BAB I PENDAHULUAN. udara, bekerja disektor jasa,perusahaan, industri, rumah sakit, pertanian,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kerja yang meliputi pencegahan dan pengobatan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri tulang belakang atau yang sering disebut low back pain adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

BAB 1 : PENDAHULUAN. unsur penunjang keberhasilan pembangunan nasional. Ratusan tenaga kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Maka diperlukan suatu kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perangkat komputer dalam menyelesaikan pekerjaan di

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,


BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. dimanapun selalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja, baik didarat, laut,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara maju pernah mengalami low back pain. Prevalensi tahunannya

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB 1 PENDAHULUAN. muskuloskeletal yang sering terjadi dan menyebabkan penurunan produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah tetap menjadi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah merupakan gangguan musculoskeletal yang sering terjadi pada. yang dialami pekerja adalah sikap kerja yang tidak alamiah yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama diterapkan di berbagai sektor industri, kecuali di sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit akibat kerja merupakan suatu penyakit yang diderita pekerja dalam

BAB V PEMBAHASAN. Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian pakaian dengan. mencucikan pakaian-pakaian (Samsudin, 2009).

Repository.unimus.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebaliknya kesehatan dapat mengganggu pekerjaan. Tujuan pengembangan ilmu dan

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manual yang memerlukan tuntutan dan tekanan secara fisik yang berat. Aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi. pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. bertahap. Kelelahan dapat disebabkan secara fisik atau mental. Salah satu

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. paling sering terjadi. Menurut Harrianto (2009) NPB banyak diderita oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

terjadi karena kerja berlebihan (ougkverexertion) atau gerakan yang berulang

BAB I PENDAHULUAN. dan produktifitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, pada

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu kelainan

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah (NPB) sering disebut sebagai nyeri pinggang

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

sesuatu dari satu tempat ke tempat lainnya. Pentingnya transportasi terlihat pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ditimbulkan sesuai dengan etiologi yang terjadi (Pinzon, 2016).

MANFAAT KEBIASAAN SENAM TERA PADA WANITA TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG DI DUSUN SOROBAYAN, GADINGSARI, SANDEN, BANTUL SKRIPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah keselamatan dan kesehatan kerja adalah masalah dunia. Bekerja dimanapun selalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja, baik didarat, laut, udara, bekerja disektor jasa,perusahaan, industri, rumah sakit, pertanian, kehutanan, kesehatan, transportasi maupun laboratorium.kesehatan kerja bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial.tujuan tersebut dicapai dengan usaha-usaha preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan, lingkungan kerja serta penyakit umum.(prasetyo, 2009) Program kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu upayapemberian perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja(departemen Kesehatan RI, 2003).Berbagai upaya keselamatan dankesehatan kerja seperti pencegahan terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja,pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan danrehabilitasi merupakan upaya memberikan jaminan keselamatan dan memberikanderajat kesehatan pada para pekerja atau buruh (Budiono, 2003). Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bidang kajiandalam ilmu kesehatan masyarakat yang memfokuskan kajian dalam ilmukesehatan masyarakat pekerja baik di sektor formal maupun informal 1

2 (Purwanto, 2004).Di tempat kerja, terdapat beberapa faktor yangmempengaruhi lingkungan kerja seperti faktor fisik, faktor kimia, faktor biologisdan faktor psikologis.semua faktor tersebut dapat menimbulkan gangguanterhadap suasana kerja dan berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja(tarwaka, 2004).Untuk itu, perlu dikembangkan dan ditingkatkan upayapromosi dan pencegahan dalam rangka menekan serendah mungkin risikopenyakit yang timbul akibat pekerjaan atau lingkungan kerja. Risiko ini bervariasimulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat, tergantung jeniskeluhan nyeri punggung bawah merupakan penyebab palingsering yang menghambat aktivitas pada anak muda dan setengah baya (Bull, 2007). Di indonesia, hasil penelitian yang dilakukanpokdi Nyeri PERDOSSI (Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia) dipoliklinik Neurologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun2002, menemukan bahwa proporsi penderita keluhan low back pain sebanyak 15,6%pada kelompok umur 18-78 tahun. Angka ini berada pada urutan keduatertinggi sesudah cefalgia dan migren yang mencapai 34,8%. Hasil penelitiansecara nasional pada 14 kota di Indonesia oleh kelompok studi NyeriPERDOSSI tahun 2002 juga ditemukan 18,13% penderita keluhan low back pain. Dirumah sakit Jakarta, Yogyakarta dan Semarang proporsi kasus baru sekitar5,4% 5,8% dengan frekuensi terbanyak pada rentan usia 45-65 tahun. Menurut World Health Organization (WHO) bahwa 2% - 5% dari pekerja di negara industri tiap tahun mengalami keluhan nyeri punggung bawah ataulow back pain (LBP), data statistik Amerika Serikat memperlihatkan angka kejadian

3 sebesar 15%-20% per tahun. Sebanyak 90 % kasus nyeri punggung bawahataulow back painbukan disebabkan oleh kelainan organik, melainkan oleh kesalahan dan posisitubuh dalam bekerja.menurut data dalam satu bulanrata-rata 23% pekerja tidak bekerja dengan benar dan absen kerja selama delapan hari dikarenakan sakit pinggang.berdasarkan hasil survei tentang akibat sakit pinggang, produktifitas kerja dapat menurun sehingga hanya tinggal 60%. Survei yang pernah dilakukan pada 1.000 pekerja kantor berusia 18 atau lebihdi seluruh Amerika Serikat, 2 dari 3 pekerja kantor merasa sakit dan nyeri padatubuhnya dalam 6 bulan terakhir. American Osteopathic Association (AOA) dalam survey menunjukan bahwa dalam 30 hari terakhir sekitar 62 % responden merasakan nyeri di punggung bawah, 53 % di leher, 38% di bahu, 33 % dipergelangan tangan,dan 31 % di punggung bagian atas. Keluhan nyeri punggung bawah atau low back pain adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002). Keluhan nyeri punggung bawahmerupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Rijanto, 2011). Salah satu masalah keluhan nyeri punggung (low back pain) yang sering terjadi adalah kambuhnyaserangan rasa nyeri akut yang dapat menjalar pada bokong atau pada salah satupaha.saat serangan, punggung dapat juga terasa kaku dan sakit.gejala dapat segera dimulai setelah gerakan atau setelah bangun keesokan harinya.nyeri kadang muncul disertai menjalar ke kaki. Gejala dapat

4 berkisar dari nyeri pada titik tertentu pada pinggang atau memburuk dengan gerakan tertentu seperti duduk atau berdiri. Bila gejalagejalanyahebat keadaan tersebut disebut nyeri punggung bawah.rasa sakitnyabisa mereda dalam satu atau dua hari atau mungkin dalam beberapa minggu setiapkali terjadi. Kadang-kadang hilang total atau menetap atau kambuh lagi (Jayson, 2002). Masalah lain yang juga sering terjadi yaitu seringnya kesulitan saat menegakkan badan setelah membungkuk terlalu lama, timbulnya rasa kaku atau rasa sakit, sering mengalami pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal dan sacrum. Gejala sakit pinggang berkisar pada sakit otot yang menusuk atau nyeri, kaku atau keterbatasan rentang gerak, atau ketidakmampuan berdiri tegak. Kadang-kadang, rasa sakit yang dirasakan di pinggang dapat menjalar sampai ke tempat lain dari tubuh. Terjadinya keluhan nyeri punggung bawah dapat berhubungan dengan beberapa faktor risiko seperti karakteristik pekerjaan (beban kerja, lama kerja, posisi kerja), faktor personal (usia, masa kerja, jenis kelamin),faktor lingkungan (tekanan, getaran),aktivitas fisik, dan faktor genetik. Selain itu, terdapat faktor risiko lain yang dapat memicuterjadinya keluhan nyeri punggung bawah, seperti obesitasdengan indeks massa tubuh yang tinggi,gaya hidup, dan kebiasaan merokok (Sumanto, 2009). Obesitas adalah keadaan dimana seseorang memiliki berat badan yanglebih berat dibandingkan berat badan idealnya yang disebabkan terjadinyapenumpukkan lemak ditubuh (Proverawati, 2010).

5 Obesitas menurut WHO (2011) untuk menentukan obesitas diperlukan kriteria yang berdasarkan pengukuran antropometrik atau pemeriksaan laboratoris. Pada umumnya pengukuran berat badan yang dibandingkan dengan tinggi badan seseorang menjadi ukuran dengan standar berat badan ideal. Beban tubuh yang semakin bertambahkarena adanya penimbunan lemak diperut yang mengakibatkan penekanan padatulang belakang sehingga tulang belakang menjadi tidak stabil.tulang belakang yang tidak stabil akan mudah mengalami kerusakan padastruktur tulangnya dan sangat membahayakan terutama pada bagian vertebralumbal (Meliala, 2003). Tahun 2009, terdapat l5.974 pasien mengalami LBPdimana 47,2% diantaranya dengan IMT > 30,00Kg/m² atau kategori obesitas. Studi kasus yang dilakukan oleh Leboeuf-Yde tahun 1999, didapatkanbahwa terdapat presentasi penderita keluhan nyeri punggung bawah yang rendah pada kategori IMT < 20,00 Kg/m² atau kategori underweight. Purnamasari (2010) melaporkanterdapat 90 pasien rawat inap yang menderita low back paindan 16,5%diantaranya termasuk dalam kategori obesitas di Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Hal ini berarti kelebihan berat badan menggambarkan keadaan tubuh yang tidak normal sebagai akibat dari kelebihan lemak pada seseorang yang beresiko terhadap kesehatan.pengukuran secara kasar populasi obesitas dengan mengukur indeks masa tubuh, berat badan (kg²) dibagi ¼ tinggi badan (m). Seseorang dengan indek massa tubuh yang sama dengan atau lebih dari 25 dianggap kelebihan berat badan yang diindikasikan obesitas atau overweight(huldani, 2012)

6 Menurut pengamatan dari survey yang penulis lakukan terhadap karyawan di PT bank permata yang paling beresiko mengalami keluhan nyeri punggung bawah atau low back pain adalah bagian Call Center, karena mereka memiliki posisi kerja lebih banyak duduk selama 10-12 jam perhari akibat lembur. Dan setelah dilakukan wawancara oleh 12 karyawan 9 orang dari mereka mengatakan mengalami keluhan nyeri punggung bawah dan3 orang karyawan lainnya tidak mengalami keluhan tersebut.5 orang yang mengalami keluhan nyeri punggung bawah dengan alasan memiliki kelebihan berat badan dan pergerakan tubuh mereka terbatas, 2 orang mengatakan karena usia yang sudah tua sehingga mudah lelah, dan 2 orang lainnya mengatakan karena pekerjaan mereka yang lebih banyak duduk dan jarang melakukan peregangan tubuh. Data yang diperoleh dari hasil buku rekam medik diklinik PT Bank Permata pada tahun 2014 ditemukan untuk karyawan yang mengalami keluhan low back pain dibagian Call Center sebanyak 158 karyawan, 78 karyawan mengalami keluhan (49,5%) Dan data terakhir pada tahun 2015 terdapat 137 karyawan dengan 97orang yang mengalami keluhan nyeri punggung bawah (73,8%). Jika dilihat dari hasil persentase keluhan low back pain meningkat untuk setiap tahunnya di PT Bank Permata pada karyawan di bagian Call Center. Berkaitan dengan latar belakang di atas, keadaan ini lah yang mendorong penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan obesitas dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada karyawan bagian Call Center di PT Bank Permata tahun 2016.

7 B. Identifikasi masalah Keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :Faktor usia, Jenis kelamin, Obesitas, Durasi bekerja, Masa kerja. Faktor faktor tersebut dapat dijelaskan dalam uraian sebagai berikut : 1. Faktor usia Pada umumnya keluhan otot skelental mulai dirasakan pada usia kerja yaitu 25-65 tahun. Semakin sering dirasakan padausia 35 tahundan tingkat keluhan akan terus bertambah sejalan dengan bertambahnya umur.hal ini terjadi karena pada umur setengah baya, kekuatandan ketahanan otot mulai menurun, sehingga resiko terjadi keluhan ototmeningkat (Tarwaka, 2004) Hasil yang di dapatkan dari wawancara dengan 8 karyawan di PT Bank Permata, 5 karyawan yang berusia lebih dari 25 tahun mengatakan mengalami keluhan nyeri punggung bawah, 2 karyawan yang berusia kurang dari 25 tahun tidak mengalami keluhan nyeri punggung bawah. 2. Jenis kelamin Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan terjadinya nyeri pinggang (Tarwaka, 2004).

8 Kebanyakan untuk di bagian Call Center berjenis kelamin perempuan, hasil wawancara dari 10 karyawan yang 5 diantaranya karyawan perempuan mengatakan mereka mengalami keluhan nyeri punggung bawah dan 5 karyawan laki laki 2 diantaranya mengalami keluhan tersebut namun 3 karyawan laki laki lainnya tidak mengalami keluhan nyeri punggung bawah. 3. Obesitas Pada orang yang memiliki berat badan berlebih resiko timbulnya nyeri punggung bawah lebih besar karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat sehingga dapat memungkinkan terjadinya nyeri punggung. Berat badan yang berada dibawah batas minimum dinyatakan sebagaikekurusan dan berat badan yang berada di atas batas maksimum dinyatakansebagai kegemukan.laporan FAO dan WHO tahun 1985 bahwa batasan beratbadan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI). Fakta pada karyawan PT Bank Permata dari wawancara oleh 15 karyawan yang berjenis kelamin laki laki dan perempuan dengan usia 25-65. 11 karyawan mengatakan obesitas dari diagnose dokter dan mengalami keluhan nyeri punggung bawah, dan 4 karyawan lainnya dengan tidakmengalami keluhan tersebut. 4. Durasi bekerja Durasi atau lamanya seseorang bekerja sehari secara baik pada umumnya 6-8 jam.sisanya (16-18 jam) dipergunakan untuk kehidupan dalam keluarga, istirahat, dan lain-lain.maksimum waktu kerja tambahan yang masih efisien

9 adalah 30 menit.apabila jam kerja melebihi dari ketentuantersebut akan ditemukan hal-hal seperti penurunan kecepatan kerja, gangguankesehatan, kelelahan yang dapat mengakibatkan keluhan nyeri punggung bawah atau low back pain. (Suma mur, 2009). Hasil yang didapatkan pada karyawan PT Bank Permata mereka mengalami keluhan nyeri punggung bawah karena bekerja lebih banyak dengan posisi duduk yang kesehariannya bekerja selama 10 12 jam akibat dari penambahan jam kerja dari 5 karyawan yang di wawancara. 5. Masa kerja Masa kerjamerupakanakumulasi aktivitas kerja seseorang yang dilakukan dalam jangka waktupanjang. Apabila aktivitas tersebut dilakukan terusmenerus dalam jangka waktu bertahuntahun tentunyadapatmengakibatkan gangguan pada tubuh (Tarwaka, 2004). Fakta yang didapatkan dari hasil wawancara dengan 8 karyawan di PT Bank Permata, kebanyakan dari mereka 6 diantaranya mengeluhkan nyeri punggung untuk karyawan yang masa kerja 5 tahun.3 karyawan lainnya dengan masa kerja < 5 tahun belum mengeluhkan hal tersebut.

10 C. Pembatasan masalah Berdasarkan identifikasi masalah, terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) yaitu faktor usia, jenis kelamin, obesitas, durasi bekerja, dan masa kerja. Namun, penulis memberi batasan secara lebih jelas dan terfokus tentang hubungan obesitas dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) karena pada studi pendahuluandidapatkan dari hasil wawancara bahwa karyawan dengan IMT 30,00 Kg/m² dari hasil diagnosa dokter dengan kategori obesitas cenderung lebih banyak yang mengalami keluhan nyeri punggung bawah dibandingkan dengan faktor - faktor lain. Disamping itu bila seseorang kelebihan berat badan dan lemak akan disalurkan ke daerahperut yang berarti kerja lumbal akan bertambah. Saat berat badan bertambahtulang belakang akan tertekan untuk menahan beban tersebut sehingga mudahterjadi kerusakan struktur tulang dan bahaya bagi tulang belakang. Daerah yangpaling berbahaya adalah daerah vertebra lumbal (Purnamasari, 2010).

11 D. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka masalah yang akan di rumuskan dalam penelitian ini adalah : Apakah Ada Hubungan ObesitasDengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Karyawan Bagian Call Center di PT Bank Permata Tahun 2016? E. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan obesitas dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada karyawan bagian Call Center di PT Bank Permata tahun 2016. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui gambaranobesitaspada karyawan bagian Call Center di PT Bank Permata tahun 2016. b. Mengetahui gambaran keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) padakaryawan bagian Call Center di PT Bank Permata tahun 2016. c. Menganalisishubungan antara obesitasdengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada karyawan bagian Call Center di PT Bank Permata tahun 2016.

12 F. Manfaat penelitian 1. Bagi mahasiswa Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam mengidentifikasikan dan melakukan analisa sehingga diharapkan nantinya dspat mengembangkan hasil penelitian sebagai bahan dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan, pengetahuan, referensi, dan evaluasi untuk kebijakan dan peraturan tentang kesehatan kerja khususnya tentang keluhan nyeri punggung bawah atau low back pain 3. Bagi Universitas Esa Unggul a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan literatur bagi penelitian - penelitian K3, khususnya tentang keluhan nyeri punggung bawah. b. Memberikan tambahan referensi dan bahan studi mengenai program upaya pencegahan penyakit. c. Dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya oleh penelitilain.