BAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linear ganda mempersoalkan hubungan liniear antara satu peubah tak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian kejahatan dapat dilihat dari beberapa segi pandang yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Deploment Index (HDI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.9 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau variabel pengaruh (independent variable) dan variabel terikat atau variabel terpengaruh

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data-data yang diperlukan melalui. Sudirman NO.73 (Sudirman Bawah) Pekanbaru.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. data sesuai dengan pendapat menurut Husein Umar (2005 : 303) menerangkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Gambar 2.1 Klasifikasi Metode Dependensi dan Interdependensi Analisis Multivariat

Regresi Linier Berganda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

REGRESI DAN KORELASI PADA JASA PARIWISATA DAN PERHOTELAN. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

Contoh Kasus Regresi sederhana

Pertemuan keenam ANALISIS REGRESI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Transkripsi:

8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi. Regresi pertama kali digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galon. Pada dasarnya dalam suatu persamaan regresi terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) yang dinyatakan dengan X dan variabel terikat (dependent variable) yang biasa dinyatakan dengan Y. Variabel terikat adalah veriabel yang dipengaruhi atau yang nilainya bergantung dari nilai variabel lain (variabel bebas) dan variabel-variabel bebas adalah variabel yang memberikan pengaruh. Bila variabel bebas diketahui maka variabel terikatnya dapat diprediksi besarnya. prinsisp dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah antara variabel terikat dengan variabel bebas mempunyai hubungan sebeb-akibat (hubungan kausalitas). 2.1.1 Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah suatu persamaan regresi yang terdiri dari satu variabel bebas dan variabel terikat. Model regresi linier sederhana adalah: = + (2.1)

9 Y = Variabel terikat (dependent variable) X = Variabel bebas (independent variable) a = Konstanta (intercept) b = Parameter koefisien regresi variabel bebas 2.1.2 Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda adalah suatu persamaan regresi yang memiliki lebih dari satu variabel bebas X dan satu variabel terikat Y dan akan membentuk suatu persamaan regresi yang baru. Model persamaan regresi linier berganda adalah: = + + + + + + (2.2) Y = Variabel terikat (dependent variable) X0 = Variable bebas (independent variable) = Konstanta regresi = Koefisien regresi variabel bebas X0 = Pengamatan variabel gangguan atau error

10 2.2 Kesalahan Standar Estimasi Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan standar estimasi (standard error of estimate). Besarnya kesalahan standar estimasi menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas yang sesungguhnya. Semkin kecil nilai kesalahan standar estimasi, makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas sesungguhnya dan sebaliknya. dengan rumus: Kesalahan standar estimasi (kekeliruan baku taksiran) dapat ditentukan,,,, = ( ) (2.3) Yi = nilai data sebenarnya = nilai taksiran 2.3 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R 2 untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas (X) yang ada dalam model persamaan

11 regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka R 2 akan ditentukan dengan rumus, yaitu: = (2.4) JKreg = jumlah kuadrat regresi = ( ) 2.4 Analisa Korelasis (Correlation) Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (bivariate correlation) atau lebih dari dua variabel (multivariate correlation) dalam suatu penelitian. Untuk mementukan seberapa besar hubungan antara variabel tersebut, dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi. Maka rumus yang digunakan adalah: = ( )( ) ( ) ( ) (2.5) Keterangsn: = Koefisien korelasi antara variabel Y dan X = Koefisien variabel bebas = Koefisien variabel terikat

12 Besarnya nilai koefisien korelasi (r) selalu terletak antara -1 dan 1, maka nilai r tersebut dapat ditulis: -1 r +1. Jika r = +1 maka terdapat korelasi positif sempurna antara variabel X dan Y artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya jika r = -1, maka terdapat korelasi negatif sempurna antara variabel X dan Y artinya jika nilai variabel X tinggi maka nilai variabel Y rendah. Sedangkan jika r = 0, berarti tidak ada korelasi antara variabel X dan Y. Secara jelas dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r R 0 0,01-0,20 0,21 0,40 0,41 0,60 0,61 0,80 0,81 0,99 1 Interpretasi Tidak Berkorelasi Sangat Rendah Rendah Agak Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 2.5 Pengujian Regresi Linier Berganda Uji regresi linier ganda perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas. Dalam pengujian persamaan regresi terutama menguji hipotesis tentang parameter koefisien regresi yang melibatkan intercept serta k buah variabel. Untuk tugas akhir digunakan model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: = + + + + + + (2.6)

13 Dengan persamaan penduganya adalah: = + + + + +,,, = penduga bagi parameter koefisien regresi,,,. Koefisien-koefisien b0, b1, b2 dan b3 dapat dihitung dengan rumus: Y = + + + (2.7) YX1 = + + + (2.8) YX2 = + + + (2.9) YX3 = + + + (2.10) 2.5.1 Uji F (Simultan) Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Menentukan formulasi hipotesis H0 : b1 = b2 = = bk = 0 (X1, X2,, Xk tidak mempengaruhi Y) H1 : b1,b2 0 (minimsl ada satu parameter koefisien regresi tidak sama dengan nol atau mempengaruhi Y) 2. Menentukan taraf nyata dan nilai Ftabel dengan derajat kebebasan V1 = k dan V2 = n-k-1 3. Menentukan kriteria pengujian H0 ditolak bila Fhitung Ftabel ; dk = n-k-1

14 H0 diterima bila Fhitung > Ftabel ; dk = n-k-1 4. Menentukan nilai statistik F dengan rumus: = ( 1) JKred dan JKres masing-masing didapat dari rumus berikut: JKreg = + + + =, =,, =, = dengan derajat kebebasan (dk) = k JKreg = dengan derajat kebebasan (dk) = (n-k-1) K = Jumlah variabel bebas (n-k-1) = Derajat kebebasan JKreg = Jumlah kuadrat regresi JKres = Jumlah kuadrat residu (sisa) 5. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak. 2.5.2 Uji t (Parsial) Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adlah sebagai berikut: 1. Menentukan formula hipotesis

15 H0 : b1 = 0 (Xi tidak mempengaruhi Y) H1 : b1 0 ( Xi mempengaruhi Y) 2. Menentukan taraf nyata dan nilai ttabel dengan dk ( /2);(n-2) 3. Menentukan kriteria pengujian H0 ditolak bila thitung ttabel H0 diterima bila thitung < ttabel 4. Menentukan nilai thitung: t = S =. Sbi = Kesalahan standar koefisien regresi Ri = Koefisien korelasi ganda variabel bebas 5. Membuat kesimpulan apabila H0 diterima atau ditolak