roller yang tidak stabil, kertas sering kotor dan permukaannya tidak rata, plate

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN.. ABSTRACT ABSTRAK.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jambi, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka didapat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Kabupaten dan Kota di Kalimantan Barat Tahun 2010). Tesis.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

suatu teknik pengawasan yaitu pengawasan keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai manajemennya, organisasinya maupun mengenai siste

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

AUDIT OPERASIOANL ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. PROTONINDO CITRA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL DALAM PROSES PRODUKSI (Studi Kasus pada PT Percetakan Manuntung Press Samarinda)

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENJUALAN PADA PT. DELTA INTERNUSA KOTA PALOPO ERWIN AHMAD, IKBAL, I KETUT PATRA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. dan I Cenik Ardana Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat.

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam melaksanakan audit investigasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil Audit Operasional yang Dilakukan Terhadap Fungsi Produksi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Meritjan (Persero) Kediri)

EVALUASI ATAS PROSEDUR PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA BPR BANK PASAR KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa pertanyaan penelitian yang menjadi tujuan dalam penelitian ini.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PEMERIKSAAN OPERASIONAL TERHADAP AKTIVITAS PRODUKSI PERCETAKAN KORAN PIKIRAN RAKYAT UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI AKTIVITAS PRODUKSI

Transkripsi:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan pada aktivitas produksi percetakan koran di divisi produksi PT PR, peneliti pun merumuskan beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Hal-hal yang menghambat proses produksi di PT PR terdiri dari hambatan yang berasal dari divisi produksi sendiri yaitu terjadinya trouble/error mesin seperti roller yang tidak stabil, kertas sering kotor dan permukaannya tidak rata, plate sering bergeser di tengah kegiatan cetak sehingga perlu terus dilakukan pengaturan di sepanjang kegiatan produksi, kertas sering sobek di tengah kegiatan produksi terutama saat splicing, maupun dari luar divisi produksi yaitu kesalahan penulisan yang tetap terjadi walaupun sudah ada divisi khusus untuk memeriksa kebahasaan dan sering adanya revisi dari divisi redaksi di tengah kegiatan produksi. 2. Dampak yang terjadi dari hambatan-hambatan tersebut adalah banyaknya pemborosan tinta, banyaknya koran cacat yang dihasilkan, adanya tambahan plate, serta keterlambatan waktu selesai cetak. Trouble mesin memang bisa membuat angka pemborosan tinta meningkat. Hal ini disebabkan karena trouble mesin sering kali membuat mesin terpaksa dihentikan dan saat mesin dijalankan kembali, maka divisi produksi PT PR perlu kembali melakukan pengaturan mesin lagi dengan mencetak koran. Hal tersebut juga menjadi alasan meningkatnya jumlah koran cacat. Selain peningkatan jumlah koran cacat dan pemborosan tinta, trouble mesin juga dapat menyebabkan terlambatnya waktu selesai percetakan koran. Hal ini disebabkan karena mesin perlu dihentikan dan diperbaiki, serta diatur ulang sebelum bisa melanjutkan kembali kegiatan percetakan. Mengenai revisi dari divisi redaksi di tengah kegiatan produksi, hal ini juga menyebabkan pemborosan tinta, peningkatan koran cacat, dan keterlambatan waktu selesai produksi karena sama hal nya dengan trouble mesin, revisi dari divisi redaksi menyebabkan mesin berhenti untuk dilakukan penggantian plate. Selain itu, revisi dari divisi redaksi ini juga menyebabkan 113

terjadinya tambahan percetakan plate karena plate lama sudah tidak dapat digunakan lagi karena terjadi penggantian penulisan maupun isi berita. 3. Langkah-langkah yang telah diambil oleh divisi produksi PT PR untuk mengatasi hal-hal yang menghambat tersebut adalah dengan melakukan maintenance rutin setiap harinya dan mengganti mesin cetak menjadi lebih canggih sehingga dapat mencetak dengan lebih cepat dan menghasilkan kertas sisa yang lebih sedikit serta terus melakukan pemeriksaan kualitas dengan teknik sampling sepanjang kegiatan produksi terutama untuk memeriksa terjadinya pergeseran plate. 4. Banyaknya pemborosan yang terjadi di divisi produksi PT PR selama bulan Oktober 2014 sampai bulan Maret 2015 adalah untuk pemborosan berupa kertas sisa yang sudah tidak dapat digunakan lagi berjumlah sebanyak 7.560 kilogram dengan total kerugian berjumlah Rp67.246.200,00. Sementara itu, banyaknya pemborosan tinta berjumlah Rp37.548.212,00 dan pemborosan biaya upah lembur berjumlah Rp6.131.250,00 untuk kegiatan lembur biasa seperti maintenance dan persiapan pra produksi, serta Rp1.516.920,00 untuk upah lembur karena keterlambatan produksi. 5. Upaya yang dapat dilakukan oleh PT PR untuk mengelola dan mengendalikan pemborosan tersebut adalah: a. Disediakan tempat khusus untuk meletakkan koran dengan lantai yang bersih dan terhindar dari kerikil, bisa di tempat seperti sekarang, namun perlu diadakan penyapuan rutin di ruangan tersebut agar bersih. b. Pemeriksaan mesin yang dilakukan setiap hari dilakukan secara menyeluruh. c. Pemasangan plate pada mesin cetak lebih kuat sehingga tidak mudah bergeser walau mesin dijalankan dengan kecepatan tinggi. d. Dilakukan maintenance menyeluruh atas mesin secara rutin oleh tenaga ahli. e. Batas maksimum jumlah koran cacat, terutama koran cacat saat produksi inti terus diupayakan diperkecil sedikit demi sedikit dan dilihat target tersebut memungkinkan diperkecil sampai sejauh mana. f. Ditambahkan banyaknya penggunaan double tape impor sehingga kertas merekat lebih kuat. Walaupun biaya akan lebih mahal karena double tape impor lebih cepat habis, namun salah satu penyebab kejadian sobek kertas yang memakan waktu dan menghasilkan banyak pemborosan lain dapat diminimalisir. 114

g. Agenda lembur hanya dibuat jika terjadi suatu hal yang mengharuskan adanya lembur. Selain itu, kegiatan seputar produksi yang sesuai dengan jadwal harian baik itu maintenance, persiapan produksi, dan lain-lain diawasi sehingga berjalan dengan optimal. 5.2. Saran Agar kegiatan percetakan koran di divisi produksi PT PR dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, maka peneliti pun memberikan saran-saran untuk PT PR terutama divisi produksi PT PR, yaitu sebagai berikut: 1. Bagian yang bertugas memeriksa kebahasaan memiliki shift kerja sehingga tidak jenuh dan kehilangan fokus saat memeriksa berita (melakukan pemeriksaannya secara bergantian antar pegawai di bagian tersebut sehingga ada waktu istirahatnya). Selain itu, dilakukan double check oleh kepala sub divisi tersebut sehingga kesalahan tidak terjadi lagi. 2. Dibuat target waktu berdasarkan waktu dimulainya produksi misalnya jika produksi mulai di kisaran jam 9, maka harus sudah selesai maksimum pukul setengah sebelas malam, dan produksi yang dimulai pukul 12 malam harus selesai maksimum pukul dua pagi, dan sebagainya. Serta diberikan konsekuensi kepada divisi produksi jika terjadi keterlambatan waktu selesai produksi tersebut misalnya teguran yang dapat berujung pada pengurangan upah. 3. Dibuat formulir khusus untuk diisi oleh pegawai yang melakukan kegiatan cetak terkait kegiatan operasi yang telah dilakukan sehingga tidak ada informasi yang lupa diinformasikan ke pegawai yang membuat laporan evaluasi pada shift berikutnya. 4. Dilakukan evaluasi menyeluruh terkait faktor-faktor yang ada di perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor lain selain mesin yang dapat ditingkatkan. 5. Jangan ada revisi berita kecuali jika ada tambahan berita yang sangat penting saat kegiatan produksi sudah hampir selesai sehingga kualitas isi terjaga antar wilayah distribusi, kesalahan yang sangat penting lebih baik diberikan permintaan maaf pada koran berikutnya daripada di revisi. 6. Kegiatan pemeriksaan operasional ini sebaiknya dilakukan secara konsisten dan berkala sehingga divisi produksi PT PR dapat terus memantau kegiatan produksinya apakah sudah berjalan dengan efektif dan efisien atau belum dan 115

dapat segera mengetahui jika terdapat area yang bermasalah demi terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi divisi. 7. PT PR seharusnya mulai memikirkan dampak dari produksi media cetak terhadap lingkungan seperti penebangan pohon, limbah yang dihasilkan, dan lain-lain dengan menekan jumlah produksi koran cetak dan mulai meningkatkan penjualan e-paper sehingga masyarakat secara perlahan dapat beralih menggunakan media elektronik untuk mendapatkan informasi terkini dengan lebih ramah lingkungan. 8. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan penelitian terkait bagaimana cara agar media elektronik atau penggunaan e-paper menjadi lebih meningkat di kalangan masyarakat. 116

DAFTAR PUSTAKA Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. 2014. Auditing and Assurance Services: an Integrated Approach. New Jersey: Pearson. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Bayangkara, I. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta Selatan: Salemba Empat. Mulyadi. 2002. Auditing Buku Dua Edisi ke Enam, Jakarta: Salemba Empat. Rajasekaran, V. & R. Lalitha. 2011. Cost Accounting. India: Dorling Kindersley (Pearson) Reider, Rob. 2002. Operational Review Maximum Result at Efficient Costs Third Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Robson, Mike. 2002. Problem-Solving in Groups Third Edition. England: Gower Sekaran, Uma & Roger Bougie. 2013. Research Methods for Business a Skill Building Approach Sixth Edition. Chichester: John Wiley & Sons Ltd. Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Auditing Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. 117