Persebaran titik pengambilan sampel in situ Nilai dari hasil in-situ suhu permukaan laut adalah sebagai berikut: No SPL Lapangan (ºC) Tabel 1. Hasil in-situ SPL di titik sampel No SPL Lapangan (ºC) 1 27,00 8 27,20 2 27,00 9 27,20 3 27,10 10 27,20 4 27,10 11 27,20 5 27,10 12 27,10 6 27,20 13 27,10 7 27,20 14 27,10 b. Hasil Suhu Permukaan Laut Citra Landsat 8 1) Nilai Suhu Permukaan Laut Pra La-Nina Data citra satelit yang digunakan untuk estimasi SPL pra La- Nina adalah citra satelit Landsat 8 tanggal 1 Mei 2016. Berikut ini 62

Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah merupakan hasil pengolahan data citra satelit Landsat 8 di perairan Kab. Malang pra fenomena La-Nina: Gambar 4 Hasil estimasi SPL Pra La-Nina Mei 2016 2) Nilai Suhu Permukaan Laut Saat La-Nina Data citra satelit yang digunakan untuk estimasi SPL saat La- Nina adalah citra satelit Landsat 8 tanggal 21 Agustus 2016. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data citra satelit Landsat 8 di perairan Kab. Malang saat fenomena La-Nina terjadi: Gambar 5 Hasil estimasi SPL Saat La-Nina Agustus 2016 63

Spectra Nomor 30 Volume XV Juli-Desember 2017: 57-68 3) Nilai Suhu Permukaan Laut Pasca La-Nina Data citra satelit yang digunakan untuk estimasi SPL pasca La- Nina adalah citra satelit Landsat 8 tanggal 1 Maret 2017. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data citra satelit Landsat 8 di perairan Kab. Malang pasca fenomena La-Nina terjadi: Gambar 6 Hasil estimasi SPL Saat La-Nina Maret 2017 c. Uji Akurasi Uji akurasi dilakukan dengan melakukan analisis statistik untuk menentukan tingkat keakurasian hasil estimasi SPL dari pengolahan citra Landsat 8 terhadap data lapangan (in-situ). Terdapat 2 parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat keakurasian, yaitu dengan mengetahui nilai koefisien determinasi (R 2 ) dan nilai RE (Relative Error). Uji akurasi pada penelitian ini hanya dilakukan pada data saat fenomena La-Nina terjadi, yaitu tanggal 21 Agustus 2016. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dalam pengambilan data lapangan yang disebabkan oleh faktor cuaca. Berikut ini hasil validasi nilai estimasi SPL dari pengolahan citra Landsat 8 dan data lapangan (in-situ): 64

Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah Gambar 7 Hasil validasi data lapangan Berdasarkan pengolahan data in situ dan hasil pengolahan citra Agustus 2016, menghasilkan tingkat akurasi yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil nilai korelasi R 2 0,5559 dan nilai RE 5,2788%. Syarat minimum nilai RE agar bisa digunakan untuk mengekstrak data kualitas air dari data penginderaan jauh adalah 30% (Jaelani, dkk, 2015). Adanya hasil yang cukup baik dalam proses uji akurasi tersebut membuktikan bahwa hasil pengolahan citra Landsat 8 dapat diterima karena cukup akurat dengan data lapangan. Sehingga proses perhitungan dalam penentuan SPL dapat diterapkan pada citra pra dan pasca fenomena La- Nina terjadi. d. Analisis Pengaruh La-Nina terhadap SPL Adanya perubahan SPL dari hasil pengolahan citra Landsat 8 merupakan salah satu pengaruh La-Nina, dimana pada awal/pra La-Nina (April-Mei 2016) air laut samudera Pasifik timur meningkat suhunya, kemudian bergerak ke Indonesia, sehingga laut Indonesia bagian timur memanas suhunya. Memanasnya air laut ini terus terjadi selama La-Nina berlangsung (Juli-Desember 2016) yang diikuti penguapan tinggi sehingga membentuk awan hujan yang membuat hujan di atas normal untuk wilayah Indonesia. Kemudian fenomena La-Nina ini ditandai dengan SPL yang berangsur-angsur menurun, dimana pada masa pasca La-Nina (Januari-Mei 2017) kondisi SPL perairan sudah menurun sehingga sering disebut juga sebagai fase dingin. 65

Spectra Nomor 30 Volume XV Juli-Desember 2017: 57-68 Gambar 8 Indeks fenomena El Nino dan La Nina, BMKG (2016) Dari hasil perhitungan SPL citra Landsat 8 menunjukkan bahwa nilai SPL selama pra, saat, sampai pasca terjadinya fenomena La-Nina berangsur-angsur mengalami penurunan. Hasil SPL pra La-Nina (Mei 2016) berkisar antara 28,5 30,0 ºC, dimana nilai suhu tersebut masih cukup tinggi karena pengaruh dari peralihan El-Nino menuju La-Nina. Untuk hasil SPL saat La-Nina (Agustus 2016) berkisar antara 27,0 29,0 ºC, dimana suhu sudah mulai turun namun tetap berpotensi tinggi menghasilkan uap air sehingga mengakibatkan curah hujan yang tinggi. Sedangkan untuk hasil SPL pasca La-Nina (Maret 2017) berkisar antara 26,0 28,0 ºC, dimana suhu sudah berangsur turun yang menandakan datangnya musim kemarau. Hasil tersebut membuktikan bahwa La-Nina mempengaruhi kondisi SPL di perairan Kabupaten Malang dan sekitarnya. KESIMPULAN Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji akurasi nilai SPL antara hasil pengolahan citra dan data lapangan pada Agustus 2016 menunjukkan tingkat yang cukup baik, dimana diperoleh nilai korelasi R 2 0,5559 dan nilai RE 5,2788%. Hasil analisa SPL menunjukkan bahwa terdapat pengaruh fenomena La-Nina di sekitar perairan Kabupaten Malang. Hal ini dibuktikan dengan nilai SPL pra La-Nina berkisar antara 28,5 30,0 ºC, dimana nilai suhu tersebut masih cukup tinggi karena pengaruh dari peralihan El-Nino menuju La-Nina. Untuk hasil SPL saat La-Nina berkisar antara 27,0 29,0 ºC, dimana suhu sudah mulai turun namun tetap berpotensi tinggi menghasilkan uap air. Sedangkan untuk hasil SPL pasca 66

Pengaruh Fenomena La-Nina terhadap SPL Feny Arafah La-Nina berkisar antara 26,0 28,0 ºC, dimana suhu sudah berangsur turun yang menandakan datangnya musim kemarau. DAFTAR PUSTAKA Arafah, Feny., 2015, Analisis Parameter Air Laut Di Perairan Kabupaten Sumenep Untuk Pembuatan Peta Sebaran Potensi Ikan Pelagis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Jaelani L.M., dkk, (2015), Pemetaan Distribusi Spasial Konsentrasi Klorofil-A dengan Landsat 8 di Danau Matano dan Danau Towuti, Sulawesi Selatan, Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia XX, Bogor. Jaelani,L.M.,2013,http://lmjaelani.com/tag/koreksi-radiometrik/, diakses tanggal 13 April 2016. Syariz, M. A., Jaelani, L. M., Subehi, L., Pamungkas, A., Koenhardono, E. S., & Sulisetyono, A. (2015). Retrieval Of Sea Surface Temperature Over Poteran Island Water Of Indonesia With Landsat 8 Tirs Image: A Preliminary Algorithm. Isprs International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, XL-2/W4(October), 87 90. USGS. 2016. Using the USGS Landsat 8 Product. http://landsat.usgs.gov/landsat8_using_product.php. LAMPIRAN PETA 67

Spectra Nomor 30 Volume XV Juli-Desember 2017: 57-68 68