BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Gedung Djuanda I, Jl. Dr. Wahidin Raya NO.1, Jakarta Pusat 10710. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2016 sampai dengan Desember 2016 B. Desain Penelitian Penelitian adalah suatu kesatuan atau integritas dari beberapa desain yang menggambarkan secara detail suatu penelitian (sekaran,2006). Tujuan dari memahami desain penelitian adalah untuk memahami beberapa aspek yang berbeda dan relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin keakuratan penelitian, meningkatkan kepercayaan diri dalam melakukan penelitian dan menjamin kemampuan generalisasi penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, membandingkan, dan menginterpretasikan data Laporan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Tahun 2015 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Hasil penelitian akan diuraikan melalui penjelasan dan gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya serta menarik kesimpulan apakah penerapan 39
40 akuntansi pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah sesuai, serta memberikan saran sesuai kesimpulan yang dibuat. C. Defenisi dan Operasionalisasi Variabel Sekaran (2006) mengemukakan Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan konsep-konsep yang dapat menjelaskan makna suatu fenomena (Alsa, 2003:38-44) dimana disini dijelaskan makna dari pemberlakuan peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 apakah sudah bisa menunjang penyajian laporan keuangan di Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Defenisi operasional Variabel adalah suatu defenisi yang diberikan pada suatu variabel atau dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan apapun membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sekaran,2006). Untuk menghindari pemahaman yang berbeda, maka definisi operasional dalam penelitian ini dinyatakan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan. Definisi operasional tersebut adalah sebagai berikut : 1) Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya. Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari unsur-unsur : a. Pendapatan menurut basis kas
41 Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Menurut basis akrual, pendapatan adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. b. Belanja menurut basis kas Belanja adalah semua pengeluran Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Menurut basis akrual, belanja adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. c. Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. d. Pembiayaan Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahuh-tahun anggararan berikutnya yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
42 2) Neraca Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi mengenai asset,kewajiban,dan modal pada tanggal tertentu (Nordiawan, 2007:153) 3) Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. 4) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Lingkup pengaturan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 ini meliputi sebagai berikut : a. Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual yang terdapat pada Lampiran I. Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual adalah Standar Akuntansi yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. b. Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Kas Menuju Akrual pada Lampiran II. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan ekuitas dana berbasis akrual. 5) Pengakuan dan Pengukuran Laporan Keuangan
43 a. Pengakuan adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan-lra, pembiayaan pendapatan-lo, dan beban sebagaimana akan termuat pada laporan keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan. Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa terkait. Kriteria minimum yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian atau peristiwa untuk diakui yaitu terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk ke dalam entitas pelaporan yang bersangkutan, dan kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur atau dapat diestimasi dengan andal. b. Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memsukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan
44 mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. D. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam dalam penelitian skripsi ini adalah data sekunder yang berasal dari dokumen Satuan Kerja Kementerian Keuangan Republik Indonesia, berbagai buku, dan peraturan perundang-undangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Teknik Dokumentasi Menghimpun data-data sekunder yang relevan dengan penelitian ini berupa laporan keuangan Satuan Kerja Kementerian Keuangan Republik Indonesia Tahun 2015, buku-buku, dan peraturan perundangundangan di bidang keuangan. b. Teknik Wawancara Melakukan tanya jawab langsung secara lisan dengan pihak terkait yang bertugas dan berwenang dalam penyusunan laporan keuangan pada Satuan Kerja Kementerian Keuangan Republik Indonesia E. Metode Analisis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, membandingkan, dan menginterpretasikan data Laporan Keuangan
45 Kementerian Keuangan Republik Indonesia Tahun 2015 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Hasil penelitian akan diuraikan melalui penjelasan dan gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya serta menarik kesimpulan apakah penerapan akuntansi pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah sesuai serta memberikan saran sesuai kesimpulan yang dibuat.