2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengolah jasmani. Selaras dengan hal itu Santosa Giriwijoyo (2007) yang

BAB I PENDAHULUAN. (

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RIYAN FATHUL CHOER, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Stadion Si-jalak Harupat merupakan stadion kebanggaan masyarakat kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia seharusnya sadar betul akan pentingnya olahraga untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB V KESIMPULAN. pengembangan pariwisata dan olahraga di Indonesia. Sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata)

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irman Rediansyah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial

2015 PERBANDINGAN MOTIVASI BEROLAHRAGA BERDASARKAN OLAHRAGA KOMPETISI DAN OLAHRAGA REKREASI

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

2016 MOTIVASI KETERLIBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber- sumber dalam mencapai keunggulan serta mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi water boom,

2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG OLAHRAGA KESEHATAN DENGAN PARTISIPASI OLAHRAGA PADA IBU RUMAH TANGGA USIA PRODUKTIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lapangan Tegalega Bandung merupakan tempat yang dijadikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah masih kurang memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan bakat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

2016 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERMAINAN EFTOKTON TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BULUTANGKIS

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. Ayat 1: mengakui hak setiap orang untuk menikmati standar yang dapat dicapai. untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dan sedang giat dikembangkan karena sektor ini telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

Tugas Akhir Analisa Taman Menteng Sebagai Taman Kota Berdasarkan Kriteria Kualitas Taman, Jakarta Pusat BAB I PENDAHULUAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN. Melalui aktivitas jasmani memberi kesempatan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyak kegiatan olahraga berkembang dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai rasa percaya diri yang memadai. Rasa percaya diri (Self

I. PENDAHULUAN. sistematis dan teratur. Oleh sebab itu pembelajaran yang baik akan. menentukan keberhasilan dalam menciptakan siswa yang berprestasi.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yandi Useandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kota Bandung sudah menjadi kota

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk yang cukup besar, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat kebutuhan dan. keinginan manusia terhadap makanan semakin bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kegiatan olahraga perlu ditanamkan dan dikembangkan kepada seluruh

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. juta permainan sepakbola dimainkan setiap tahunnya.

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan jogging, berlari, berjalan, bersepeda, bermain basket, futsal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tugas guru sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam memajukan

KAJIAN KECENDERUNGAN RUANG PUBLIK SIMPANG LIMA KOTA SEMARANG BERKEMBANG SEBAGAI KAWASAN REKREASI BELANJA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, dan bahkan ada hanya sekedar bermain atau bersenang-senang. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

BAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR. (%) Muda: tahun 50 Usia. Tingkat Pendidikan Sedang: SMA/SMK-D1 50 Tinggi: D3-S2 41

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. peran pasar yang menopang kehidupan para pengusaha kecil. menengah. Dengan terus memperhatikan kinerja pedagang dan

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga dewasa ini sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat secara luas, ini terbukti dengan banyak tumbuh berkembangnya tempat-tempat olahraga dan dipenuhinya ruang publik yang digunakan oleh masyarakat untuk berolahraga. Hal tersebut membuktikan bahwa sekarang ini olahraga bukan hanya sekedar gaya hidup, melainkan sudah menjadi kebutuhan. Banyak orang yang berolahraga karena ingin meningkatkan kebugaran jasmani atau kesehatan, hobi, rekreasi atau bahkan tidak sedikit orang melakukannya karena ingin berprestasi. Menurut Giriwijoyo (2007:hlm 31) Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Olahraga merupakan kegiatan yang terbuka bagi semua kalangan, sehingga olahraga banyak digemari mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, orangtua dan lansia karena memiliki daya tarik untuk mengembangkan berbagai kemampuan, memberikan pengalaman, meningkatkan kebugaran jasmani. Pada umumnya semua orang berolahraga, akan tetapi tidak semua orang dapat melakukan aktivitas olahraga yang digemarinya. Kaitannya kembali lagi dengan sarana dan prasarana yang tersedia. Tentunya ini menjadi kendala yang serius dan harus mendapat perhatian dari pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat itu sendiri. Seperti yang tertera dalam UU No. 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional pasal 67 ayat 1 yang berbunyi: Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan prasarana olahraga. Olahraga dan prasarana adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan melihat masyarakat sekarang yang begitu sadar akan pentingnya aktivitas olahraga sehingga timbul satu gagasan pemprov Jawa Barat untuk merenovasi 1

2 lapangan gasibu kembali kepada fungsinya yaitu sebagai sarana dan prasarana olahraga. Kita bisa melihat keramaian yang terjadi dilapangan gasibu saat ini, mereka bukan sedang berjualan atau membeli sesuatu. Sebagian besar para warga terlihat memanfaatkan lapangan Gasibu untuk berolahraga, bermain, dan bersantai pada sore hari atau pada minggu pagi. Pemprov Jawa Barat memang tampak serius membenahi Gasibu. Ahmad Heryawan ingin Gasibu dikembalikan sebagai ruang terbuka publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Menurutnya pemanfaatan lapangan Gasibu untuk kepentingan umum sangat penting dibanding fungsi sebelumnya yang kurang efektif dan tidak terawat. Ahmad Heryawan mengajak masyarakat benar-benar mengambil kesempatan menggunakan Gasibu sesuai dengan fungsinya. Komunitas olah raga, para keluarga, dll diharapkannya memanfaatkan fasilitas yang ada untuk masyarakat. "Gasibu harus jadi sarana olah raga, sarana bermain anak-anak, dll. Enak kan ada punya ruang publik selama tiga minggu belakangan ini. Sebelumnya sekitar 23 tahun masih dipakai sebagian warga berjualan", Heryawan di Kota Bandung, Senin (16/9/2013). (Pikiran Rakyat.com) Meskipun proses renovasi belum secara maksimal, namun ada tanggapan yang baik dari masyarakat berupa minat untuk datang ke lapangan gasibu dan melakukan aktivitas olahraga. Ada yang melakukannya setelah pulang dari bekerja, di hari libur, namun tidak sedikit yang melakukannya di hari yang kebanyakan orang bekerja justru dipergunakan untuk berolahraga. Semua kembali kepada waktu yang dimiliki oleh setiap orang yang melakukan aktivitas olahraga itu sendiri. Kota Bandung memiliki banyak tempat yang dapat dipergunakan untuk melakukan aktivitas olahraga. Tercatat bukan hanya lapangan Gasibu saja, ada lapangan Tegalega, Lapangan Saparua, Lapangan Lodaya, Stadion UPI serta Sarana Olahraga Sabuga. Dari beberapa tempat tersebut tentunya memiliki kelebihan serta kekurangan dari segi sarana penunjangnya. Sementara itu setiap orang yang akan melakukan aktivitas olahraga tentunya akan memperhatikan

3 beberapa faktor seperti jarak antara tempat tinggal ke tempat tersebut, ataupun bagaimana suasana di sarana olahraganya, nyaman atau tidak. Dari beberapa tempat atau sarana olahraga yang ada di kota Bandung tersebut yang banyak mendapat kunjungan dari masyarakat adalah Sarana Olahraga Sabuga. Tempatnya yang strategis serta mudah dijangkau membuat sarana olahraga ini kerap menjadi pilihan masyarakat di Kota Bandung. Ada beberapa sarana yang dapat digunaakan di sarana olahraga Sabuga ini seperti lintasan lari, lapangan sepakbola, kolam renang, lapangan basket, lapangan tenis, dan sebagainya. Dengan tempat parkir yang luas, toilet yang bersih, serta tempat untuk bersantai yang nyaman membuat sarana olahraga ini tidak pernah sepi pengunjung. Pengunjung yang datang untuk melakukan aktivitas olahraga di sarana olahraga Sabuga mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, orang tua serta lansia., Disamping itu mereka memiliki motif berolahraga yang berbeda-beda. Motif ini merupakan kebutuhan seseorang untuk mencapai tujuan. Biasanya motif ini lebih kepada kebutuhan untuk menjadi yang terbaik dalam mencapai tujuan. Maka motif dapat diartikan menjadi suatu upaya yang berfungsi sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga beraneka ragam dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan. Faktor tersebut terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktorfaktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar lingkungan masyarakat. Badan Pusat Statistik dalam penelitiannya menemukan bahwa struktur demografis masyarakat, pengetahuan masyarakat tentang manfaat olahraga, selera atau preferensi, ketersediaan fasilitas olahraga dan lingkungan tempat tinggal merupakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi motif masyarakat dalam melakukan aktivitas olahraga.

4 Motif setiap orang melakukan aktivitas olahraga berbeda-beda sesuai dengan keinginan dari setiap individu itu sendiri, ada yang bertujuan untuk rekreasi, kesehatan, serta prestasi. Selain itu, usia setiap orang yang melakukan aktivitas olahraga beragam, itu terlihat di sarana olahraga Sabuga, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, orangtua, dan lansia. Usia yang berbeda-beda dalam melakukan aktivitas olahraga ini mempunyai pengaruh terhadap tujuan olahraga yang dilakukannya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, timbul pemikiran untuk mengkaji lebih lanjut tentang Motif masyarakat melakukan aktivitas olahraga di sarana olahraga Sabuga Kota Bandung berdasarkan usia (anak-anak, remaja, dewasa dan lansia). B. Rumusan Masalah Penelitian Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan motif berolahraga prestasi berdasarkan usia (anak-anak, remaja, dewasa dan lansia) di lapangan Sabuga? 2. Apakah terdapat perbedaan motif berolahraga rekreasi berdasarkan usia (anak-anak, remaja, dewasa dan lansia) di lapangan Sabuga? 3. Apakah terdapat perbedaan motif berolahraga kesehatan berdasarkan usia (anak-anak, remaja, dewasa dan lansia) di lapangan Sabuga? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meneliti secara dalam mengenai perbedaan motif masyarakat melakukan kegiatan olahraga di Sarana Olahraga Sabuga Kota Bandung berdasarkan usia (anak-anak, remaja, dewasa, orangtua dan lansia). Sesuai dengan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perbedaan motif berolahraga prestasi yang dilakukan oleh anak-anak, remaja, dewasa dan lansia di Sarana Olahraga Sabuga Kota Bandung.

5 2. Untuk mengetahui perbedaan motif berolahraga rekreasi yang dilakukan oleh anak-anak, remaja, dewasa dan lansia di Sarana Olahraga Sabuga Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui perbedaan motif berolahraga kesehatan yang dilakukan oleh anak-anak, remaja, dewasa dan lansia di Sarana Olahraga Sabuga Kota Bandung. D. Manfaat Penelitian Diharapkan dari penelitian ini memeliki berbagai manfaat diantaranya: 1. Manfaat teoritis Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai bahan masukan pengetahuan bagi para lembaga terkait, bagi yang membutuhkan informasi mengenai motif melakukan aktivitas olahraga berdasarkan usia di Sarana Olahraga Sabuga Kota Bandung. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran dan saran kepada lembaga terkait. Dalam penelitian ini diharapkan yang bersangkutan, untuk lebih mengetahui dan memahami, serta dapat menyediakan sarana sesuai dengan kebutuhan disetiap tingkatan usia berdasarkan motif olahraga yang dilakukan. E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I BAB II Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi Skripsi. Kajian Pustaka Dan Posisi Teoritis Penelitian A. Kajian Pustaka

6 B. Posisi Teoritis Penelitian BAB III Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian B. Partisipan, Tempat Penelitian dan Sampel Penelitian C. Metode Penelitian D. Prosedur Penelitian E. Definisi Operasional F. Instrument Penelitian G. Teknik Pengumpulan H. Analisis Data. BAB IV Temuan Dan Pembahasan A. Deskripsi Data Hasil Penelitian B. Pengolahan Dan AnalisisData BAB V Simpulan, Implikasi Dan Rekomendasi A. Kesimpulan B. Implikasi dan Rekomendasi